Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Hasil Quick Count Pilkada Jatim Meleset , Salah Siapa ?


















Sim Salabim ....
Lembaga survei yang menyelenggara quick count memperkirakan pasangan Khofifah-Mudjiono (KaJi) menang dalam Pilgub Jatim putaran kedua.
Dengan ajaib hasil perhitungan KPUD, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) justru unggul atas KaJi dengan perolehan suara 50,20 persen banding 49,80 persen.
Semua orang kaget dan ada 2 dugaan kuat :
1. Lembaga survey nya salah
2. KPU salah / ada konspirasi..
Kita singkirkan dulu perkiraan 2. Dengan hasil quick count yang sudah diumumkan sebelumnya , saya kira seluruh Indonesia merasa tertipu. Pembohongan Publik ne.. Kira kira bisa dituntut gak ya ?
Apapun metodenya, Kesalahan ini jelas adalah tanggung jawab lembaga survey.
Seperti biasa, jika ada sesuatu yang salah, Pihak yang bertanggung jawab cepat cepat cuci tangan.
Lembaga lembaga yang mengaku tukang survey segera mengcounter :
Dari detik.com , LSI mengeluarkan bantahannya :
Lembaga Survei Indonesia (LSI) menolak disebut melakukan kesalahan karena sejak awal LSI memang tidak memastikan pemenang.

"Memang ada beberapa media yang salah memahami quick count itu. Makanya kita bilang kita tidak bisa memastikan siapa yang menang, karena masih masuk dalam margin of error. Teman-teman kalau hanya melihat angkanya saja bisa salah," ujar Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani saat dihubungi detikcom, Selasa (11/11/2008) malam.

Menurut Saiful, selisih yang terlalu tipis dalam hasil quick count, yakni 50,44 persen untuk pasangan Khofifah-Mudjiono (KaJi) dan 49,56 persen untuk pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), membuat LSI kesulitan memastikan pemenang Pilgub tersebut.

"Selisih tipis itu tidak bisa dideteksi oleh quick count. Kalau ingin bisa mendeteksi harus besar sekali sampelnya," ujar Saiful.

Dengan margin of error berkisar antara 1-2 persen, maka naik turun perolehan suara kedua pasangan tersebut adalah 1-2 persen. Artinya, jika berdasarkan perhitungan KPUD Jatim suara KaJi 49,80 persen (0,64 poin lebih rendah dari hasil quick count LSI) dan suara Karsa 50,20 (0,64 poin lebih tinggi dari hasil quick count LSI), maka itu masih masuk dalam batas margin of error.

Dalam quick count yang dilakukannya, LSI menggunakan sampel sebanyak 400 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar secara proporsional di setiap kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. Jumlah sampel sengaja tidak diperbanyak karena berdasarkan pengalaman selama ini, sangat jarang terjadi selisih perolehan suara setipis ini.

"Di Pilgub Jatim putaran pertama juga tipis, tapi harapan saya waktu itu selisihnya bisa lebih besar di putaran kedua," ujar Saiful.

Dalam websitenya, LSI memang menyatakan tidak bisa menyimpulkan pasangan mana yang akan terpilih sebagai Gubernur Jatim periode 2008-2009 karena selisih hasil quick count yang terlalu tipis. Karena itu, penentuan pemenang harus menunggu hasil penghitungan KPUD Jatim.

"Lembaga Survei Indonesia (LSI) tidak bisa menyimpulkan pasangan mana yang terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2008-2013 mendatang. Siapa pemenang Pilkada Jatim putaran kedua ini harus menunggu perhitungan manual dan penetapan resmi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur," demikian tertulis dalam www.lsi.or.id tertanggal 4 November 2008

weleh, gampang banget mengelak . Tanggung jawab mas!!!
tanggung jawab ya, atas kekacauan ini.
Biasanya kalau tepat juga mereka langsung keluarin statement bangga. dasar...
Sementara dengan setengah guyon ada yang menyarankan agar kesalahan ini dimasukkan ke museum rekor indonesia (MURI ).. hehe

Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saefudin. Lukman pun menyarankan agar peristiwa ini masuk ke dalam dokumentasi Museum Rekor Indonesia (MURI). "Baru pertama kali hasil quick count dari 3 lembaga survei independen tentang Pilgub Jatim meleset berbarengan, apalagi bedanya sampai 1,5 persen dengan hasil perhitungan KPUD Jatim. Ini mesti masuk MURI," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Selasa (11/11/2008). Menurut Lukman, ada dua kemungkinan menyangkut persoalan ini. Pertama, 3 lembaga survei tersebut memang meleset secara bersamaan. Kedua, KPUD Jatimlah yang 'terlalu berani' dalam melakukan penghitungan. "Bisa karena rekor 3 lembaga survei yang meleset berbarengan, bisa karena perhitungan KPUD Jatim yang 'terlalu berani'," lanjutnya. Dari penghitungan cepat yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan KaJi memperoleh suara sebanyak 50, 44 persen, dan KarSa mendapat 49,56 persen. Sedangkan versi Lingkaran Survei Nasional yang mereka lakukan di 400 TPS di seluruh Jatim, KaJi meraup 50,76 persen dan KarSa meraih 49,24 persen. Disusul Lembaga Survei Nasional (LSN) yang menyatakan pasangan KaJi memperoleh 50,71 persen, sedangan KarSa selisih tipis dengan memperoleh 49,29 persen.
Apapun itu, Lain kali quick count hendaknya jangan disebarluaskan ke publik . Biar gak ada kegaduhan sebelum hitungan resmi.. Setuju nggak?




Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali