Mar 30 19:45 UK Bayern Munich v Manchester United Quarter-finals Allianz Arena
Mar 30 19:45 UK Lyon v Bordeaux Quarter-finals Stade de Gerland
1 April 2010
Mar 31 19:45 UK Arsenal v Barcelona Quarter-finals Emirates Stadium
Mar 31 19:45 UK Internazionale v CSKA Moscow Quarter-finals Giuseppe Meazza
FINAL FINAL AWAL
Manchester United bakal berhadapan dengan Bayern Munich, sementara di laga lain Barcelona ditantang Arsenal. Babak perempatfinal Liga Champions musim ini pun bak menjadi laga final dalam skala kecil.
Dua laga di atas memang menjadi headline dari babak delapan besar Liga Champions musim ini. Terutama MU dan Bayern yang sebelumnya pernah beberapa kali baku hantam di fase knock-out.
Cerita paling terkenal dari keduanya tentu saja adalah final tahun 1999, di mana kala itu The Red Devils secara dramatis menang tipis 2-1. Namun, Bayern beberapa pernah beberapa kali menjungkalkan 'Setan Merah'.
Pada tahun 2001, kala FC Hollywood tampil sebagai juara, MU disingkirkan di babak perempatfinal. Kala itu Ryan Giggs cs. takluk dua kali, yakni 0-1 dan 1-2. Menarik untuk dinantikan bagaimana hasil pertemuan mereka kali ini.
Sementara itu Arsenal juga bukan lawan yang asing untuk Barca. Keduanya pernah bertemu pada partai final tahun 2006, di mana El Barca tampil sebagai pemenangnya.
Kali ini Barca tampil dengan status juara bertahan, sementara Arsenal adalah klub yang dalam lima tahun terakhir belum pernah meraih satu trofi juara pun. Siapa yang motivasinya lebih kuat? Si juara bertahan yang ingin mempertahankan trofinya? Atau klub yang tengah penasaran dengan trofi juara?
Di laga lain, satu-satunya wakil Italia yang tersisa, Inter Milan, bakal berhadapan dengan CSKA Moskow. Inter yang dalam beberapa musim terakhir berambisi merengkuh trofi Liga Champions--namun selalu gagal--, kali ini tampil lebih efektif di Eropa. Bukti terahkir, Chelsea mereka singkirkan di perdelapanfinal.
Terakhir ada dua klub Prancis yang saling baku hantam, Olympique Lyon dan Bordeaux. Bagi Lyon, Boredeaux adalah lawan yang wajib dihabisi bukan hanya karena mereka lawan di babak delapan besar ini, tetapi juga rival berat dari kompetisi domestik. Sebab, Bordeaux-lah yang berhasil meruntuhkan dominasi Lyon yang sudah lama bertahan di Liga Prancis.
ROONEY MENGANCAMMM..
Bayern Munich menganggap Wayne Rooney sebagai ancaman besar. Dalam usaha meraih modal di pertemuan leg pertama, Bayern pun sudah punya rencana menangkal ketajaman striker Manchester United itu.
Musim ini Rooney tampil luar biasa untuk MU. Gol demi gol telah dia buat ke gawang lawan dan membuat pemain Inggris itu total sudah membuat 33 gol, termasuk empat di Liga Champions.
Dengan demikian, penyerang 24 tahun itu tak ayal jadi ancaman utama untuk Bayern dalam pertandingan leg pertama perempatfinal di Allianz Arena, Rabu (31/3/2010) dinihari WIB.
"Wayne Rooney adalah pemain super dan saat dia lebih muda aku sempat bertanya-tanya apa dia punya visi dalam permainannya. Kini dia sudah berkembang dan itu bikin seorang pemain jadi pemain hebat. Sekarang dia punya visi," komentar pelatih Bayern Louis van Gaal di Reuters.
Van Gaal tentu sudah memiliki rencana agar nantinya Rooney tak bisa merajalela dan terus-terusan meneror gawang Bayern. Meski jelas takkan menjabarkan rinciannya, si Meneer bersedia memaparkan garis besarnya.
"Saya pikir Rooney sulit dibendung, tapi mungkin kami kami bisa melakukannya sebagai kesatuan. Kami harus melakukan itu sebagai sebuah tim," lugas Van Gaal.
