Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Final Piala dunia 2010 : Spanyol vs Belanda


Gol puyol antar Spanyol bertemu Belanda di final piala dunia 2010.
Siapa bakal jadi pemenang? Kita nantikan pada akhir pekan ini.?
Apakah si Gurita kali ini "menunjuk " secara benar ?

Spanyol melaju ke final Piala Dunia 2010 usai mengalahkan Jerman 1-0.
Laga Spanyol kontra Jerman dipentaskan di Durban, Kamis (8/7/2010) dinihari WIB. Di babak pertama yang didominasi La Furia Roja, kedua tim bermain imbang 0-0.

Gol kemenangan Spanyol hadir di pertengahan babak kedua. Melalui situasi sepak pojok, Carles Puyol berhasil menanduk bola dan merobek gawang Jerman.

Pelatih Spanyol Vicente del Bosque mencadangkan striker Fernando Torres. Sebagai gantinya pemain muda Pedro Rodriguez tampil sebagai starter.

Tiga menit setelah peluit tanda dimulainya pertandingan, laga sempat terganggu dengan masuknya streaker. Aparat dengan sigap mengamankan si penyusup.

David Villa! Memasuki menit kelima, umpan terobosan Pedro mengarah ke Villa yang ada di kotak penalti. Sambil menjatuhkan diri, bomber Spanyol itu melepas tembakan yang masih bisa ditangkal Manuel Neuer.

Menit ke-13, umpan silang Andres Iniesta menuju ke arah kotak penalti. Di sana Carles Puyol menyambut bola namun tandukannya masih melambung di atas gawang Jerman.

Lima menit berselang, giliran Sergio Ramos yang memiliki kans. Menerima umpan dari sisi sebelah kiri, Ramos yang menusuk dari sayap kanan selanjutnya melepas tembakan. Namun Jabulani masih melenceng dari sasaran.

Kerjasama Lukas Podolski-Miroslav Klose di menit ke-22 menghadirkan ancaman bagi Spanyol. Bola silang Podolski diarahkan ke Klose di kotak penalti. Namun barisan belakang La Furia Roja dengan sigap mengamankan situasi.

Percobaan kembali dilakukan Spanyol di menit ke-29. Tendangan dari luar kotak penalti dilepas Xabi Alonso. Bola masih melenceng dari sasaran.

Piotr Trochowski! Melalui sebuah serangan balik di menit ke-31, pemain tengah Jerman ini melepas tembakan dari luar kotak penalti yang memaksa Casillas berjibaku menyelamatkan gawangnya.�

Peluang terakhir di babak pertama diciptakan Pedro di masa injury time. Tendangan kerasnya masih tepat di tangkapan Manuel Neuer.

Di interval lima menit awal babak kedua, Spanyol menghadirkan ancaman lewat Xabi Alonso. Namun dua kali sepakan jarak jauh yang dilepas pemain Real Madrid itu seluruhnya melenceng dari sasaran.

Memasuki menit ke-54, bola sodoran Xavi kepada David Villa disambut oleh tendangan datar eks bomber Valencia itu yang mengarahkan si kulit bundar ke teiang sebelah kiri gawang Jerman. Namun bola masih melenceng dari sasaran.

Setelahnya tim Matador terus membormbardir pertahanan Jerman. Tembakan Pedro masih bisa digagalkan Neuer.

Peluang berikutnya hadir saat Iniesta berhasil menerobos kotak penalti lawan dan melepas umpan ke tengah. Bola gagal dikonversi menjadi gol oleh David Villa yang berdiri relatif bebas di mulut gawang Jerman.�

Pedro kembali menghadirkan ancaman. Kali ini sepakan pemain muda Spanyol itu masih menyamping dari sasaran.

Jerman berhasil mencuri peluang di menit ke-68. Umpan silang Podolski disambut oleh eksekusi yang dilancarkan pemain pengganti Toni Kroos. Aksi Casillas menggagalkan kans yang didapat tim Panser.

Kebuntuan dalam laga ini pecah di menit ke-73. Berawal dari sepak pojok Xavi, Carles Puyol yang berlari dari luar kotak penalti dan tak mendapat pengawalan, berhasil menyundul bola tanpa mampu dihadang oleh Manuel Neuer.

Setelah kebobolan, Jerman lebih meningkatkan serangan. Namun usaha pasukan Joachim Loew masih belum membuahkan hasil.

Peluang Spanyol menggandakan skor kandas. Menit ke-81, Pedro berhasil lolos dan menembus pertahanan Jerman. Mendapat pengawalan dari Arne Friedrich, Pedro memilih untuk menggocek bola. Padahal ada Fernando Torres yang berdiri bebas. Bola pun berhasil direbut oleh Toni Kroos yang membantu pertahanan.

Spanyol menekan di menit-menit akhir laga. Namun hingga peluit panjang dibunyikan tidak ada gol tambahan tercipta.

Susunan Pemain

Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 52'), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (23-Mario Gomez 80'), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 15-Piotr Trochowski (18-Toni Kroos 61'), 11-Miroslav Klose

Spanyol: 1-Iker Casillas; 5-Carles Puyol, 3-Gerard Pique, 11-Joan Capdevila, 15-Sergio Ramos, 16-Sergio Busquets, 14-Xabi Alonso (4-Carlos Marchena 92'), 8-Xavi Hernandez, 6-Andres Iniesta, 7-David Villa (9-Fernando Torres 80'), 18-Pedro (21-David Silva 85')

BAKAT HEBAT SPANYOL

Meski selalu dihiasi bakat-bakat hebat, Spanyol bukanlah tim yang berprestasi istimewa di Piala Dunia. Baru di Piala Dunia 2010 ini Espana berhasil melaju ke partai puncak.

Kepastian tiket final itu didapat Spanyol usai menundukkan Jerman 1-0 di Stadion Moses Mabhida, Durban, Kamis (8/7/2010) dinihari WIB. Gol tunggal kemenangan El Matador dicetak oleh Carlos Puyol.

Keberhasilan menjejak partai final untuk meladeni Belanda sangat layak disambut gembira oleh Spanyol. Sebab, dari sejak pertama kali ikut Piala Dunia 1934, inilah prestasi terbaik La Furia Roja.

Prestasi terbaik Spanyol sebelum ini hanyalah menjadi tim peringkat keempat di Piala Dunia 1950. Namun saat itu tidak ada semifinal dan final seperti yang kita kenal saat ini, hanya ada pertarungan round robin antara empat tim: Uruguay, Brasil, Swedia dan Spanyol.

Setelah tahun 1950, Spanyol malah hancur-hancuran dengan tidak lolos ke putaran final 1954 dan 1958; juga di Piala Dunia 1970 dan 1974. Selain itu, Spanyol lolos tapi maksimal mentok di perempatfinal.

Spanyol tiga kali lolos ke delapan besar, yakni tahun 1986 di Meksiko, 1994 di Amerika Serikat dan tahun 2002 di Korea Selatan/Jepang.

Namun grafik prestasi Spanyol mulai meningkat sejak menjuarai Piala Eropa 2008. Dengan para pemain-pemain kelas satu, akhirnya si Matador berhasil menjejak finalnya yang pertama.


Satu gol Carles Puyol sudah cukup untuk membuat mimpi Jerman kandas. Der Panzer gagal jadi juara dunia; sebuah antiklimaks.

Tak ada kehebatan Jerman seperti ketika mereka membekap Inggris 4-1. Tak ada keperkasaan seperti ketika mereka menghancurkan Argentina 4-0. Hasil-hasil yang membuat Der Panzer diunggulkan ke final.

Tak terlihat pula penampilan impresif mereka. Catatan sebagai tim paling produktif di turnamen--dengan 13 gol--tak tampak. Jerman tampil berbeda; tanpa determinasi dan serangan mematikan.

Singkat kata, tak ada Jerman yang menggila dalam laga semifinal di Durban, Kamis (8/7/2010) dinihari WIB, tadi. Nasib sama seperti empat tahun lalu, yakni cuma berlaga untuk perebutan tempat ketiga, pun harus diterima.

Sebaliknya, Spanyol mampu menusuk pertahanan yang digalang Arne Friedrich dan Per Mertesacker dengan mengandalkan kecepatan David Villa atau Pedro Rodriguez. Walaupun gol akhirnya lahir lewat sundulan Puyol, dan lewat situasi set piece pula.

Toh demikian, kemenangan tetaplah sebuah kemenangan. Spanyol tak butuh 4-1 atau 4-0. Cukup 1-0 dan mereka pun melangkah ke final.

'Tim Matador' kini bakal mencicipi pengalaman pertama mereka, bertanding di puncak Piala Dunia. Mereka bakal bertemu dengan Belanda. David Villa cs akan bertarung dengan 'Singa Oranye' untuk menentukan siapa yang jadi juara baru Piala Dunia.

BELANDA


Belanda harus bekerja keras untuk menghapus citra tim dengan mental yang rapuh yang selalu muncul di turnamen-turnamen besar. Tim ini kerap menunjukkan penampilan trengginas di babak-babak awal namun melempem di partai krusial.

Zaman keemasan Belanda terjadi pada dekade 70-an. Pada waktu itu tim Oranje yang diperkuat Johan Cruijff tersebut mampu melangkah hingga final dalam kurun waktu 10 tahun, yakni pada 1974 dan 1978. Setelah itu prestasi terbaik Belanda di event empat tahunan itu hanya sampai babak semifinal pada Piala Dunia 1998 di Prancis.

Komposisi tim asuhan Bert van Marwijk ini sangat memenuhi syarat untuk menjadi tim juara dunia. Pemain bintang berkelas dunia seperti Robie van Persie, Arjen Robben, Wesley Sneijer, Rafael van der Vaart, Klaas Jan Huntelaar plus pengalaman dari Edwin van der Sar dan Ruud van Nistelrooy diharapkan dapat mengulang sukses generasi pendahulunya, sekaligus menghapus imej inkonsisten yang melekat selama ini.

Dengan formula pemain seperti di atas, Belanda tampil impresif pada babak kualfikasi Piala Dunia 2010. Mereka sukses menyapu bersih 8 pertandingan tanpa menuai kekalahan. Atas hasil ini, Belanda duduk di peringkat teratas Grup 9 zona Eropa dengan raihan 24 poin.

Saat ini, Belanda berangkat ke Afrika Selatan dengan suatu misi besar yang wajib mereka selesaikan. Misi besar itu tak lain adalah menjadi juara dunia.

Siapa bakal jadi pemenang? Kita nantikan pada akhir pekan ini.?




hasil semifinal piala dunia 2010 : Belanda tekuk uruguay, Belanda ke Final

BELANDA KE FINAL PIALA DUNIA 2010
Wesley Sneijder membuktikan dirinya sebagai figur sentral di timnas Belanda. Untuk kesekian kalinya, pemain bernomor punggung sepuluh itu menjadi penentu langkah De Oranje.

Sneijder mencetak satu gol kala mengantarkan Belanda mengatasi Uruguay 3-2 Rabu (7/7/2010) dinihari WIB. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Negeri Kincir Angin melaju ke partai puncak Piala Dunia 2010.

Melawan Uruguay, tugas Sneijder menjadi sedikit lebih berat. Ia tidak terlalu bebas untuk bergerak ke depan karena Belanda praktis hanya menggunakan satu jangkar yakni Mark Van Bommel.

Meski begitu Sneijder berhasil mencetak satu gol. Memang skor yang dipersembahkan pemain Inter Milan itu bukan penentu kemenangan, namun bisa merubah jalannya pertandingan. Sebelum lahirnya gol itu, skor adalah 1-1.

Belanda memimpin lebih dahulu lewat Giovanni van Bronckhorst sebelum disamakan Diego Forlan. Skor imbang membuat Uruguay semakin percaya diri dalam melancarkan tekanan.

Namun gol Sneijder yang membuat skor menjadi 2-1 untuk Belanda, membuat wakil Amerika Selatan itu sedikit "shock". Terbukti hanya butuh waktu sekitar tiga menit De Oranje kembali berhasil menggetarkan gawang La Celeste yang dijaga Fernando Muslera.

Gol ke gawang Uruguay adalah yang kelima yang dibukukan oleh Sneijder di Afrika Selatan 2010. Eks Real Madrid itu pun berbagi posisi puncak top skorer bersama striker Spanyol David Villa



Belanda mengakhiri penantian mereka untuk menembus partai puncak di Piala Dunia. Tiket final berhasil mereka genggam setelah membekap Uruguay di babak empat besar.


Dalam laga yang digelar di Green Point Stadium, Rabu (7/7/2010) dinihari WIB tersebut, De Oranje menang 3-2.

Kedua tim bermain imbang 1-1 di babak pertama. Belanda unggul dahulu melalui Giovanni van Bronckhorst dan dibalas oleh Diego Forlan. Di babak kedua, wakil Eropa berhasil menambah angka lewat Wesley Sneijder dan Arjen Robben. Sedangkan wakil Amerika Selatan hanya mencetak satu gol lewat Maximiliano Pereira.

Kesuksesan ini menyusul prestasi Belanda sebelumnya yang berhasil menembus partai puncak Piala Dunia 1974 dan 1978.

Di final, Sneijder dkk. akan menghadapi pemenang laga Jerman vs Spanyol yang digelar Kamis (8/7/2010) dinihari WIB.

Jalannya Pertandingan

Kedua tim melakukan tiga hingga empat perubahan dalam starting line up mereka.

Peluang pertama menjadi milik Belanda. Memasuki menit ketiga, berawal dari umpan silang Wesley Sneijder, bola yang ditinju kiper Fernando Muslera mengarah ke Dirk Kuyt. Pemain Liverpool itu selanjutnya melepas tembakan tapi bola masih melintas di atas gawang Uruguay.

Tiga menit berselang, Alvaro Pereira melepas tendangan spekulasi dari hampir separuh lapangan yang masih melayang jauh di atas gawang Maarten Stekelenburg.

Sneijder! Memasuki menit kesebelas, pemain Inter Milan ini melepas tembakan dari luar kotak penalti. Namun bola membentur rekannya sendiri Robin Van Persie.

Gol! Belanda memimpin ketika laga memasuki menit ke-17 saat tendangan keras jarak jauh Giovanni Van Bronckhorst menjebol gawang Uruguay. Berdiri di sebelah kanan pertahanan Uruguay, pemain bernomor punggung lima itu melepas tembakan dengan kaki kiri ke arah tiang jauh. Fernando Muslera gagal menjangaku bola dan Jabulani bersarang ke gawang Uruguay. 1-0 Belanda unggul.

Sempat terjadi kegaduhan kecil antara pemain kedua tim, ketika laga memasuki menit ke-26, saat Uruguay melakukan serangan ke gawang Belanda. Muka pemain Belanda Demy De Zeeuw terkena tendangan salto Martin Caceres.

Robben! Setengah jam usia laga, pemain berjuluk Manusia Kaca itu memiliki kans menambah skor bagi Belanda. Menerima umpan dari Van Persie, Robben gagal memaksimalkan kesempatan yang ada karena ditempel ketat oleh Caceres.

Selanjutnya Uruguay mencoba menyerang lewat Edinson Cavani dan Diego Forlan. Namun upaya mereka bisa dikandaskan barisan bertahan Belanda.

Menit ke-35 pemain Alvaro Pereira melepas tembakan dari luar kotak penalti yang masih bisa ditangkap oleh Stakelenburg.

Usaha wakil Amerika Selatan berbuah hasil menit ke-40. Tendangan keras Diego Forlan dari luar kotak penalti berhasil menjebol gawang Belanda. Setelah mengecoh penjagaan satu pemain Belanda, pemain Atletico Madrid itu selanjutnya melepaskan eksekusi. Bola sempat mengenai tangan Stakelenburg, namun tetap bergulir masuk gawang.

Lima menit selepas restart, kesalahan barisan belakang Belanda hampir membuat mereka kebobolan. Stakelenburg yang meninggalkan kotak penalti untuk menyambut backpass, kalah cepat dari Edinson Cavani. Pemain La Celeste itu selanjutnya melepas bola lob yang masih bisa dihalau oleh Van Bronckhorst dan berbuah sepak pojok bagi Uruguay.

Dalam interval 15 menit selanjutnya, kedua tim saling melancarkan tekanan. Namun masih belum ada tembakan-tembakan berbahaya yang memaksa Stakelenubrg atau Muslera bekerja keras.

Forlan! Tendangan bebas eks Manchester United itu di menit ke-66 masih bisa ditangkal oleh Stakelenburg.

Dua menit setelahnya giliran Muslera yang beraksi menggagalkan peluang wakil Eropa. Bola sodoran Van Persie diterima Van der Vart yang tidak mendapatkan pengawalan berarti. Nama terakhir melepaskan tembakan yang masih bisa ditepis Muslera. Bola rebound diterima Robben namun sepakan pemain Bayern Muenchen itu masih gagal menembus sasaran.

Sneijder memecahkan kebuntuan Belanda di menit ke-70. Operan dari Van der Vaart diteruskan kepada Van Persie, dan kemudian diteruskan lagi kepada Sneijder di dalam kotak penalti. Sepakan langsung dilepaskan pemain Inter Milan itu sempat membentur bek Uruguay, dan akhirnya masuk ke arah tiang jauh!

Skor 2-1 bagi Belanda tak bertahan lama. Tiga menit berselang, tandukan Robben yang menerima umpan silang dari sayap kiri yang dilepas Dirk Kuyt kembali merobek gawang wakil Amerika Selatan. Negeri Kincir Angin pun semakin jauh unggul dengan skor 3-1.

Meski sudah memiliki keunggulan dua gol, Belanda tetap melancarkan serbuan terhadap asuhan Oscar Washington Tabarez. Sebaliknya Uruguay mengalami kesulitan untuk keluar dari tekanan anak buah Bert Van Marwijk.

Lima menit menuju bubaran, Robben berhasil lolos dari penjagaan pemain belakang lawan. Namun eksekusi pemain yang pernah bersreagam Chelsea dan Real Madrid ini masih bisa ditangkal oleh Muslera.

Uruguay berhasil mencetak gol di masa injury time lewat tendangan Maximiliano Pereira yang memanfaatkan umpan bola tendangan bebas datar yang dilepas Walter Gargano.


Susunan Pemain

Uruguay: 1-Fernando Muslera; 3-Diego Godin, 6-Mauricio Victorino, 5-Walter Gargano, 16-Maximiliano Pereira, 22-Martin Caceres, 15-Diego Perez, 11-Alvaro Pereiraa (13-Sebastian Abreu 77'), 17-Egidio Arevalo, 7-Edinson Cavani, 10-Diego Forlan (21-Sebastian Fernandez 83')

Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 12-Khalid Boulahrouz, 3-John Heitinga, 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 7-Dirk Kuyt, 6-Mark van Bommel, 10-Wesley Sneijder, 14-Demy de Zeeuw (23-Rafael Van der Vaart 46'), 11-Arjen Robben (17-Eljero Elia 88') 9-Robin van Persie

jadwal dan prediksi semifinal piala dunia 2010 : jerman atau spanyol , belanda atau uruguay ?






Jadwal semifinal piala dunia 2010

RCTI/Global Rabu, 07 Jul 01:30 Uruguay vs Belanda
RCTI/Global Kamis, 08 Jul 01:30 Jerman vs Spanyol

BELANDA VS URUGUAY

FIFA telah menetapkan wasit untuk laga semifinal. Wasit Uzbekistan Ravshan Irmatov memimpin laga Uruguay vs Belanda. Sementara wasit Hongaria Viktor Kassai menjadi pengadil Jerman vs Spanyol.

Pengumuman tersebut dilakukan FIFA melalui situs resminya pada hari Selasa (5/7/2010) waktu setempat.

Irmatov merupakan wasit yang memimpin laga pembukaan Piala Dunia 2010 antara Afrika Selatan melawan Meksiko pada 11 Juni yang lalu. Ia menjadi wasit termuda yang memimpin laga pembuka sejak Piala Dunia 1934.

Ia akan dibantu Rafael Ilyasov dan Bakhadyr Kochkarov (Kazakhstan) sebagai asisten wasit 1 dan 2. Sementara itu wasit keempat adalah Yuichi Nishimura (Jepang). Sedangkan asisten wasit cadangan adalah Toru Sagara.

Sementara itu partai antara Jerman kontra Spanyol akan dipimpin Kassai. Di South Africa 2010, ia pernah menjadi pengadil dalam partai Brasil-Korea Utara, Meksiko-Uruguay, dan Amerika Serikat-Ghana.

Ia menjadi wasit asal Hongaria yang mendapatkan kehormatan memimpin partai prestisius, setelah Sandor Puhl yang bertugas di final Piala Dunia 1994.

Kassai akan dibantu Gabor Eros dan Tibor Vamos. Sementara wasit keempat adalah Frank de Bleeckere (Belgia). Ada pun asisten wasit cadangan adalah Peter Hermans.�
Setelah Piala Dunia 1974 dan 1978, Belanda belum pernah lagi melangkah ke final Piala Dunia. Kini De Oranje punya kans besar lantaran diklaim legenda mereka dinaungi keberuntungan.

Belanda baru bisa melangkah ke final tahun ini jika menaklukkan Uruguay di babak semifinal. 'Tim Oranye' punya modal bagus dengan sederet bintang di dalam skuadnya. Sebut saja Wesley Sneijder, Arjen Robben, Dirk Kuyt hingga Robin van Persie dan Rafael Van der Vaart.

Meski memiliki pemain dengan kualitas menyerang nan mumpuni, pelatih Bert van Marwijk memilih untuk bermain efektif. Ia menempatkan dua gelandang bertahan dalam skemanya dan membuang jauh-jauh Total Football.

Tak ada yang mengkritik kebijakan Van Marwijk tersebut karena toh Belanda berhasil melangkah sejauh ini. Kala menghadapi lawan alot sekalipun, Belanda tampak bisa menemukan jalan keluar.

Hal tersebut bisa dilihat dari laga melawan Jepang di fase grup--di mana mereka menang tipis 1-0--atau Brasil di perempatfinal--di mana mereka sempat tertinggal 0-1 sebelum menang 2-1.

Maka, tak heran jika Ruud Gullit mengatakan, Belanda yang sekarang tak hanya kombinasi dari sederet pemain jenius dan taktik pragmatis, tetapi juga dinaungi keberuntungan.

"Kami bermain dengan bagus dan kami memiliki sedikit keberuntungan menemani," ujanrnya seperti dilansir Yahoosports. "Sekarang semua orang banyak berharap di turnamen ini," lanjutnya.

Gullit, yang merupakan anggota skuad kala Belanda menjuarai Piala Eropa 1988, menyebut bahwa Belanda punya peluang bagus untuk mencapai final. Tetapi, ia juga mengingatkan, Uruguay bukanlah lawan yang mudah.

La Celeste sukses melalui hadangan dari Korea Selatan dan Ghana sebelum akhirnya sampai ke babak empat besar. Laga melawan Ghana juga menunjukkan, Diego Forlan cs dinaungi keberuntungan.

Dalam laga melawan Ghana, penalti Asamoah Gyan di menit 120 gagal sehingga laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti. Dan di babak tersebutlah Uruguay akhirnya meraih kemenangan.

"Kami pernah dua kali merasakan final, tetapi bedanya adalah kami tak akan menghadapi tuan rumah di turnamen ini," tukas Gullit. Pada final 1974 Belanda menghadapi tuan rumah Jerman (Barat), sementara pada 1978 melawan tuan rumah Argentina. Keduanya berakhir dengan kekalahan.

"Sekarang, tim kami memiliki kesempatan besar untuk maju ke final. Tetapi, mereka harus menundukkan Uruguay lebih dulu dan itu tak akan mudah," tandasnya.
Maarten Stekelenburg angkat bicara soal hand ball yang dilakukan Luis Suarez. Menurut kiper Belanda tersebut Suarez bisa mendapatkan predikat kiper terbaik berkat aksinya tersebut. Lho?

Bomber Uruguay, Suarez terpaksa melakukan hand ball di laga perempatfinal melawan Ghana untuk menahan gempuran serangan tim lawan di menit-menit menjelang babak perpanjangan waktu. Di mana skor masih sama kuat 1-1.

Wasit yang jelas melihat insiden tersebut sontak menunjuk titik putih seraya mengeluarkan kartu merah untuk Suarez. Beruntung, penalti yang dieksekusi Asamoah Gyan gagal berbuah gol usai bola membentur mistar gawang Fernando Muslera. Dan Uruguay pun lolos ke semifinal usai menang adu penalti.

Terkait aksi yang dilakukan rekan se-timnya di Ajax Amsterdam ini, Stekelenburg membuat lelucon. Menurut dia, Suarez layak mendapat penghargaan kiper terbaik dunia.

"Saya mengirimkan sebuah SMS kepada dia yang berisi dia kini telah menjadi kiper terbaik di turnamen ini," kelakar Stekielenburg kepada De Telegraaf yang dilansir dari ESPN.

"Saya pikir dia harus mendapatkan penghargaan Lev Yashin,"imbuh dia.

Dengan kartu merah yang didapatnya, Suarez praktis akan absen di laga semifinal menghadapi Belanda dalam laga yang akan dihelat Rabu (7/7/2010) dinihari WIB. Hal ini setidaknya bikin Stekelenburg lega.

Sesama punggawa Ajax, Stekelenburg tahu betul betapa bahayanya seorang Suarez. Bersama de Godenzonen, striker 23 tahun ini melesakkan 35 gol dari 33 kali penampilannya yang membuat dia meraih predikat pencetak gol terbanyak Eredivise musim lalu.

"Hal yang terpenting adalah dia tidak bisa bermain. Ini adalah hal yang besar karena dia akan selalu menghadirkan ancaman," pungkas Stekelenburg.

Uruguay akan menghadapi salah satu tim kuat dunia, Belanda. Namun kapten Uruguay Diego Lugano tidak bisa menerima jika Belanda lebih difavoritkan dari mereka menjelang laga semifinal ini.

Uruguay saat ini merupakan tim peringkat ke-16 dunia dan pernah dua kali menjadi juara Piala Dunia (1930 dan 1950). Sedangkan Belanda saat ini berada di peringkat keempat namun mereka belum pernah merasakan menjadi juara.

Pada laga semifinal Cape Town, Rabu (7/7/2010) dinihari WIB, Belanda tampaknya lebih difavoritkan dibanding Uruguay. Apalagi Singa Oranye berhasil mengalahkan tim favorit lainnya yaitu Brasil di babak perempat final.

Namun, Lugano tak setuju jika Belanda lebih difavoritkan dari Uruguay. "Saya kira pers telah membuat Belanda menjadi favorit. Saya tidak ingin mengatakan hal itu karena ini semifinal Piala Dunia," ujarnya seperti dilansir Yahoo.

"Belanda dan Uruguay bermain berbeda tapi kita sama sama pantas berada di tahap ini. Kami akan hanya harus melihat apa yang terjadi dalam pertandingan nanti," kata Lugano.

Pada laga tersebut Uruguay tampil tanpa Luis Suarez yang mendapatkan hukuman. Sementara Lugano sempat mendapatkan cedera lutut kanannya saat menghadapi Ghana, namun dia akan tetap berusaha untuk bisa fit.

"Risiko rasa sakit itu hal terakhir yang saya pikirkan. Setiap orang ingin bermain di pertandingan ini namun pertanyaan apakah fisik saya 100 persen untuk dapat bermain di pertandingan di level ini," tukas bek Fenerbache ini.
Tidak seperti Jerman dan Spanyol, Uruguay dan Belanda adalah tim-tim semifinalis yang belum pernah merasakan kekalahan di Afrika Selatan. Salah satu dari mereka akan menelannya besok malam.

Uruguay, yang lolos ke putaran final lewat jalut playoff melawan wakil CONCACAF, sedang mendapatkan momen untuk bangkit, setelah lama tidak menggigit meskipun menyandang predikat juara dunia dua kali -- di jaman "baheula", di tahun 1930 dan 1950.

Menahan seri Prancis tanpa gol di partai pertamanya di Grup A, berikutnya pasukan Oscar Tabarez membungkam tuan rumah dengan tiga gol tanpa balas. La Celeste memastikan tiket ke putaran kedua setelah kembali meraih kemenangan, 1-0 atas Meksiko.

Puncak permainan Diego Forlan dkk terjadi di babak 16 besar. Menghadapi macan Asia Korea Selatan, mereka mengeluarkan karakter sebagai tim petarung dan pejuang. Sebuah pertandingan terbuka dan sangat seru begitu menghibur penonton. Uruguay menang 2-1.

Melawan Ghana di perempatfinal, Uruguay harus berterima kasih pada "kejahatan" Luis Suarez, yang dengan sengaja menjadi "kiper" untuk mencegah terjadinya gol. Ghana memang mendapat hadiah penalti, Suarez pun dikartu merah. Tapi eksekusi Asamoah Gyan gagal, dan itu mempengaruhi sisa pertandingan. Uruguay, yang tetap tampil gagah berani, menang adu penalti.

Belanda selalu masuk daftar tim favorit di setiap turnamen yang diikutinya. Dan itu selalu disertai ekspektasi orang melihat lagi Total Football ala "Singa Oranye".

Kenyataannya, Belanda masih layak menjadi tim favorit, karena mereka selalu bisa mengalahkan lawan-lawannya, mulai dari Denmark, Jepang, Kamerun, sampai Slovakia dan Brasil. Bahwa mereka dinilai sebagian besar kalangan tidak terlalu impresif -- boro-boro memperagakan Total Football -- itu adalah hal lain yang barangkali tidak terlalu penting buat Bert van Marwijk. Di sebuah turnamen, yang penting adalah hasil akhir.

Dan kenyataannya, Belanda selalu menang dalam lima pertandingannya. Harap catat, hanya mereka yang punya rekor itu sejauh ini di Piala Dunia 2010. Jerman dan Spanyol, walaupun masih bertahan, tapi pernah kalah di fase grup.

Sebelum besok malam, atau Rabu (7/7/2010) dinihari WIB, Uruguay dan Belanda pernah bertemu dua kali. Di perjumpaan pertama, di Piala Dunia 1974, Belanda yang diperkuat maestro Johan Cruyff menang 2-0. Enam tahun kemudian, pada 30 Desember 1980, Uruguay membalas kekalahan itu dengan skor yang sama dalam laga persahabatan.
Meski sudah menyandang status juara dunia dua kali, tidak banyak yang menjagokan Uruguay. Pelatih Oscar Washington Tabarez mengibaratkan timnya sebagai tamu tak diundang.

Uruguay. Negara di Amerika Selatan ini merupakan penyandang dua gelar juara dunia. Jumlah gelar yang sama dengan Argentina dan lebih banyak daripada Inggris. Namun begitu tidak banyak yang menjagokan tim berjuluk La Celeste ini di Piala Dunia 2010. Sementara itu Inggris dan Argentina menjadi tim favorit.

Memang, dua gelar Uruguay didapatkan di zaman yang sudah sangat jadul, tahun 1930 dan 1950. Terakhir kali mereka bisa menggapai semifinal Piala Dunia adalah tahun 1970. Selain itu tidak banyak pemain ternama asal negara yang beribukta di Montevideo itu. Bila disuruh menyebut pemain bintang Uruguay, mungkin hanya nama Diego Forlan yang muncul.

"Kami ibaratnya berada dalam sebuah pesta di mana kami sebenarnya tidak diundang. Namun kami memiliki hak untuk tetap berada di sini. Semua bergantung kepada kami," lugas Tabarez di Reuters sembari mengibaratkan situasi yang tengah dialam timnya.

Kini Uruguay telah berada di semifinal. Forlan dkk menjadi penjaga kehormatan terakhir Amerika Selatan, di mana raksasa macam Brasil dan Argentina sudah rontok terlebih dahulu.

"Mungkin terlalu dini untuk berpikir bahwa Uruguay akan kembali masuk jajaran elit. Namun kami percaya bisa memetik hasil-hasil positif secara situasional," tandas pelatih berjuluk El Maestro itu.

Lawan bagi Uruguay di babak semifinal adalah Belanda, tim yang sedang dalam kondisi yang bagus dan dipenuhi pemain bertalenta.

"Perbedaan kekuatan antara negara maju dan negara dunia ketiga semakin besar sekarang. Beruntung, Uruguay selalu memiliki pemain yang berkualitas meski itu tidak dalam jumlah besar. Di negara lain, mereka selalu kebanjiran pemain berbakat," tukas Tabarez.

"Namun bila kami tidak bermimpi (untuk juara) sekarang dan sementara mereka tetap melakukannya, maka kami tidak akan berada di sini."

"Ya kami sadar bahwa kami tidak memainkan sepakbola yang indah. Namun saya pikir pencapaian kami saat ini bukan hanya sekadar faktor keberuntungan saja," pungkas dia.

JERMAN VS SPANYOL
Dua tahun silam, Jerman dan Spanyol bertemu di final Piala Eropa. Hasilnya, Jerman kalah. Kini, kala keduanya bertemu lagi, 'Tim Panser' sudah melupakan memori tersebut.

Di Ernst Happel Stadion, Wina, Austria, gol Fernando Torres di menit 33 gagal disamakan pemain-pemain Jerman sampai wasit Roberto Rosetti meniup peluit akhir. Minggu, 29 Juni 2008, sebanyak 51.428 orang di stadion itu pun menyaksikan La Furia Roja jadi juara Eropa berkat gol tunggal tersebut.

Kini keduanya kembali bertemu, bukan di partai puncak, melainkan di babak semifinal. Aroma balas dendam pun disebut-sebut merebak, meski hal itu kemudian dibantah oleh Joachim Loew.

Loew, yang pada tahun 2008 itu sudah jadi pelatih Jerman, menyebut ia sudah lupa sama sekali dengan pertandingan tersebut. Lebih lanjut lagi, ia mengakui kekalahan timnya dari Spanyol waktu itu.'

"Kami tak berbicara soal balas dendam, itu tak ada di pikiran saya sama sekali," ujarnya seperti dilansir Yahoosports.

"Kami kalah di final karena kami ditundukkan oleh tim terbaik saat itu," lanjut pelatih yang akrab disapa Jogi ini.

Apa yang diucapkan Loew, senada dengan komentar Bastian Schweinsteiger. Gelandang berusia 25 tahun ini juga masuk skuad Jerman di Euro 2008. Ia pun menyebut, keadaan Jerman berbeda dari dua tahun lalu.

"Kami memiliki pemain yang berbeda sekarang, sementara Spanyol hampir semuanya sama. Mungkin mereka tak bersinar di turnamen ini, tetapi mereka sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir."

"Spanyol akan lebih sulit dari Inggris dan Argentina, tapi kami sudah membuktikan bahwa kami bisa tampil sangat bagus," tandasnya.
elang pertemuan melawan Spanyol, Jerman mendapatkan kabar tak sedap. Sami Khedira dan Arne Friedrich mengalami cedera dan diragukan bisa merumput.

Seperti dikabarkan Sky Sports, cedera keduanya sudah ada sejak laga melawan Argentina. Friedrich yang mencetak satu gol dalam laga tersebut mengalami masalah pada kaki kanannya. Sementara Khedira bermasalah dengan hamstring.

Keduanya pun dikabarkan tak ikut dalam sesi latihan, Senin (5/7/2010) waktu setempat, hanya dua hari sebelum laga yang dihelat, Rabu (7/10) atau Kamis dinihari WIB.

Khedira dan Friedrich bisa dibilang merupakan dua tokoh sentral di lini tengah dan pertahanan Jerman. Keduanya hampir selalu tampil sebagai starter.

Khedira menjadi penyeimbang kala Mesut Oezil lebih berkonsentrasi melakukan serangan. Sementara Friedrich membentuk duet kokoh dengan palang pintu lainnya, Per Mertesacker.

Keduanya menyusul satu pemain lainnya yang lebih dulu cedera, yakni Cacau. Berbeda dengan Khedira dan Mertesacker, Cacau dipastikan bakal absen melawan Spanyol.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, mengakui bahwa Spanyol adalah salah satu tim paling konsisten di Piala Dunia kali ini. Untuk mengalahkan, Loew berharap� 'Tim Matador' melakukan kesalahan.

Memulai Piala Dunia dengan kekalahan 0-1 dari Swiss, Spanyol dengan cepatb memperbaiki keadaan. Setelah mengalahkan Honduras 2-0 di laga kedua, mereka menundukkan Chile 2-1 dan maju ke perdelapanfinal sebagai juara Grup H.

Di delapan besar, meski relatif kesulitan membongkar pertahanan Portugal, pasukan arahan Vicente Del Bosque tersebut menang dengan skor 1-0. Pun demikian kala bertemu Paraguay di perempatfinal.

Kebuntuan untuk membobol gawang Justo Villar akhirnya musnah kala David Villa lagi-lagi tampil sebagai pahlawan. Spanyol pun menapak babak semifinal, di mana Jerman sudah menunggu.

Melihat kelihaian La Furia Roja dalam lolos dari laga-laga ketat, Loew pun waspada. Pelatih yang selalu tampil stylish itu menyebut Spanyol jarang berbuat salah, tapi bukan tak mungkin terjadi kala melawan Der Panzer.

"Mereka hampir tak pernah membuat kesalahan, tapi kami harus memaksa mereka melakukannya," ujar Loew seperti dilansir Yahoosports.

"Spanyol sangat kuat dalam menyerang dan bertahan. Mereka memiliki beberapa pemain yang bisa menentukan pertandingan dan secara taktik mereka sangat bagus."

"Tapi, saat ini kami mampu mengalahkan siapa pun," tukas Loew.

Siapa bakal keluar sebagai pemenang? Nantikan laga yang akan dihelat di Durban Stadium ini pada Kamis (8/7/2010) dinihari WIB.

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali