Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

jadwal dan prediksi semifinal piala dunia 2010 : jerman atau spanyol , belanda atau uruguay ?






Jadwal semifinal piala dunia 2010

RCTI/Global Rabu, 07 Jul 01:30 Uruguay vs Belanda
RCTI/Global Kamis, 08 Jul 01:30 Jerman vs Spanyol

BELANDA VS URUGUAY

FIFA telah menetapkan wasit untuk laga semifinal. Wasit Uzbekistan Ravshan Irmatov memimpin laga Uruguay vs Belanda. Sementara wasit Hongaria Viktor Kassai menjadi pengadil Jerman vs Spanyol.

Pengumuman tersebut dilakukan FIFA melalui situs resminya pada hari Selasa (5/7/2010) waktu setempat.

Irmatov merupakan wasit yang memimpin laga pembukaan Piala Dunia 2010 antara Afrika Selatan melawan Meksiko pada 11 Juni yang lalu. Ia menjadi wasit termuda yang memimpin laga pembuka sejak Piala Dunia 1934.

Ia akan dibantu Rafael Ilyasov dan Bakhadyr Kochkarov (Kazakhstan) sebagai asisten wasit 1 dan 2. Sementara itu wasit keempat adalah Yuichi Nishimura (Jepang). Sedangkan asisten wasit cadangan adalah Toru Sagara.

Sementara itu partai antara Jerman kontra Spanyol akan dipimpin Kassai. Di South Africa 2010, ia pernah menjadi pengadil dalam partai Brasil-Korea Utara, Meksiko-Uruguay, dan Amerika Serikat-Ghana.

Ia menjadi wasit asal Hongaria yang mendapatkan kehormatan memimpin partai prestisius, setelah Sandor Puhl yang bertugas di final Piala Dunia 1994.

Kassai akan dibantu Gabor Eros dan Tibor Vamos. Sementara wasit keempat adalah Frank de Bleeckere (Belgia). Ada pun asisten wasit cadangan adalah Peter Hermans.�
Setelah Piala Dunia 1974 dan 1978, Belanda belum pernah lagi melangkah ke final Piala Dunia. Kini De Oranje punya kans besar lantaran diklaim legenda mereka dinaungi keberuntungan.

Belanda baru bisa melangkah ke final tahun ini jika menaklukkan Uruguay di babak semifinal. 'Tim Oranye' punya modal bagus dengan sederet bintang di dalam skuadnya. Sebut saja Wesley Sneijder, Arjen Robben, Dirk Kuyt hingga Robin van Persie dan Rafael Van der Vaart.

Meski memiliki pemain dengan kualitas menyerang nan mumpuni, pelatih Bert van Marwijk memilih untuk bermain efektif. Ia menempatkan dua gelandang bertahan dalam skemanya dan membuang jauh-jauh Total Football.

Tak ada yang mengkritik kebijakan Van Marwijk tersebut karena toh Belanda berhasil melangkah sejauh ini. Kala menghadapi lawan alot sekalipun, Belanda tampak bisa menemukan jalan keluar.

Hal tersebut bisa dilihat dari laga melawan Jepang di fase grup--di mana mereka menang tipis 1-0--atau Brasil di perempatfinal--di mana mereka sempat tertinggal 0-1 sebelum menang 2-1.

Maka, tak heran jika Ruud Gullit mengatakan, Belanda yang sekarang tak hanya kombinasi dari sederet pemain jenius dan taktik pragmatis, tetapi juga dinaungi keberuntungan.

"Kami bermain dengan bagus dan kami memiliki sedikit keberuntungan menemani," ujanrnya seperti dilansir Yahoosports. "Sekarang semua orang banyak berharap di turnamen ini," lanjutnya.

Gullit, yang merupakan anggota skuad kala Belanda menjuarai Piala Eropa 1988, menyebut bahwa Belanda punya peluang bagus untuk mencapai final. Tetapi, ia juga mengingatkan, Uruguay bukanlah lawan yang mudah.

La Celeste sukses melalui hadangan dari Korea Selatan dan Ghana sebelum akhirnya sampai ke babak empat besar. Laga melawan Ghana juga menunjukkan, Diego Forlan cs dinaungi keberuntungan.

Dalam laga melawan Ghana, penalti Asamoah Gyan di menit 120 gagal sehingga laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti. Dan di babak tersebutlah Uruguay akhirnya meraih kemenangan.

"Kami pernah dua kali merasakan final, tetapi bedanya adalah kami tak akan menghadapi tuan rumah di turnamen ini," tukas Gullit. Pada final 1974 Belanda menghadapi tuan rumah Jerman (Barat), sementara pada 1978 melawan tuan rumah Argentina. Keduanya berakhir dengan kekalahan.

"Sekarang, tim kami memiliki kesempatan besar untuk maju ke final. Tetapi, mereka harus menundukkan Uruguay lebih dulu dan itu tak akan mudah," tandasnya.
Maarten Stekelenburg angkat bicara soal hand ball yang dilakukan Luis Suarez. Menurut kiper Belanda tersebut Suarez bisa mendapatkan predikat kiper terbaik berkat aksinya tersebut. Lho?

Bomber Uruguay, Suarez terpaksa melakukan hand ball di laga perempatfinal melawan Ghana untuk menahan gempuran serangan tim lawan di menit-menit menjelang babak perpanjangan waktu. Di mana skor masih sama kuat 1-1.

Wasit yang jelas melihat insiden tersebut sontak menunjuk titik putih seraya mengeluarkan kartu merah untuk Suarez. Beruntung, penalti yang dieksekusi Asamoah Gyan gagal berbuah gol usai bola membentur mistar gawang Fernando Muslera. Dan Uruguay pun lolos ke semifinal usai menang adu penalti.

Terkait aksi yang dilakukan rekan se-timnya di Ajax Amsterdam ini, Stekelenburg membuat lelucon. Menurut dia, Suarez layak mendapat penghargaan kiper terbaik dunia.

"Saya mengirimkan sebuah SMS kepada dia yang berisi dia kini telah menjadi kiper terbaik di turnamen ini," kelakar Stekielenburg kepada De Telegraaf yang dilansir dari ESPN.

"Saya pikir dia harus mendapatkan penghargaan Lev Yashin,"imbuh dia.

Dengan kartu merah yang didapatnya, Suarez praktis akan absen di laga semifinal menghadapi Belanda dalam laga yang akan dihelat Rabu (7/7/2010) dinihari WIB. Hal ini setidaknya bikin Stekelenburg lega.

Sesama punggawa Ajax, Stekelenburg tahu betul betapa bahayanya seorang Suarez. Bersama de Godenzonen, striker 23 tahun ini melesakkan 35 gol dari 33 kali penampilannya yang membuat dia meraih predikat pencetak gol terbanyak Eredivise musim lalu.

"Hal yang terpenting adalah dia tidak bisa bermain. Ini adalah hal yang besar karena dia akan selalu menghadirkan ancaman," pungkas Stekelenburg.

Uruguay akan menghadapi salah satu tim kuat dunia, Belanda. Namun kapten Uruguay Diego Lugano tidak bisa menerima jika Belanda lebih difavoritkan dari mereka menjelang laga semifinal ini.

Uruguay saat ini merupakan tim peringkat ke-16 dunia dan pernah dua kali menjadi juara Piala Dunia (1930 dan 1950). Sedangkan Belanda saat ini berada di peringkat keempat namun mereka belum pernah merasakan menjadi juara.

Pada laga semifinal Cape Town, Rabu (7/7/2010) dinihari WIB, Belanda tampaknya lebih difavoritkan dibanding Uruguay. Apalagi Singa Oranye berhasil mengalahkan tim favorit lainnya yaitu Brasil di babak perempat final.

Namun, Lugano tak setuju jika Belanda lebih difavoritkan dari Uruguay. "Saya kira pers telah membuat Belanda menjadi favorit. Saya tidak ingin mengatakan hal itu karena ini semifinal Piala Dunia," ujarnya seperti dilansir Yahoo.

"Belanda dan Uruguay bermain berbeda tapi kita sama sama pantas berada di tahap ini. Kami akan hanya harus melihat apa yang terjadi dalam pertandingan nanti," kata Lugano.

Pada laga tersebut Uruguay tampil tanpa Luis Suarez yang mendapatkan hukuman. Sementara Lugano sempat mendapatkan cedera lutut kanannya saat menghadapi Ghana, namun dia akan tetap berusaha untuk bisa fit.

"Risiko rasa sakit itu hal terakhir yang saya pikirkan. Setiap orang ingin bermain di pertandingan ini namun pertanyaan apakah fisik saya 100 persen untuk dapat bermain di pertandingan di level ini," tukas bek Fenerbache ini.
Tidak seperti Jerman dan Spanyol, Uruguay dan Belanda adalah tim-tim semifinalis yang belum pernah merasakan kekalahan di Afrika Selatan. Salah satu dari mereka akan menelannya besok malam.

Uruguay, yang lolos ke putaran final lewat jalut playoff melawan wakil CONCACAF, sedang mendapatkan momen untuk bangkit, setelah lama tidak menggigit meskipun menyandang predikat juara dunia dua kali -- di jaman "baheula", di tahun 1930 dan 1950.

Menahan seri Prancis tanpa gol di partai pertamanya di Grup A, berikutnya pasukan Oscar Tabarez membungkam tuan rumah dengan tiga gol tanpa balas. La Celeste memastikan tiket ke putaran kedua setelah kembali meraih kemenangan, 1-0 atas Meksiko.

Puncak permainan Diego Forlan dkk terjadi di babak 16 besar. Menghadapi macan Asia Korea Selatan, mereka mengeluarkan karakter sebagai tim petarung dan pejuang. Sebuah pertandingan terbuka dan sangat seru begitu menghibur penonton. Uruguay menang 2-1.

Melawan Ghana di perempatfinal, Uruguay harus berterima kasih pada "kejahatan" Luis Suarez, yang dengan sengaja menjadi "kiper" untuk mencegah terjadinya gol. Ghana memang mendapat hadiah penalti, Suarez pun dikartu merah. Tapi eksekusi Asamoah Gyan gagal, dan itu mempengaruhi sisa pertandingan. Uruguay, yang tetap tampil gagah berani, menang adu penalti.

Belanda selalu masuk daftar tim favorit di setiap turnamen yang diikutinya. Dan itu selalu disertai ekspektasi orang melihat lagi Total Football ala "Singa Oranye".

Kenyataannya, Belanda masih layak menjadi tim favorit, karena mereka selalu bisa mengalahkan lawan-lawannya, mulai dari Denmark, Jepang, Kamerun, sampai Slovakia dan Brasil. Bahwa mereka dinilai sebagian besar kalangan tidak terlalu impresif -- boro-boro memperagakan Total Football -- itu adalah hal lain yang barangkali tidak terlalu penting buat Bert van Marwijk. Di sebuah turnamen, yang penting adalah hasil akhir.

Dan kenyataannya, Belanda selalu menang dalam lima pertandingannya. Harap catat, hanya mereka yang punya rekor itu sejauh ini di Piala Dunia 2010. Jerman dan Spanyol, walaupun masih bertahan, tapi pernah kalah di fase grup.

Sebelum besok malam, atau Rabu (7/7/2010) dinihari WIB, Uruguay dan Belanda pernah bertemu dua kali. Di perjumpaan pertama, di Piala Dunia 1974, Belanda yang diperkuat maestro Johan Cruyff menang 2-0. Enam tahun kemudian, pada 30 Desember 1980, Uruguay membalas kekalahan itu dengan skor yang sama dalam laga persahabatan.
Meski sudah menyandang status juara dunia dua kali, tidak banyak yang menjagokan Uruguay. Pelatih Oscar Washington Tabarez mengibaratkan timnya sebagai tamu tak diundang.

Uruguay. Negara di Amerika Selatan ini merupakan penyandang dua gelar juara dunia. Jumlah gelar yang sama dengan Argentina dan lebih banyak daripada Inggris. Namun begitu tidak banyak yang menjagokan tim berjuluk La Celeste ini di Piala Dunia 2010. Sementara itu Inggris dan Argentina menjadi tim favorit.

Memang, dua gelar Uruguay didapatkan di zaman yang sudah sangat jadul, tahun 1930 dan 1950. Terakhir kali mereka bisa menggapai semifinal Piala Dunia adalah tahun 1970. Selain itu tidak banyak pemain ternama asal negara yang beribukta di Montevideo itu. Bila disuruh menyebut pemain bintang Uruguay, mungkin hanya nama Diego Forlan yang muncul.

"Kami ibaratnya berada dalam sebuah pesta di mana kami sebenarnya tidak diundang. Namun kami memiliki hak untuk tetap berada di sini. Semua bergantung kepada kami," lugas Tabarez di Reuters sembari mengibaratkan situasi yang tengah dialam timnya.

Kini Uruguay telah berada di semifinal. Forlan dkk menjadi penjaga kehormatan terakhir Amerika Selatan, di mana raksasa macam Brasil dan Argentina sudah rontok terlebih dahulu.

"Mungkin terlalu dini untuk berpikir bahwa Uruguay akan kembali masuk jajaran elit. Namun kami percaya bisa memetik hasil-hasil positif secara situasional," tandas pelatih berjuluk El Maestro itu.

Lawan bagi Uruguay di babak semifinal adalah Belanda, tim yang sedang dalam kondisi yang bagus dan dipenuhi pemain bertalenta.

"Perbedaan kekuatan antara negara maju dan negara dunia ketiga semakin besar sekarang. Beruntung, Uruguay selalu memiliki pemain yang berkualitas meski itu tidak dalam jumlah besar. Di negara lain, mereka selalu kebanjiran pemain berbakat," tukas Tabarez.

"Namun bila kami tidak bermimpi (untuk juara) sekarang dan sementara mereka tetap melakukannya, maka kami tidak akan berada di sini."

"Ya kami sadar bahwa kami tidak memainkan sepakbola yang indah. Namun saya pikir pencapaian kami saat ini bukan hanya sekadar faktor keberuntungan saja," pungkas dia.

JERMAN VS SPANYOL
Dua tahun silam, Jerman dan Spanyol bertemu di final Piala Eropa. Hasilnya, Jerman kalah. Kini, kala keduanya bertemu lagi, 'Tim Panser' sudah melupakan memori tersebut.

Di Ernst Happel Stadion, Wina, Austria, gol Fernando Torres di menit 33 gagal disamakan pemain-pemain Jerman sampai wasit Roberto Rosetti meniup peluit akhir. Minggu, 29 Juni 2008, sebanyak 51.428 orang di stadion itu pun menyaksikan La Furia Roja jadi juara Eropa berkat gol tunggal tersebut.

Kini keduanya kembali bertemu, bukan di partai puncak, melainkan di babak semifinal. Aroma balas dendam pun disebut-sebut merebak, meski hal itu kemudian dibantah oleh Joachim Loew.

Loew, yang pada tahun 2008 itu sudah jadi pelatih Jerman, menyebut ia sudah lupa sama sekali dengan pertandingan tersebut. Lebih lanjut lagi, ia mengakui kekalahan timnya dari Spanyol waktu itu.'

"Kami tak berbicara soal balas dendam, itu tak ada di pikiran saya sama sekali," ujarnya seperti dilansir Yahoosports.

"Kami kalah di final karena kami ditundukkan oleh tim terbaik saat itu," lanjut pelatih yang akrab disapa Jogi ini.

Apa yang diucapkan Loew, senada dengan komentar Bastian Schweinsteiger. Gelandang berusia 25 tahun ini juga masuk skuad Jerman di Euro 2008. Ia pun menyebut, keadaan Jerman berbeda dari dua tahun lalu.

"Kami memiliki pemain yang berbeda sekarang, sementara Spanyol hampir semuanya sama. Mungkin mereka tak bersinar di turnamen ini, tetapi mereka sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir."

"Spanyol akan lebih sulit dari Inggris dan Argentina, tapi kami sudah membuktikan bahwa kami bisa tampil sangat bagus," tandasnya.
elang pertemuan melawan Spanyol, Jerman mendapatkan kabar tak sedap. Sami Khedira dan Arne Friedrich mengalami cedera dan diragukan bisa merumput.

Seperti dikabarkan Sky Sports, cedera keduanya sudah ada sejak laga melawan Argentina. Friedrich yang mencetak satu gol dalam laga tersebut mengalami masalah pada kaki kanannya. Sementara Khedira bermasalah dengan hamstring.

Keduanya pun dikabarkan tak ikut dalam sesi latihan, Senin (5/7/2010) waktu setempat, hanya dua hari sebelum laga yang dihelat, Rabu (7/10) atau Kamis dinihari WIB.

Khedira dan Friedrich bisa dibilang merupakan dua tokoh sentral di lini tengah dan pertahanan Jerman. Keduanya hampir selalu tampil sebagai starter.

Khedira menjadi penyeimbang kala Mesut Oezil lebih berkonsentrasi melakukan serangan. Sementara Friedrich membentuk duet kokoh dengan palang pintu lainnya, Per Mertesacker.

Keduanya menyusul satu pemain lainnya yang lebih dulu cedera, yakni Cacau. Berbeda dengan Khedira dan Mertesacker, Cacau dipastikan bakal absen melawan Spanyol.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, mengakui bahwa Spanyol adalah salah satu tim paling konsisten di Piala Dunia kali ini. Untuk mengalahkan, Loew berharap� 'Tim Matador' melakukan kesalahan.

Memulai Piala Dunia dengan kekalahan 0-1 dari Swiss, Spanyol dengan cepatb memperbaiki keadaan. Setelah mengalahkan Honduras 2-0 di laga kedua, mereka menundukkan Chile 2-1 dan maju ke perdelapanfinal sebagai juara Grup H.

Di delapan besar, meski relatif kesulitan membongkar pertahanan Portugal, pasukan arahan Vicente Del Bosque tersebut menang dengan skor 1-0. Pun demikian kala bertemu Paraguay di perempatfinal.

Kebuntuan untuk membobol gawang Justo Villar akhirnya musnah kala David Villa lagi-lagi tampil sebagai pahlawan. Spanyol pun menapak babak semifinal, di mana Jerman sudah menunggu.

Melihat kelihaian La Furia Roja dalam lolos dari laga-laga ketat, Loew pun waspada. Pelatih yang selalu tampil stylish itu menyebut Spanyol jarang berbuat salah, tapi bukan tak mungkin terjadi kala melawan Der Panzer.

"Mereka hampir tak pernah membuat kesalahan, tapi kami harus memaksa mereka melakukannya," ujar Loew seperti dilansir Yahoosports.

"Spanyol sangat kuat dalam menyerang dan bertahan. Mereka memiliki beberapa pemain yang bisa menentukan pertandingan dan secara taktik mereka sangat bagus."

"Tapi, saat ini kami mampu mengalahkan siapa pun," tukas Loew.

Siapa bakal keluar sebagai pemenang? Nantikan laga yang akan dihelat di Durban Stadium ini pada Kamis (8/7/2010) dinihari WIB.

Hasil Perempat final Piala Dunia 2010 : Jerman Remukkan Argentina


DON'T CRY FOR ME ARGENTINA....................................
Susunan Pemain

Argentina: 22-Sergio Romero; 4-Nicolas Burdisso, 2-Martin Demichelis, 14-Javier Mascherano, 6-Gabriel Heinze, 15-Nicolas Otamendi (23-Javier Pastore 69'), 10-Lionel Messi, 7-Angel Di Maria (16-Sergio Aguero 75'), 20-Maxi Rodriguez, 9-Gonzalo Higuain, 11-Carlos Tevez


Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 71'), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (18-Toni Kroos 77'), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 13-Thomas Mueller (15-Piotr Trochowski 83'), 11-Miroslav Klose

Jerman melangkah mantap ke babak semifinal usai membabat Argentina 4-0. Dua gol wakil Eropa dikemas oleh Miroslav Klose yang mencatat penampilan ke-100 dalam laga ini.

Dwi gol yang dikemas Klose membawa pemain bernomor punggung 11 itu kini tinggal terpaut satu gol dari top skorer Piala Dunia, Ronaldo Luiz.

Selain gol Klose, dua gol Jerman lainnya dikemas oleh Thomas Mueller dan Arne Friedrich.

Gol-gol Jerman yang bersarang ke gawang Sergio Romero terjadi akibat rapuhnya barisan belakang Tim Tango.

Di semifinal Der Panzer menunggu pemenang antara Paraguay kontra Spanyol yang akan berduel pada Minggu (4/7/2010) dinihari WIB.

Jalannya Pertandingan

Miroslav Klose menjalani laga ke-100 bersama Jerman. Striker bernomor punggung 11 ini dipasang sebagai starter dalam laga yang digelar di Green Point Stadium, Cape Town, Sabtu (3/7/2010) malam WIB.

Gol! Jerman membuka skor lewat tandukan Mueller yang memanfaatkan umpan dari Bastian Schweinsteiger di menit ketiga.

Ini merupakan gol keempat yang dibukukan Mueller di sepanjang turnamen di Afrika Selatan kali ini.

Selanjutnya wakil Eropa semakin agresif. Serbuan Mesut Oezil dari sayap kiri berhasil menembus pertahanan Argentina. Namun bola yang diarahkan ke kotak penalti oleh pemain berdadarh Turki itu berhasil diamankan bek ARgentina.

Menit ke-14, Tango mencoba membangun serangan. Upaya yang dibangun Angel Di Maria yang berusaha mengirim umpan ke Gonzalo Higuain masih mampu dihalau oleh pemain bertahan Jerman.

Upaya Argentina kembali kandas. Di menit ke-21 Lionel Messi mengirim bola terobosan ke kotak penalti. Jabulani coba dikejar Carlos Tevez, namun Carlitos kalah cepat dari kiper Manuel Neuer.

Klose! Menit ke-23 striker bernomor 11 ini mendapatkan peluang bagus. Berawal dari tusukan Mueller dari sisi kiri, selanjutnya pemain muda Jerman itu mengirimkan bola ke tengah kotak penalti. Klose yang berdiri bebas menerima bola dan melepaskan tembakan yang masih melintas di atas gawang wakil Amerika Selatan.

Setengah jam babak pertama berjalan, peluang Argentina melalui tendangan bebas Lionel Messi masih gagal membuahkan hasil. Sepakan pemain Barcelona itu melambung di atas gawang Jerman.

Dua menit berselang, giliran Angel Di Maria yang punya kans. Namun sepakannya masih terlalu pelan dan tidak mendatangkan kesulitan bagi Neuer.

Tak lama kemudian Neuer kembali beraksi, kali ini menangkal bola tendangan Gonzalo Higuain. Menerima bola sodoran dari Otamendi, El Pipita sukses mengecoh Arne Friedrich dan melepas eksekusi yang masih bisa dikandaskan Neuer.

Wasit menganulir gol Argentina di menit ke-35 karena ada pemain yang terjebak off-side.

Sepakan keras Lukas Podolski tujuh menit menuju jeda masih menyamping dari gawang Argentina.

Kerjasama Lahm dan Mueller dua menit menjelang turun minum hampir melahirkan gol kedua Jerman. Namun tendangan Mueller masih membentur Nicolas Burdisso dan hanya melahirkan sepak pojok.

Di Maria! Dua menit babak kedua berjalan, pemain bernomor punggung tujuh ini melepas tembakan dari luar kotak penalti. Bola yang diarahkan ke tiang jauh gagal dijangkau Neuer, namun masih melenceng tipis dari sasaran.

Menit ke-53, Argentina kembali menyerbu. Umpan silang Di Maria dari sayap kanan diterima Maxi Rodriguez dan diteruskan kepada Tevez. Carlitos melepas tembakan yang masih membentur muka dari Per Mertesacker.

Lima menit berselang, ancaman dihadirkan Jerman. Umpan silang Jerome Boateng dari sayap kiri berhasil dihalau Romero sebelum bola disambar Klose.

Tevez! Menit ke-62 pemain Manchester City itu melepas tembakan dari luar kotak penalti yang masih bisa ditangkap Neuer. Empat menit berselang kiper Schalke itu kembali menggagalkan upaya Argentina, kali ini lewat tendangan Angel Di Maria yang sebelumnya berhasil mengecoh Jerome Boateng.

Jerman menambah gol di menit ke-68 lewat Klose dengan memanfaatkan kesalahan komunikasi yang terjadi antara Nicolas Burdisso dan Sergio Romero.

Gol ini berawal dari umpan dari Thomas Mueller, selanjutnya Podolski berhasil menusuk ke kotak penalti tanpa pengawalan. Kemudian Poldi mengirimkan umpan ke arah Klose yang berdiri bebas. Tanpa ampun pemain bernomor punggung 11 itu melesakkan bola ke dalam gawang yang sudah kosong.

Tidak lama setelah menyunting gol kedua, Jerman kembali menambah keunggulan. Kali ini lewat kaki Arne Friedrich.

Gol yang lahir di menit ke-74 ini lahir setelah Bastian Schweinsteiger berhasil melewati penjagaan Angel Di Maria dan Javier Pastore.

Schweini selanjutnya mengirimkan umpan ke arah Friedrich. Meski mendapat penjagaan dari Gabriel Heinze, namun Friedrich berhasil melesakkan bola ke gawang Argentina. 3-0 Jerman memimpin.

Jerman nyaris menambah gol keempat. Tendangan Toni Kroos dari luar kotak penalti masih bisa ditangkal Sergio Romero.

Messi! Empat menit menuju bubaran, nyawa permainan Argentina ini melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih tepat di tangkapan Neuer.

Jerman mengunci kemenangan dua menit menuju bubaran lewat gol kedua Miroslav Klose. Gol ini lahir berkat umpan yang dilepas Mesut Oezil.

(

jadwal dan prediksi perempatfinal piala dunia 2010 : super bigmatch Jerman vs argentina, belanda vs brazil


PEREMPATFINAL PIALA DUNIA 2010
SERU SERU SERU ........

8 BESAR PIALA DUNIA 2010
1 Jumat, 2 Juli 21.00 RCTI Port Elizabeth Belanda VS Brasil
2 Sabtu, 3 Juli 01.30 RCTI Soccer City Uruguay VS Ghana
3 Sabtu, 3 Juli 21.00 RCTI Green Point Jerman VS Argentina
4 Minggu, 4 Juli 01.30 RCTI Soccer City Paraguay VS Spanyol

URUGUAY VS GHANA

Sulit untuk mengukur siapa yang lebih dominan antara Uruguay dan Ghana. Kedua tim sama-sama masih buta kekuatan karena mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Uruguay dan Ghana akan saling bertemu di babak perempat final di Soccer City, Johannesburg, Sabtu (3/7/2010) dinihari WIB. Sulit menyebutkan tim mana yang lebih diunggulkan jika melihat dari statistik pertemuan mereka.

Kedua tim ini belum pernah bertemu sebelumnya dan ini menjadi pertemuan pertama mereka. Namun jika di Piala Dunia FIFA U-20 tahun lalu, Ghana dan Uruguay sempat imbang 2-2 di fase grup.

Sedangkan melihat kiprah Uruguay di Afsel ini mereka hanya kemasukan satu gol dari 4 laganya. Mereka tak terkalahkan dari enam pertandingan terakhir di Piala Dunia terakhir, termasuk dua laga di grup 2002.

Kedua tim ini memang sedang mengincar sejarah jika berhasil menang di Soccer City. Lolos ke semifinal akan menjadi yang pertama bagi Uruguay sejak 1970. Ghana juga akan menjadi tim Afrika pertama yang bisa ke babak empat besar.

Sementara pada laga tersebut Uruguay belum dapat memastikan memainkan bek tengah Diego Godin. Mauricio Victorino kemungkinan akan mengisi posisi tersebut jika Godin belum pulih dari cedera pahanya.

Sedangkan gelandang Ghana Kevin-Prince Boateng masih mengalami masalah hamstring saat menghadapi Amerika Serikat. Andre Ayew dan Jonathan Mensah suspended namun Isaac Vorsah sudah bisa tampil setelah absen di tiga laga.

Prakiraan pemain:

Uruguay : 1-Fernando Muslera, 2-Diego Lugano, 6-Mauricio Victorino, 4-Jorge Fucile , 16-Maximiliano Pereira,� 15-Diego Perez ,17-Egidio Arevalo , 7-Edinson Cavani, 20-Alvaro Fernandez, 9-Luis Suarez, 10-Diego Forlan.

Ghana: 22-Richard Kingson, 4-John Pantsil, 5-John Mensah, 19-Lee Addy, 15-Isaac Vorsah, 6-Anthony Annan, 7-Samuel Inkoom, 11-Sulley Muntari, 23-Kevin-Prince Boateng, 3-Asamoah Gyan, 12-Prince Tagoe


BELANDA VS BRAZIL
elanda boleh dibilang tak beruntung bertemu Brasil di perempatfinal. Namun Ryan Babel menilai justru De Oranje bakal diuntungkan dengan gaya bermain 'Tim Samba'.

Belanda sampai di babak 8 besar dengan menorehkan rekor sempurna di empat laga sebelumnya. Di fase grup mereka mengalahkan Denmark (2-0), Jepang (1-0) dan Kamerun (2-1). Di fase 16 besar Slovakia ditundukkan 2-1.

Meski begitu permainan Belanda dikritik habis-habisan karena sebagai penemu paham Total Football justru pasukan Bert Van Marwijk itu malah bermain pragmatis. Begitulah penilaian banyak pihak terhadap performa juara Eropa 1988 itu sejauh ini.

Namun Babel memilih mengindahkan kritik yang berdatangan itu. Sebab pemain Liverpool itu mengklaim bahwa gaya bermain defensif yang ditunjukkan lawan-lawan sebelumnya membuat Belanda sulit bermain ofensif.

Kini melawan Brasil yang tentunya menganut paham sepakbola menyerang akan memudahkan Belanda untuk bisa bermain dengan gaya yang sama. Sebab sebagai tim yang dikenal akan sepakbola indahnya sulit rasanya melihat Brasil bertahan total sepanjang laga. Meski belakang anak asuh Carlos Dunga itu dituding bermain pragmatis.

"Aku rasa selalu seulit melawan tim yang tidak mau bermain sepakbola (baca:defensif), yang selalu menunggu anda untuk keluar menyerang," papar Babel di Reuters.

"Kami akan bermain lebih baik melawan tim yang juga ingin bermain sepakbola (menyerang). Jumat nanti Brasil tak akan menunggu jadi kami mungkin akan bermain lebih baik dari kemarin," pungkas pemain usia 23 tahun itu.

Kini tinggal kita tunggu saja apakah ucapan Babel itu benar adanya saat kedua tim berduel di Nelson Mandela Bay Stadium, Jumat (2/7) malam besok.
Kaka mengaku tak khawatir sama sekali jika dia tetap tak dapat mencetak gol di Piala Dunia 2010. Namun playmaker Brasil ini menyatakan siap untuk membantu Luis Fabiano menjadi top skorer.

Hingga babak perempat final ini Kaka memang belum mencetak satu gol pun. Namun dia mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai playmaker tim Samba dan membuat dua assists bagi gol Luis Fabiano.

Saat ini Fabiano yang menjadi pencetak gol terbanyak bagi Brasil yaitu tiga gol. Kaka pun bertekad untuk membantu rekan senegaranya tersebut mencetak lebih banyak gol lewat umpan umpannya.

"Saya berharap bisa memberikan dia (Fabiano) lebih banyak assists selama di Piala Dunia sehingga dia dapat menjadi top skorer," ungkap Kaka seperti dilansir Sky Sport.�

Fabiano pun sebelumnya telah mengakui bahwa Kaka merupakan pasangan yang cocok baginya di tim Brasil. Begitu pun Kaka tidak merasakan kesulitan membantu Fabiano dimana keduanya pernah sama-sama bermain di klub Sao Paolo.

"Kami memiliki koneksi yang sangat baik, khususnya karena kami pernah sama -sama bermain di Sao Paolo. Cukup satu kali melihat kami sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata bintang klub Real Madrid.

Kaka pun meneegaskan bahwa dia sangat menikmati posisinya sebagai playmaker dalam skuad Brasil. Ia pun tidak terlalu khawatir jika akhirnya dia tidak dapat mencetak gol bagi skuadnya.

"Tentu saja setiap orang ingin mencetak gol di Piala Dunia, namun jujur saja itu bukan sesuatu yang sangat saya khawatirkan. Saya merasa senang membantu rekan setim saya mencetak gol dan Brasil tetap menang," tukasnya.


PARAGUAY VS SPANYOL
Dengan gaya sepakbola tiki taka, para pemain Spanyol acap menebar ancaman ke gawang lawan lewat permainan mengalir yang lahir dari operan-operan pendek. Paraguay tak gentar karena punya gaya sendiri yang siap digunakan untuk mematahkan ancaman tiki taka Espana.

Tiki taka adalah sebutan yang disematkan untuk gaya sepakbola yang kini digunakan klub FC Barcelona dan juga timnas Spanyol. Gaya sepakbola yang mendasarkan kepada operan-operan pendek nan cepat ini dicatat Eva Lavric dalam "The linguistics of football" kali pertama dicetuskan oleh jurnalis Spanyol Andres Montes pada Piala Dunia 2006.

Bermodalkan gaya itulah Spanyol kini berusaha menaklukkan Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola negara itu. Namun, sebelum bicara juara atau partai final, La Furia Roja terlebih dulu harus menghadapi Paraguay di babak perempatfinal.

La Albirroja boleh saja baru kali ini mencapai delapan besar, atau jadi tim paling mandul di antara perempatfinalis lainnya. Tapi jangan lupa kalau mereka juga punya rekor pertahanan terbaik karena hanya kebobolan satu gol dalam empat laga yang telah dilakoni. Catatan apik ini pun menumbuhkan kepercayaan diri dalam tim besutan Gerardo Martino tersebut.�

"Sepakbola kami selalu mengenai usaha dan pengaturan taktis, dari situlah permainan kami didasari. Jadi Anda akan mendapati duel dua tim dengan gaya sepakbola berbeda. Cara mereka adalah menciptakan peluang dan cara kami adalah untuk meredam mereka dan kemudian memaksimalkan peluang kami," tegas Kapten Paraguay Justo Villar di Sky Sports.

Hal ini tentu lebih mudah dikatakan ketimbang dilakukan. Namun, secara umum Villar cs sudah punya gambaran bagaimana akan menangkal ancaman dari David Villa dkk dalam pertandingan nanti.

"Kami tak bisa memberikan mereka ruang, mereka adalah tim yang punya sentuhan-sentuhan bagus dan bisa menggulirkan bola dengan amat cepat. Jika kami memberikan mereka ruang sedikit saja maka mereka akan menampar kami di muka," lugas Villar yang juga jadi palang pintu terakhir Paraguay karena berposisi sebagai kiper.

"Mereka adalah tim yang berisi kumpulan individu-individu hebat yang bisa bikin perbedaan. Anda tak bisa membiarkan mereka bergerak di lini tengah, kita bicara tentang salah satu favorit di Piala Dunia," seru penyerang Nelson Haedo Valdez memperingatkan rekan-rekannya.

Mampukah Paraguay menangkal tiki taka Spanyol dan, yang terpenting, meraih kemenangan? Kita tunggu saja saat keduanya berhadapan Minggu (4/7/2010) dinihari WIB

JERMAN VS ARGENTINA
Ketika Jerman bertemu Argentina di perempatfinal, maka kenangan adu penalti di Piala Dunia empat tahun silam mengemuka. Dari para eksekutor Jerman di tahun 2006 tinggal Lukas Podolski yang masih ada.

Jerman menghadapi Argentina pada Sabtu (3/7/2010) malam WIB di perempatfinal Piala Dunia 2010.

Ini merupakan ulangan dari delapan besar Piala Dunia 2006, di mana ketika itu Tim Diesel berhasil mengatasi Tim Tango melalui babak adu penalti.

Dalam laga yang digelar di Olympiastadion, Berlin (30/6/2006) tersebut, Jerman berhasil menang dengan skor 5-3 (1-1, 4-2 adu penalti).

Mengingat kualitas kedua tim, bukan tak mungkin laga kali ini bakal memerlukan adu penalti untuk menentukan pemenang.

Dari semua eksekutor Jerman yang sukses menjebol gawang Argentina di adu penalti empat tahun silam, kini tinggal satu orang saja yang menjalani duel "ulangan" ini. Dia adalah Lukas Podolski yang ketika itu menjadi eksekutor ketiga.

Sementara itu eksekutor lainnya yakni Oliver Neuville, Michael Ballack, dan Tim Borowski tidak dipanggil untuk mengawal Der Panzer di Afrika Selatan kali ini.

Di Afrika Selatan, Podolski pernah gagal melakukan eksekusi penalti yakni ketika menghadapi Serbia di babak grup. Ada pun dalam laga itu tim asuhan Joachim Loew harus takluk dari negara Eropa Timur itu.

Tentu saja untuk kali ini Podolski bakal menjadi andalan Jerman untuk menjebol gawang Argentina. Bagaimana jika Poldi tengah dalam kondisi kurang fit?

Seperti diberitakan Sky Sports, pemain kelahiran 4 Juni 1985 itu meninggalkan sesi latihan Jerman pada hari Rabu (30/6/2010) lebih cepat karena harus mendapatkan "perawatan yang berhubungan dengan pencegahan" menyusul dirinya yang mengatakan ada masalah pada ototnya.

Yang jelas pemain berdarah Polandia itu bukanlah satu-satunya orang yang harus menanggung harapan besar itu.

"Semua saya perintahkan untuk mengambil dua kali penalti dalam latihan. Memang tekanan dan tensi dalam pertandingan nanti bakal berbeda. Kami tidak bisa menganggap bahwa situasi dalam latihan penalti persis sama dengan adu penalti sesungguhnya nantinya. Situasi akan berbeda dalam stadion yang dipenuhi penonton," tukas pelatih Joachim Loew di Reuters.

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali