Korea Selatan 1 - 0 Paraguay
Singapore 1 - 1 China
Armenia 1 - 4 Moldova
Russia 2 - 3 Argentina
Czech Republic 3 - 1 Belgium
Oman 2 - 1 Saudi Arabia
Albania 6 - 1 Cyprus
South Africa 1 - 3 Serbia
Estonia 0 - 1 Brazil
Bulgaria 1 - 0 Latvia
DR Congo 1 - 2 Senegal
Hungary 0 - 1 Romania
Luxembourg 0 - 1 Lithuania
Malta 2 - 0 Georgia
Sweden 1 - 0 Finland
Ukraine 0 - 3 Turkey
Tunisia 0 - 0 Ivory Coast
Denmark 1 - 2 Chile
Austria 0 - 2 Cameroon
Ireland 0 - 3 Australia
Liechtenstein 0 - 3 Portugal
Montenegro 2 - 1 Wales
Poland 2 - 0 Greece
Bosnia-Herzegovina 2 - 3 Iran
Holland 2 - 2 England
Northern Ireland 1 - 1 Israel
Switzerland 0 - 0 Italy
Iceland 1 - 1 Slovakia
Algeria 1 - 0 Uruguay
Rep. of Macedonia 2 - 3 Spain
Argentina meraih kemenangan dalam laga persahabatan yang dihelat di kandang Rusia. Tampil dominan nyaris sepanjang pertandingan, Argentina menang dengan skor 3-2.
Pada laga yang dilangsungkan di Stadion Luzhniki, Rabu (12/8/2009) malam WIB, Argentina sempat tertinggal terlebih dulu di awal babak pertama. Namun gol Aguero di akhir babak pertama tampaknya menjadi momentum bagus bagi mereka.
'Tim Tango' bangkit di babak kedua dan hasilnya dua gol tambahan berhasil mereka lesakkan ke jala Rusia. Tim tuan tumah pun akhirnya hanya mampu menipiskan kedudukan 12 menit menjelang laga usai.
Berlaga di hadapan suporter sendiri, Rusia tampil menggebrak sejak awal pertandingan. Hasilnya ketika pertandingan memasuki menit 17, mereka langsung meraih keunggulan lewat sepakan Igor Semshov.
Gol tersebut tercipta melalui operan-operan cepat di lini tengah. Pada akhirnya sebuah umpan terobosan pun dikirimkan kepada Semshov di sisi kanan. Dari sudut sempit, ia melepaskan sebuah tendangan kaki kanan yang cukup keras dan bola pun bersarang di jala Argentina.
Tertinggal satu gol, Argentina meningkatkan serangan mereka ke pertahanan 'Tim Beruang Merah'. Namun pasukan arahan Diego Maradona ini baru bisa mencetak gol satu menit menjelang turun minum.
Umpan Maxi Rodriguez dari sisi kiri sempat dibuang oleh bek Rusia. Namun bola jatuh di kaki Sergio Aguero. Dengan satu sepakan voli keras, Aguero menghujamkan bola ke jala Igor Akinfeev. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Argentina tak perlu waktu lama untuk membalikkan keadaan. Masuknya Lisandro Lopez di awal babak kedua ternyata memberikan berkah tersendiri bagi 'Tim Tango'. Satu menit selepas jeda, penyerang milik Olympique Lyon ini langsung membuat Argentina unggul 2-1.
Argentina makin tak terbendung. Usai gol kedua tersebut mereka semakin gencar melakukan tekanan kepada Rusia. Pada menit 67, Jesus Datolo membuat Maradona bersorak-sorak kegirangan dari pinggir lapangan.
Gol ketiga Argentina itu diawali oleh aksi individu Aguero yang membawa bola sampai ke depan kotak penalti Rusia. Usai menahan bola sejenak dan mengecoh seorang bek, ia mengirim operan ke sisi kirinya, di mana Datolo berdiri. Dengan satu sepakan kaki kiri, ia pun menghujamkan bola ke pojok gawang Rusia.
Tak mau menerima malu di hadapan pen dukung sendiri, Rusia berusaha bangkit untuk mengejar ketertinggalan. Alhasil mereka pun mampu memperkecil ketinggalan pada menit 78 lewat sebuah tendangan bebas.
Free kick yang dieksekusi oleh Roman Pavlyuchenko itu membentur pagar betis pemain-pemain Argentina dan membuat arah bola berbelok. Kiper Mariano Andujar yang sudah sedikit bergerak ke arah kiri pun terlambat bereaksi sehingga jalanya pun bobol.
Namun hingga pertandingan berakhir, Rusia tak kunjung mencetak gol penyama kedudukan. Alhasil Argentina pun meraih kemenangan dengan skor 3-2.
Cuma satu gol yang disarangkan Brasil ke gawang Estonia saat kedua tim berhadapan di laga persahabatan. Yang menjadi penentu kemenangan Tim Samba adalah bintang mereka di Piala Konfederasi, Luis Fabiano.
Turun dengan kekuatan terbaiknya, Brasil sempat dibuat kesulitan oleh tuan rumah. Gol semata wayang skuad besutan Dunga baru bisa dilesakkan Fabiano saat laga babak pertama tinggal tersisa dua menit.
Buat Fabiano, gol ini makin menegaskan eksistensinya sebagai salah satu striker terbaik Brasil saat ini. Pesepakbola yang masih terikat kontrak bersama Sevilla itu menjadi bintang saat Brasil menjuarai Piala Konfederasi bulan lalu, saat itu dia membuat lima gol yang menjadikannya top skorer turnamen tersebut.
Meski cuma 1-0, kemenangan ini bisa jadi bekal Brasil untuk menghadapi Argentina ada Kualifikasi Piala Dunia 2010 pada 5 September mendatang. "Tim Tango" pada pertandingan sebelumnya menang 3-2 saat menjalani laga persahabatan dengan Rusia.
Setelah kesulitan menembus pertahanan Estonia, Brasil sedikit mendapat bantuan saat mencetak golnya. Mendapat bola mental yang gagal dibuang dengan sempurnah oleh bek lawan saat menghalau sepakan Kaka, tendangan Fabiano gagal diantisipasi kiper Sergei Pareiko.
Di babak kedua, Dunga memutuskan menarik keluar Kaka dan Robinho demi memberi kesempatan pada pemain lainnya. Keputusan tersebut berpengaruh pada performa Tim Samba yang perlahan mulai ditekan lawannya.
Saat usaha Estonia menyamakan kedudukan tak kunjung membuahkan hasil, mereka justru harus kehilangan salah satu pemainnya. Dmitri Kruglov diusir wasit dari lapangan setelah memprotes kartu kuning yang dia dapat usai menekel Daniel Alves di menit 86.
Punya beberapa kesempatan bikin gol di menit tersisa, Estonia tetap tak mampu menjebol gawang Cesar. Skor 1-0 bertahan hingga laga usai.
Menurunkan tim yang relatif sama dengan tim yang gagal di Piala Konfederasi, Italia harus menelan hasil tak memuaskan menghadapi Swiss. Kedua tim bermain imbang 0-0.
Pelatih Italia Marcelo Lippi hanya menyisipkan dua pemain anyar dalam line up pertandingan yang dilangsungkan di St Jakob Stadion, Basel, Kamis (13/8/2009) dinihari WIB, yakni Claudio Marchisio and Domenico Criscito.
Sementara, bek veteran Fabio Cannavaro resmi menjadi pemain dengan jumlah penampilan terbanyak untuk Italia. Bek Juventus itu menjadi starter dan mencatat caps ke-127-nya bagi Azzurri.
Italia mendapat kans berharga saat pertandingan baru berjalan tujuh menit. Umpan dari Mauro Camoranesi diteruskan dengan tendangan lemah dari Alberto Gilardino dapat diamankan dengan baik oleh kiper Swiss, Diego Benaglio.
Cristcito bermain cukup baik dalam laga debtunya ini. Bahkan, di menit ke-13, bek Genoa ini menyambar sepak pojok dengan kepalanya, tetapi Benaglio menjatuhkan dirinya untuk mengamankan gawang.
Tak sampai dua menit, giliran Marchisio yang mengetes Benaglio. Sebuah tendangan keras pemain Juventus itu memaksa Benaglio menepis, tetapi wasit justru hanya memberikan tendangan gawang bagi Swiss.
Peluang terbaik di babak pertama justru jadi milik Swiss. Di menit 35, Tranquillo Barnetta menghajar bola dengan kaki kirinya dan si kulit bundar menghajar mistar gawang Gianluigi Buffon.
Di tiga menit pertama babak kedua, ancaman masih datang dari kubu tuan rumah. Sebuah tendangan bebas yang dieksekusi oleh Gokhan Inler melayang tipis di atas gawang Italia.
Dalam menit-menit berikutnya, Italia masih menguasai permainan, tetapi mereka kesulitan menembus pertahanan ketat Swiss. Sementara Swiss mencoba mengintip peluang melalui counter attack.
Menit ke-79, sebuah umpan silang dari Gaetano D'Agostino diteruskan oleh sesama pemain pengganti, Simone Pepe. Sayang bagi Italia, sundulan Ppe masih menyamping dari gawang Benaglio.
Hingga marka 90 menit terlewati, tetap tidak ada gol tercipta dari kedua kubu dan skor kacamata alias 0-0 pun menjadi kesimpulan akhir pertandingan persahabatan ini.
Susunan pemain
Swiss: Benaglio; Degen (Schwegler 69), Senderos, Grighting, Magnin (Ziegler 86); Padalino (Derdiyok 83), Huggel, Inler, Barnetta (Vonlanthen 79); Frei (Streller 69), N'Kufo (Hakan Yakin 69)
Italia: Buffon; Zambrotta (Santon 46), Cannavaro, Chiellini, Criscito (Grosso 73); Camoranesi (Pepe 31), Pirlo (D'Agostino 61), Palombo, Marchisio; Gilardino (Iaquinta 46), Rossi (Quagliarella 61)
Hanya lima menit. Itulah waktu yang dibutuhkan Spanyol untuk membalikkan ketertinggalan 0-2 menjadi kemenangan 3-2 dalam laga persahabatan menghadapi Makedonia.
Menurunkan kekuatan terbaiknya, minus Cesc Fabregas yang dicadangkan, Spanyol nyaris dipermalukan oleh tuan rumah Makedonia dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Philip II, Skopje, Kamis (13/8/2009) dinihari WIB.
Spanyol dikejutkan oleh gol Makedonia pada menit ketujuh. Lolos dari jebakan off-side, Goran Pandev menyelesaikan umpan terobosan Ilco Naumoski dengan gol yang membuat Makedonia memimpin 1-0.
Para pendukung tuan rumah bersorak kian gembira saat Pandev mencetak gol kedua di menit 32. Penyerang Lazio itu mengecoh Carles Puyol sebelum merobek gawang Pepe Reina untuk kali kedua.
Memasuki babak kedua, pelatih Spanyol Vicente del Bosque mencoba melakukan perubahan dengan memasukkan Fabregas, Sergio Busquets dan Albert Riera. Salah satu pemain yang ditarik adalah David VIlla.
Perubahan itu tak percuma karena baru enam menit laga di-restart, Spanyol sukses memperkecil ketinggalan. Umpan silang Xavi dengan mudah disontek oleh Fernando Torres untuk jadi gol.
Spanyol kian menjadi-jadi dalam tempo lima menit. Pada bilangan menit ke-55, tendangan Fabregas mental ke tiang gawang dan Gerard Pique dengan tenang menyodok bola yang menjadikan kedudukan seimbang 2-2.
Kemenangan akhirnya menjadi milik Spanyol tak sampai semenit kemudian. Riera dengan cepat menusuk kotak penalti dan dengan dingin menjebol gawang Makedonia dan skor pun berubah jadi 3-2 untuk keunggulan Spanyol.
Usai gol, Riera terlihat menunjukkan tangannya ke udara. Tampaknya, aksi perayaan gol itu dipersembahkan oleh kapten Espanyol Dani Jarque yang baru saja meninggal dunia.
Berada dalam posisi unggul membuat para pemain Spanyol tenang. Penguasaan bola mereka meningkat, tetapi masih tidak sanggup menghadirkan peluang-peluang berkadar emas.
Kekurangtenangan penyerang Dani Guiza gagal membuat Spanyol memperlebar kemenangan di menit 81. Tinggal berhadapan dengan kiper Tome Pacovski, tendangan Guiza bisa dimentahkan Pacovski.
Wasit pun akhirnya meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dengan Spanyol berhak atas kemenangan 3-2.
Susunan pemain:
Makedonia: Nikoloski (Pacovski 67); Mitreski, Sedloski (Lazarevski 46), Noveski (Mojsov 57), Popov; Sumulikoski, Georgievski (Grozdanovski 61), Despotovski (Tasevski 67), Naumoski (Ivanovski 58); Stojkov, Pandev
Spanyol: Reina (Diego Lopez 67); Arbeloa, Pique, Puyol, Capdevila; Cazorla (Fabregas 46), Xavi (Marchena 71), Alonso (Busquets 46), Silva; Torres (Guiza 63), Villa (Riera 46)