Hasil piala dunia 2010
11 Juni 2010
Afrika selatan vs Meksiko 1-1
Afrika selatan dan Meksiko berbagi angka.
gol carlos vela dianulir, harusnya meksiko menang atas tuan rumah afrika selatan.
Tuan rumah juga tampil lumayan bersemangat dan menekan meksiko di paruh kedua
Susunan Pemain:
Afsel:16-Itumeleng Khune; 2-Siboniso Gaxa, 15-Lucas Thwala (Tsepo Masilela '46), 20-Bongani Khumalo, 4-Aaron Mokoena; 12-Reneilwe Letsholonyane, 13-Kagisho Dikgacoi, 10-Steven Pienaar (Bernard Parker '82), 11-Teko Modise, 8-Siphiwe Tshabalala; 9-Katlego Mphela.
Meksiko: 1-Oscar Perez; 16-Efrain Juarez, 4-Rafael Marquez, 2-Francisco Rodriguez, 3-Carlos Salcido; 6-Gerardo Torrado, 12-Paul Aguilar (Andres Guardado '57), 5-Ricardo Osorio; 17-Giovani Dos Santos, 9-Guillermo Franco (Javier Hernandez '71), 11-Carlos Vela (Cuauhtemoc Blanco '68).
Laga pembuka Piala Dunia antara Afrika Selatan kontra Meksiko di Stadion Soccer City, Jumat (11/6/2010), hanya berakhir imbang. Kedua tim penghuni Grup A itu berbagi skor 1-1.
Setelah berbagi skor 0-0 di paruh pertama, yang juga diisi dengan dianulirnya gol Meksiko yang bisa diperdebatkan, Afrika Selatan akhirnya unggul lewat Siphiwe Tshabalala pada menit 54. Meksiko baru bisa membalas lewat Rafael Marquez pada menit 79.
Kedua tim lantas saling serang kendati akhirnya skor tak berubah. Baik Afsel dan Meksiko pun harus puas dengan tambahan satu poin sebagai modal di Grup A.
Jalannya Pertandingan
Wasit Ravshan Irmatov asal Uzbekistan meniup peluit dan pertandingan perdana Piala Dunia 2010 resmi dimulai! Laga awal ini mengetengahkan duel antara Afsel kontra Meksiko.
Meksiko mencatat peluang emas pertama di menit-menit awal menyusul kegagalan kiper Itumeleng Khune dalam memotong umpan silang. Giovani Dos Santos nyaris memanfaatkan kendati gol belum bisa lahir.
Paul Aguilar melakukan penetrasi pada menit 14 usai menerima umpan terobosan Givanni Dos Santos. Tapi bola bisa didongkel pemain Afsel untuk menghasilkan sepak pojok. Tendangan penjuru pun tak membuahkan apa-apa. Masih 0-0 usai 15 menit laga berjalan.
Afsel mendapat tendangan bebas pada menit 16 dari posisi yang cukup menguntungkan. Steven Pienaar menendang kendati bola yang dia sepak masih belum menemui sasaran.
Kartu kuning pertama di Piala Dunia 2010 untuk Efrain Juarez dari Meksiko setelah pelanggarannya pada menit 17. Afsel pun lantas mendapat tendangan bebas lagi kendati hasilnya tak jauh beda seperti sebelumnya.
Meksiko kemudian melakukan serangan balik cepat lewat Dos Santos. Dia menuntaskan dengan sepakan yang menyisir tipis di atas mistar gawang Afsel.
Pada menit 22 Afsel kembali menekan. Dari sayap kanan, Kagisho Dikgacoi mengirim bola ke muka gawang dan Oscar Perez bisa menangkapnya pada kesempatan kedua, seraya menjatuhkan tubuh.
Carlos Vela menyontek bola dengan apik ke arah Guillermo Franco di menit ke-32. Franco menerima si kulit bundar dengan dada seraya melompat dan berusaha meneruskannya ke arah gawang. Namun, Khune tak kalah sigap dan akhirnya berhasil mengamankan bola.
Meksiko dapat sepak pojok lagi pada menit 37 usai sepakan Dos Santos dihadang lawan. Dari sepak pojok Vela menjebol gawang Afsel, tapi wasit menganulir setelah hakim garis mengangkat bendera pertanda offside.
Keputusan itu terlihat kontroversial karena di garis gawang Afsel sebenarnya masih ada Pienaar. Keputusan ini niscaya mengundang ketidakpuasan dari Meksiko.
Siphiwe Tshabalala! Afsel memimpin 1-0 setelah Tshabalala menjebol gawang Meksiko usai menerima umpan terobosan jauh. Dengan dingin, dia menyepak keras-keras bola ke dalam gawang Meksiko. Inilah gol pertama Piala Dunia 2010.
Dos Santos menguji Khune dengan sepakan keras pada menit 60. Seraya terbang, Khune berhasil menghadang bola dan menyelamatkan gawang.
Teko Modise membuang peluang emas, yang diawali dari kerjasama apik, pada menit 66 setelah sepakannya di depan gawang masih tipis melebar.
Meksiko samakan kedudukan di menit ke-79! Di tiang jauh Rafael Marquez menerima bola umpan silang dari sektor kiri lapangan yang gagal ditanduk rekannya. Marquez kemudian dengan tenang menyepak keras-keras bola.
Peluang emas dari Katlego Mphela. Lewat serangan cepat, dia lolos dari barisan pertahanan Meksiko tapi sontekannya hanya menghantam tiang gawang di menit 90.
Hasil Pertandingan Pembukaan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan vs Meksiko
Jadwal Siaran Langsung piala dunia 2010
Musim Piala Dunia sudah tiba..mau Jadwal Siaran Langsung piala dunia 2010.?
lihat jadwalnya , saksikan dan jangan sampai ketinggalan..
ini dia : jadwal lengkap siaran langsung piala dunia 2010 - afrika selatan
Grup A
RCTI/Global 11/06/2010 Jumat 21:00 Grup A Afrika Selatan vs Meksiko
RCTI 12/06/2010 Sabtu 01:30 Grup A Uruguay vs France
RCTI 17/06/2010 Kamis 01:30 Grup A Afrika Selatan vs Uruguay
RCTI 18/06/2010 Jumat 01:30 Grup A Prancis vs Meksiko
RCTI 22/06/2010 Selasa 21:00 Grup A Prancis vs Afrika Selatan
Global 22/06/2010 Selasa 21:30 Grup A Meksiko vs Uruguay
Grup B RCTI 12/06/2010 Sabtu 21:00 Grup B Argentina vs Nigeria
Global 13/06/2010 Minggu 18:30 Grup B Korea Selatan vs Yunani
Global 17/06/2010 Kamis 18:30 Grup B Argentina vs Korea Selatan
RCTI 17/06/2010 Kamis 21:00 Grup B Yunani vs Nigeria
RCTI 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Yunani vs Argentina
Global 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Nigeria vs Korea Selatan
Grup C RCTI 13/06/2010 Minggu 01:30 Grup C Inggris vs Amerika Serikat
Global 13/06/2010 Minggu 18:30 Grup C Aljazair vs Slovenia
RCTI 18/06/2010 Jumat 21:00 Grup C Slovenia vs Amerika Serikat
RCTI 19/06/2010 Sabtu 01:30 Grup C Inggris vs Aljazair
Global 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Aljazair vs Amerika Serikat
RCTI 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Slovenia vs Inggris
Grup D RCTI 13/06/2010 Minggu 21:30 Grup D Serbia vs Ghana
RCTI 14/06/2010 Senin 01:30 Grup D Jerman vs Australia
Global 18/06/2010 Jumat 18:30 Grup D Jerman vs Serbia
RCTI 19/06/2010 Sabtu 21:00 Grup D Ghana vs Australia
Global 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Australia vs Serbia
RCTI 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Ghana vs Jerman
Grup E Global 14/06/2010 Senin 18:30 Grup E Belanda vs Denmark
RCTI 14/06/2010 Senin 21:00 Grup E Jepang vs Kamerun
Global 19/06/2010 Sabtu 18:30 Grup E Belanda vs Jepang
RCTI 20/06/2010 Minggu 01:30 Grup E Kamerun vs Denmark
RCTI 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Kamerun vs Belanda
Global 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Denmark vs Jepang
Grup F RCTI 15/06/2010 Selasa 01:30 Grup F Italia vs Paraguay
Global 15/06/2010 Selasa 18:30 Grup F Selandia Baru vs Slovakia
Global 20/06/2010 Minggu 18:30 Grup F Slovakia vs Paraguay
RCTI 20/06/2010 Minggu 21:00 Grup F Italia vs Selandia Baru
Global 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Paraguay vs Selandia Baru
RCTI 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Slovakia vs Italia
Grup G RCTI 15/06/2010 Selasa 21:00 Grup G Pantai Gading vs Portugal
RCTI 16/06/2010 Rabu 01:30 Grup G Brasil vs Korut
RCTI 21/06/2010 Senin 01:30 Grup G Brasil vs Pantai Gading
Global 21/06/2010 Senin 18:30 Grup G Portugal vs Korut
RCTI 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Portugal vs Brasil
Global 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Korut vs Pantai Gading
Grup H Global 16/06/2010 Rabu 18:30 Grup H Honduras vs Chile
RCTI 16/06/2010 Rabu 21:00 Grup H Spanyol vs Swiss
RCTI 21/06/2010 Senin 21:00 Grup H Chile vs Swiss
RCTI 22/06/2010 Selasa 01:30 Grup H Spanyol vs Honduras
RCTI 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Chile vs Spanyol
Global 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Swiss vs Honduras
Prediksi Final Liga Champion 22 mei 2010 : Inter vs Munich
Robben dan Sneijder jadi cerita tersendiri terkait sukses Inter Milan dan Bayern Munich lolos ke final Liga Champions dalam laga yang akan dilangsungkan di Santiago Bernabeu, Minggu (23/5/2010) lusa. Keduanya menjadi bintang di masing-masing kubu setelah terbuang dari Real Madrid.
Kedua pesepakbola asal Belanda itu sama-sama terdepak di penghujung musim 2008/2009, saat Madrid sibuk membangun 'Gugusan Galaksi' keduanya dengan di antaranya memboyong Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Kaka. Selama dua musim, Robben tercatat bermain 50 kali buat Madrid sementara dalam periode yang sama Sneijder merumput 52 kali.
"Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan buat kami berdua. Tak satupun dari kami pernah tampil di final Liga Champions, dan itu baru terwujud setelah kami meninggalkan Madrid. Tapi pada akhirnya ini semua adalah soal sepakbola dan soal kemenangan. Buat kami, semuanya lebih pada keinginan besar kami meraih titel ini," ungkap Robben mengomentari kembalinya dia dan Sneijder di situs resmi UEFA.
Mantan pemain Chelsea itu berulang kali menjadi penyelamat Die Rotten di babak knock out Liga Champions dengan gol-gol yang dia buat ke gawang Fiorentina, Manchester United dan Olympique Lyon. Sedangkan Sneijder juga punya peran krusial di skuad Jose Mourinho dengan lima assist dan tiga golnya.
"Ya, akan menyenangkan bisa kembali bermain di sana. Bertanding di final dan memenangi piala, itu akan hebat. Setelah pergi ke Inter dan tahu kalau final akan dilangsungkan di Bernabeu, adalah sebuah mimpi untuk bisa sampai di sini - meraih kemenangan dan mengangkat trofi. Tak ada yang tak mungkin," timpal Sneijder.
Bukan Robben dan Sneijder saja yang akan menjalani laga 'comeback' di Bernabeu. Di skuad Nerazzurri saat ini ada tiga pemain lain yang pernah terdaftar sebagai pemain Los Merengues, mereka adalah Walter Samuel, Samuel Eto'o dan Esteban Cambiasso.
Eto'o memperkuat Madrid saat dia masih berusia 16 tahun. Tiga tahun membela 'Si Putih', striker Kamerun itu tak kuasa menembus deretan pemain top Madrid yang membuat dia beberapa kali dipinjamkan ke klub lain, hingga akhirnya dibeli Mallorca dan jadi bintang di sana.
Kondisi tak jauh berbeda dialami Cambiasso, yang diboyong ke Bernabeu dalam usia 22 tahun. Dua musim di Madrid (2002-2004), dia cuma dapat kesempatan 42 kali bermain. Tahun 2004 Inter beruntung merekrutnya dan terus dipertahankan hingga kini.
Juga gagal mendapat kepercayaan jangka panjang dari Madrid adalah Samuel. Dibeli mahal dari AS Roma tahun 2004 (25 juta euro), dia dilego ke Inter semusim berselang dengan harga lebih murah sembilan juta euro. Bek Argentina itu dianggap tampil tak memuaskan.
"Saya tumbuh di stadion itu. Saya juga mengambil langkah sebagai pesepakbola profesional untuk kali pertama di sana. Saya harap itu bisa memberi kami keberuntungan," ujar Eto'o.
Arjen Robben sempat merasakan tangan dingin Jose Mourinho saat di Chelsea. Namun jika harus memilih winger Belanda ini lebih suka dilatih oleh Louis Van Gaal daripada Mourinho.
Robben sempat bekerjasama dengan Mourinho selama tiga tahun saat merumput di Chelsea. Namun pemain internasional Belanda ini mengaku bahwa dia merasa lelah dengan filosofi safety first yang diterapkan oleh Mourinho.
Winger Bayern ini mengungkapkan bahwa hal itu yang membedakan Mourinho dengan Van Gaal. Hal tersebut itu diungkapkan Robben menjelang laga final Liga Champions di Bernabeu, Sabtu (22/5/2010).
"Dia menempatkan tim pemenang, tak masalah jika dilakukan memainkan sepakbola yang baik atau tidak. Filosofi di Bayern adalah pelatih (Van Gaal) ingin memenangi pertandingan dengan memainkan sepakbola indah," kata Robben.
"Sebagai pemain Anda ingin bermain dan menikmati pertandingan, itu juga merupakan bagian yang penting," ungkap mantan pemain Chelsea dan Real Madrid seperti dilansir Sky Sport.
Masalah taktik yang berubah ubah tersebut yang membuat Robben meninggalkan Stamford Bridge dan pergi ke Santiago Bernabu. Namun Robben juga tetap memuji kemampuan melatih yang dimiliki oleh Mourinho.
"Saya telah bekerja dengannya tiga tahun di Chelsea. Itu adalah waktu yang sukses. Dia memiliki kepribadian yang besar dan sebagai pelatih tim top Anda memerlukan hal itu," kata pemain berusia 26 tahun ini.
"Dia tahu bagaimana bekerja dengan pemain besar dan menempatkan mereka bersama -sama dan bekerjasama. Dia pasti tahu apa yang dibicarakan dan juga sangat menghormati setiap pemain," pungkas Robben.
UEFA telah menetapkan wasit yang akan memimpin duel Inter Milan kontra Bayern Munich. Wasit asal Inggris Howard Webb jadi 'Sang Pengadil' di final Liga Champions akhir pekan ini.
Seperti dilansir Associated Press, UEFA tak hanya menunjuk pria 38 tahun itu sebagai wasit di partai puncak besok. Badan tertinggi sepakbola Eropa itu juga menunjuk kompatriot Webb yaitu Michael Mullarkey dan Darren Cann sebagai dua hakim garis di sisi lapangan Santiago Bernabeu.
Bagi Webb yang merupakan salah satu wasit senior di Liga Inggris Madrid 2010 adalah pengalaman pertamanya menjadi wasit di partai puncak sebuah kompetisi Eropa. Webb yang mantan polisi itu menjadi wasit resmi FIFA pada 2005.
Laga internasional pertamanya adalah friendly Irlandia Utara versus Portugal di November 2005. Turnamen antar negara yang pernah diikutinya adalah Piala Eropa 2008 dan Piala Konfederasi 2009.
Webb bersama Mullarkey dan Cann akan melakoni pengalaman pertamanya menjadi wasit Piala Dunia di Afrika Selatan 2010 bulan depan.
Inter sendiri musim ini pernah dipimpin oleh Webb pada pertandingan mereka di Leg I perempatfinal kontra CSKA Moskow 31 Maret yang berakhir 1-0 untuk Nerazzurri. Akankah kali ini Webb bertuah lagi untuk mereka?
Jika Inter Milan selalu kandas dalam dua final terakhir yang pernah mereka lakoni, tak demikian dengan Bayern Munich. Die Roten punya catatan yang lebih bagus ketimbang La Beneamata.
Dua final terakhir yang dilakoni Inter terjadi di tahun 1967 dan 1972. Dalam dua kesempatan itu, Nerazzurri selalu kalah. Yang pertama takluk 1-2 dari Glasgow Celtic, sementara yang berikutnya kalah 0-2 dari Ajax Amsterdam.
Tak demikian halnya, dengan Bayern. Dari dua kesempatan terakhir tampil di final, satu di antaranya berhasil mereka menangi, yakni pada final di tahun 2001.
Kala itu, dalam laga yang dihelat di Stadion San Siro, Bayern yang tampil menghadapi Valencia tertinggal lebih dulu ketika laga baru berjalan tiga menit. Wasit Dick Jol memberikan hadiah penalti untuk Los Ches dan Gaizka Mendieta yang menjadi eksekutornya tak membuang percuma kesempatan ini.
Bayern baru bisa membalas di babak kedua, tepatnya di menit 50, dan juga melalui tendangan penalti. Kapten Bayern, Stefan Effenberg, dengan tenang berhasil menaklukkan kiper Santiago Canizares untuk mengubah skor menjadi 1-1.
Uniknya, pertandingan ini juga harus diakhiri dengan adu penalti. Kedua tim sama-sama memiliki enam kali kesempatan menendang. Ada dua pemain yang gagakl mengeksekusi tendangan dari kubu Bayern, sementara tiga dari kubu Valencia.
Dua pemain dari Bayern yang gagal adalah Paulo Sergio dan Patrik Andersson. Sementara dari Valencia adalah Zlatko Zahovic, Amedeo Carboni dan Mauricio Pellegrino. Kegagalan dari nama yang disebut terakhir membuat Bayern akhirnya menang dengan skor 5-4.
Bagaimana dengan final yang satu lagi? Itu terjadi di "final legendaris" di tahun 1999. Legendaris untuk kubu Manchester United yang kala itu menaklukkan pasukan Bavaria dengan skor 2-1.
Cerita final tersebut sudah sering dituturkan: dua gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer di penghujung babak kedua meruntuhkan Bayern. Gol Mario Basler di babak awal babak pertama pun jadi tak berarti.