Kapten Bayern Munich, Mark Van Bommel, mengakui bahwa laga melawan Manchester United akan sulit. Namun demikian, Van Bommel yakin MU bisa diatasi layaknya Fiorentina.
Bayern dan MU akan saling berhadapan di babak perdelapanfinal Liga Champions, Rabu (31/3/2010) dinihari WIB. Laga leg perdana akan dihelat di Allianz Arena, di mana FC Hollywood adalah tuan rumahnya.
Ada anggapan bahwa Bayern kurang beruntung lantaran lebih dulu menjadi tuan rumah. Sebab, andai The Red Devils mencetak gol tandang maka Bavarians bakal mengalami kesulitan.
Tetapi Van Bommel menolak anggapan tersebut. Ia pun merujuk laga perdelapanfinal melawan Fiorentina, di mana Bayern juga lebih dulu menjadi tuan rumah dan La Viola sempat mencetak away goal.
Bayern menang 2-1 di laga perdana, tetapi takluk 2-3 di leg kedua di kandang Fiorentina. Agregat sama juat 4-4, tetapi Bayern berhak melaju lantaran lebih agresif di markas lawan.
"Ini akan menjadi kaga yang sulit karena United, bersama Barcelona, adalah favorit untuk memenangi Liga Champions," ucap Van Bommel seperti dilansir Sky Sports.
"Saya juga berpikir bahwa kami tak beruntung memainkan pertandingan pertama di kandang. Tetapi kami juga bermain di kandang lebih dulu melawan Fiorentina di babak perdelapanfinal dan kami lolos."
"Jika kami bermain imbang 0-0 di sini dan mencetak gol di Manchester, maka kami akan mendapatkan keuntungan," tukasnya.
Kemenangan Manchester United atas Bayern Munich 11 tahun lalu masih diingat benar oleh Ryan Giggs. Hasil sama dengan skor serupa pun jadi bidikannya.
Partai puncak Liga Champions musim 1998/1999 mempertemukan MU dengan Bayern. MU ketinggalan lebih dulu tapi berbalik menang setelah mencetak sepasang gol telat.
"Aku tak percaya itu terjadi 11 tahun lalu," kenang Giggs di Sporting Life.
MU kini sekali lagi berjumpa dengan Bayern kendati kisah ini terjadi di perempatfinal. The Bavarians akan jadi tuan rumah laga pertama, dengan Giggs ingin 'Setan Merah' mencuri kemenangan tandang.
"Itu adalah salah satu malam terhebat dalam hidupku dan juga buat banyak fans, laga ini akan membangkitkan banyak kenangan indah. Kami juga akan puas dengan skor yang sama di tahun 1999, tapi semoga kami tak melakukannya setelah dulu," harap Giggs.
Pemain asal Wales itu sendiri mengaku tak bakal mudah mengatasi Bayern yang secara materi dan rekam jejak punya kualitas setara dengan MU. "Melawan tim Jerma biasanya sulit apalagi menghadapi tim besarnya."
"Kami sudah jadi juara Eropa tiga kali, mereka sudah empat sehingga Anda bicara tentang dua klub dengan sejarah luar biasa, sarat pengalaman dan punya banyak pemain hebat. Jadi semoga akan jadi pertandingan menarik," tandas pemain berjuluk Welsh Wizard itu.
BARCA VS ARSENAL
Dengan status juara bertahan dan kualitas skuad, Barcelona relatif lebih diunggulkan dari Arsenal. Namun, itu semua tak bikin Cesc Fabregas takut karena baginya El Barca sama saja dengan tim lain di babak perempatfinal.
Penilaian Fabregas itu didasarkan atas fenomena tersingkirnya tim-tim kuat macam Real Madrid, Liverpool, Chelsea dan juga Juventus lebih awal. Liverpool yang juara lima kali Liga Champions dan Juve pemegang dua gelar, tak bisa lolos dari babak grup.
Chelsea yang dalam lima tahun terakhir mampu hadir di semifinal harus terhenti oleh Inter Milan di perdelapanfinal lalu. Dan yang lebih miris mungkin nasib Madrid yang memiliki skuad mahal tapi harus bertekuk lutut di tangan Lyon dalam babak 16 besar.
"Babak 16 besar Liga Champions lalu sangat menarik dan itu menunjukkan kepada anda jangan pernah meremehkan siapa pun lawan anda di kompetisi ini," seru Fabregas kepada ESPN.
"Ini menjadi peringatan bahwa tim-tim lain yang tersisa bisa juga mengalahkan yang lain, walau pun reputasinya mungkin di bawah Real Madrid, Chelsea atau Liverpool, mereka masih bisa menang," sambungnya.
Ya, hal itulah yang ingin Fabregas dan rekan-rekannya tunjukkan kepada Barca selaku lawan mereka di dua leg babak perempatfinal bahwa The Gunners bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh.
Dan Fabregas ingin membuktikan bahwa level kekuatan para tim yang ada di delapan besar ini semua sama, termasuk Barca.
Selain bermodalkan skuad dengan talenta muda berbakat dan kejeniusan Arsene Wenger, Arsenal pun bakal datang dengan aroma pembalasan dendam kekalahan 1-2 di final 2006.
"Saya tahu bakal terjadi dua laga menarik nantinya. Kami pastinya akan memberikan segalanya dan anda tahu jika anda ingin memenangi kompetisi ini, anda harus siap bermain melawan siapa saja," tukas kapten Arsenal itu.
"Tapi kompetisi ini adalah tentang apa yang diri kamu akan lakukan. Kami pastikan kami mempunyai kepercayaan dan fokus yang benar," lugas pesepakbola 22 tahun itu.
- Barcelona identik dengan sepakbola menyerang nan indah. Dan hal itu takkan diubah walau pun akan bertandang ke ke Arsenal karena semua El Barca lakukan demi kepuasan para penikmat sepakbola.
Emirates Stadium, Kamis (1/4/2010) dinihari WIB, akan memanggungkan duel Arsenal kontra Barca di leg 1 perempatfinal Liga Champions. Di atas kertas, melihat kedalaman skuad yang dimiliki oleh Barca, boleh dibilang Arsenal relatif di bawah lawannya itu.
Namun, dengan dukungan puluhan ribu pendukungnya serta penampilan terakhir Arsenal di kandangnya lalu saat membantai Porto dengan skor 5-0, jelas Barca tidak boleh menganggap enteng pasukan muda milik Arsene Wenger itu.
Apalagi The Gunners tentunya mengusung dendam kekalahan 1-2 di final empat tahun silam.
Kalau sudah begini, apakah Barca akan menanggalkan permainan ofensifnya? Buat Josep Guardiola,ia tetap akan mengusung taktik seperti biasa karena sejak dirinya melatih musim lalu paham sepakbola menyerang sudah jadi identitas tim asal Catalan itu.
"Sejak saya mengambil pekerjaan ini, permainan kami sudah identik dengan keberanian dan sepakbola menyerang," tegas Guardiola di Sportinglife.
"Terkadang kami bermain dengan sangat berani dan terkadang saya pikir kami bermain tanpa rasa takut," sambungnya.
"Inilah filosofi sepakbola. Menang atau kalah, saya ingin menunjukkan siapa kami ini dan seperti apa sepakbola yang kami anut. Saya ingin tim saya tetap all out dan menjadi diri mereka sendiri."
Selain tentu paham sepakbola menyerang yang dianut, Guardiola menilai kepuasan para penonton jadi sebab ia tak mau meninggalkan gaya permainan tersebut. Menurutnya, penonton harus bisa terhibur karena mereka sudah mengeluarkan uang tak sedikit buat melihat sebuah tontonan sepakbola yang menarik.
"Kami hidup di dunia di mana segalanya berhubungan dengan uang dan banyak orang yang berkorban besar hanya untuk pergi dan menonton pertandingan sepakbola," ucap pria berpaspor Spanyol itu.
"Jadi bagi saya, itu semua masuk di akal. Jika anda ingin melakukannya untuk orang-orang tersebut, harus dengan usaha, kerja keras, perencanaan, konsentrasi dan disiplin," tukasnya.
"Jadi cara kami bermain adalah untuk menunjukkan respek kami kepada orang-orang yang sudah membayar tiket atau membayar untuk menonton pertandingan di televisi," pungkas pelatih usia 39 tahun itu.
Sepak terjang Lionel Messi akan menjadi ancaman terbesar bagi Arsenal. Namun untuk meredam pemain Argentina itu, Arsene Wenger tidak akan menerapkan taktik pertahanan man-to-man.
Ketajaman Messi bersama Barcelona belum juga meredup hingga musim ini. Saat ini pesepakbola bertubuh mungil itu sudah menceploskan 29 gol di seluruh ajang yang masih aktif diikuti timnya. Bahkan pemain berjuluk Messidona ini pernah mencetak dua kali hat-trick secara beruntun, melawan Valencia dan Real Zaragoza, beberapa waktu lalu.
Akan tetapi kekuatan Barca tidak hanya terletak pada Messi saja. Masih ada Xavi Hernandez dan Zlatan Ibrahimovic yang pastinya siap untuk memberikan mimpi buruk kepada lawan-lawannya.
Arsenal menyadari betul bahaya yang bisa dihasilkan tim sekelas El Barca. Maka dari itu, dalam partai perempatfinal leg pertama Liga Champions yang akan digelar Kamis (31/3/2010) dinihari tersebut, Wenger tidak akan memakai taktik man to man. Apa alasannya?
"Di Arsenal, tidak akan pernah (melakukan man-to-man)," tegas Wenger di situs resmi klub.
"Sekali Anda melakukan taktik ini, mungkin akan berhasil. Tetapi untuk tim-tim yang luar biasa (seperti Barcelona) Anda memiliki dua atau tiga pemain untuk dijaga terus dan kemudian Anda akan masuk ke dalam sistem dimana Anda akan menciptakan kesulitan bagi Anda sendiri karena terlanjur mengikuti satu orang ke manapun dia pergi."
Menurut Wenger ketimbang memakai taktik man-to-man, The Gunners lebih baik membuat organisasi tim yang bagus dan tidak kebobolan di partai kandang ini. "Jadi ini penting untuk kami memiliki sebuah organisasi tim yang bagus pada hari itu, kami tahu hal ini."
"Idealnya untuk kami, sungguh penting jika kami tidak kemasukan gol dan kami memenangi pertandingan," pungkas The Professor.
GENGSI PRANCIS
Lyon adalah penguasa Liga Prancis selama tujuh tahun musim berurutan dan merupakan tim Prancis yang namanya paling bergaung di Liga Champions. Tetapi sejak musim lalu, dominasi mereka mulai luntur.
Penyebabnya, Les Gones gagal menjadi juara untuk kedelapan kalinya secara berurutan. Sebagai gantinya muncul Bordeaux sebagai juara Liga Prancis. Dan sampai musim ini, Les Girondins masih tampil sebagai pemuncak klasemen.
Keduanya kini malah bertemu di babak perdelapanfinal Liga Champions, Rabu (31/3/2010) dinihari WIB. Dalam situasi head-to-head seperti ini Lyon tentu ingin membuktikan bahwa secara kualitas mereka lebih baik dari Bordeaux, dan begitu juga sebaliknya.
Sial bagi Bordeaux, jelang laga perempatfinal, yang akan dihelat di kandang Lyon, Stade Gerland, mereka malah mengalami kekalahan. Pasukan arahan Laurent Blanc ini gagal menjuarai Piala Liga Prancis lantaran takluk 1-3 di tangan Olympique Marseille.
Toh demikian, Blanc tak merasa khaawatir. Sang manajer menyebut bahwa kekalahan tersebut tak akan berpengaruh banyak dan konsentrasi mereka kini tertuju pada laga melawan Lyon.
"Jika kami memiliki waktu seminggu untuk bersiap-siap, maka kami bisa memenangi semuanya. Meski sangat bagus untuk meraih kemenangan sebelum menghadapi laga seperti ini, kami tetap tak punya waktu," ujarnya seperti dilansir AFP.
"Kami harus menempatkan pikiran kami di tempat yang tepat," tegasnya.
Sementara itu kubu Lyon justru tengah dalam kondisi kepercayaan diri yang tinggi. Mereka yakin bisa mengatasi Bordeaux seperti halnya ketika mereka mengatasi Real Madrid di babak perdelapanfinal.
"Yang paling penting adalah tidak kebobolan. Kami tahu apa yang bisa kami capai kalau kami tak kebobolan. Hal itu memberikan kami rasa percaya diri," ucap Miralem Pjanic.