Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Jadwal dan Prediksi Seri A Pekan ke - 38 / pekan terakhir 2008/2009

Jadwal dan Prediksi Seri A Pekan ke - 38
1 Minggu, 31/05/2009 Renato Dall'Ara Bologna vs Catania - - -
2 Minggu, 31/05/2009 Stadio Luigi Ferraris Genoa vs Lecce - - -
3 Minggu, 31/05/2009 San Paolo Napoli vs Chievo - - -
4 Minggu, 31/05/2009 Renzo Barbera Palermo vs Sampdoria - - -
5 Minggu, 31/05/2009 Stadio Oreste Granillo Reggina vs Siena - - -
6 Minggu, 31/05/2009 Stadio Friuli Udinese vs Cagliari - - -
7 Minggu, 31/05/2009 Stadio Giuseppe Meazza Inter Milan vs Atalanta - - -
8 Minggu, 31/05/2009 Stadio Olimpico Grande Torino Juventus vs Lazio - - -
9 Minggu, 31/05/2009 Stadio Olimpico AS Roma vs Torino - - -
10 Minggu, 31/05/2009 Stadio Artemio Franchi Fiorentina vs AC Milan - - -

Kalahkan AC Milan dan Fiorentina pun dapat finis di posisi ketiga di akhir musim ini. Sebuah mimpi yang diharapkan oleh pelatih 'Si Ungu', Cesare Prandelli, akan jadi kenyataan.

La Viola akan menjalani duel penutup sekaligus penentuan di Stadion Artemio Franchi, Minggu (31/5/2009), melawan Milan. Saat ini Fiorentina duduk di posisi keempat dengan 68 poin, terpaut tiga angka dengan Rossoneri, yang berada setingkat di atas.

Bagi Milan hasil imbang sudah cukup mengamankan posisi mereka untuk mengunci posisi tiga besar yang berarti lolos otomatis ke putaran grup Liga Champions. Namun bagi Fiorentina, kemenangan dengan selisih minimal dua gol wajib diwujudkan, agar dapat unggul head-to-head dari Milan, yang unggul 1-0 di pertemuan pertama.

Jika skenario kedua yang terjadi, maka Milan harus rela memulai petualangannya di Liga Champions musim depan dari babak kualifikasi. Dan Fiorentina akan mendampingi Inter Milan dan Juventus.

Sebuah misi yang berat untuk dilakukan mengingat beban lebih ada di pundak Adrian Mutu cs. Namun, Prandelli menampik itu semua dan meminta timnya bermain lebih santai, karena target utama mereka, yaitu tampil di perhelatan Liga Champions musim depan, telah dikantongi.

"Ini adalah pertandingan yang dapat membuat mimpi jadi kenyataan. Tapi kami ingin tampil rileks dan tanpa tekanan, karena kami telah mencapai tujuan kami. Yang lain adalah bonus," ungkap Prandelli kepada Channel4.

"Kami berada di dalam situasi di mana kami dapat bermain dengan penuh percaya diri, dan mendapat dukungan dari publik stadion. Hubungan itu dapat kamu ciptakan ketika kamu menyatu dengan fans, hal mana itu akan membawamu ke sesuatu hal yang tidak pernah kamu pikirkan," sambungnya.

Keyakinan Prandelli untuk memetik tiga poin penuh pada laga besok, sebenarnya sedikit mendapat bantuan dari sang lawan, mengingat performa Il Diavolo Rosso dalam tiga laga terakhir tengah menukik. Hanya satu poin yang bisa didapat Fillipo Inzaghi dkk saat melawan Juventus, sisanya mereka takluk dari Udinese dan AS Roma.

Meskipun begitu, pelatih usia 51 tahun itu tak mau menganggap remeh Milan dan menilai bahwa rival sekota Inter Milan itu, tetaplah sebuah tim kuat dengan segudang pemain berkualitas dan berpengalaman.

"Rossoneri adalah skuad juara, tapi kami juga punya kualitas yang baik dan besok adalah pembuktian kemampuan kami di lapangan. Kami harus waspada untuk tidak membiarkan Milan mengatur tempo dan tetap mengawasi Pippo Inzaghi. Ia dapat menaklukkan kami

Hasil Seri A pekan ke 37 - Totti rusak Pesta Maldini

Gol spektakuler totti membuat pesta maldini ternoda
Hasil lengkap Seri A pekan ke 37 :
Lazio - Reggina 1 - 0
Milan - AS Roma 2 - 3
Atalanta - Palermo 2 - 2
Cagliari - Inter 2 - 1
Sampdoria - Udinese 2 - 2
Lecce - Fiorentina 1 - 1
Chievo - Bologna 0 - 0
Siena - Juventus 0 - 3
Torino - Genoa 2 - 3
Catania - Napoli 3 - 1

Puluhan ribu suporter AC Milan yang memadati Stadion Giuseppe Meazza kecewa setelah melihat tim kesayangannya menelan kekalahan 3-2 dari AS Roma dalam pertandingan pekan ke-37 Serie A Italia.

Kekecewaan juga dialami Paolo Maldini yang merayakan laga perpisahan dihadapan publiknya sendiri. Maldini hanya bisa tertunduk lesu ketika wasit Andrea De Marco meniupkan pluit panjang tanda berakhirya pertandingan.

Hasil tersebut juga membuat posisi Milan di peringkat dua klasemen sementara terancam digusur Juventus, yang disaat bersamaan memukul Siena 2-0 di Stadion Artemio Franchi. Saat ini, Milan dan Juventus sama-sama mengoleksi poin 71.

Namun posisi untuk mengamankan tiket ke babak utama Liga Champions sudah cukup aman. Pasalnya, Fiorentina yang mencatat hasil imbang 1-1 melawan Lecce tetap terpaut tiga angka dari Rossoneri. Pertemuan kedua tim di pekan terakhir tidak terlalu menentukan.

Dalam pertandingan ini, Milan menggunakan seragam khusus sebagai penghormatan kepada Maldini. Kabarnya, seragam ini merupakan jersey kandang Milan di musim mendatang. Selain itu, pemain Roma juga menggunakan kaos khusus ketika berjalan memasuki lapangan. Kaos itu bertuliskan, “Thank You Paolo, Great Captain”.

Babak Pertama

Kendati berlaga dihadapan publik lawan yang sedang sarat emosi perpisahan, Roma tetap menerapkan permainan menyerang. Tim tamu mendapat peluang ketika Rodrigo Taddei mendapat umpan manis dari Mirko Vucinic. Sayangnya, tendangan Taddei masih diblok kaki kiper Nelson Dida.

Milan pun perlahan-lahan mulai bangkit dan menguasai permainan. Umpan panjang David Beckham kepada Alexandre Pato gagal dimanfaatkan pemain asal Brasil itu karena bola berhasil direbut penjaga gawang Arthur. Pato kembali mendapatkan peluang. Namun tendangan kerasnya masih berhasil diblok Arthur.

Keasyikan menyerang, gawang Milan justru kebobolan lebih dulu pada menit ke-36 hasil tendangan bebas John Arne Riise yang bersarang di sudut gawang Dida. Tendangan bebas diberikan kepada Roma setelah Vucinic dilanggar Andrea Pirlo. Hingga pluit ditiupkan wasit, skor 1-0 untuk keunggulan Roma.

Babak Kedua

Pelatih Carlo Ancelotti melakukan pergantian pemain dengan menarik keluar Beckham untuk digantikan Clarence Seedorf demi mengejar ketertinggalan. Kehadiran pemain asal Belanda itu cukup memberikan dampak bagus bagi Milan.

Kendati demikian, Milan masih belum bisa mencetak gol, sehingga Carletto pun kembali melakukan pergantian pemain. Carletto memasukkan Ronaldinho dan Gianluca Zambrotta dengan menarik keluar Marek Jankulovski dan Pato pada menit ke-59.

Keberadaan pemain segar ini membuat permainan Milan menjadi atrakttif. Hasilnya, Milan mampu menyamakan kedudukan melalui Massimo Ambrosini pada menit ke-75 memanfaatkan bola rebound Filippo Inzaghi.

Tempo permainan pun kembali meningkat. Selang lima menit kemudian, Roma kembali unggul lewat gol Jeremy Menez. Gol yang dibangun melalui serangan balik ini merupakan hasil kerja sama Menez, Risse dan David Pizarro.

Tapi keunggulan ini hanya bertahan satu menit, karena Milan kembali berhasil menyamakan kedudukan melalui Ambrosini setelah menerima umpan Kaka. Tapi gol kapten tim Roma, Francesco Totti, empat menit berselang membuat Maldini terpaksa menelan kekecewaan, karena laga perpisahaannya diwarnai kekalahan.

Milan pun berusaha mengejar ketertinggalan. Namun upaya ini menjadi semakin berat setelah Ambrosini mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-88, sehingga diusir keluar lapangan. Pertandingan akhirnya berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Roma.

Jadwal dan Prediksi Seri A Pekan ke -37 - Arrivederci, Maldini !

Paolo maldini akan menjalani partai terakhirnya di SAN SIRO ...
Bye Paolo.. Arrivederci, Maldini !

Jadwal SERI A Pekan ke 37

Chievo Verona v Bologna
Lecce v Fiorentina
Torino v Genoa
Cagliari v Internazionale
Siena v Juventus
Catania v Napoli
Atalanta v Palermo
Lazio v Reggina
AC Milan v AS Roma
Sampdoria v Udinese

AC Milan masih disibukkan dengan perebutan posisi dua klasemen saat menjamu AS Roma. Tapi suasana haru akan terasa di Giusepe Meazza karena ini akan menjadi laga terakhir Paolo Maldini di depan Milanisti.

Maldini, yang kini berusia 40 tahun, sudah memutuskan untuk mengakhir karirnya di penghujung musim ini. Meski masih ada satu laga tersisa usai menjamu AS Roma, namun laga akhir pekan ini akan menjadi begitu emosional karena akan menjadi pertandingan terakhir Maldini di Giuseppe Meazza.

"Pertandingan hari Minggu akan menandai akhir karir dari yang hebat dari Paolo. Dia adalah juara sejati dan rekan satu tim yang luar biasa," ungkap Genaro Gattuso di Sportinglife.

Maldini memulai debutnya bersama Milan dalam usia 16 tahun pada 1985. Sejak saat itu dia tak sekalipun berganti seragam membela klub lain hingga total akan menjalani laga ke-900-nya saat menjamu Roma akhir pekan nanti.

Sepanjang pengabdiannya itu sudah 26 tropi berhasil dia sumbangkan buat Diavolo Rosso, termasuk di antaranya lima tropi Liga Champions serta dua piala Interkontinental.

"Satu-satunya kata yang bisa mengambarkan seorang juara sepertinya adalah 'Gladiator', setiap kali dia melangkah ke dalam lapangan dia memberikan semua yang dia miliki dan dia merupakan contoh yang hebat buat semua pesepakbola. Minggu nanti, kami akan merasakan sebuah emosi yang hebat, tapi saya dan semua pemain akan selalu mengingatnya," sambung Gattuso.

Kemenangan atas Roma menjadi sangat penting buat Rossoneri terkait target mereka duduk di posisi dua klasemen pada akhir kompetisi nanti. Pasukan Carlo Ancelotti saat ini unggul tiga poin atas Juventus, yang akhir pekan ini akan bertandang ke Siena.

Shakhtar Donetsk Juara Piala UEFA - Jungkalkan Bremen

Klub Ukraina , Shakhtar Donetsk, akhirnya berhasil menembus dominasi raksasa eropa lain untuk menjuarai UEFA.. Selamat ..
Final kali ini menjadi

Melalui sebuah pertandingan berdurasi 120 menit, Shakhtar Donetsk akhirnya menjadi juara Piala UEFA. Klub Ukraina itu sukses menundukkan Werder Bremen dengan skor 2-1.

Partai puncak yang dilangsungkan di Stadion Sukru Saracoglu, Istanbul, Kamis (21/5/2009) dinihari WIB ini, harus dirampungkan lewat extra time setelah dalam 90 menit kedua tim bermain imbang 1-1.

Dengan keberhasilan ini, Shakhtar mencatat rekor dengan memenangi gelar di kancah Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Klub asuhan Mircea Lucescu itu juga menjadi juara di edisi terakhir Piala UEFA.

Jalannya pertandingan
Pertandingan baru berusia lima menit ketika Shakhtar sudah memperoleh peluang pertamanya. Mendapat umpan manis dari Jadson, Luiz Adriano sukses mengecoh Frank Baumann, tetapi tendangannya dari jarak dekat melebar.

Adriano menebus kegagalannya di menit 25. Penyerang berkebangsaan Brasil itu menaklukkan kiper Bremen, Tim Wiese, dengan tendangan punggung kakinya setelah mendapat umpan panjang. 1-0 Shakhtar.

Keunggulan Shakhtar hanya berusia 10 karena Bremen bisa menyamakan kedudukan jadi 1-1. Sebuah tendangan bebas dari Naldo Rodrigues gagal diamankan dengan sempurna oleh kiper Andrei Pyatov dan meluncur masuk gawangnya.

Empat menit sebelum babak pertama berakhir, Wiese membuat penyelamatan penting ketika ia menjatuhkan diri ke arah kanan untuk mengamankan gawang Bremen dari bola hasil tendangan keras Mariusz Lewandowski.

Ketika babak kedua berjalan lima menit, Shakhtar kembali memetik kans. Darijo Srna melepaskan eksekusi tendangan bebas tetapi Wiese masih bisa menepisnya. Bola rebound diserobot Da Silva Willian tetapi sepakannya tak menemui arah.

Semenit kemudian, kembali Wiese menggagalkan sebuah peluang gol Shakhtar. Kali ini, sebuah tendangan yang tak terlalu keras dari Rodrigues Jadson bisa dijinakkan kiper timnas Jerman itu.

Di sisa waktu normal, kedua tim terlihat semakin hati-hati dalam membangun serangan. Akibatnya, sampai marka 90 menit terlewati, tak ada gol tambahan tercipta dan itu berarti babak tambahan harus dijalankan.

Sembilan menit extra time berjalan, Shakhtar mengembalikan keunggulannya. Jadson sukses mencetak gol setelah menyambar umpan silang yang dikirimkan Srna dari sayap kanan.

Bremen sebetulnya berpeluang langsung menyamakan skor semenit kemudian. Sebuah umpan silang coba diusir Pyatov tetapi bola disundul Naldo yang diteruskan tendangan voli Claudio Pizarro, tetapi Pyatov dengan cekatan mengamankan si kulit bundar.

Di menit terakhir babak pertama extra time, Shakhtar sebenarnya berpeluang menambah keunggulan. Tetapi tendangan Willian yang lolos dari off-side melambung di atas mistar Wiese.

Pada menit 118, Pizarro sebenarnya berhasil menjebol gawang Shakhtar, tetapi dianulir wasit. Penyerang Peru itu dianggap sudah melanggar Dmitri Chigrinski sebelum mencetak gol.

Kedudukan 2-1 bagi Shakhtar akhirnya tidak berubah saat wasit Luis Medina Cantalejo meniup peluit panjang tanda berakhirnya partai final ini. Shakhtar pun dinobatkan sebagai juara Piala UEFA 2009.

Susunan pemain
Shakhtar: Pyatov; Lewandowski, Rat, Chigrinsky, Kucher; Srna, Jadson (Duljaj 112), Fernandinho, Willian, Ilsinho (Gai 99); Luiz Adriano (Gladkiy 89)

Bremen: Wiese; Naldo, Ozil, Prodl; Frings, Baumann, Niemeyer (Tziolis 103), Fritz (Pasanen 94), Boenisch; Pizarro, Rosenberg (Hunt 78)

Jadwal dan Prediksi Final Liga Champion (Roma, 27 Mei 2009)

Akhirnya..
Barcelona vs Manchester United di final Liga champion 2008/2009 di Roma..
Barcelona yang dianggap sebagai tim terbaik Eropa saat ini berhadapan dengan juara bertahan Liga Champions Manchester United. Keduanya juga sudah menjadi juara di liga masing-masing. Yang "kurang" adalah, kedua klub yang masuk dalam jajaran elit Eropa ini tergolong sedikit prestasinya di Liga Champions: Barcelona baru dua kali juara, MU tiga.

Antisipasi penggemar bola berpusar pada kenyataan bahwa Barcelona saat ini dianggap berkemampuan tekhnik terbaik di Eropa, sementara MU dianggap mempunyai variasi permainan paling lengkap. Kesamaan di antara keduanya adalah bernaluri menyerang. Tetapi bukan sekadar gaya permainan dan teknikalitas, sejarah kedua klub itu juga sama ramainya.

Mes que un club, bukan sekadar sebuah klub, semboyan Barcelona. Memang sejarah Barcelona adalah sejarah perlawanan, sejarah keteguhan sikap, sejarah kemerdekaan berpikir, bagian dari sejarah perlawanan warga Catalan atas dominasi Spanyol yang menjadikan mereka sebagai "hanya" bagian dari sebuah negara.

Sejarah politik mencatat bagaimana warga Catalan tidak pernah benar-benar bisa menerima diri mereka sebagai bagian dari Spanyol seutuhnya. Bahkan hingga kini. Lewat Barcelona -- klub Catalan paling sukses -- walau di tingkat "Real Politik" mereka kalah, warga Catalan merasa leluasa terus mewujudkan perlawanannya.

Itulah sebabnya pertandingan melawan Real Madrid yang dianggap sebagai perwujudan penjajah Spanyol karena dulu merupakan klub kesayangan diktator Spanyol Jenderal Franco, membawa aura tidak sekadar pertandingan sepakbola, tetapi lebih dalam lagi.

Di awal tahun 1970-an ketika Rinus Michels datang ke Barcelona dan kemudian diikuti Johan Crujff memperkenalkan Total Football. Sistem dengan segala kerumitan dan tuntutan teknikalitasnya yang sangat tinggi.

Barcelona di bawah Michels hanya memenangkan La Liga tahun 1974, tetapi yang pertama sejak tahun 1960, dan Copa del Rey tahun 1978. Namun yang lebih penting lagi adalah gaya permainan mereka dianggap lebih superior dari saingan berat mereka, Real Madrid. Barcelona dianggap memainkan sepakbola yang sesungguhnya. Catalan boleh terjajah tetapi mereka merasa memenangkan nilai moral, setidaknya dalam sepakbola ini.

Terjadilah kemudian simbiosis mutualistis. Barcelona menemukan bentuk permainan yang mereka ingin mainkan dan memberikan harga diri moral, lalu pada gilirannya menjadi murid paling disiplin dalam memegang teguh sistem ini, di luar Belanda tentunya. Barcelona enggan untuk melepas kemenangan moral itu apapun taruhannya.

Tak heran kalau puluhan pemain Belanda pernah bermain di Barcelona. Selain Rinus Michels, tercatat Louis Van Gaal, Frank Rijkard, dan tentu saja Johan Crujff sempat menjadi pelatih di klub ini. Semuanya kental dengan konsep bermain Total Football.

Kesebelasan Barcelona yang bermain sekarang adalah turunan langsung dari sepakbola jaman Michels ini. Pep Guardiola, pelatih Barcelona sekarang, adalah kapten Barcelona saat mendominasi La Liga tahun 1990-an dan ketika mereka memenangi Liga Champions pertamanya di tahun 1992. Pelatih Barcelona saat itu tak lain dan tak bukan adalah Johan Crujff, si anak emas sistem Total Football.

Pep Guardiola tak segan untuk mengakui bahwa ia hanya sekadar meneruskan apa yang dipelajarinya dari Crujff. Menekan tanpa henti dan menyerang tanpa sendatan, apapun situasinya apapun kondisinya. Posisi pemain memang tak selentur dalam Total Football, tetapi cetak biru bahwa setiap pemain bertahan bersama, menyerang bersama, menyempitkan bidang serang lawan, dan memanfaatkan lebar lapangan untuk membangun serangan tetap dipegang teguh.

MU adalah klub yang juga memegang filosofi menyerang sebagai senjata utamanya. Sebutan Red Devils atau 'Setan Merah' mempunyai sejarah yang panjang, sepanjang sejarah klub itu sendiri.

Berawal dari klub bernama Newton Heath di seperempat akhir abad 19, mereka mendapat julukan 'The Heathen'. Konon sebutan Red Devils berasal dari kata heathen ini. Karena walau Heathen berarti pemain dari Newton Heath, tetapi heathen di kamus juga berarti mereka yang menentang Tuhan, karenanya setan. Ketika di awal abad 20 mereka memutuskan untuk mengganti seragam mereka menjadi merah, para penonton yang melihat permainan mereka yang berlari dan kesetanan menyerang tanpa henti, mengatakan seperti menonton setan itu sendiri yang berseragam merah, red heathen—red devil—setan merah. Julukan itu lekat walau Newton Heath telah berubah menjadi Manchester United.

Para pengurus klub sejak awal, atau setidaknya setelah berganti nama menjadi Manchester United, bermaksud untuk menghadirkan permainan menyerang dan tontonan yang menghibur, setia dengan julukannya sebagai Setan Merah. Manchester sebagai salah satu kota industri terbesar dunia dipergantian abad 20 memerlukan hiburan massal yang murah untuk penduduknya, dan MU ingin menyediakan hiburan itu. Satu lagi yang mereka inginkan: merekrut sebanyak mungkin pemain lokal.

Kalau di Rinus Michels Barcelona menemukan orang yang menyuntikkan kemenangan moral yang mereka dambakan, Manchester United menemukannya di Sir Matt Busby di tahun 1950-an.

Sir Busby menjaga nyawa sepakbola menyerang tetapi juga memperkenalkan keseimbangan. Pada dasarnya pertahanan yang kuat diperlukan untuk membangun serangan yang bagus dan serangan tidak dibangun dengan hanya asal menyepak bola sejauh mungkin ke garis pertahanan lawan dan menyerahkannya kepada duo striker yang biasanya tinggi besar, tapi lamban dan kecil namun cekatan. Serangan bisa dilakukan dengan menyusur tanah memanfaatkan pemain tengah dan sayap yang bagus dan bertenaga.

Tetapi sekali lagi harus ada keseimbangan, pemain bertahan tugas utamanya adalah bertahan, pemain tengah melindungi pemain bertahan dan mengalirkan serangan, pemain depan mencetak gol. Konsep konservatif sepakbola ini harus dipegang dengan disiplin tinggi, demikian Sir Matt Busby.

Sir Busby adalah salah satu pelatih di Inggris yang kemudian juga memperkenalkan konsep serangan balik mematikan lewat umpan cepat menyusur tanah memanfaatkan presisi umpan dan (atau) kecepatan pemain sayap, persis seperti yang ditiru Sir Alex Ferguson saat ini. Tentu diperlukan pemain yang bagus untuk mengeksekusi konsep serangan seperti ini karena kadang jendela waktu untuk melakukan serangan ini hanya sekitar 40 detik maksimum dari gawang ke gawang. Gol ketiga Cristiano Ronaldo ke Arsenal di semifinal Liga Champions yang hanya lewat sembilan sentuhan dan dibawah 30 detik adalah contoh paling mutakhir.

Dengan memanfaatkan jaringan gereja Katolik di Manchester, MU bukan klub keagamaan tetapi hirarki kepemilikan dan pelatihan dulunya adalah penganut Katolik yang taat, Sir Busby mendapat pasokan pemain berbakat lokal. Hasilnya adalah tim Busby Babes pertama yang dipuja tidak hanya di Inggris tetapi juga Eropa, tetapi sayangnya tidak sempat memenuhi potensinya karena kecelakaan pesawat di Muenchen tahun 1958. Busby Babes kedua tidak sehebat yang pertama tetapi mengantar MU menjadi klub Inggris pertama yang memenangi Piala Champions tahun 1968.

Sir Matt Busby menjadi dewa di MU dan bukan kebetulan kalau klub ini selalu menjaga cetak biru permainan yang diletakkan olehnya. Apalagi Alex Ferguson adalah salah satu pengagumnya dan mengaku menjaga tinggalan gaya permainan Busby adalah sebuah kewajiban baginya.

Barcelona vs Man United? Kalau keduanya setia dengan gaya permainan mereka, setia dengan perjalanan sejarah mereka, benar-benar akan menjadi final impian

STATISTIK MENGUNGGULKAN MU

Bicara soal final, Manchester United jelas punya rekor lebih baik dari Barcelona. Begitu juga untuk urusan head-to-head kedua kesebelasan. Pertanda The Red Devils bakal berjaya lagi?

Jawaban pertanyaan itu masih harus dilihat usai laga yang akan dihelat di Stadion Olimpico, Kamis (28/5/2009) dinihari WIB. Pasalnya, jika melihat performa mereka sepanjang musim ini, Barca juga memiliki peluang kuat untuk keluar sebagai juara.

Namun MU tak pernah gagal jika sudah mencapai final Liga Champions. Dari tiga final yang mereka lakoni sebelumnya, yakni pada 1968, 1999, dan 2008, semuanya berakhir dengan para pemainnya bergantian mengangkat trofi juara.

Sementara Barca sendiri sebelum ini sudah lima kali mencapai partai puncak. Namun, Los Blaugranas hanya dua kali berhasil menjadi juara, yakni pada tahun 1992 dan 2006.

Sepanjang sejarah, kedua tim sudah bertemu sebanyak sembilan kali. MU memenangi tiga di antaranya, sementara Barca dua. Sisa empat pertandingan lainnya berakhir dengan hasil imbang.

Pada pertemuan terakhir musim lalu, yakni pada babak semifinal, MU sukses menyingkirkan Barca usai menang 1-0 di Old Trafford. Kala itu Paul Scholes pahlawan kemenangan 'Setan Merah' lewat tendangan jarak jauhnya yang tak mampu dihalau oleh Victor Valdes.

Selain catatan di atas, masih ada berbagai fakta lainnya yang akan mengiringi laga final ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:

* Meski terkenal dengan ketajamannya, Barca hanya sukses mencetak dua gol dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Champions musim ini. Mereka bermain imbang 1-1 pada leg kedua perempatfinal melawan Bayern Munich, imbang 0-0 melawan Chelsea di leg I semifinal, dan akhirnya hanya bermain imbang 1-1 di leg II semifinal.

* Barcelona hanya pernah satu kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir mereka melawan klub asal Inggris. Dalam empat laga terakhir melawan tim-tim Inggris, Barca bahkan hanya mampu mencetak satu gol.

* Lionel Messi telah mencetak delapan gol dalam 10 pertandingan terakhir di Liga Champions musim ini, namun tak ada satu pun golnya itu yang ia lesakkan ke gawang tim asal Inggris.

* Sepanjang sejarah, Barcelona telah 60 kali menghadapi tim Inggris di semua turnamen Eropa. Mereka memenangi 26 di antaranya. Sementara 16 lainnya berakhir dengan kekalahan, dan 18 lainnya berakhir imbang.

* MU kini tengah berusaha untuk memperpanjang catatan mereka menjadi 25 pertandingan tak terkalahkan di Liga Champions.

*Jika MU keluar sebagai juara, maka Sir Alex Ferguson akan menjadi pelatih pertama yang meraih tiga titel juara pada era Liga Champions--yang dimulai sejak tahun 1992.

* Tim-tim dari Spanyol dan Inggris sudah bertemu sebanyak 11 kali di partai final. Dari pertemuan-pertemuan itu, enam pertandingan dimenangi klub Spanyol, sementara lima sisanya oleh klub Inggris

Milan Imbang, Inter Scudetto !

Nggak Perlu main, inter sudah juara

Meski belum bermain Inter Milan telah memastikan merebut gelar Scudetto. Hal itu menyusul kekalahan pesaingnya, AC Milan, dari Udinese dengan skor 0-2.

Kekalahan tersebut membuat Milan sudah tak mungkin mengejar poin Inter karena dengan sisa dua pertandingan saja mereka telah terpaut tujuh angka. Itu tidak termasuk jika nanti malam Nerazzurri meraih poin saat berhadapan dengan Siena di Giuseppe Meazza.

Dengan demikian pertandingan tengah malam nanti akan lebih menjadi pesta Inter untuk merayakan suksesnya menjadi juara Italia empat musim berturut-turut, atau yang ke-17 secara keseluruhan.

Bermain di kandangnya sendiri Udinese sudah menekan sejak menit-menit awal. Mereka pun memetik buahnya dengan memperoleh hadiah penalti di menit 31, menyusul pelanggaran Paolo Maldini terharap Antonio Floro Flores. Gaetano D'Agostino melakukan tugasnya sebagai eksekutor dan membuat Udinese memimpin.

Gol kedua Udinese juga terjadi karena kelengahan lini belakang Milan mengantisipasi bola sepak pojok. Cristian Zapata yang mendapatkan bola segera menuntaskannya dengan mengarahkan bola ke tiang jauh di menit ke-49.

Milan terlambat untuk bangkit. Massimo Ambrosini baru dapat mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan dan itu tidak cukup bagi Milan menunda pesta kemenangan Inter.

Susunan Pemain:

Udinese: Handanovic; Isla, Zapata, Felipe, Pasquale; Inler, D'Agostino (Obodo 84), Asamoah; Pepe (Lukovic 87), Quagliarella, Floro Flores (Sanchez 73)

Milan: Dida; Zambrotta, Senderos, Maldini, Jankulovski; Flamini (Inzaghi 46), Pirlo, Ambrosini; Seedorf (Ronaldinho 60); Kaka, Pato (Shevchenko 73)

Carlo Ancelotti mengakui bahwa Inter Milan memang pantas meraih Scudeto. Pelatih Milan ini pun menegaskan bahwa targetnya adalah membawa I Rossoneri ke Liga Champions.

Inter memastikan gelar juara Seri A tanpa perlu bermain. Hal itu menyusul kekalahan Milan dari Udinese di Friuli, Minggu (17/5/2009) dinihari WIB, dengan skor 1-2.

Meski demikian, Ancelotti mengaku sudah merasa Inter bakal juara sejak jauh-jauh hari. "Scudetto tidak hanya ditentukan malam ini. Itu sudah berlangsung dalam waktu yang lama," ungkapnya seperti dilansir Football Italia.

"Kami bisa menerimanya tanpa masalah. Target kami selalu adalah bisa lolos ke Liga Champions dan itu yang kami lakukan. Inter adalah tim yang paling konsisten dan untuk itu mereka pantas dapat Scudetto," ujar Ancelotti.

Kabarnya, Ancelotti akan mengumumkan akan pindah ke Chelsea setelah memastikan Milan mendapat tiket Liga Champions. Namun dia menegaskan apapun hasil pada pertandingan tersebut tetap tidak akan mengubah apapun.

"Saya belum memutuskan apapun. Masa depan saya dihubungkan dengan hasil pekan depan dan kami sebaik mungkin meraih tiga poin. Apakah kemenangan malam ini akan mengubah sesuatu bagi saya? Sama sekali tidak," tukas Ancelotti.

Jadwal dan Prediksi Seri A Pekan ke-36, Inter Siap Berpesta

Rasanya tak ada lagi yang menghalangi inter Milan untuk juara Seri A 2008/2009...
Lawannya Cuma Siena..

Jadwal Seri A pekan ke 36

AS Roma v Catania
Udinese v AC Milan
Juventus v Atalanta
Reggina v Cagliari
Genoa v Chievo Verona
Palermo v Lazio
Bologna v Lecce
Fiorentina v Sampdoria
Napoli v Torino San Paolo
Internazionale v Siena

Jika mampu memenangi laga dengan Siena, Inter Milan akan menyamai AC Milan dalam hal jumlah scudetto yang dimiliki. Meski mengaku skuadnya kelelahan, Jose Mourinho yakin menang karena punya Zlatan Ibrahimovic.

Sepanjang sejarah Liga Italia, Milan kini duduk di posisi dua sebagai klub tersukses dengan gelar juara berjumlah 17. Akhir pekan ini, Inter punya peluang besar menyamai catatan tersebut, kemenangan atas Siena dalam laga di Giuseppe Meazza akan membuat gelar scudetto Nerazzurri beranjak dari angka 16.

Menyoal pertandingan yang akan menjadi penentu titel juara itu, Mourinho menyebut anak didiknya mulai dihinggapi kelelahan setelah mengarungi musim yang panjang. Namun dia juga sangat optimistis bisa menang lantaran punya Zlatan Ibrahimovic.

"Kami tidak berada dalam kondisi yang kami inginkan saat ini. Itu benar, kadang kami bergantung pada Ibra," ungkap Mourinho seperti diberitakan Ansa.

Akhir pekan kemarin Inter gagal semakin mendekatkan diri dengan scudetto setelah diimbangi Chievo 2-2. Saat itu Mourinho memang tak bisa memainkan Zlatan karena terkena sanksi larangan bertanding. Namun kembalinya striker Swedia itu saat menjamu Siena, kemenangan diyakini Mourinho sudah berada di tangan Inter.

"Tapi saya pikir kami tetap akan bisa mengalahkan Siena dan menjadikan titel juara milik kami," pungkas pria Portugal itu.

Jikapun Zavier Zanetti kalah dalam laga tersebut, Inter masih punya peluang untuk tetap mengunci gelar di dua laga tersisa setelahnya. Dengan keunggulan tujuh poin dari Rossoneri, Nerazzurri tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi.

Membuat Toko online dengan quick cart

Mau buat toko online ?
Untuk anda yang tidak ingin susah susah belajar database atau programming untuk buat toko online, ada solusi sederhana bernama quick cart..
Tinggal copy dan input produk anda beserta gambarnya, anda tinggal upload dan promosikan website anda..
Ingin belajar quick cart ? Perlu ilmu Promosi ?

Semua solusi ada di CD Belajar Quick Cart - Membuat toko online dan Bisnis online..
Mudah diikuti : tinggal putar dan tiru.. dalam hitungan menit, Anda bisa hasilkan sebuah website yang menampilkan profile perusahaan plus fasilitas Toko Online. Anda tinggal mengganti beberapa informasi serta memasukkan data produk. Semua bisa dicoba pada 1 komputer (offline), tanpa perlu tahu kode program dan tanpa database.

LENGKAPNYA ADA DI SINI..

Video mesum Wulan guritno palsu

Video mesum Wulan guritno beredar..
Kata om roy suryo Video mesum Wulan guritno palsu it palsu...
Kasian wulan...Mirip sie, tapi masa si wulan segoblok itu..
Hentikan fitnah ini..
Mbok ya sebarkan yang bagus bagus donk...
Buat mbak mbak dan mas artis, hati hati, jangan sampai jadi korban berikutnya...

Hasil Seri A Pekan ke 35 - Milan - Juve seri, inter makin mulus

Scudetto Inter tinggal sedikit lagi,walau ditahan seri chievo,Milan juga ditahan Juve.

Hasil Pertandingan Terakhir
Liga Italia

Juventus 1 - 1 AC Milan
Vincenzo Iaquinta (60) Clarence Seedorf (57)

Bologna 1 - 1 Torino
Marco di Vaio (86) Alessandro Rosina (37)

Palermo 0 - 1 Siena
Emanuele Calaio (60)

Fiorentina 2 - 0 Catania
Stevan Jovetic (11)
Luciano Zauri (90)

Napoli 1 - 1 Lecce
Joao Inacio Pia (33) Andrea Zanchetta (44)

Genoa 1 - 1 Atalanta
Domenico Criscito (90) Jaime Valdes (9)

AS Roma 2 - 2 Cagliari
Simone Perrotta (69) Robert Acquafresca (58)
Francesco Totti (63) Alessandro Matri (34)

Inter 2 - 2 Chievo
Mario Balotelli (65) Michele Marcolini (27)
Hernan Crespo (3) Siqueira Luciano (73)

Udinese 3 - 1 Lazio
Gaetano D'Agostino (69) Tommaso Rocchi (56)
Antonio Floro Flores (60)
Fabio Quagliarella (86)

Reggina 0 - 5 Sampdoria
Gennaro Delvecchio (36)
Giampaolo Pazzini (52)
Guido Marilungo (46)
Daniele Dessena (31)
Daniele Dessena (1


Laga big match antara AC Milan kontra Juventus berakhir tanpa pemenang. Sebuah gol Clarence Seedorf dibalas Vicenzo Iaquinta yang membuat pertandingan berkesudahan imbang 1-1.

Di Giuseppe Meazza, Senin (11/5/2009) dinihari WIB, laga berjalan panas sejak menit awal. David Beckham jadi pemain pertama yang namanya di catat wasit setelah dia dapat kartu kuning ketika laga baru berjalan tiga menit akibat menekel dari belakang Nicola Legrottaglie.

Shot on goal pertama tercatat mengarah ke gawang Milan, yang dalam laga tersebut dikawal Zeljko Kalac, saat tendangan Cristian Poulsen setelah menerima umpan panjang dari Amauri melebar jauh dari gawang. Tekanan Juve berlanjut lewat Marco Marchionni yang tinggal berhadap-hadapan dengan Kalac, namun kiper asal Australia itu dengan cepat keluar dari sarangnya untuk mengindarkan gol terjadi.

Gawang Milan kembali dalam ancaman di menit 17 saat Iaquinta mampu menusuk hingga kotak penalti dan sepertinya sudah berhasil memperdaya Maldini yang menjadi pemain bertahan terakhir Milan. Namun sepakan striker Italia itu mentah lantaran keburu diblok Mathieu Flamini yang tiba-tiba datang.

Nama Flamini kembali muncul saat gawang Milan lagi-lagi berada di bawah ancaman. Kali ini dia mengawal dengan ketat Iaquinta tepat di muka gawang saat menerima umpan panjang Zdenek Grygera, hal mana membuat defender Juventus itu terjatuh dan mengklaim penalti. Permohonan yang tak diberikan wasit.

Selanjutnya gantian Milan yang membangun serangan melalui Kaka yang punya peluang emas saat melakukan kerjasama satu-dua dengan Filipo Inzaghi di muka kotak penalti. Sempat beberapa saat kehilangan bola, Kaka yang bergerak lebih cepat dari Gianluigi Buffon untuk menyambar bola gagal mengarahkan si kulit bundar ke arah yang diinginkan.

Kondisi nyaris serupa terjadi pada Pippo beberapa saat berselang, lolos dari jepitan dua bek Bianconeri, sepakan Inzaghi saat tinggal berhadapan dengan Buffon melayang tinggi di atas sasaran. Sementara tendangan Kaka dari luar kotak penalti mengarah tepat ke pelukan kiper yang kabarnya tengah diincar Manchester City itu.

Sementara peluang lanjutan tim tamu melalui tendangan Paulesen juga tak membuahkan hasil. Sepakannya dari luar kotak penalti terlalu lemah, pun arahnya masih menyamping dari gawang Milan.

Di awal babak kedua Milan kembali langsung menekan lawannya. Kesempatan yang dibuka lewat tandukan Inzaghi meneruskan crossing Beckham di sisi kanan, namun meski dalam posisi bebas, striker kurus itu tak bisa mengarahkan bola ke dalam gawang.

Juventus tak diam saja karena di menit 49 Amauri nyaris menghukum Kalac atas kesalahannya saat gagal mengamankan bola dengan sempurna. Diawali tendangan Iaquinta dari sudut sempit yang terlepas dari pelukan Kalac, upaya Amauri menjebol gawang Milan dengan melakukan rebound terhalang tekel Flamini.

Milan akhirnya membuka keunggulan di menit 57 lewat Seedorf. Adalah Gianluca Zambrotta yang membidani lahirnya gol di menit 57 ini saat dia merebut bola dan langsung melepaskan umpan panjang pada Filippo Inzaghi yang berlari bebas di sisi kanan pertahanan Juventus.

Umpan Pippo ke kotak penalti gagal ditendang dengan sempurna oleh Massimo Ambrosini, namun bola yang membentur pemain bertahan Juventus dan mengarah ke tiang jauh disambar Seedorf tanpa bisa dihalau Gianluigi Buffon.

Tapi keunggulan Milan tak bertahan lama karena Iaquinta membawa Juve kembali ke posisi imbang. Tandukkannya usai memenangi duel dengan Flamini saat menyambut umpan Mauro Camoranesi mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Tensi pertandingan kembali meninggi di menit 66 saat Paolo Maldini terlihat mencengkram kerah jersey Chiellini. Kapten Milan itu harus ditenangkan oleh Buffon, dan menerima kartu kuning atas tindakannya tersebut.

Pippo nyaris membuat Milanisti melonjak kegirangan saat dia tepat menerima umpan tendangan sudut dari sisi kanan, namun bola yang berusaha dibelokkannya kembali melayang di atas gawang. Sementara upaya Del Piero menjebol gawang Kalac pupus lantaran dia terpeleset saat akan menendang bola di dalam kotak penalti.

Sebuah sebuah klaim penalti Alexandre Pato yang dijatuhkan Legrottaglie dimentahkan wasit, Milan justru harus bermain dengan 10 orang menyusul diusirnya Zambrotta karena melanggar Del Piero dari belakang. Meski bermain dengan skuad lebih sedikit, pasukan Carlo Ancelotti tetap mampu menekan Juventus.

Sebuah klaim penalti lain diminta Ronaldinho saat dia terjatuh kala berebut bola di kotak penalti. Sementara peluang terakhir yang datang dari tendangan bebas Pirlo juga tak membuahkan hasil, bola yang gagal ditanduk Ronaldinho di muka gawang juga gagal diserobot Ambrosini di tiang jauh.

INTER SERI

Inter Milan harus menunda peluang mereka menggelar pesta scudetto. Bertandang ke Chievo, Nerazzurri cuma bisa bermain imbang 2-2, meski sempat dua kali dalam posisi memimpin.

Inter sebelumnya berpeluang menyudahi kompetisi Liga Italia Seri A jika mereka bisa memetik hasil maksimal atas Chievo, dan AC Milan ditundukkan Juventus. Namun dari lawatannya ke Stadio Marc'Antonio Bentegodi, Minggu (10/5/2009) mala WIB, cuma hasil imbang yang didapat Zavier Zanetti cs.

Di puncak klasemen, Inter kini punya poin 78. Mereka unggul delapan poin atas Rossoneri yang baru akan bertanding malam nanti. Jika Milan kalah, Inter tinggal butuh satu kemenangan untuk bisa mempertahankan titel juaranya.

Jalannya pertandingan

Berlaga tanpa Zlatan Ibrahimovic, Inter mampu menggebrak di awal laga dengan membuat gol cepat saat laga baru berjalan tiga menit. Kiper Stefano Sorrentino sebenarnya mampu menghadang tendangan Esteban Cambiaso yang meneruskan umpan Dejan Stankovic dari sisi kiri, namun bola liar hasil dari prosesi tersebut cepat disambar Hernan Crespo untuk mengubah kedudukan menjadi 1-0.

Dua menit berselanag Crespo nyaris menjebol jala Chievo untuk kali kedua, namun kegagalan striker Argentina itu mengejar umpan Stankovic membuat kedudukan tak berubah.

Sementara upaya Luis Figo memperbesar keunggulan di menit 12 juga tak membuahkan hasil. Berusaha memanfaatkan kesalahan kiper Sorrentino saat tak mampu mengantisipasi bola crossing Mario Balotelli dengan sempurna, sepakan gelandang veteran itu berbelok arah setelah membentur pemain lawan dan cuma berbuah tendangan sudut.

Meski lebih unggul namun gawang Inter justru yang kemudian bobol di menit 27. Cesar tak bergerak saat sepakan keras dari kaki Michele Marcolini berbelok arah untuk kemudian mengarah ke sisi kanannya dan merobek jala Inter serta menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Dua menit setelah gol penyama tersebut, kubu Chievo mengklaim penalti menyusul pelanggaran yang dilakukan Zavier Zanetti atas Andrea Mantovani. Namun wasit bergeming dan menyatakan tak ada sanksi berupa penalti.

Tekanan tuan rumah berlanjut melalui tandukan Sergio Pellissier yang hanya dipandangi Cesar karena bola masih melenceng dari sasaran. Tak ada gol tambahan hingga turun minum yang membuat paruh pertama berkesudahan 1-1.

Sebuah kerjasama cantik antara Cambiasso dan Figo nyaris membuat tim tamu kembali unggul. Namun sepakan Balloteli yang menjadi eksekutor akhir tak membuahkan hasil karena tendangannya berhasil diblok. Bahkan upaya kedua yang dilakukan striker belia itu saat si kulit bundar kembali ke arahnya juga gagal mengubah skor, untuk kali kedua bola kembali terhadang.

Berupaya mengejar kemenangan demi melebarkan peluang jadi juara di pekan ini, Jose Mourinho menarik Crespo dan menggantikannya dengan Julio Crus. Upaya yang membuahkan hasil karena tujuh menit setelahnya Inter kembali memimpin lewat Balotelli.

Sebuah tendangan setengah voli yang dilepaskan Balotelli menjurus kencang dan mengarah ke sudut kanan atas gawang tanpa bisa dihalau kiper Chievo. Sebuah gol indah mengingat dia melakukannya dari sudut yang sulit. 2-1 Inter unggul

Tapi keunggulan Inter tak bertahan lama karena sembilan menit berselang Chievo kembali menyamakan kedudukan. Siqueira Luciano memaksa Cesar memunggut bola dari dalam gawangnya untuk kali kedua setelah sepakan yang dilepaskannya usai mendapat umpan dari Mantovani mengarah ke sisi kanan bawah gawang yang mengubah kedudukan menjadi 2-2.

Sebuah kesalahpahaman antara Walter Samuel dan Burdisso nyaris dimanfaatkan Mauro Esposito, namun Cesar bertindak cepat mengamankan bola dan menghindarkan hal buruk terjadi pada gawangnya.

Tak ada gol tambahan terjadi setelah wasit menambahkan empat menit masa injury time. Skor 2-2 pun bertahan yang membuat Inter terpaksa menunda peluang mereka jadi juara di pekan ini.

Susunan pemain

Chievo: Sorrentino; Frey, Morero, Yepes, Mantovani (Sardo 76); Luciano, Rigoni (Malago' 82), Marcolini; Bentivoglio (Esposito 72); Pellissier, Bogdani

Inter: Julio Cesar; Zanetti, Cordoba, Samuel, Maxwell; Stankovic (Jimenez 77), Cambiasso, Muntari (Burdisso 67); Figo, Crespo (Cruz 56), Balotelli

Jadwal dan Prediksi Seri A Pekan ke -35, Juve vs Milan

Jadwal Seri A Pekan ke -35

Sampdoria v Reggina

Lazio v Udinese Olimpico
Torino v Bologna
Catania v Fiorentina
Atalanta v Genoa
Chievo Verona v Internazionale
AC Milan v Juventus
Lecce v Napoli
Siena v Palermo

PREDIKSI

Liga Italia secara resmi bisa berakhir pekan ini dengan Inter Milan keluar sebagai juara. Syaratnya, Nerazzurri menundukkan Chievo dan AC Milan kandas di tangan Juventus.

Inter saat ini unggul tujuh angka atas Milan di posisi dua. Jika tiga poin berhasil diraih Nerazzurri dan pada saat bersamaan Rossoneri tumbang saat menjamu Juventus, maka 10 poin keunggulan anak didik Jose Mourinho tak akan bisa dikejar pasukan Carlo Ancelotti dengan tiga laga tersisa setelah laga pekan ini.

Bagaimana peluang Inter untuk bisa meraih gelar scudetto-nya yang ke-17 pada akhir pekan ini? Untuk bisa setidaknya memetik poin, Zavier Zanetti cs punya kans yang sangat besar. Meski menjalani laga tandang, bertamu ke Chievo harusnya bukan halangan Inter untuk bisa meraih kemenangan ke-24-nya sepanjang musim ini.

Satu hal yang bisa menghambat Inter adalah tiadanya Zlatan Ibrahimovic, dia dipastikan absen karena terkena larangan bertanding. Tapi Iteristi juga tak perlu terlalu khawatir karena Hernan Crespo pekan lalu tampil meyakinkan saat mengantar Inter memetik kemenangan 2-0 atas Lazio.

Tapi The Flying Donkey tak mau menyerah begitu saja. Setelah dengan susah payah keluar dari zona degradasi, Chievo berjanji untuk tidak membiarkan Inter menggelar pesta di kandang mereka.

"Kami akan berusaha menggagalkan pesta Inter. Kami membutuhkan poin lebih dari mereka. Kami akan menghadapi tim terbaik di kompetisi dan mereka tengah berusaha mengejar gelar juara," ungkap striker Sergio Pellissier di Canadianpress.

Kemenangan mungkin akan bisa diraih Inter di kandang Chievo, namun itu mungkin tak akan cukup lantaran Milan justru lebih diunggulkan saat menjamu Juventus. Rossoneri dalam beberapa pekan terakhir memang kembali tampil meyakinkan, dan bahkan berhasil menggeser Bianconeri dari posisi dua klasemen dua pekan lalu.

Paolo Maldini cs selalu meraih kemenangan di lima pertandingan terakhirnya, kondisi berseberangan justru terjadi pada Juventus di mana mereka justru gagal menang di lima laga terakhir. Alessandro Del Piero cs menelan satu kekalahan dan empat kali bermain imbang.

Kepentingan Milan untuk bisa menang dalam laga tersebut bukan hanya demi memperlambat laju Inter, selayaknya laga kontra Juventus, terlalu banyak prestise yang dipertaruhkan. Apalagi Milan ditunggu jadwal berat di pekan-pekan pamungkas kompetisi, hal mana membuat mereka wajib menang demi menjaga posisi dua yang kini sudah dimiliki.

Hasil Semifinal Liga champion - MU vs Barca Di final


DRAMATIS......
CHELSEA MENANGIS DI MENIT AKHIR...
INIESTA MENGGAGALKAN SEMUA AMBISI CHELSEA ..
Liga champion 2008/2009 - MU dan Barca di Final 27 mei- Roma
Akhirnya final liga champion di Roma mempertemukan Barca dan MU
MU berhasil mencukur anak muda arsenal
Yang menarik adalah bagaimana strategi hiddink, di 2 kali partai melawan sepakbola indah,agresif dan ofensif dari Barca.
Sah sah saja hiddink mengunci permainan dengan menempatkan hampir semua pemain di kotak penalti.
Kalau tampil terbuka, mungkin chelsea sudah jadi korban,layaknya Madrid (2-6) atau Muenchen yang kelihatan baru belajar bermain bola.
Sah sah saja taktif defensif diperagakan..itu bagian dari sepakbola.
lihat saja bagaimana dulu italia berjaya dengan catenaccio.
Gol cepat essien, membantu langkah chelsea.barca susah sekali menembus blokade Chelsea..
sampai sampai dani alves frustasi dan mendapat kartu kuning..
taktik hiddink memang bernilai 100!!! Pemain chelsea juga tampil sangat disiplin.
Serangan balik chelsea, memang top..
sayangnya drogba tampil dengan finishing dan determinasi buruk..menyia-nyiakan banyak peluang ..
harusnya bisa lebih banyak gol..
Abidal menjadi korban dan tumbal dengan kartu merahnya..
namun semangat barca mengubah segalanya
DRAMATIS......
CHELSEA MENANGIS DI MENIT AKHIR...
INIESTA MENGGAGALKAN SEMUA AMBISI CHELSEA ..
Sementara pasukan muda arsenal harus banyak belajar dari MU..
next time better..

so, sampai jumpa di final Liga champion 2008/2009 - MU vs Barca..
anda jagokan siapa ?

Hasil semifinal Liga Champion 2008/2009 - MU ke Final

Arsenal memang perlu banyak belajar dari MU..
Blunder Gibbs membuka jalan lapang MU..
Manchester United tampil perkasa saat bertandang ke Arsenal melakoni leg kedua semifinal Liga Champions. Membawa pulang kemenangan 3-1, The Red Devils kembali melangkah ke final.

Kemenangan ini membuat The Red Devils secara agregat unggul 4-1 setelah pada leg pertama di Old Trafford pekan kemarin juga unggul 1-0. MU pun memastikan lolos ke final untuk kali kedua secara beruntun dan punya kesempatan untuk mempertahankan gelarnya.

Di final, "Setan Merah" akan menghadapi pemenang laga Barcelona kontra Chelsea yang akan bertanding malam nanti.

Keunggulan 3-1 MU terhitung mengejutkan karena Ryan Giggs cs sebelumnya tak pernah menang di Emirates Stadium. Apalagi pada pertemuan pertama pekan lalu anak didik Sir Alex Ferguson cuma bisa menang 1-0 lewat gol John O'Shea.

Publik Emirates Stadium, Rabu (6/5/2009), dibuat bungkam oleh gol Park Ji Sung saat laga baru berjalan delapan menit. Cristiano Ronaldo menggandakan keunggulan tiga menit berselang lewat sebuah tendangan bebas yang dia lepaskan jauh dari kotak penalti.

CR7 memperbesar keunggulan MU di menit 61. Sementara gol tunggal The Gunners datang dari penalti Robin van Persie menyusul pelanggaran yang dilakukan Darren Fletcher terhadap Cesc Fabregas di kotak terlarang, insiden mana membuat gelandang Skotlandia itu mendapat kartu merah langsung dari wasit.

Susunan Pemain
Arsenal: Almunia, Sagna, Toure, Djourou, Gibbs (Eboue 45), Walcott (Bendtner 63), Fabregas, Song Billong, Nasri, Van Persie (Vela 79), Adebayor.

Man Utd: Van der Sar, O'Shea, Ferdinand, Vidic, Evra (Rafael Da Silva 65), Fletcher, Carrick, Anderson (Giggs 63), Park, Ronaldo, Rooney (Berbatov 66)

Prediksi semifinal LIga champion - second leg - Arsenal yakin Atasi MU

SEMIFINAL II LIGA CHAMPION 2008/2009 panas!!!!
arsenal bertekad habis habisan...
Manchester United memiliki modal keunggulan satu gol kala bertandang ke markas Arsenal pada leg II semifinal Liga Champions. Namun, karena The Gunners tak akan akan menyerah begitu saja, laga pun diprediksi bakal berjalan cepat dan intens.

Sepekan silam di Old Trafford, gol tunggal John O'Shea membawa MU menang 1-0. Meski relatif lebih mendominasi jalannya laga, The Red Devils urung mencetak lebih banyak gol karena gemilangnya penampilan Manuel Almunia di bawah mistar Arsenal.

Di Emirates Stadium, Rabu (6/5/2009) dinihari WIB, MU bertekad untuk mengulangi performa serupa seperti di Theatre of Dreams. Michael Carrick menyebut, kunci untuk memainkan pola yang sama terletak pada kreativitas para gelandang.

"Lini tengah akan menjadi kunci utama. Kita bisa menang atau kalah dari area tersebut. Pekan lalu kami bermain sangat bagus, terutama di babak pertama, dan meraih beberapa hal yang kami targetkan. Saya cukup puas dengan hal itu," ujarnya di situs resmi UEFA.

"Tapi kamu harus tampil segar untuk besok dan melakukan hal yang sama lagi. Kami memiliki tugas untuk dilakukan dan saya yakin ini akan menjadi laga yang intens dan cepat, juga laga yang seru untuk disaksikan," tandasnya.

Arsenal sendiri bertekad untuk mencetak lebih banyak gol guna membalas kekalahan di Old Trafford. Sang kapten, Cesc Fabregas, menyebut timnya memiliki keuntungan lebih besar dengan berlaga di hadapan pendukung sendiri.

"Kami tahu di rumah kami tangguh. Kami akan punya fans di belakang kami, mereka luar biasa dan saya yakin akan itu. Kami hanya harus memainkan permainan kami, percaya diri kami mampu karena saya tahu kami bisa."

Tuntutan menang tidak membuat manajer Arsenal Arsene Wenger kecil hati. Menurutnya, tuntutan itu bukanlah misi yang mustahil. Wenger yakin bila anak asuhnya mampu tampil luar biasa, maka tiket ke final ada digenggaman.

Arsenal akan menjamu Manchester United dalam semifinal leg kedua Liga Champions, Rabu (6/5/2009) dengan modal kekalahan 0-1 di leg pertama.

Dalam laga leg pertama, MU tampil dominan. Dari data di situs UEFA, tim asuhan Sir Alex Ferguson mencatat delapan kali tembakan ke arah gawang Manuel Almunia. Sebaliknya, Arsenal hanya satu kali menembak ke gawang MU. The Red Devils pun menguasai pertandingan dengan penguasaan 55% berbanding 45%.

Arsenal pun memiliki sejarah 'buruk' ketika bertemu tim-tim asal Inggris. Namun ini semua bukanlah sebuah hal yang tidak mungkin bagi Wenger. "Tidak ada yang namanya misi mustahil bagi kami. Saya tetap yakin akan hal itu meski MU bisa merobek gawang kami nantinya," tukas manajer asal Prancis itu dikutip dari situs resmi UEFA.

"Saya percaya bahwa anak-anak akan tampil sangat luar biasa dan lolos. Kami bermain di kandang sendiri di mana catatan hasil kandang kami di Liga Champions sangat baik," seru Wenger sembari merujuk pada catatan The Gunners yang 24 pertandingan tak terkalahkan di markas sendiri.

"Buat orang kebanyakan, kami bukanlah favorit. Namun kami yakin kami bisa melakukannya," tutup The Professor.





Setelah bermain habis-habisan melawan Real Madrid, Barcelona menghadapi ujian berikutnya di semifinal Liga Champions kontra Chelsea. Akankah El Barca kelelahan? Tidak!

Barcelona memang menelan Madrid 6-2 di Santiago Bernabeu. Tetapi kekhawatiran mencuat seputar kebugaran pemain mengingat Carles Puyol dkk hanya punya waktu rehat kurang dari empat hari setelahnya.

Partai melawan Madrid berlangsung Sabtu (2/5/2009) dan laga meladeni Chelsea akan digelar Rabu (6/5). Meski begitu, sempitnya waktu rehat pemain tidak membuat cemas pelatih Barcelona, Pep Guardiola.

"Ketika seorang pemain sudah sangat dekat ke Roma (tempat partai final), maka tidak ada itu yang namanya kelelahan," ungkap Guardiola yakin seperti dikutip YahooSports.

Mengenai kualitas permainan, tidak ada keraguan lagi, Barca adalah tim terbaik saat ini. Kemampuan mereka menghajar Madrid di kandang lawan memperlihatkan bahwa Los Azulgrana bisa bermain ganas di manapun.

Tak terkecuali saat harus menghadapi tekanan suporter Chelsea di Stamford Bridge nanti. Main kandang atau tandang, target Guardiola tidak berubah: Barcelona harus menang.

Hasil 0-0 yang didapat di Camp Nou pekan lalu akan coba ditebus. Menang atau seri dengan skor minimal 1-1 akan meloloskan tim Catalunia itu ke laga final di Roma, 27 Mei mendatang.

"Kami akan pergi ke sana untuk menang. Kami akan menyerang dan lolos ke final di Roma. Chelsea tahu itu. Hasil (di leg pertama) itu membantu kami," pungkas Guardiola yakin.

Hasil Seri A Pekan ke 34 - Pippo bawa milan Ungguli Catania

Hasil Seri A Pekan ke 34
05/02 Bologna 1 - 2 Reggina
05/02 Internazionale 2 - 0 Lazio
05/03 Udinese 3 - 0 Atalanta
05/03 Palermo 5 - 1 Cagliari
05/03 AS Roma 0 - 0 Chievo Verona
05/03 Juventus 2 - 2 Lecce
05/03 Catania 0 - 2 AC Milan
05/03 Siena 2 - 1 Napoli
05/03 Fiorentina 1 - 0 Torino
05/03 Genoa 3 - 1 Sampdoria
Milan memecah kebuntuan menit ke-26. Kaka melepas umpan kepada Inzaghi yang berada di dalam kotak penalti. Tanpa kawalan yang ketat, Super Pippo melepaskan tendangan yang tidak terlalu keras untuk menaklukkan kiper Catania, Tomas Kosicky.

Tiga menit berselang, Catania memiliki peluang. Namun sepakan Giuseppe Mascara masih bisa dihentikan oleh Dida.

Sepuluh menit menjelang jeda, Inzaghi kembali memiliki peluang. Namun tandukannya yang meneruskan umpan menyilang dari Andrea Pirlo masih menyamping.

Rossoneri menggandakan skor tujuh menit selepas jeda lewat tendangan yang dilepaskan Kaka dari dalam kotak penalti. Skor 2-0 belum membuat pasukan Carlo Ancelotti puas. Memasuki menit ke-56, serbuan yang dilancarkan Marek Jankulovski masih bisa ditepis Kosicky. Tiga menit berselang, giliran Dida yang sukses menggagalkan upaya Catania lewat Takayuki Morimoto.

Di menit ke-61, Inzaghi memiliki kans untuk membawa Milan semakin unggul. Namun tendangannya masih naik di atas mistar gawang tuan rumah.

Tiang gawang dua kali tampil menggagalkan Milan menambah pundi gol. Di menit ke-64, tendangan Inzaghi membentur tiang gawang. Semenit berselang, giliran Kaka yang harus kecewa akibat tiang gawang mematahkan upayanya.

Sepuluh menit menjelang bubaran, Alexandre Pato melepas tendangan ke arah gawang Catania. Namun sambil menjatuhkan diri Kosicky mematahkan upaya striker asal Brasil itu.

Skor 2-0 bertahan hingga laga ditutup.

Susunan Pemain
Catania: Kosicky; Stovini, Silvestre, Carboni (Llama 63'), Capuano, Silvestri, Mascara (Spinesi 80'), Izco (Tedesco 46'), Biagianti, Morimoto, Martinez

AC Milan: Dida; Favalli, Maldini, Jankulovski, Zambrotta, Pirlo, Ambrosini, Beckham (Bonera 78'), Seedorf, Kaka (Mattioni 88'), Inzaghi (Pato 74')

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali