Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

jadwal dan prediksi perempatfinal piala dunia 2010 : super bigmatch Jerman vs argentina, belanda vs brazil


PEREMPATFINAL PIALA DUNIA 2010
SERU SERU SERU ........

8 BESAR PIALA DUNIA 2010
1 Jumat, 2 Juli 21.00 RCTI Port Elizabeth Belanda VS Brasil
2 Sabtu, 3 Juli 01.30 RCTI Soccer City Uruguay VS Ghana
3 Sabtu, 3 Juli 21.00 RCTI Green Point Jerman VS Argentina
4 Minggu, 4 Juli 01.30 RCTI Soccer City Paraguay VS Spanyol

URUGUAY VS GHANA

Sulit untuk mengukur siapa yang lebih dominan antara Uruguay dan Ghana. Kedua tim sama-sama masih buta kekuatan karena mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Uruguay dan Ghana akan saling bertemu di babak perempat final di Soccer City, Johannesburg, Sabtu (3/7/2010) dinihari WIB. Sulit menyebutkan tim mana yang lebih diunggulkan jika melihat dari statistik pertemuan mereka.

Kedua tim ini belum pernah bertemu sebelumnya dan ini menjadi pertemuan pertama mereka. Namun jika di Piala Dunia FIFA U-20 tahun lalu, Ghana dan Uruguay sempat imbang 2-2 di fase grup.

Sedangkan melihat kiprah Uruguay di Afsel ini mereka hanya kemasukan satu gol dari 4 laganya. Mereka tak terkalahkan dari enam pertandingan terakhir di Piala Dunia terakhir, termasuk dua laga di grup 2002.

Kedua tim ini memang sedang mengincar sejarah jika berhasil menang di Soccer City. Lolos ke semifinal akan menjadi yang pertama bagi Uruguay sejak 1970. Ghana juga akan menjadi tim Afrika pertama yang bisa ke babak empat besar.

Sementara pada laga tersebut Uruguay belum dapat memastikan memainkan bek tengah Diego Godin. Mauricio Victorino kemungkinan akan mengisi posisi tersebut jika Godin belum pulih dari cedera pahanya.

Sedangkan gelandang Ghana Kevin-Prince Boateng masih mengalami masalah hamstring saat menghadapi Amerika Serikat. Andre Ayew dan Jonathan Mensah suspended namun Isaac Vorsah sudah bisa tampil setelah absen di tiga laga.

Prakiraan pemain:

Uruguay : 1-Fernando Muslera, 2-Diego Lugano, 6-Mauricio Victorino, 4-Jorge Fucile , 16-Maximiliano Pereira,� 15-Diego Perez ,17-Egidio Arevalo , 7-Edinson Cavani, 20-Alvaro Fernandez, 9-Luis Suarez, 10-Diego Forlan.

Ghana: 22-Richard Kingson, 4-John Pantsil, 5-John Mensah, 19-Lee Addy, 15-Isaac Vorsah, 6-Anthony Annan, 7-Samuel Inkoom, 11-Sulley Muntari, 23-Kevin-Prince Boateng, 3-Asamoah Gyan, 12-Prince Tagoe


BELANDA VS BRAZIL
elanda boleh dibilang tak beruntung bertemu Brasil di perempatfinal. Namun Ryan Babel menilai justru De Oranje bakal diuntungkan dengan gaya bermain 'Tim Samba'.

Belanda sampai di babak 8 besar dengan menorehkan rekor sempurna di empat laga sebelumnya. Di fase grup mereka mengalahkan Denmark (2-0), Jepang (1-0) dan Kamerun (2-1). Di fase 16 besar Slovakia ditundukkan 2-1.

Meski begitu permainan Belanda dikritik habis-habisan karena sebagai penemu paham Total Football justru pasukan Bert Van Marwijk itu malah bermain pragmatis. Begitulah penilaian banyak pihak terhadap performa juara Eropa 1988 itu sejauh ini.

Namun Babel memilih mengindahkan kritik yang berdatangan itu. Sebab pemain Liverpool itu mengklaim bahwa gaya bermain defensif yang ditunjukkan lawan-lawan sebelumnya membuat Belanda sulit bermain ofensif.

Kini melawan Brasil yang tentunya menganut paham sepakbola menyerang akan memudahkan Belanda untuk bisa bermain dengan gaya yang sama. Sebab sebagai tim yang dikenal akan sepakbola indahnya sulit rasanya melihat Brasil bertahan total sepanjang laga. Meski belakang anak asuh Carlos Dunga itu dituding bermain pragmatis.

"Aku rasa selalu seulit melawan tim yang tidak mau bermain sepakbola (baca:defensif), yang selalu menunggu anda untuk keluar menyerang," papar Babel di Reuters.

"Kami akan bermain lebih baik melawan tim yang juga ingin bermain sepakbola (menyerang). Jumat nanti Brasil tak akan menunggu jadi kami mungkin akan bermain lebih baik dari kemarin," pungkas pemain usia 23 tahun itu.

Kini tinggal kita tunggu saja apakah ucapan Babel itu benar adanya saat kedua tim berduel di Nelson Mandela Bay Stadium, Jumat (2/7) malam besok.
Kaka mengaku tak khawatir sama sekali jika dia tetap tak dapat mencetak gol di Piala Dunia 2010. Namun playmaker Brasil ini menyatakan siap untuk membantu Luis Fabiano menjadi top skorer.

Hingga babak perempat final ini Kaka memang belum mencetak satu gol pun. Namun dia mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai playmaker tim Samba dan membuat dua assists bagi gol Luis Fabiano.

Saat ini Fabiano yang menjadi pencetak gol terbanyak bagi Brasil yaitu tiga gol. Kaka pun bertekad untuk membantu rekan senegaranya tersebut mencetak lebih banyak gol lewat umpan umpannya.

"Saya berharap bisa memberikan dia (Fabiano) lebih banyak assists selama di Piala Dunia sehingga dia dapat menjadi top skorer," ungkap Kaka seperti dilansir Sky Sport.�

Fabiano pun sebelumnya telah mengakui bahwa Kaka merupakan pasangan yang cocok baginya di tim Brasil. Begitu pun Kaka tidak merasakan kesulitan membantu Fabiano dimana keduanya pernah sama-sama bermain di klub Sao Paolo.

"Kami memiliki koneksi yang sangat baik, khususnya karena kami pernah sama -sama bermain di Sao Paolo. Cukup satu kali melihat kami sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata bintang klub Real Madrid.

Kaka pun meneegaskan bahwa dia sangat menikmati posisinya sebagai playmaker dalam skuad Brasil. Ia pun tidak terlalu khawatir jika akhirnya dia tidak dapat mencetak gol bagi skuadnya.

"Tentu saja setiap orang ingin mencetak gol di Piala Dunia, namun jujur saja itu bukan sesuatu yang sangat saya khawatirkan. Saya merasa senang membantu rekan setim saya mencetak gol dan Brasil tetap menang," tukasnya.


PARAGUAY VS SPANYOL
Dengan gaya sepakbola tiki taka, para pemain Spanyol acap menebar ancaman ke gawang lawan lewat permainan mengalir yang lahir dari operan-operan pendek. Paraguay tak gentar karena punya gaya sendiri yang siap digunakan untuk mematahkan ancaman tiki taka Espana.

Tiki taka adalah sebutan yang disematkan untuk gaya sepakbola yang kini digunakan klub FC Barcelona dan juga timnas Spanyol. Gaya sepakbola yang mendasarkan kepada operan-operan pendek nan cepat ini dicatat Eva Lavric dalam "The linguistics of football" kali pertama dicetuskan oleh jurnalis Spanyol Andres Montes pada Piala Dunia 2006.

Bermodalkan gaya itulah Spanyol kini berusaha menaklukkan Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola negara itu. Namun, sebelum bicara juara atau partai final, La Furia Roja terlebih dulu harus menghadapi Paraguay di babak perempatfinal.

La Albirroja boleh saja baru kali ini mencapai delapan besar, atau jadi tim paling mandul di antara perempatfinalis lainnya. Tapi jangan lupa kalau mereka juga punya rekor pertahanan terbaik karena hanya kebobolan satu gol dalam empat laga yang telah dilakoni. Catatan apik ini pun menumbuhkan kepercayaan diri dalam tim besutan Gerardo Martino tersebut.�

"Sepakbola kami selalu mengenai usaha dan pengaturan taktis, dari situlah permainan kami didasari. Jadi Anda akan mendapati duel dua tim dengan gaya sepakbola berbeda. Cara mereka adalah menciptakan peluang dan cara kami adalah untuk meredam mereka dan kemudian memaksimalkan peluang kami," tegas Kapten Paraguay Justo Villar di Sky Sports.

Hal ini tentu lebih mudah dikatakan ketimbang dilakukan. Namun, secara umum Villar cs sudah punya gambaran bagaimana akan menangkal ancaman dari David Villa dkk dalam pertandingan nanti.

"Kami tak bisa memberikan mereka ruang, mereka adalah tim yang punya sentuhan-sentuhan bagus dan bisa menggulirkan bola dengan amat cepat. Jika kami memberikan mereka ruang sedikit saja maka mereka akan menampar kami di muka," lugas Villar yang juga jadi palang pintu terakhir Paraguay karena berposisi sebagai kiper.

"Mereka adalah tim yang berisi kumpulan individu-individu hebat yang bisa bikin perbedaan. Anda tak bisa membiarkan mereka bergerak di lini tengah, kita bicara tentang salah satu favorit di Piala Dunia," seru penyerang Nelson Haedo Valdez memperingatkan rekan-rekannya.

Mampukah Paraguay menangkal tiki taka Spanyol dan, yang terpenting, meraih kemenangan? Kita tunggu saja saat keduanya berhadapan Minggu (4/7/2010) dinihari WIB

JERMAN VS ARGENTINA
Ketika Jerman bertemu Argentina di perempatfinal, maka kenangan adu penalti di Piala Dunia empat tahun silam mengemuka. Dari para eksekutor Jerman di tahun 2006 tinggal Lukas Podolski yang masih ada.

Jerman menghadapi Argentina pada Sabtu (3/7/2010) malam WIB di perempatfinal Piala Dunia 2010.

Ini merupakan ulangan dari delapan besar Piala Dunia 2006, di mana ketika itu Tim Diesel berhasil mengatasi Tim Tango melalui babak adu penalti.

Dalam laga yang digelar di Olympiastadion, Berlin (30/6/2006) tersebut, Jerman berhasil menang dengan skor 5-3 (1-1, 4-2 adu penalti).

Mengingat kualitas kedua tim, bukan tak mungkin laga kali ini bakal memerlukan adu penalti untuk menentukan pemenang.

Dari semua eksekutor Jerman yang sukses menjebol gawang Argentina di adu penalti empat tahun silam, kini tinggal satu orang saja yang menjalani duel "ulangan" ini. Dia adalah Lukas Podolski yang ketika itu menjadi eksekutor ketiga.

Sementara itu eksekutor lainnya yakni Oliver Neuville, Michael Ballack, dan Tim Borowski tidak dipanggil untuk mengawal Der Panzer di Afrika Selatan kali ini.

Di Afrika Selatan, Podolski pernah gagal melakukan eksekusi penalti yakni ketika menghadapi Serbia di babak grup. Ada pun dalam laga itu tim asuhan Joachim Loew harus takluk dari negara Eropa Timur itu.

Tentu saja untuk kali ini Podolski bakal menjadi andalan Jerman untuk menjebol gawang Argentina. Bagaimana jika Poldi tengah dalam kondisi kurang fit?

Seperti diberitakan Sky Sports, pemain kelahiran 4 Juni 1985 itu meninggalkan sesi latihan Jerman pada hari Rabu (30/6/2010) lebih cepat karena harus mendapatkan "perawatan yang berhubungan dengan pencegahan" menyusul dirinya yang mengatakan ada masalah pada ototnya.

Yang jelas pemain berdarah Polandia itu bukanlah satu-satunya orang yang harus menanggung harapan besar itu.

"Semua saya perintahkan untuk mengambil dua kali penalti dalam latihan. Memang tekanan dan tensi dalam pertandingan nanti bakal berbeda. Kami tidak bisa menganggap bahwa situasi dalam latihan penalti persis sama dengan adu penalti sesungguhnya nantinya. Situasi akan berbeda dalam stadion yang dipenuhi penonton," tukas pelatih Joachim Loew di Reuters.

hasil Piala dunia 2010 :Spanyol melaju, jepang tersingkir

Spanyol memastikan diri ke babak perempatfinal Piala Dunia 2010 usai mengalahkan Portugal 1-0. Gol kemenangan La Furia Roja dicetak oleh David Villa.

Pertandingan babak perdelapanfinal antara Spanyol kontra Portugal digelar di Green Point Stadium, Rabu (30/6/2010) dinihari WIB.

Sejak menit awal, kedua tim sudah saling menyerang. Namun hingga 45 menit pertama skor masih imbang 0-0.

Gempuran serangan Spanyol semakin meningkat di babak kedua. Alhasil sebuah gol pun tercipta di menit 63 melalui kaki Villa. Skor 1-0 berakhir hingga pertandingan bubar.

Kemengan ini membawa Spanyol ke babak 8 Besar. Selanjutnya mereka akan ditantang oleh Paraguay.

Jalannya Pertandingan

Insiatif serangan Spanyol dibuka sejak menit pertama dan langsung mendapat peluang. Fernando Torres yang menyisir di sisi kiri lapangan berhasil melepaskan tendangan keras ke arah gawang namun berhasil ditepis oleh Eduardo.

Serbuan Spanyol diteruskan oleh Villa semenit kemudian. Tapi tendangannya masih bisa diblok pemain belakang lawan.�

Villa kembali memaksa Eduardo bekerja keras. Di menit ketujuh, Villa yang berhasil melewati Ricardo Costa melepas tendangan keras dari sudut sempit kiri gawang Portugal tapi bola masih bisa diblok sang kiper.

Giliran Portugal menyerang. Menit kedelapan, Simao Sabrosa menembak ke arah gawang Iker Casillas tapi bisa diblok oleh bek Spanyol.

Semenit kemudian, Cristiano Ronaldo menggiring bola dari sisi kanan lapangan dan melepas umpan lambung yang terlalu panjang. Tendangan gawang buat Spanyol.

Xavi! Menit ke-12, Spanyol nyaris saja menghasilkan gol. Sepak pojok yang dibuat Torres menemui kaki Xavi dan ia lantas membuat tendangan langsung yang tipis melewati mistar.

Empat menit beselang, Portugal mendapat peluang dari Ronaldo yang mendapat tembakan bebas. Sayang tendangannya masih terlalu lemah dan mengarah tepat ke Casillas.

Menit 20, gawang Casillas nyaris saja bobol. Coentrao berhasil menggiring bola ke tengah dan mengoper bola ke Tiago yang lantas diteruskan dengan sepakan keras dan ditepis Casillas. Bola yang mengarah ke gawang dicecar Hugo Almedia sayang keburu dihalau Casillas lagi.

Tujuh menit kemudian, Ronaldo kembali mendapat kans lewat tendangan bebas yang disepaknya keras-keras. Casillas tidak dapat menangkapnya dengan baik tapi bola bisa diamankan bek lawan.

Menit 38, Almeida hampir saja membuahkan gol buat timnya. Umpan lambung Raul Meireles disambut dengan tandukan Almeida dan bola masih menyamping. Padahal Almeida sudah berada di posisi yang tepat.

Tiga menit menjelang jeda, Coentrao melepas umpan ke depan gawang. Dengan cepat Tiago menyambar dengan tandukannya sayang masih jauh melenceng gawang Casillas.

Spanyol membalas. Sergio Ramos menanduk bola tapi bisa dihalau Eduardo. Skor imbang 0-0 bertahan sampai wasit meniup peluit tanda babak pertama berakhir.

Almeida! Berada di pinggir gawang Casillas, Almeida melepas tendangan yang memantul paha Carles Puyol di menit 51. Bola bergulir nyaris masuk gawang Casillas.

Tak lama kemudian, Spanyol melancarkan berondongan serangan ke Portugal lewat tandukan Fernando Llorente dan tembakan Villa. Masih belum dapat dikonversi menjadi gol.

Gol! Spanyol berhasil unggul sementara 1-0 atas Portugal lewat Villa di menit 63. Iniesta mengirim operan kepada Xavi yang diteruskan kepada Villa yang lantas menyambutnya dengan tendangan keras. Bola masih bisa ditepis Eduardo namun bola muntah lantas dicecar Villa dan akhirnya berbuah gol.

Gawang Portugal benar-benar terancam. Di menit 69, Ramos menggiring bola ke sayap kanan lapangan dan lanas melepas tendangan sangat keras dan berhasil diselamatkan Eduardo.

Ramos kembali menghadirkan ancaman lewat Villa enam menit kemudian. Tapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih bisa diselamatkan si kiper. Eduardo tampil sangat gemilang kali ini.

Malang buat Portugal. Dalam usahanya mengejar ketertinggalan dari Spanyol malah kehilangan salah seorang pemainnya. Costa mendapat kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap Joan Capdevilla di menit 88.

Selanjutnya Portugal sempat melancarkan sejumlah serangan ke gawang Spanyol namun gagal berbuah gol. Skor 1-0 tidak berubah dan Spanyol berhak maju ke babak 8 besar.

Susunan Pemain

Spanyol: 1-Iker Casillas, 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevilla, 14-Xabi Alonso (4-Carlos Marchena 90+2'), 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets, 9-Fernando Torres (19-Fernando Llorente 59'), 7-David Villa (18-Pedro 87')

Portugal: 1-Eduardo, 2-Bruno Alves, 21-Ricardo Costa, 6-Ricardo Carvalho, 23-Fabio Coentreao, 16-Raul Meireles, 15-Pepe (8-Pedro Mendes 72'), 19-Tiago, 7-Cristiano Ronaldo, 11-Simao Sabrosa (9-Liedson 72'), 18-Hugo Almeida (10-Danny 58'

JEPANG TERSINGKIR
Paraguay melaju ke perempatfinal usai menndukkan Jepang lewat adu penalti dengan skor 5-3. Babak tos-tosan dilakukan setelah kedua tim bermain imbang selama 120 menit.

Laga Paraguay kontra Jepang dipentaskan di Lotus Versfeld, Pretoria, Selasa (29/6/2010) malam WIB.

Di babak adu penalti, eksekutor yang mengalami kegagalan adalah pemain Jepang Yuichi Komano. Tendangannya membentur mistar gawang.

Ini merupakan kali pertama negara berjuluk Guaranies itu melaju ke delapan besar. Di perempatfinal, Roque Santa Cruz dkk. menunggu pemenang antara Spanyol kontra Portugal yang digelar Rabu (30/6/2010) dinihari WIB.

Jalannya Pertandingan

Jepang menggebrak di menit pertama. Sepakan dari luar kotak penalti yang dilepas Yoshito Okubo masih meyamping dari gawang Justo Villar.

Serbuan Samurai Biru belum berhenti. Kali ini giliran Yuichi Komano melepas tembakan jarak jauh dari sayap kanan. Namun bola terlalu pelan dan bisa ditangkap Villar.

Pertahanan Jepang mendapatkan ancaman di menit ke-19. Lucas Barrios berhasil menembus penjagaan pemain Jepang selanjutnya melepaskan eksekusi yang masih bisa ditangkal oleh Eiji Kawashima. Bola liar diamankan Yuji Nakazawa.

Daisuke Matsui! Menit ke-21 Matsui melancarkan tembakan dari luar kotak penalti yang masih membentur mistar gawang Paraguay.

Kans bagi tim Amerika Selatan hadir di menit ke-28. Berawal dari situasi sepak pojok, bola jatuh ke Roque Santa Cruz. Namun tembakan yang dilepasnya masih melenceng dari target.

Enam menit menuju jeda, kerjasama Matsui dan Keisuke Honda menghadirkan kans bagi Jepang. Namun sepakan Honda masih menyamping dari sasaran.

Empat menit selepas restart Nestor Ortigoza berhasil menembus kotak penalti Jepang usai bertukar umpan dengan rekannya. Namun barisan belakang Samurai Biru berhasil mencegah Ortigoza untuk melakukan tembakan.

Menit ke-54, Yugo Nagamoto melepas tembakan dari luar kotak penalti. Jabulani selanjutnya membentur pemain belakang Paraguay. Justo Villar dengan nyaman mencegah bola yang mengarah ke gawangnya.

Cristian Riveros! Tandukan gelandang Paraguay ini usai menerima umpan silang Claudio Morel dari sayap kiri berhasil diamankan oleh Eiji Kawashima.

Di sepanjang menit babak kedua, Jepang lebih banyak mengandalkan tembakan dari luar kotak penalti. Sementara itu Paraguay melepaskan serbuan dari dalam kotak 12 pas.

Upaya pemain pengganti Edgar Barreto di menit ke-77 juga masih belum menyulitkan Kawashima.

Peluang terakhir di babak kedua hadir di masa injury time. Berawal dari tendangan bebas Yasuhito Endo, bola di kotak penalti kemudian ditanduk oleh Yuji Nakazawa. Jabulani coba dikejar Tulio Tanaka namun gagal dijangkau oleh pemain bernomor empat itu.

Dua menit usia babak extra time pertama, Lucas Barrios yang menerima umpan silang menyundul bola ke arah gawang Jepang. Jabulani mendarat tepat di tangkapan Kawashima.

Peluang Paraguay hadir di menit ke-97. Morel yang bergerak di sayap kiri mengirimkan bola ke Nelson Valdez yang berada di dekat kotak penalti. Selanjutnya Valdez yang dikawal Tulio berlari ke arah gawang Jepang. Kawashima yang bergerak maju mematahkan peluang itu.

Keisuke Honda! Tendangan bebasnya di menit ke-98 memaksa kiper Justo Villar untuk menjatuhkan diri guna menyelamatkan gawangnya.

Lewat sebuah situasi kemelut, Edgar Baretto menendang bola yang masih bersarang di jala sebelah atas gawang wakil Asia. Kejadian ini berlangsung di menit ke-100.

Hingga tambahan waktu pertama berakhir, skor masih tepat 0-0.

Valdez kembali kembali memiliki kans di menit ke-108. Namun tandukannya yang memanfaatkan tendangan bebas masih bisa ditangkal Kawashima.

Empat menit menjelang berakhirnya perpanjangan waktu, Jepang memiliki peluang matang. Okazaki yang lolos ke kotak penalti lawan selanjutnya mengirimbola ke tengah, namun tak ada yang menyambut.

Gelombang serangan Jepang berlanjut. Umpan Nagatomo mengarah ke Honda. Namun tandukan pemain andalan Jepang itu masih berhasil ditangkal Villar.

Adu Penalti

Kesempatan pertama didapatkan oleh Paraguay dengan Edgar Baretto sebagai eksekutor pertama. Pemain bernor delapan itu berhasil menyelesaikan tugasnya. Meski kiper Kawashima berhasil melompat ke arah yang benar, namun ia kalah cepat.

Jepang menyamakan skor ketika eksekusi Yasuhito Endo berhasil mengecoh Justo Villar.

Wakil Amerika Selatan berhasil memimpin 2-1� setelah sepakan Lucas Barrios berhasil menjebol gwang Jepang. Kali ini Kawashima kembali kalah cepat dari bola, meski sudah bergerak ke arah yang benar.

Skor berubah menjadi 2-2 ketika tendangan Makoto Hasebe gagal ditahan Villar.

Kawashima kali ini tertipu ketika menghadapi tendangan ketiga Paraguay yang diambil Cristian Riveros. Alhasil skor pun berubah menjadi 3-2 untuk Guaranies.

Jepang gagal di kesempatan ketiga! Tendangan Yuichi Komano gagal dijangkau Villar tapi masih membentur mistar gawang.

Paraguay di atas angin ketika tendangan Nelson Valdes yang diarahkan ke tengah gawang gagal dihentikan oleh Kawashima yang bergerak ke arah kanan.

Eksekusi Keisuke Honda masih menjaga napas Jepang. Tendangannya mengarah ke sudut kanan gawang Paraguay.

Langkah Paraguay ke perempatfinal dipastikan ketika sepakan Oscar Cardozo mengecoh Kawashima. Dengan skor 5-3, tiket delapan besar digenggam wakil Amerika Selatan itu.


Susunan Pemain

Paraguay: 1-Justo Villar; 21-Antolin Alcaraz, 14-Paulo Da Silva, 3-Claudio Morel Rodriguez, 6-Carlos Bonet, 20-Nestor Ortigoza (8-Edgar Barretto 75'), 16-Cristian Riveros, 13-Enrique Vera, 10-Edgar Benitez (18-Nelson Valdes 59'), 9-Roque Santa Cruz (7-Oscar Cardozo 91'), 19-Lucas Barrios

Jepang: 21-Eiji Kawashima; 4-Marcus Tulio Tanaka, 22-Yuji Nakazawa, 5-Yugo Nagatomo, 3-Yuichi Komano, 2-Yuki Abe (14-Kengo Nakamura 80'), 7-Yasuhito Endo, 17-Makoto Hasebe, 16-Yoshito Okubo (11-Keiji Tamada 105'), 18-Keisuke Honda, 8-Daisuke Matsui (9-Shinji Okazaki 65')



Hasil perdelapan final piala dunia 28 dan 29 juni 2010 : Belanda dan brazil lolos ke perempat final


Belanda dan Brazil bertemu di perempatfinal piala dunia 2010.
seru nichhh.
Brazil Gilas Chili Brasil melaju dengan mantap ke babak perempatfinal, usai menghancurkan sesama wakil Amerika Selatan, Chile 3-0. Di delapan besar, Samba akan berhadapan dengan Belanda.

Ketiga gol Brasil dalam laga yang dipentaskan Selasa (29/6/2010) dinihari WIB itu dikemas oleh Juan, Luis Fabiano, dan Robinho.

Laga kedua tim berlangsung menarik. Meski kalah namun Chile juga menunjukkan perlawanan yang ketat.

Di perempatfinal tim asuhan Carlos Dunga akan berjumpa dengan Belanda. Sebelumnya Brasil dan Belanda sudah pernah tiga kali bertemu di Piala Dunia dengan hasil dua kemenangan untuk tim Samba dan satu buat Oranye.

Kemenangan Brasil terjadi di perempatfinal Piala Dunia 1994 dengan skor 3-2 dan semifinal Piala Dunia 1998 dengan skor 5-3 (1-1, 4-2 adu penalti). Sedangkan Negeri Kincir Angin menang 2-0 di semifinal Piala Dunia 1974.

Jalannya Pertandingan

Di menit awal pertandingan, Chile langsung menekan pertahanan Brasil melalui tusukan Arturo Vidal, Mauricio Isla, dan Alexis Sanchez.

Luis Fabiano! Memasuki menit keempat, Fabiano memiliki kans. Setelah berhasil menembus sisi kiri pertahanan Chile tanpa mendapat kawalan berarti, pemain bernomor punggung sembilan itu melepas eksekusi yang masih melenceng jauh dari sasaran.

Empat menit berselang, giliran Gilberto Silva yang memiliki kans membawa Brasil unggul. Namun upaya ini kandas berkat penyelamatan yang dilakukan kiper Chile, Claudio Bravo.

Humberto Suazo! Penyerang Chile ini mendapatkan kans matang. Usai menerima umpan, pemain bernomor punggung sembilan itu sukses melepas tembakan meski mendapat kawalan dari Lucio. Namun tembakannya masih terlalu lemah dan bisa dengan mudah ditangkap Julio Cesar.

Tembakan jarak jauh kembali dilepas Brasil ke arah gawang Chile. Bravo kembali mengkandaskan peluang Samba dengan menjinakkan sepakan Ramires di menit ke-18.

Lucio dijatuhkan di kotak penalti di menit ke-27. Dari tayangan ulang menunjukkan bahwa pemain Inter Milan itu diganjal keras oleh Pablo Contreras dan selanjutnya bola keluar. Wasit memutuskan memberikan corner pada Brasil.

Gol! Brasil membuka skor melalui Juan di menit ke-34. Memanfaatkan sepak pojok yang dilepas Maicon, Juan yang tidak terlalu terkawal menanduk bola yang gagal dijangkau oleh Bravo.

Tiga menit berselang, Selecao semakin memperlebar jarak berkat gol Luis Fabiano. Gol ini diawalai dari gebrakan Robinho dari sayap kiri yang selanjutnya mengirim bola ke tengah.

Jabulani diterima Kaka yang meneruskannya kepada Luis Fabiano. Mendapatkan pengawalan yang tak terlalu ketat, Fabiano kemudian berhasil menghindari Bravo yang maju untuk menutup ruang tembaknya. Kemudian striker Sevilla itu melepas tembakan yang membawa Brasil unggul 2-0.

Kedua tim bermain saling menekan di interval sepuluh menit awal babak kedua.

Pasukan Dunga semakin menjauh di menit ke-59 berkat gol Robinho. Arsitek dari gol ini adalah Ramires yang dengan aksinya berhasil membongkar jantung pertahanan Chile. Selanjutnya Ramires menyodorkan bola kepada Robinho yang berdiri bebas dan melepas tembakan yang gagal dihadang Bravo.

Tertinggal tiga gol tak membuat Chile kendor. La Roja terus berusaha menyerbu gawang Julio Cesar lewat Jorge Valdivia dan Alexis Sanchez.

Robinho hampir menambah koleksi golnya di menit ke-73. Lolos dari jebakan offside, pemain yang pernah berseragam Real Madrid ini kemudian menyerang sisi kiri pertahanan Chile. Selanjutnya Robinho melepas tembakan yang masih bisa ditangkal Bravo.

Semenit berselang giliran Julio Cesar beraksi memblok tembakan Suazo-- yang sebelumnya harus berusaha keras untuk melewati penjagaan Lucio.

Teror Suzao terhadap Brasil belum berakhir. Tiga menit kemudian, tendangan setengah voli pemain bernomor sembilan itu gagal dijangkau Julio Cesar, namun masih mengenai mistar dan bola meninggalkan lapangan permainan.

Enam menit menuju bubaran, Chile kembali berpeluang. Menerima umpan Jorge Valdivia, Jean Beausejour melepas tembakan ke arah tiang jauh. Namun bola masih melintas di samping sasaran.

Kedua tim terus saling melancarkan serangan. Namun hingga laga ditutup tak ada gol tambahan tercipta.

Susunan Pemain

Brasil: 1-Julio Cesar; 4-Juan, 3-Lucio, 6-Michel Bastos, 2-Maicon, 8-Gilberto Silva, 18-Ramires, 10-Kaka (20-Kleberson 79'), 11-Robinho (16-Gilberto Melo 85'), 13-Dani Alves, 9-Luis Fabiano (21-Nilmar 76')

Chile: 1-Claudio Bravo; 18-Gonzalo Jara, 5-Pablo Contreras (21-Rodrigo Tello 46'), 2-Ismael Fuentes, 4-Mauricio Isla (20-Rodrigo Millar 61'), 6-Carlos Carmona, 15-Jean Beausejour, 8-Arturo Vidal, 11-Mark Gonzalez (10-Jorge Valdivia 46'), 7-Alexis Sanchez, 9-Humberto Suazo BELANDA BERJAYA
Belanda melaju ke perempatfinal usai menundukkan Slovakia 2-1. Gol kemenangan tim Oranye dibukukan dua bintang mereka, Arjen Robben dan Wesley Sneijder.

Belanda menghadapi Slovakia di Stadion Moses Mabhida, Durban, Senin (28/6/2010) malam WIB.

Belanda membuka skor lewat Arjen Robben di babak pertama. Tim asuhan Bert Van Marwijk mengunci kemenangan tujuh menit menuju bubaran. Gol hiburan Slovakia dicetak lewat eksekusi penalti Robert Vittek di penghujung pertandingan.

Di perempatfinal, tim Negeri Kincir Angin menanti pemenang pertandingan Brasil vs Chile yang berlangsung Selasa (29/6/2010) dinihari WIB.

Jalannya Pertandingan

Belanda menampilkan Arjen Robben sebagai starter dalam laga yang digelar di Durban, Senin (28/5/2010) malam WIB. Ini kali pertama pelatih Bert Van Marwijk menurunkan pemain Bayern Muenchen itu sebagai starter.

Slovakia langsung mengancam di menit pertama melalui Erik Jendrisek, setelah memanfaatkan bola sodoran Vladimir Weiss. Namun tendangannya dari luar kotak penalti melintas di atas gawang Belanda.

Peluang De Oranje hadir tiga menit berselang. Tetapi sepakan Wesley Sneijder, juga dari luar kotak 12 pas, masih melambung jauh.

Aksi melepaskan tembakan dari luar kotak penalti berlanjut. Menit kelima menjadi giliran Marek Hamsik di mana bola melaju di samping kanan gawang yang dijaga Maarten Stelekenburg.

Van Persie! Menerima umpan dari Dirk Kuyt, pemain Arsenal ini menyundul bola namun masih membentur pemain Slovakia dan hanya berbuah sepak pojok.

Menit sepuluh, Sneijder memperoleh peluang matang. Namun tembakan pemain Inter Milan ini masih bisa diamankan oleh kiper Slovakia Jan Mucha.

Belanda membuka skor di menit ke-18 melalui kaki Arjen Robben.

Gol diciptakan oleh pemain Bayern Muenchen ini dari luar kotak penalti. Usai menerima bola panjang dari daerah pertahanan sendiri, Robben selanjutnya menyerbu dari sisi sebelah kanan.

Selanjutnya eks pemain PSV Eindhoven itu bergerak ke tengah. Meski dibayangi dua hingga tiga pemain belakang Slovakia, namun Robben berhasil selanjutnya melepas eksekusi yang gagal dibendung kiper Jan Mucha. 1-0 Belanda unggul.

Peluang kembali hadir bagi Belanda lima menit menuju jeda. Namun tembakan Van Persie masih belum menyulitkan dan berhasil ditangkal Mucha.

Van Persie kembali gagal memaksimalkan peluang yang didapat. Tiga menit menjelang turun minum, sepakan pemain bernomor sembilan ini dari kotak penalti usai menerima umpan Mark Van Bommel masih gagal menembus sasaran.

Skor 1-0 bertahan hingga peluit tanda istirahat dibunyikan.

Di awal babak kedua, kiper Slovakia Mucha melakukan dua aksi penyelamatan gemilang. Yang pertama dari sepakan Robben dan kemudian dari serbuan Van Persie.

Menit ke-58 Mucha kembali beraksi. Tendangan bebas Robin Van Persie ditepis oleh kiper yang musim depan memperkuat Everton itu.

Sepuluh menit berselang, giliran Maarten Stekelenburg yang beraksi. Kiper Belanda ini berhasil mementahkan dua peluang emas Slovakia yang diciptakan lewat tendangan keras Miroslav Stoch dan sepakan jarak dekat Robert Vittek.

Dirk Kuyt! Memasuki menit ke-72, pemain Liverpool ini melepaskan tembakan keras dari luar kotak 12 pas dan memaksa Mucha untuk beraksi menyelamatkan gawangnya.

Belanda semakin memperlebar jarak keunggulan dengan Slovakia. Tujuh menit menuju bubaran, Wesley Sneijder menggandakan skor bagi De Oranje.

Gol Sneijder ini diawali oleh kesalahan kiper Jan Mucha yang terlalu maju untuk mencegah pergerakan Dirk Kuyt yang merangsek ke sebelah kanan kotak penalti Slovakia. Namun upaya Mucha ternyata gagal dan Kuyt berhasil menguasai bola.

Selanjutnya pemain Liverpool itu mengirim umpan ke tengah. Di sana Sneijder yang tidak terkawal tanpa kesulitan melepas tembakan yang menembus gawang Slovakia. 2-0 Belanda memimpin.

Pemain pengganti Ibrahim Afellay hampir saja membawa Belanda menambah gol. Tendangannya mengenai kaki pemain belakang Slovakia dan mengarah ke gawang Mucha. Namun bola masih gagal menembus sasaran.

Slovakia mendapatkan hadiah penalti di masa injury time usai Stakelenburg menjatuhkan Robert Vittek di kotak terlarang. Eksekusi Vittek berhasil membawa Slovakia mencetak gol namun gol itu hanya bersifat hiburan semata. Sebab pasca gol tersebut, wasit langsung meniupkan peluit panjang.


Susunan Pemain

Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 4-Joris Mathijsen, 3-John Heitinga, 5-Giovanni van Bronckhorst, 2-Gregory Van Der Wiel, 8-Nigel De Jong, 6-Mark Van Bommel, 10-Wesley Sneijder (20-Ibrahim Afellay 90'), 11-Arjen Robben (17-Eljero Elia 70'), 7-Dirk Kuyt, 11-Robin Van Persie (21-Klas Jan Huntelaar 80')

Slovakia: 1-Jan Mucha, 16-Jan Durica, 3-Martin Skrtle, 5-Radoslav Zabavnik (14-Martin Jakubko 86') , 2-Peter Pekarik, 17-Marek Hamsik (10-Marek Spara 86'), 19-Juraj Kucka, 18-Erik Jendrisek (20-Kamil Kopunek 71'), 15-Miroslav Stoch, 7-Vladimir Weiss, 11-Robert Vittek

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali