Masih banyak pengelola organisasi bisnis maupun karyawan yang belum menyadari tingginya biaya yang timbul akibat stres dalam pekerjaan. Penelitian yang dilakukan oleh sebuah konsultan di Amerika beberapa tahun lalu mengindikasikan biaya kesehatan karyawan bisa memangkas 45 persen keuntungan bersih perusahaan.
Penelitian lain menunjukkan sekitar 60-90 persen masalah kesehatan karyawan dipicu oleh stres. Dengan data seperti ini, para pengusaha tidak bisa lagi mengabaikan besarnya biaya kesehatan akibat stres yang diderita karyawan.
Di sisi lain, stres juga merugikan karyawan sendiri. Stres menurunkan tingkat produktivitas, yang berakibat pada menurunnya prestasi karyawan. Ini, sedikit banyak, mempengaruhi perjalanan karir karyawan.
Stres melahirkan pula beragam perilaku buruk. Misalnya, pekerja menjadi sering mangkir, mudah mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan, rentan mengalami kecelakaan, keliru membuat analisis, terlibat konflik dengan rekan sekerja hingga mudah melakukan tindak kekerasan fisik. Tak hanya itu, stres membuat karyawan cenderung sulit menerima perubahan dan mutu pelayanannya kepada para pelanggan akan turun.
Lantas, bagaimana cara mengatasi stres akibat beban kerja yang berat? Berikut ini beberapa tips sederhana bagi para karyawan untuk bersikap pro-aktif dalam mengatasi stres ketika bekerja:
1. Peliharalah kehidupan Anda. Pastikan diri Anda memiliki aktivitas baik fisik maupun mental yang Anda nikmati di luar pekerjaan. Jangan mencampuradukkannya dengan pekerjaan Anda. Buatlah agar keduanya tetap terpisah. Kenikmatan yang Anda peroleh dari menjalin kontak dengan teman atau saudara, mengikuti kompetisi atletik, menjadi relawan bisa membuat hidup Anda lebih seimbang. Dengan melakukan aktivitas di luar kantor, Anda menjadi tetap ingat bahwa pekerjaan itu penting, tapi harus proporsional. Habiskan akhir pekan anda dengan kegiatan yang menyenangkan. Misalnya dengan berolahraga seperti rennag, jalan kaki, jogging, bersepeda ataupun yoga.. Berolah raga dapat membantu mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan. Alasannya juga sederhana saja :Kalau jantung kita bekerja pada saat berolah raga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi sehingga semua beban pekerjaan bias lepas sesaat dari pikiran.
2. Buatlah dengan sengaja satu atau dua kesalahan sepele setiap hari. Mungkin ini terdengar gila, tapi dalam dunia yang semakin bergerak cepat, tekanan untuk menjadi sempurna semakin meningkat, kesalahan kecil yang tak berbahaya setiap hari bisa mengingatkan kita bahwa kita bukan makhluk sempurna. Misalnya, dengan membuat coretan gambar yang aneh. Tantang diri Anda utuk berpikir kreatif. Biarkan imajinasi Anda merdeka. Yang terpenting, nikmatilah.
3. Berinteraksilah dengan rekan Anda. Mudah sekali terjadi, kita hanyut dalam ritme pekerjaan yang bergerak cepat, terutama pekerjaan yang bersifat teknis. Banyak orang berkerja di satu perusahaan atau satu ruangan tapi saling terisolasi. Maka, jangan menyendiri dalam bekerja. Berkumpullah, baik secara formal atau informal, dengan rekan kerja. Dengan berinteraksi seperti ini, masalah dan solusinya dapat lebih mudah ditemukan. Bagilah penat pikiran Anda dengan sesama. Anda akan temukan diri Anda merasa lebih plong.
4. Atur diri Anda. Siapkan buku kecil dan pulpen bersama Anda dalam beraktivitas di kantor. Catat kejadian-kejadian yang membuat Anda merasa stres. Pada saat yang sama, tahan diri Anda untuk tidak langsung bereaksi. Carilah sebuah tempat yang tenang, di rumah atau di kantor, duduklah di kursi dan renungkan hal-hal tadi selama 5-15 menit. Coba ingat kembali pikiran dan perasaan Anda ketika perasaan tertekan itu muncul. Dengan cara ini Anda dapat mengenali sumber perasaan stres Anda dan mencermati jalan keluarnya dengan sederhana.
5. Kenali diri Anda. Kenali faktor-faktor internal diri Anda berkenaan dengan stres pekerjaan yang Anda rasakan. Tanyakan kepada orang-orang mengenai reaksi diri Anda ketika sedang menghadapi tekanan pekerjaan. Teorinya: ”Orang sekitar adalah cermin bagi diri Anda.” Dengan cara ini, Anda bisa mengetahui sikap yang Anda ambil ketika sedang stres dan memperbaikinya.
6. Hindari membawa masalah dari rumah ke pekerjaan, maupun sebaliknya. Jika asal sumber stres sudah jelas, Anda bisa mengalokasikan energi terbaik untuk menyelesaikannya.
7. Keluar kantor . Tak ada salahnya untuk keluar kantor sejenak jika anda merasa lelah atau jenuh dikantor. Caranya mungkin anda bisa pergi makan siang di cafĂ© atau restoran pada saat jam makan siang, atau kalo sempat, tidak ada salahnya juga sedikit berbelanja. Tapi ingat jangan sampai anda terlena lalu tidak kembali ke kantor lhooo…
8. Tolak Pekerjan Tambahan. Jika ada pekerjaan yang bukan tanggung jawab anda, sebaiknya ditolak saja. Dan jika pekerjaan itu dating dari bos, negoisasikan bahwa pekerjaan anda sudah cukup banyak, siapa tahu bos punya solusi lain.
9. Ambil cuti atau Bolos saja. Jika merasa telah bekerja optimal selama beberapa bulan, jangan ragu untuk mengambil cuti. Biasanya, kantor sudah menyediakan jatah cuti buat para pegawainya. Tujuannya agar para pegawai bisa mengistirahatkan diri sejenak dari rutinitas kantor. Nah jika jatah cuti anda sudah di acc, maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Mungkin bisa dengan pergi berlibur ke luar kota atau menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah.
10. Resign saja . jika tips di atas tidak bekerja..
Di sisi lain, stres juga merugikan karyawan sendiri. Stres menurunkan tingkat produktivitas, yang berakibat pada menurunnya prestasi karyawan. Ini, sedikit banyak, mempengaruhi perjalanan karir karyawan.
Stres melahirkan pula beragam perilaku buruk. Misalnya, pekerja menjadi sering mangkir, mudah mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan, rentan mengalami kecelakaan, keliru membuat analisis, terlibat konflik dengan rekan sekerja hingga mudah melakukan tindak kekerasan fisik. Tak hanya itu, stres membuat karyawan cenderung sulit menerima perubahan dan mutu pelayanannya kepada para pelanggan akan turun.
Lantas, bagaimana cara mengatasi stres akibat beban kerja yang berat? Berikut ini beberapa tips sederhana bagi para karyawan untuk bersikap pro-aktif dalam mengatasi stres ketika bekerja:
1. Peliharalah kehidupan Anda. Pastikan diri Anda memiliki aktivitas baik fisik maupun mental yang Anda nikmati di luar pekerjaan. Jangan mencampuradukkannya dengan pekerjaan Anda. Buatlah agar keduanya tetap terpisah. Kenikmatan yang Anda peroleh dari menjalin kontak dengan teman atau saudara, mengikuti kompetisi atletik, menjadi relawan bisa membuat hidup Anda lebih seimbang. Dengan melakukan aktivitas di luar kantor, Anda menjadi tetap ingat bahwa pekerjaan itu penting, tapi harus proporsional. Habiskan akhir pekan anda dengan kegiatan yang menyenangkan. Misalnya dengan berolahraga seperti rennag, jalan kaki, jogging, bersepeda ataupun yoga.. Berolah raga dapat membantu mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan. Alasannya juga sederhana saja :Kalau jantung kita bekerja pada saat berolah raga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi sehingga semua beban pekerjaan bias lepas sesaat dari pikiran.
2. Buatlah dengan sengaja satu atau dua kesalahan sepele setiap hari. Mungkin ini terdengar gila, tapi dalam dunia yang semakin bergerak cepat, tekanan untuk menjadi sempurna semakin meningkat, kesalahan kecil yang tak berbahaya setiap hari bisa mengingatkan kita bahwa kita bukan makhluk sempurna. Misalnya, dengan membuat coretan gambar yang aneh. Tantang diri Anda utuk berpikir kreatif. Biarkan imajinasi Anda merdeka. Yang terpenting, nikmatilah.
3. Berinteraksilah dengan rekan Anda. Mudah sekali terjadi, kita hanyut dalam ritme pekerjaan yang bergerak cepat, terutama pekerjaan yang bersifat teknis. Banyak orang berkerja di satu perusahaan atau satu ruangan tapi saling terisolasi. Maka, jangan menyendiri dalam bekerja. Berkumpullah, baik secara formal atau informal, dengan rekan kerja. Dengan berinteraksi seperti ini, masalah dan solusinya dapat lebih mudah ditemukan. Bagilah penat pikiran Anda dengan sesama. Anda akan temukan diri Anda merasa lebih plong.
4. Atur diri Anda. Siapkan buku kecil dan pulpen bersama Anda dalam beraktivitas di kantor. Catat kejadian-kejadian yang membuat Anda merasa stres. Pada saat yang sama, tahan diri Anda untuk tidak langsung bereaksi. Carilah sebuah tempat yang tenang, di rumah atau di kantor, duduklah di kursi dan renungkan hal-hal tadi selama 5-15 menit. Coba ingat kembali pikiran dan perasaan Anda ketika perasaan tertekan itu muncul. Dengan cara ini Anda dapat mengenali sumber perasaan stres Anda dan mencermati jalan keluarnya dengan sederhana.
5. Kenali diri Anda. Kenali faktor-faktor internal diri Anda berkenaan dengan stres pekerjaan yang Anda rasakan. Tanyakan kepada orang-orang mengenai reaksi diri Anda ketika sedang menghadapi tekanan pekerjaan. Teorinya: ”Orang sekitar adalah cermin bagi diri Anda.” Dengan cara ini, Anda bisa mengetahui sikap yang Anda ambil ketika sedang stres dan memperbaikinya.
6. Hindari membawa masalah dari rumah ke pekerjaan, maupun sebaliknya. Jika asal sumber stres sudah jelas, Anda bisa mengalokasikan energi terbaik untuk menyelesaikannya.
7. Keluar kantor . Tak ada salahnya untuk keluar kantor sejenak jika anda merasa lelah atau jenuh dikantor. Caranya mungkin anda bisa pergi makan siang di cafĂ© atau restoran pada saat jam makan siang, atau kalo sempat, tidak ada salahnya juga sedikit berbelanja. Tapi ingat jangan sampai anda terlena lalu tidak kembali ke kantor lhooo…
8. Tolak Pekerjan Tambahan. Jika ada pekerjaan yang bukan tanggung jawab anda, sebaiknya ditolak saja. Dan jika pekerjaan itu dating dari bos, negoisasikan bahwa pekerjaan anda sudah cukup banyak, siapa tahu bos punya solusi lain.
9. Ambil cuti atau Bolos saja. Jika merasa telah bekerja optimal selama beberapa bulan, jangan ragu untuk mengambil cuti. Biasanya, kantor sudah menyediakan jatah cuti buat para pegawainya. Tujuannya agar para pegawai bisa mengistirahatkan diri sejenak dari rutinitas kantor. Nah jika jatah cuti anda sudah di acc, maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Mungkin bisa dengan pergi berlibur ke luar kota atau menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah.
10. Resign saja . jika tips di atas tidak bekerja..