Gol puyol antar Spanyol bertemu Belanda di final piala dunia 2010.
Siapa bakal jadi pemenang? Kita nantikan pada akhir pekan ini.?
Apakah si Gurita kali ini "menunjuk " secara benar ?
Spanyol melaju ke final Piala Dunia 2010 usai mengalahkan Jerman 1-0.
Laga Spanyol kontra Jerman dipentaskan di Durban, Kamis (8/7/2010) dinihari WIB. Di babak pertama yang didominasi La Furia Roja, kedua tim bermain imbang 0-0.
Gol kemenangan Spanyol hadir di pertengahan babak kedua. Melalui situasi sepak pojok, Carles Puyol berhasil menanduk bola dan merobek gawang Jerman.
Pelatih Spanyol Vicente del Bosque mencadangkan striker Fernando Torres. Sebagai gantinya pemain muda Pedro Rodriguez tampil sebagai starter.
Tiga menit setelah peluit tanda dimulainya pertandingan, laga sempat terganggu dengan masuknya streaker. Aparat dengan sigap mengamankan si penyusup.
David Villa! Memasuki menit kelima, umpan terobosan Pedro mengarah ke Villa yang ada di kotak penalti. Sambil menjatuhkan diri, bomber Spanyol itu melepas tembakan yang masih bisa ditangkal Manuel Neuer.
Menit ke-13, umpan silang Andres Iniesta menuju ke arah kotak penalti. Di sana Carles Puyol menyambut bola namun tandukannya masih melambung di atas gawang Jerman.
Lima menit berselang, giliran Sergio Ramos yang memiliki kans. Menerima umpan dari sisi sebelah kiri, Ramos yang menusuk dari sayap kanan selanjutnya melepas tembakan. Namun Jabulani masih melenceng dari sasaran.
Kerjasama Lukas Podolski-Miroslav Klose di menit ke-22 menghadirkan ancaman bagi Spanyol. Bola silang Podolski diarahkan ke Klose di kotak penalti. Namun barisan belakang La Furia Roja dengan sigap mengamankan situasi.
Percobaan kembali dilakukan Spanyol di menit ke-29. Tendangan dari luar kotak penalti dilepas Xabi Alonso. Bola masih melenceng dari sasaran.
Piotr Trochowski! Melalui sebuah serangan balik di menit ke-31, pemain tengah Jerman ini melepas tembakan dari luar kotak penalti yang memaksa Casillas berjibaku menyelamatkan gawangnya.�
Peluang terakhir di babak pertama diciptakan Pedro di masa injury time. Tendangan kerasnya masih tepat di tangkapan Manuel Neuer.
Di interval lima menit awal babak kedua, Spanyol menghadirkan ancaman lewat Xabi Alonso. Namun dua kali sepakan jarak jauh yang dilepas pemain Real Madrid itu seluruhnya melenceng dari sasaran.
Memasuki menit ke-54, bola sodoran Xavi kepada David Villa disambut oleh tendangan datar eks bomber Valencia itu yang mengarahkan si kulit bundar ke teiang sebelah kiri gawang Jerman. Namun bola masih melenceng dari sasaran.
Setelahnya tim Matador terus membormbardir pertahanan Jerman. Tembakan Pedro masih bisa digagalkan Neuer.
Peluang berikutnya hadir saat Iniesta berhasil menerobos kotak penalti lawan dan melepas umpan ke tengah. Bola gagal dikonversi menjadi gol oleh David Villa yang berdiri relatif bebas di mulut gawang Jerman.�
Pedro kembali menghadirkan ancaman. Kali ini sepakan pemain muda Spanyol itu masih menyamping dari sasaran.
Jerman berhasil mencuri peluang di menit ke-68. Umpan silang Podolski disambut oleh eksekusi yang dilancarkan pemain pengganti Toni Kroos. Aksi Casillas menggagalkan kans yang didapat tim Panser.
Kebuntuan dalam laga ini pecah di menit ke-73. Berawal dari sepak pojok Xavi, Carles Puyol yang berlari dari luar kotak penalti dan tak mendapat pengawalan, berhasil menyundul bola tanpa mampu dihadang oleh Manuel Neuer.
Setelah kebobolan, Jerman lebih meningkatkan serangan. Namun usaha pasukan Joachim Loew masih belum membuahkan hasil.
Peluang Spanyol menggandakan skor kandas. Menit ke-81, Pedro berhasil lolos dan menembus pertahanan Jerman. Mendapat pengawalan dari Arne Friedrich, Pedro memilih untuk menggocek bola. Padahal ada Fernando Torres yang berdiri bebas. Bola pun berhasil direbut oleh Toni Kroos yang membantu pertahanan.
Spanyol menekan di menit-menit akhir laga. Namun hingga peluit panjang dibunyikan tidak ada gol tambahan tercipta.
Susunan Pemain
Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 52'), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (23-Mario Gomez 80'), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 15-Piotr Trochowski (18-Toni Kroos 61'), 11-Miroslav Klose
Spanyol: 1-Iker Casillas; 5-Carles Puyol, 3-Gerard Pique, 11-Joan Capdevila, 15-Sergio Ramos, 16-Sergio Busquets, 14-Xabi Alonso (4-Carlos Marchena 92'), 8-Xavi Hernandez, 6-Andres Iniesta, 7-David Villa (9-Fernando Torres 80'), 18-Pedro (21-David Silva 85')
BAKAT HEBAT SPANYOL
Meski selalu dihiasi bakat-bakat hebat, Spanyol bukanlah tim yang berprestasi istimewa di Piala Dunia. Baru di Piala Dunia 2010 ini Espana berhasil melaju ke partai puncak.
Kepastian tiket final itu didapat Spanyol usai menundukkan Jerman 1-0 di Stadion Moses Mabhida, Durban, Kamis (8/7/2010) dinihari WIB. Gol tunggal kemenangan El Matador dicetak oleh Carlos Puyol.
Keberhasilan menjejak partai final untuk meladeni Belanda sangat layak disambut gembira oleh Spanyol. Sebab, dari sejak pertama kali ikut Piala Dunia 1934, inilah prestasi terbaik La Furia Roja.
Prestasi terbaik Spanyol sebelum ini hanyalah menjadi tim peringkat keempat di Piala Dunia 1950. Namun saat itu tidak ada semifinal dan final seperti yang kita kenal saat ini, hanya ada pertarungan round robin antara empat tim: Uruguay, Brasil, Swedia dan Spanyol.
Setelah tahun 1950, Spanyol malah hancur-hancuran dengan tidak lolos ke putaran final 1954 dan 1958; juga di Piala Dunia 1970 dan 1974. Selain itu, Spanyol lolos tapi maksimal mentok di perempatfinal.
Spanyol tiga kali lolos ke delapan besar, yakni tahun 1986 di Meksiko, 1994 di Amerika Serikat dan tahun 2002 di Korea Selatan/Jepang.
Namun grafik prestasi Spanyol mulai meningkat sejak menjuarai Piala Eropa 2008. Dengan para pemain-pemain kelas satu, akhirnya si Matador berhasil menjejak finalnya yang pertama.
Satu gol Carles Puyol sudah cukup untuk membuat mimpi Jerman kandas. Der Panzer gagal jadi juara dunia; sebuah antiklimaks.
Tak ada kehebatan Jerman seperti ketika mereka membekap Inggris 4-1. Tak ada keperkasaan seperti ketika mereka menghancurkan Argentina 4-0. Hasil-hasil yang membuat Der Panzer diunggulkan ke final.
Tak terlihat pula penampilan impresif mereka. Catatan sebagai tim paling produktif di turnamen--dengan 13 gol--tak tampak. Jerman tampil berbeda; tanpa determinasi dan serangan mematikan.
Singkat kata, tak ada Jerman yang menggila dalam laga semifinal di Durban, Kamis (8/7/2010) dinihari WIB, tadi. Nasib sama seperti empat tahun lalu, yakni cuma berlaga untuk perebutan tempat ketiga, pun harus diterima.
Sebaliknya, Spanyol mampu menusuk pertahanan yang digalang Arne Friedrich dan Per Mertesacker dengan mengandalkan kecepatan David Villa atau Pedro Rodriguez. Walaupun gol akhirnya lahir lewat sundulan Puyol, dan lewat situasi set piece pula.
Toh demikian, kemenangan tetaplah sebuah kemenangan. Spanyol tak butuh 4-1 atau 4-0. Cukup 1-0 dan mereka pun melangkah ke final.
'Tim Matador' kini bakal mencicipi pengalaman pertama mereka, bertanding di puncak Piala Dunia. Mereka bakal bertemu dengan Belanda. David Villa cs akan bertarung dengan 'Singa Oranye' untuk menentukan siapa yang jadi juara baru Piala Dunia.
BELANDA
Belanda harus bekerja keras untuk menghapus citra tim dengan mental yang rapuh yang selalu muncul di turnamen-turnamen besar. Tim ini kerap menunjukkan penampilan trengginas di babak-babak awal namun melempem di partai krusial.
Zaman keemasan Belanda terjadi pada dekade 70-an. Pada waktu itu tim Oranje yang diperkuat Johan Cruijff tersebut mampu melangkah hingga final dalam kurun waktu 10 tahun, yakni pada 1974 dan 1978. Setelah itu prestasi terbaik Belanda di event empat tahunan itu hanya sampai babak semifinal pada Piala Dunia 1998 di Prancis.
Komposisi tim asuhan Bert van Marwijk ini sangat memenuhi syarat untuk menjadi tim juara dunia. Pemain bintang berkelas dunia seperti Robie van Persie, Arjen Robben, Wesley Sneijer, Rafael van der Vaart, Klaas Jan Huntelaar plus pengalaman dari Edwin van der Sar dan Ruud van Nistelrooy diharapkan dapat mengulang sukses generasi pendahulunya, sekaligus menghapus imej inkonsisten yang melekat selama ini.
Dengan formula pemain seperti di atas, Belanda tampil impresif pada babak kualfikasi Piala Dunia 2010. Mereka sukses menyapu bersih 8 pertandingan tanpa menuai kekalahan. Atas hasil ini, Belanda duduk di peringkat teratas Grup 9 zona Eropa dengan raihan 24 poin.
Saat ini, Belanda berangkat ke Afrika Selatan dengan suatu misi besar yang wajib mereka selesaikan. Misi besar itu tak lain adalah menjadi juara dunia.
Siapa bakal jadi pemenang? Kita nantikan pada akhir pekan ini.?
Final Piala dunia 2010 : Spanyol vs Belanda
hasil semifinal piala dunia 2010 : Belanda tekuk uruguay, Belanda ke Final
Wesley Sneijder membuktikan dirinya sebagai figur sentral di timnas Belanda. Untuk kesekian kalinya, pemain bernomor punggung sepuluh itu menjadi penentu langkah De Oranje.
Sneijder mencetak satu gol kala mengantarkan Belanda mengatasi Uruguay 3-2 Rabu (7/7/2010) dinihari WIB. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Negeri Kincir Angin melaju ke partai puncak Piala Dunia 2010.
Melawan Uruguay, tugas Sneijder menjadi sedikit lebih berat. Ia tidak terlalu bebas untuk bergerak ke depan karena Belanda praktis hanya menggunakan satu jangkar yakni Mark Van Bommel.
Meski begitu Sneijder berhasil mencetak satu gol. Memang skor yang dipersembahkan pemain Inter Milan itu bukan penentu kemenangan, namun bisa merubah jalannya pertandingan. Sebelum lahirnya gol itu, skor adalah 1-1.
Belanda memimpin lebih dahulu lewat Giovanni van Bronckhorst sebelum disamakan Diego Forlan. Skor imbang membuat Uruguay semakin percaya diri dalam melancarkan tekanan.
Namun gol Sneijder yang membuat skor menjadi 2-1 untuk Belanda, membuat wakil Amerika Selatan itu sedikit "shock". Terbukti hanya butuh waktu sekitar tiga menit De Oranje kembali berhasil menggetarkan gawang La Celeste yang dijaga Fernando Muslera.
Gol ke gawang Uruguay adalah yang kelima yang dibukukan oleh Sneijder di Afrika Selatan 2010. Eks Real Madrid itu pun berbagi posisi puncak top skorer bersama striker Spanyol David Villa
Belanda mengakhiri penantian mereka untuk menembus partai puncak di Piala Dunia. Tiket final berhasil mereka genggam setelah membekap Uruguay di babak empat besar.
Dalam laga yang digelar di Green Point Stadium, Rabu (7/7/2010) dinihari WIB tersebut, De Oranje menang 3-2.
Kedua tim bermain imbang 1-1 di babak pertama. Belanda unggul dahulu melalui Giovanni van Bronckhorst dan dibalas oleh Diego Forlan. Di babak kedua, wakil Eropa berhasil menambah angka lewat Wesley Sneijder dan Arjen Robben. Sedangkan wakil Amerika Selatan hanya mencetak satu gol lewat Maximiliano Pereira.
Kesuksesan ini menyusul prestasi Belanda sebelumnya yang berhasil menembus partai puncak Piala Dunia 1974 dan 1978.
Di final, Sneijder dkk. akan menghadapi pemenang laga Jerman vs Spanyol yang digelar Kamis (8/7/2010) dinihari WIB.
Jalannya Pertandingan
Kedua tim melakukan tiga hingga empat perubahan dalam starting line up mereka.
Peluang pertama menjadi milik Belanda. Memasuki menit ketiga, berawal dari umpan silang Wesley Sneijder, bola yang ditinju kiper Fernando Muslera mengarah ke Dirk Kuyt. Pemain Liverpool itu selanjutnya melepas tembakan tapi bola masih melintas di atas gawang Uruguay.
Tiga menit berselang, Alvaro Pereira melepas tendangan spekulasi dari hampir separuh lapangan yang masih melayang jauh di atas gawang Maarten Stekelenburg.
Sneijder! Memasuki menit kesebelas, pemain Inter Milan ini melepas tembakan dari luar kotak penalti. Namun bola membentur rekannya sendiri Robin Van Persie.
Gol! Belanda memimpin ketika laga memasuki menit ke-17 saat tendangan keras jarak jauh Giovanni Van Bronckhorst menjebol gawang Uruguay. Berdiri di sebelah kanan pertahanan Uruguay, pemain bernomor punggung lima itu melepas tembakan dengan kaki kiri ke arah tiang jauh. Fernando Muslera gagal menjangaku bola dan Jabulani bersarang ke gawang Uruguay. 1-0 Belanda unggul.
Sempat terjadi kegaduhan kecil antara pemain kedua tim, ketika laga memasuki menit ke-26, saat Uruguay melakukan serangan ke gawang Belanda. Muka pemain Belanda Demy De Zeeuw terkena tendangan salto Martin Caceres.
Robben! Setengah jam usia laga, pemain berjuluk Manusia Kaca itu memiliki kans menambah skor bagi Belanda. Menerima umpan dari Van Persie, Robben gagal memaksimalkan kesempatan yang ada karena ditempel ketat oleh Caceres.
Selanjutnya Uruguay mencoba menyerang lewat Edinson Cavani dan Diego Forlan. Namun upaya mereka bisa dikandaskan barisan bertahan Belanda.
Menit ke-35 pemain Alvaro Pereira melepas tembakan dari luar kotak penalti yang masih bisa ditangkap oleh Stakelenburg.
Usaha wakil Amerika Selatan berbuah hasil menit ke-40. Tendangan keras Diego Forlan dari luar kotak penalti berhasil menjebol gawang Belanda. Setelah mengecoh penjagaan satu pemain Belanda, pemain Atletico Madrid itu selanjutnya melepaskan eksekusi. Bola sempat mengenai tangan Stakelenburg, namun tetap bergulir masuk gawang.
Lima menit selepas restart, kesalahan barisan belakang Belanda hampir membuat mereka kebobolan. Stakelenburg yang meninggalkan kotak penalti untuk menyambut backpass, kalah cepat dari Edinson Cavani. Pemain La Celeste itu selanjutnya melepas bola lob yang masih bisa dihalau oleh Van Bronckhorst dan berbuah sepak pojok bagi Uruguay.
Dalam interval 15 menit selanjutnya, kedua tim saling melancarkan tekanan. Namun masih belum ada tembakan-tembakan berbahaya yang memaksa Stakelenubrg atau Muslera bekerja keras.
Forlan! Tendangan bebas eks Manchester United itu di menit ke-66 masih bisa ditangkal oleh Stakelenburg.
Dua menit setelahnya giliran Muslera yang beraksi menggagalkan peluang wakil Eropa. Bola sodoran Van Persie diterima Van der Vart yang tidak mendapatkan pengawalan berarti. Nama terakhir melepaskan tembakan yang masih bisa ditepis Muslera. Bola rebound diterima Robben namun sepakan pemain Bayern Muenchen itu masih gagal menembus sasaran.
Sneijder memecahkan kebuntuan Belanda di menit ke-70. Operan dari Van der Vaart diteruskan kepada Van Persie, dan kemudian diteruskan lagi kepada Sneijder di dalam kotak penalti. Sepakan langsung dilepaskan pemain Inter Milan itu sempat membentur bek Uruguay, dan akhirnya masuk ke arah tiang jauh!
Skor 2-1 bagi Belanda tak bertahan lama. Tiga menit berselang, tandukan Robben yang menerima umpan silang dari sayap kiri yang dilepas Dirk Kuyt kembali merobek gawang wakil Amerika Selatan. Negeri Kincir Angin pun semakin jauh unggul dengan skor 3-1.
Meski sudah memiliki keunggulan dua gol, Belanda tetap melancarkan serbuan terhadap asuhan Oscar Washington Tabarez. Sebaliknya Uruguay mengalami kesulitan untuk keluar dari tekanan anak buah Bert Van Marwijk.
Lima menit menuju bubaran, Robben berhasil lolos dari penjagaan pemain belakang lawan. Namun eksekusi pemain yang pernah bersreagam Chelsea dan Real Madrid ini masih bisa ditangkal oleh Muslera.
Uruguay berhasil mencetak gol di masa injury time lewat tendangan Maximiliano Pereira yang memanfaatkan umpan bola tendangan bebas datar yang dilepas Walter Gargano.
Susunan Pemain
Uruguay: 1-Fernando Muslera; 3-Diego Godin, 6-Mauricio Victorino, 5-Walter Gargano, 16-Maximiliano Pereira, 22-Martin Caceres, 15-Diego Perez, 11-Alvaro Pereiraa (13-Sebastian Abreu 77'), 17-Egidio Arevalo, 7-Edinson Cavani, 10-Diego Forlan (21-Sebastian Fernandez 83')
Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 12-Khalid Boulahrouz, 3-John Heitinga, 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 7-Dirk Kuyt, 6-Mark van Bommel, 10-Wesley Sneijder, 14-Demy de Zeeuw (23-Rafael Van der Vaart 46'), 11-Arjen Robben (17-Eljero Elia 88') 9-Robin van Persie
jadwal dan prediksi semifinal piala dunia 2010 : jerman atau spanyol , belanda atau uruguay ?
Jadwal semifinal piala dunia 2010
RCTI/Global Rabu, 07 Jul 01:30 Uruguay vs Belanda
RCTI/Global Kamis, 08 Jul 01:30 Jerman vs Spanyol
BELANDA VS URUGUAY
FIFA telah menetapkan wasit untuk laga semifinal. Wasit Uzbekistan Ravshan Irmatov memimpin laga Uruguay vs Belanda. Sementara wasit Hongaria Viktor Kassai menjadi pengadil Jerman vs Spanyol.
Pengumuman tersebut dilakukan FIFA melalui situs resminya pada hari Selasa (5/7/2010) waktu setempat.
Irmatov merupakan wasit yang memimpin laga pembukaan Piala Dunia 2010 antara Afrika Selatan melawan Meksiko pada 11 Juni yang lalu. Ia menjadi wasit termuda yang memimpin laga pembuka sejak Piala Dunia 1934.
Ia akan dibantu Rafael Ilyasov dan Bakhadyr Kochkarov (Kazakhstan) sebagai asisten wasit 1 dan 2. Sementara itu wasit keempat adalah Yuichi Nishimura (Jepang). Sedangkan asisten wasit cadangan adalah Toru Sagara.
Sementara itu partai antara Jerman kontra Spanyol akan dipimpin Kassai. Di South Africa 2010, ia pernah menjadi pengadil dalam partai Brasil-Korea Utara, Meksiko-Uruguay, dan Amerika Serikat-Ghana.
Ia menjadi wasit asal Hongaria yang mendapatkan kehormatan memimpin partai prestisius, setelah Sandor Puhl yang bertugas di final Piala Dunia 1994.
Kassai akan dibantu Gabor Eros dan Tibor Vamos. Sementara wasit keempat adalah Frank de Bleeckere (Belgia). Ada pun asisten wasit cadangan adalah Peter Hermans.�
Setelah Piala Dunia 1974 dan 1978, Belanda belum pernah lagi melangkah ke final Piala Dunia. Kini De Oranje punya kans besar lantaran diklaim legenda mereka dinaungi keberuntungan.
Belanda baru bisa melangkah ke final tahun ini jika menaklukkan Uruguay di babak semifinal. 'Tim Oranye' punya modal bagus dengan sederet bintang di dalam skuadnya. Sebut saja Wesley Sneijder, Arjen Robben, Dirk Kuyt hingga Robin van Persie dan Rafael Van der Vaart.
Meski memiliki pemain dengan kualitas menyerang nan mumpuni, pelatih Bert van Marwijk memilih untuk bermain efektif. Ia menempatkan dua gelandang bertahan dalam skemanya dan membuang jauh-jauh Total Football.
Tak ada yang mengkritik kebijakan Van Marwijk tersebut karena toh Belanda berhasil melangkah sejauh ini. Kala menghadapi lawan alot sekalipun, Belanda tampak bisa menemukan jalan keluar.
Hal tersebut bisa dilihat dari laga melawan Jepang di fase grup--di mana mereka menang tipis 1-0--atau Brasil di perempatfinal--di mana mereka sempat tertinggal 0-1 sebelum menang 2-1.
Maka, tak heran jika Ruud Gullit mengatakan, Belanda yang sekarang tak hanya kombinasi dari sederet pemain jenius dan taktik pragmatis, tetapi juga dinaungi keberuntungan.
"Kami bermain dengan bagus dan kami memiliki sedikit keberuntungan menemani," ujanrnya seperti dilansir Yahoosports. "Sekarang semua orang banyak berharap di turnamen ini," lanjutnya.
Gullit, yang merupakan anggota skuad kala Belanda menjuarai Piala Eropa 1988, menyebut bahwa Belanda punya peluang bagus untuk mencapai final. Tetapi, ia juga mengingatkan, Uruguay bukanlah lawan yang mudah.
La Celeste sukses melalui hadangan dari Korea Selatan dan Ghana sebelum akhirnya sampai ke babak empat besar. Laga melawan Ghana juga menunjukkan, Diego Forlan cs dinaungi keberuntungan.
Dalam laga melawan Ghana, penalti Asamoah Gyan di menit 120 gagal sehingga laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti. Dan di babak tersebutlah Uruguay akhirnya meraih kemenangan.
"Kami pernah dua kali merasakan final, tetapi bedanya adalah kami tak akan menghadapi tuan rumah di turnamen ini," tukas Gullit. Pada final 1974 Belanda menghadapi tuan rumah Jerman (Barat), sementara pada 1978 melawan tuan rumah Argentina. Keduanya berakhir dengan kekalahan.
"Sekarang, tim kami memiliki kesempatan besar untuk maju ke final. Tetapi, mereka harus menundukkan Uruguay lebih dulu dan itu tak akan mudah," tandasnya.
Maarten Stekelenburg angkat bicara soal hand ball yang dilakukan Luis Suarez. Menurut kiper Belanda tersebut Suarez bisa mendapatkan predikat kiper terbaik berkat aksinya tersebut. Lho?
Bomber Uruguay, Suarez terpaksa melakukan hand ball di laga perempatfinal melawan Ghana untuk menahan gempuran serangan tim lawan di menit-menit menjelang babak perpanjangan waktu. Di mana skor masih sama kuat 1-1.
Wasit yang jelas melihat insiden tersebut sontak menunjuk titik putih seraya mengeluarkan kartu merah untuk Suarez. Beruntung, penalti yang dieksekusi Asamoah Gyan gagal berbuah gol usai bola membentur mistar gawang Fernando Muslera. Dan Uruguay pun lolos ke semifinal usai menang adu penalti.
Terkait aksi yang dilakukan rekan se-timnya di Ajax Amsterdam ini, Stekelenburg membuat lelucon. Menurut dia, Suarez layak mendapat penghargaan kiper terbaik dunia.
"Saya mengirimkan sebuah SMS kepada dia yang berisi dia kini telah menjadi kiper terbaik di turnamen ini," kelakar Stekielenburg kepada De Telegraaf yang dilansir dari ESPN.
"Saya pikir dia harus mendapatkan penghargaan Lev Yashin,"imbuh dia.
Dengan kartu merah yang didapatnya, Suarez praktis akan absen di laga semifinal menghadapi Belanda dalam laga yang akan dihelat Rabu (7/7/2010) dinihari WIB. Hal ini setidaknya bikin Stekelenburg lega.
Sesama punggawa Ajax, Stekelenburg tahu betul betapa bahayanya seorang Suarez. Bersama de Godenzonen, striker 23 tahun ini melesakkan 35 gol dari 33 kali penampilannya yang membuat dia meraih predikat pencetak gol terbanyak Eredivise musim lalu.
"Hal yang terpenting adalah dia tidak bisa bermain. Ini adalah hal yang besar karena dia akan selalu menghadirkan ancaman," pungkas Stekelenburg.
Uruguay akan menghadapi salah satu tim kuat dunia, Belanda. Namun kapten Uruguay Diego Lugano tidak bisa menerima jika Belanda lebih difavoritkan dari mereka menjelang laga semifinal ini.
Uruguay saat ini merupakan tim peringkat ke-16 dunia dan pernah dua kali menjadi juara Piala Dunia (1930 dan 1950). Sedangkan Belanda saat ini berada di peringkat keempat namun mereka belum pernah merasakan menjadi juara.
Pada laga semifinal Cape Town, Rabu (7/7/2010) dinihari WIB, Belanda tampaknya lebih difavoritkan dibanding Uruguay. Apalagi Singa Oranye berhasil mengalahkan tim favorit lainnya yaitu Brasil di babak perempat final.
Namun, Lugano tak setuju jika Belanda lebih difavoritkan dari Uruguay. "Saya kira pers telah membuat Belanda menjadi favorit. Saya tidak ingin mengatakan hal itu karena ini semifinal Piala Dunia," ujarnya seperti dilansir Yahoo.
"Belanda dan Uruguay bermain berbeda tapi kita sama sama pantas berada di tahap ini. Kami akan hanya harus melihat apa yang terjadi dalam pertandingan nanti," kata Lugano.
Pada laga tersebut Uruguay tampil tanpa Luis Suarez yang mendapatkan hukuman. Sementara Lugano sempat mendapatkan cedera lutut kanannya saat menghadapi Ghana, namun dia akan tetap berusaha untuk bisa fit.
"Risiko rasa sakit itu hal terakhir yang saya pikirkan. Setiap orang ingin bermain di pertandingan ini namun pertanyaan apakah fisik saya 100 persen untuk dapat bermain di pertandingan di level ini," tukas bek Fenerbache ini.
Tidak seperti Jerman dan Spanyol, Uruguay dan Belanda adalah tim-tim semifinalis yang belum pernah merasakan kekalahan di Afrika Selatan. Salah satu dari mereka akan menelannya besok malam.
Uruguay, yang lolos ke putaran final lewat jalut playoff melawan wakil CONCACAF, sedang mendapatkan momen untuk bangkit, setelah lama tidak menggigit meskipun menyandang predikat juara dunia dua kali -- di jaman "baheula", di tahun 1930 dan 1950.
Menahan seri Prancis tanpa gol di partai pertamanya di Grup A, berikutnya pasukan Oscar Tabarez membungkam tuan rumah dengan tiga gol tanpa balas. La Celeste memastikan tiket ke putaran kedua setelah kembali meraih kemenangan, 1-0 atas Meksiko.
Puncak permainan Diego Forlan dkk terjadi di babak 16 besar. Menghadapi macan Asia Korea Selatan, mereka mengeluarkan karakter sebagai tim petarung dan pejuang. Sebuah pertandingan terbuka dan sangat seru begitu menghibur penonton. Uruguay menang 2-1.
Melawan Ghana di perempatfinal, Uruguay harus berterima kasih pada "kejahatan" Luis Suarez, yang dengan sengaja menjadi "kiper" untuk mencegah terjadinya gol. Ghana memang mendapat hadiah penalti, Suarez pun dikartu merah. Tapi eksekusi Asamoah Gyan gagal, dan itu mempengaruhi sisa pertandingan. Uruguay, yang tetap tampil gagah berani, menang adu penalti.
Belanda selalu masuk daftar tim favorit di setiap turnamen yang diikutinya. Dan itu selalu disertai ekspektasi orang melihat lagi Total Football ala "Singa Oranye".
Kenyataannya, Belanda masih layak menjadi tim favorit, karena mereka selalu bisa mengalahkan lawan-lawannya, mulai dari Denmark, Jepang, Kamerun, sampai Slovakia dan Brasil. Bahwa mereka dinilai sebagian besar kalangan tidak terlalu impresif -- boro-boro memperagakan Total Football -- itu adalah hal lain yang barangkali tidak terlalu penting buat Bert van Marwijk. Di sebuah turnamen, yang penting adalah hasil akhir.
Dan kenyataannya, Belanda selalu menang dalam lima pertandingannya. Harap catat, hanya mereka yang punya rekor itu sejauh ini di Piala Dunia 2010. Jerman dan Spanyol, walaupun masih bertahan, tapi pernah kalah di fase grup.
Sebelum besok malam, atau Rabu (7/7/2010) dinihari WIB, Uruguay dan Belanda pernah bertemu dua kali. Di perjumpaan pertama, di Piala Dunia 1974, Belanda yang diperkuat maestro Johan Cruyff menang 2-0. Enam tahun kemudian, pada 30 Desember 1980, Uruguay membalas kekalahan itu dengan skor yang sama dalam laga persahabatan.
Meski sudah menyandang status juara dunia dua kali, tidak banyak yang menjagokan Uruguay. Pelatih Oscar Washington Tabarez mengibaratkan timnya sebagai tamu tak diundang.
Uruguay. Negara di Amerika Selatan ini merupakan penyandang dua gelar juara dunia. Jumlah gelar yang sama dengan Argentina dan lebih banyak daripada Inggris. Namun begitu tidak banyak yang menjagokan tim berjuluk La Celeste ini di Piala Dunia 2010. Sementara itu Inggris dan Argentina menjadi tim favorit.
Memang, dua gelar Uruguay didapatkan di zaman yang sudah sangat jadul, tahun 1930 dan 1950. Terakhir kali mereka bisa menggapai semifinal Piala Dunia adalah tahun 1970. Selain itu tidak banyak pemain ternama asal negara yang beribukta di Montevideo itu. Bila disuruh menyebut pemain bintang Uruguay, mungkin hanya nama Diego Forlan yang muncul.
"Kami ibaratnya berada dalam sebuah pesta di mana kami sebenarnya tidak diundang. Namun kami memiliki hak untuk tetap berada di sini. Semua bergantung kepada kami," lugas Tabarez di Reuters sembari mengibaratkan situasi yang tengah dialam timnya.
Kini Uruguay telah berada di semifinal. Forlan dkk menjadi penjaga kehormatan terakhir Amerika Selatan, di mana raksasa macam Brasil dan Argentina sudah rontok terlebih dahulu.
"Mungkin terlalu dini untuk berpikir bahwa Uruguay akan kembali masuk jajaran elit. Namun kami percaya bisa memetik hasil-hasil positif secara situasional," tandas pelatih berjuluk El Maestro itu.
Lawan bagi Uruguay di babak semifinal adalah Belanda, tim yang sedang dalam kondisi yang bagus dan dipenuhi pemain bertalenta.
"Perbedaan kekuatan antara negara maju dan negara dunia ketiga semakin besar sekarang. Beruntung, Uruguay selalu memiliki pemain yang berkualitas meski itu tidak dalam jumlah besar. Di negara lain, mereka selalu kebanjiran pemain berbakat," tukas Tabarez.
"Namun bila kami tidak bermimpi (untuk juara) sekarang dan sementara mereka tetap melakukannya, maka kami tidak akan berada di sini."
"Ya kami sadar bahwa kami tidak memainkan sepakbola yang indah. Namun saya pikir pencapaian kami saat ini bukan hanya sekadar faktor keberuntungan saja," pungkas dia.
JERMAN VS SPANYOL
Dua tahun silam, Jerman dan Spanyol bertemu di final Piala Eropa. Hasilnya, Jerman kalah. Kini, kala keduanya bertemu lagi, 'Tim Panser' sudah melupakan memori tersebut.
Di Ernst Happel Stadion, Wina, Austria, gol Fernando Torres di menit 33 gagal disamakan pemain-pemain Jerman sampai wasit Roberto Rosetti meniup peluit akhir. Minggu, 29 Juni 2008, sebanyak 51.428 orang di stadion itu pun menyaksikan La Furia Roja jadi juara Eropa berkat gol tunggal tersebut.
Kini keduanya kembali bertemu, bukan di partai puncak, melainkan di babak semifinal. Aroma balas dendam pun disebut-sebut merebak, meski hal itu kemudian dibantah oleh Joachim Loew.
Loew, yang pada tahun 2008 itu sudah jadi pelatih Jerman, menyebut ia sudah lupa sama sekali dengan pertandingan tersebut. Lebih lanjut lagi, ia mengakui kekalahan timnya dari Spanyol waktu itu.'
"Kami tak berbicara soal balas dendam, itu tak ada di pikiran saya sama sekali," ujarnya seperti dilansir Yahoosports.
"Kami kalah di final karena kami ditundukkan oleh tim terbaik saat itu," lanjut pelatih yang akrab disapa Jogi ini.
Apa yang diucapkan Loew, senada dengan komentar Bastian Schweinsteiger. Gelandang berusia 25 tahun ini juga masuk skuad Jerman di Euro 2008. Ia pun menyebut, keadaan Jerman berbeda dari dua tahun lalu.
"Kami memiliki pemain yang berbeda sekarang, sementara Spanyol hampir semuanya sama. Mungkin mereka tak bersinar di turnamen ini, tetapi mereka sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir."
"Spanyol akan lebih sulit dari Inggris dan Argentina, tapi kami sudah membuktikan bahwa kami bisa tampil sangat bagus," tandasnya.
elang pertemuan melawan Spanyol, Jerman mendapatkan kabar tak sedap. Sami Khedira dan Arne Friedrich mengalami cedera dan diragukan bisa merumput.
Seperti dikabarkan Sky Sports, cedera keduanya sudah ada sejak laga melawan Argentina. Friedrich yang mencetak satu gol dalam laga tersebut mengalami masalah pada kaki kanannya. Sementara Khedira bermasalah dengan hamstring.
Keduanya pun dikabarkan tak ikut dalam sesi latihan, Senin (5/7/2010) waktu setempat, hanya dua hari sebelum laga yang dihelat, Rabu (7/10) atau Kamis dinihari WIB.
Khedira dan Friedrich bisa dibilang merupakan dua tokoh sentral di lini tengah dan pertahanan Jerman. Keduanya hampir selalu tampil sebagai starter.
Khedira menjadi penyeimbang kala Mesut Oezil lebih berkonsentrasi melakukan serangan. Sementara Friedrich membentuk duet kokoh dengan palang pintu lainnya, Per Mertesacker.
Keduanya menyusul satu pemain lainnya yang lebih dulu cedera, yakni Cacau. Berbeda dengan Khedira dan Mertesacker, Cacau dipastikan bakal absen melawan Spanyol.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, mengakui bahwa Spanyol adalah salah satu tim paling konsisten di Piala Dunia kali ini. Untuk mengalahkan, Loew berharap� 'Tim Matador' melakukan kesalahan.
Memulai Piala Dunia dengan kekalahan 0-1 dari Swiss, Spanyol dengan cepatb memperbaiki keadaan. Setelah mengalahkan Honduras 2-0 di laga kedua, mereka menundukkan Chile 2-1 dan maju ke perdelapanfinal sebagai juara Grup H.
Di delapan besar, meski relatif kesulitan membongkar pertahanan Portugal, pasukan arahan Vicente Del Bosque tersebut menang dengan skor 1-0. Pun demikian kala bertemu Paraguay di perempatfinal.
Kebuntuan untuk membobol gawang Justo Villar akhirnya musnah kala David Villa lagi-lagi tampil sebagai pahlawan. Spanyol pun menapak babak semifinal, di mana Jerman sudah menunggu.
Melihat kelihaian La Furia Roja dalam lolos dari laga-laga ketat, Loew pun waspada. Pelatih yang selalu tampil stylish itu menyebut Spanyol jarang berbuat salah, tapi bukan tak mungkin terjadi kala melawan Der Panzer.
"Mereka hampir tak pernah membuat kesalahan, tapi kami harus memaksa mereka melakukannya," ujar Loew seperti dilansir Yahoosports.
"Spanyol sangat kuat dalam menyerang dan bertahan. Mereka memiliki beberapa pemain yang bisa menentukan pertandingan dan secara taktik mereka sangat bagus."
"Tapi, saat ini kami mampu mengalahkan siapa pun," tukas Loew.
Siapa bakal keluar sebagai pemenang? Nantikan laga yang akan dihelat di Durban Stadium ini pada Kamis (8/7/2010) dinihari WIB.
Hasil Perempat final Piala Dunia 2010 : Jerman Remukkan Argentina

DON'T CRY FOR ME ARGENTINA....................................
Susunan Pemain
Argentina: 22-Sergio Romero; 4-Nicolas Burdisso, 2-Martin Demichelis, 14-Javier Mascherano, 6-Gabriel Heinze, 15-Nicolas Otamendi (23-Javier Pastore 69'), 10-Lionel Messi, 7-Angel Di Maria (16-Sergio Aguero 75'), 20-Maxi Rodriguez, 9-Gonzalo Higuain, 11-Carlos Tevez
Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 71'), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (18-Toni Kroos 77'), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 13-Thomas Mueller (15-Piotr Trochowski 83'), 11-Miroslav Klose
Jerman melangkah mantap ke babak semifinal usai membabat Argentina 4-0. Dua gol wakil Eropa dikemas oleh Miroslav Klose yang mencatat penampilan ke-100 dalam laga ini.
Dwi gol yang dikemas Klose membawa pemain bernomor punggung 11 itu kini tinggal terpaut satu gol dari top skorer Piala Dunia, Ronaldo Luiz.
Selain gol Klose, dua gol Jerman lainnya dikemas oleh Thomas Mueller dan Arne Friedrich.
Gol-gol Jerman yang bersarang ke gawang Sergio Romero terjadi akibat rapuhnya barisan belakang Tim Tango.
Di semifinal Der Panzer menunggu pemenang antara Paraguay kontra Spanyol yang akan berduel pada Minggu (4/7/2010) dinihari WIB.
Jalannya Pertandingan
Miroslav Klose menjalani laga ke-100 bersama Jerman. Striker bernomor punggung 11 ini dipasang sebagai starter dalam laga yang digelar di Green Point Stadium, Cape Town, Sabtu (3/7/2010) malam WIB.
Gol! Jerman membuka skor lewat tandukan Mueller yang memanfaatkan umpan dari Bastian Schweinsteiger di menit ketiga.
Ini merupakan gol keempat yang dibukukan Mueller di sepanjang turnamen di Afrika Selatan kali ini.
Selanjutnya wakil Eropa semakin agresif. Serbuan Mesut Oezil dari sayap kiri berhasil menembus pertahanan Argentina. Namun bola yang diarahkan ke kotak penalti oleh pemain berdadarh Turki itu berhasil diamankan bek ARgentina.
Menit ke-14, Tango mencoba membangun serangan. Upaya yang dibangun Angel Di Maria yang berusaha mengirim umpan ke Gonzalo Higuain masih mampu dihalau oleh pemain bertahan Jerman.
Upaya Argentina kembali kandas. Di menit ke-21 Lionel Messi mengirim bola terobosan ke kotak penalti. Jabulani coba dikejar Carlos Tevez, namun Carlitos kalah cepat dari kiper Manuel Neuer.
Klose! Menit ke-23 striker bernomor 11 ini mendapatkan peluang bagus. Berawal dari tusukan Mueller dari sisi kiri, selanjutnya pemain muda Jerman itu mengirimkan bola ke tengah kotak penalti. Klose yang berdiri bebas menerima bola dan melepaskan tembakan yang masih melintas di atas gawang wakil Amerika Selatan.
Setengah jam babak pertama berjalan, peluang Argentina melalui tendangan bebas Lionel Messi masih gagal membuahkan hasil. Sepakan pemain Barcelona itu melambung di atas gawang Jerman.
Dua menit berselang, giliran Angel Di Maria yang punya kans. Namun sepakannya masih terlalu pelan dan tidak mendatangkan kesulitan bagi Neuer.
Tak lama kemudian Neuer kembali beraksi, kali ini menangkal bola tendangan Gonzalo Higuain. Menerima bola sodoran dari Otamendi, El Pipita sukses mengecoh Arne Friedrich dan melepas eksekusi yang masih bisa dikandaskan Neuer.
Wasit menganulir gol Argentina di menit ke-35 karena ada pemain yang terjebak off-side.
Sepakan keras Lukas Podolski tujuh menit menuju jeda masih menyamping dari gawang Argentina.
Kerjasama Lahm dan Mueller dua menit menjelang turun minum hampir melahirkan gol kedua Jerman. Namun tendangan Mueller masih membentur Nicolas Burdisso dan hanya melahirkan sepak pojok.
Di Maria! Dua menit babak kedua berjalan, pemain bernomor punggung tujuh ini melepas tembakan dari luar kotak penalti. Bola yang diarahkan ke tiang jauh gagal dijangkau Neuer, namun masih melenceng tipis dari sasaran.
Menit ke-53, Argentina kembali menyerbu. Umpan silang Di Maria dari sayap kanan diterima Maxi Rodriguez dan diteruskan kepada Tevez. Carlitos melepas tembakan yang masih membentur muka dari Per Mertesacker.
Lima menit berselang, ancaman dihadirkan Jerman. Umpan silang Jerome Boateng dari sayap kiri berhasil dihalau Romero sebelum bola disambar Klose.
Tevez! Menit ke-62 pemain Manchester City itu melepas tembakan dari luar kotak penalti yang masih bisa ditangkap Neuer. Empat menit berselang kiper Schalke itu kembali menggagalkan upaya Argentina, kali ini lewat tendangan Angel Di Maria yang sebelumnya berhasil mengecoh Jerome Boateng.
�
Jerman menambah gol di menit ke-68 lewat Klose dengan memanfaatkan kesalahan komunikasi yang terjadi antara Nicolas Burdisso dan Sergio Romero.
Gol ini berawal dari umpan dari Thomas Mueller, selanjutnya Podolski berhasil menusuk ke kotak penalti tanpa pengawalan. Kemudian Poldi mengirimkan umpan ke arah Klose yang berdiri bebas. Tanpa ampun pemain bernomor punggung 11 itu melesakkan bola ke dalam gawang yang sudah kosong.
Tidak lama setelah menyunting gol kedua, Jerman kembali menambah keunggulan. Kali ini lewat kaki Arne Friedrich.
Gol yang lahir di menit ke-74 ini lahir setelah Bastian Schweinsteiger berhasil melewati penjagaan Angel Di Maria dan Javier Pastore.
Schweini selanjutnya mengirimkan umpan ke arah Friedrich. Meski mendapat penjagaan dari Gabriel Heinze, namun Friedrich berhasil melesakkan bola ke gawang Argentina. 3-0 Jerman memimpin.
Jerman nyaris menambah gol keempat. Tendangan Toni Kroos dari luar kotak penalti masih bisa ditangkal Sergio Romero.
Messi! Empat menit menuju bubaran, nyawa permainan Argentina ini melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih tepat di tangkapan Neuer.
Jerman mengunci kemenangan dua menit menuju bubaran lewat gol kedua Miroslav Klose. Gol ini lahir berkat umpan yang dilepas Mesut Oezil.
(
jadwal dan prediksi perempatfinal piala dunia 2010 : super bigmatch Jerman vs argentina, belanda vs brazil
PEREMPATFINAL PIALA DUNIA 2010
SERU SERU SERU ........
8 BESAR PIALA DUNIA 2010
1 Jumat, 2 Juli 21.00 RCTI Port Elizabeth Belanda VS Brasil
2 Sabtu, 3 Juli 01.30 RCTI Soccer City Uruguay VS Ghana
3 Sabtu, 3 Juli 21.00 RCTI Green Point Jerman VS Argentina
4 Minggu, 4 Juli 01.30 RCTI Soccer City Paraguay VS Spanyol
URUGUAY VS GHANA
Sulit untuk mengukur siapa yang lebih dominan antara Uruguay dan Ghana. Kedua tim sama-sama masih buta kekuatan karena mereka belum pernah bertemu sebelumnya.
Uruguay dan Ghana akan saling bertemu di babak perempat final di Soccer City, Johannesburg, Sabtu (3/7/2010) dinihari WIB. Sulit menyebutkan tim mana yang lebih diunggulkan jika melihat dari statistik pertemuan mereka.
Kedua tim ini belum pernah bertemu sebelumnya dan ini menjadi pertemuan pertama mereka. Namun jika di Piala Dunia FIFA U-20 tahun lalu, Ghana dan Uruguay sempat imbang 2-2 di fase grup.
Sedangkan melihat kiprah Uruguay di Afsel ini mereka hanya kemasukan satu gol dari 4 laganya. Mereka tak terkalahkan dari enam pertandingan terakhir di Piala Dunia terakhir, termasuk dua laga di grup 2002.
Kedua tim ini memang sedang mengincar sejarah jika berhasil menang di Soccer City. Lolos ke semifinal akan menjadi yang pertama bagi Uruguay sejak 1970. Ghana juga akan menjadi tim Afrika pertama yang bisa ke babak empat besar.
Sementara pada laga tersebut Uruguay belum dapat memastikan memainkan bek tengah Diego Godin. Mauricio Victorino kemungkinan akan mengisi posisi tersebut jika Godin belum pulih dari cedera pahanya.
Sedangkan gelandang Ghana Kevin-Prince Boateng masih mengalami masalah hamstring saat menghadapi Amerika Serikat. Andre Ayew dan Jonathan Mensah suspended namun Isaac Vorsah sudah bisa tampil setelah absen di tiga laga.
Prakiraan pemain:
Uruguay : 1-Fernando Muslera, 2-Diego Lugano, 6-Mauricio Victorino, 4-Jorge Fucile , 16-Maximiliano Pereira,� 15-Diego Perez ,17-Egidio Arevalo , 7-Edinson Cavani, 20-Alvaro Fernandez, 9-Luis Suarez, 10-Diego Forlan.
Ghana: 22-Richard Kingson, 4-John Pantsil, 5-John Mensah, 19-Lee Addy, 15-Isaac Vorsah, 6-Anthony Annan, 7-Samuel Inkoom, 11-Sulley Muntari, 23-Kevin-Prince Boateng, 3-Asamoah Gyan, 12-Prince Tagoe
BELANDA VS BRAZIL
elanda boleh dibilang tak beruntung bertemu Brasil di perempatfinal. Namun Ryan Babel menilai justru De Oranje bakal diuntungkan dengan gaya bermain 'Tim Samba'.
Belanda sampai di babak 8 besar dengan menorehkan rekor sempurna di empat laga sebelumnya. Di fase grup mereka mengalahkan Denmark (2-0), Jepang (1-0) dan Kamerun (2-1). Di fase 16 besar Slovakia ditundukkan 2-1.
Meski begitu permainan Belanda dikritik habis-habisan karena sebagai penemu paham Total Football justru pasukan Bert Van Marwijk itu malah bermain pragmatis. Begitulah penilaian banyak pihak terhadap performa juara Eropa 1988 itu sejauh ini.
Namun Babel memilih mengindahkan kritik yang berdatangan itu. Sebab pemain Liverpool itu mengklaim bahwa gaya bermain defensif yang ditunjukkan lawan-lawan sebelumnya membuat Belanda sulit bermain ofensif.
Kini melawan Brasil yang tentunya menganut paham sepakbola menyerang akan memudahkan Belanda untuk bisa bermain dengan gaya yang sama. Sebab sebagai tim yang dikenal akan sepakbola indahnya sulit rasanya melihat Brasil bertahan total sepanjang laga. Meski belakang anak asuh Carlos Dunga itu dituding bermain pragmatis.
"Aku rasa selalu seulit melawan tim yang tidak mau bermain sepakbola (baca:defensif), yang selalu menunggu anda untuk keluar menyerang," papar Babel di Reuters.
"Kami akan bermain lebih baik melawan tim yang juga ingin bermain sepakbola (menyerang). Jumat nanti Brasil tak akan menunggu jadi kami mungkin akan bermain lebih baik dari kemarin," pungkas pemain usia 23 tahun itu.
Kini tinggal kita tunggu saja apakah ucapan Babel itu benar adanya saat kedua tim berduel di Nelson Mandela Bay Stadium, Jumat (2/7) malam besok.
Kaka mengaku tak khawatir sama sekali jika dia tetap tak dapat mencetak gol di Piala Dunia 2010. Namun playmaker Brasil ini menyatakan siap untuk membantu Luis Fabiano menjadi top skorer.
Hingga babak perempat final ini Kaka memang belum mencetak satu gol pun. Namun dia mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai playmaker tim Samba dan membuat dua assists bagi gol Luis Fabiano.
Saat ini Fabiano yang menjadi pencetak gol terbanyak bagi Brasil yaitu tiga gol. Kaka pun bertekad untuk membantu rekan senegaranya tersebut mencetak lebih banyak gol lewat umpan umpannya.
"Saya berharap bisa memberikan dia (Fabiano) lebih banyak assists selama di Piala Dunia sehingga dia dapat menjadi top skorer," ungkap Kaka seperti dilansir Sky Sport.�
Fabiano pun sebelumnya telah mengakui bahwa Kaka merupakan pasangan yang cocok baginya di tim Brasil. Begitu pun Kaka tidak merasakan kesulitan membantu Fabiano dimana keduanya pernah sama-sama bermain di klub Sao Paolo.
"Kami memiliki koneksi yang sangat baik, khususnya karena kami pernah sama -sama bermain di Sao Paolo. Cukup satu kali melihat kami sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata bintang klub Real Madrid.
Kaka pun meneegaskan bahwa dia sangat menikmati posisinya sebagai playmaker dalam skuad Brasil. Ia pun tidak terlalu khawatir jika akhirnya dia tidak dapat mencetak gol bagi skuadnya.
"Tentu saja setiap orang ingin mencetak gol di Piala Dunia, namun jujur saja itu bukan sesuatu yang sangat saya khawatirkan. Saya merasa senang membantu rekan setim saya mencetak gol dan Brasil tetap menang," tukasnya.
PARAGUAY VS SPANYOL
Dengan gaya sepakbola tiki taka, para pemain Spanyol acap menebar ancaman ke gawang lawan lewat permainan mengalir yang lahir dari operan-operan pendek. Paraguay tak gentar karena punya gaya sendiri yang siap digunakan untuk mematahkan ancaman tiki taka Espana.
Tiki taka adalah sebutan yang disematkan untuk gaya sepakbola yang kini digunakan klub FC Barcelona dan juga timnas Spanyol. Gaya sepakbola yang mendasarkan kepada operan-operan pendek nan cepat ini dicatat Eva Lavric dalam "The linguistics of football" kali pertama dicetuskan oleh jurnalis Spanyol Andres Montes pada Piala Dunia 2006.
Bermodalkan gaya itulah Spanyol kini berusaha menaklukkan Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola negara itu. Namun, sebelum bicara juara atau partai final, La Furia Roja terlebih dulu harus menghadapi Paraguay di babak perempatfinal.
La Albirroja boleh saja baru kali ini mencapai delapan besar, atau jadi tim paling mandul di antara perempatfinalis lainnya. Tapi jangan lupa kalau mereka juga punya rekor pertahanan terbaik karena hanya kebobolan satu gol dalam empat laga yang telah dilakoni. Catatan apik ini pun menumbuhkan kepercayaan diri dalam tim besutan Gerardo Martino tersebut.�
"Sepakbola kami selalu mengenai usaha dan pengaturan taktis, dari situlah permainan kami didasari. Jadi Anda akan mendapati duel dua tim dengan gaya sepakbola berbeda. Cara mereka adalah menciptakan peluang dan cara kami adalah untuk meredam mereka dan kemudian memaksimalkan peluang kami," tegas Kapten Paraguay Justo Villar di Sky Sports.
Hal ini tentu lebih mudah dikatakan ketimbang dilakukan. Namun, secara umum Villar cs sudah punya gambaran bagaimana akan menangkal ancaman dari David Villa dkk dalam pertandingan nanti.
"Kami tak bisa memberikan mereka ruang, mereka adalah tim yang punya sentuhan-sentuhan bagus dan bisa menggulirkan bola dengan amat cepat. Jika kami memberikan mereka ruang sedikit saja maka mereka akan menampar kami di muka," lugas Villar yang juga jadi palang pintu terakhir Paraguay karena berposisi sebagai kiper.
"Mereka adalah tim yang berisi kumpulan individu-individu hebat yang bisa bikin perbedaan. Anda tak bisa membiarkan mereka bergerak di lini tengah, kita bicara tentang salah satu favorit di Piala Dunia," seru penyerang Nelson Haedo Valdez memperingatkan rekan-rekannya.
Mampukah Paraguay menangkal tiki taka Spanyol dan, yang terpenting, meraih kemenangan? Kita tunggu saja saat keduanya berhadapan Minggu (4/7/2010) dinihari WIB
JERMAN VS ARGENTINA
Ketika Jerman bertemu Argentina di perempatfinal, maka kenangan adu penalti di Piala Dunia empat tahun silam mengemuka. Dari para eksekutor Jerman di tahun 2006 tinggal Lukas Podolski yang masih ada.
Jerman menghadapi Argentina pada Sabtu (3/7/2010) malam WIB di perempatfinal Piala Dunia 2010.
Ini merupakan ulangan dari delapan besar Piala Dunia 2006, di mana ketika itu Tim Diesel berhasil mengatasi Tim Tango melalui babak adu penalti.
Dalam laga yang digelar di Olympiastadion, Berlin (30/6/2006) tersebut, Jerman berhasil menang dengan skor 5-3 (1-1, 4-2 adu penalti).
Mengingat kualitas kedua tim, bukan tak mungkin laga kali ini bakal memerlukan adu penalti untuk menentukan pemenang.
Dari semua eksekutor Jerman yang sukses menjebol gawang Argentina di adu penalti empat tahun silam, kini tinggal satu orang saja yang menjalani duel "ulangan" ini. Dia adalah Lukas Podolski yang ketika itu menjadi eksekutor ketiga.
Sementara itu eksekutor lainnya yakni Oliver Neuville, Michael Ballack, dan Tim Borowski tidak dipanggil untuk mengawal Der Panzer di Afrika Selatan kali ini.
Di Afrika Selatan, Podolski pernah gagal melakukan eksekusi penalti yakni ketika menghadapi Serbia di babak grup. Ada pun dalam laga itu tim asuhan Joachim Loew harus takluk dari negara Eropa Timur itu.
Tentu saja untuk kali ini Podolski bakal menjadi andalan Jerman untuk menjebol gawang Argentina. Bagaimana jika Poldi tengah dalam kondisi kurang fit?
Seperti diberitakan Sky Sports, pemain kelahiran 4 Juni 1985 itu meninggalkan sesi latihan Jerman pada hari Rabu (30/6/2010) lebih cepat karena harus mendapatkan "perawatan yang berhubungan dengan pencegahan" menyusul dirinya yang mengatakan ada masalah pada ototnya.
Yang jelas pemain berdarah Polandia itu bukanlah satu-satunya orang yang harus menanggung harapan besar itu.
"Semua saya perintahkan untuk mengambil dua kali penalti dalam latihan. Memang tekanan dan tensi dalam pertandingan nanti bakal berbeda. Kami tidak bisa menganggap bahwa situasi dalam latihan penalti persis sama dengan adu penalti sesungguhnya nantinya. Situasi akan berbeda dalam stadion yang dipenuhi penonton," tukas pelatih Joachim Loew di Reuters.
hasil Piala dunia 2010 :Spanyol melaju, jepang tersingkir
Pertandingan babak perdelapanfinal antara Spanyol kontra Portugal digelar di Green Point Stadium, Rabu (30/6/2010) dinihari WIB.
Sejak menit awal, kedua tim sudah saling menyerang. Namun hingga 45 menit pertama skor masih imbang 0-0.
Gempuran serangan Spanyol semakin meningkat di babak kedua. Alhasil sebuah gol pun tercipta di menit 63 melalui kaki Villa. Skor 1-0 berakhir hingga pertandingan bubar.
Kemengan ini membawa Spanyol ke babak 8 Besar. Selanjutnya mereka akan ditantang oleh Paraguay.
Jalannya Pertandingan
Insiatif serangan Spanyol dibuka sejak menit pertama dan langsung mendapat peluang. Fernando Torres yang menyisir di sisi kiri lapangan berhasil melepaskan tendangan keras ke arah gawang namun berhasil ditepis oleh Eduardo.
Serbuan Spanyol diteruskan oleh Villa semenit kemudian. Tapi tendangannya masih bisa diblok pemain belakang lawan.�
�
Villa kembali memaksa Eduardo bekerja keras. Di menit ketujuh, Villa yang berhasil melewati Ricardo Costa melepas tendangan keras dari sudut sempit kiri gawang Portugal tapi bola masih bisa diblok sang kiper.
Giliran Portugal menyerang. Menit kedelapan, Simao Sabrosa menembak ke arah gawang Iker Casillas tapi bisa diblok oleh bek Spanyol.
Semenit kemudian, Cristiano Ronaldo menggiring bola dari sisi kanan lapangan dan melepas umpan lambung yang terlalu panjang. Tendangan gawang buat Spanyol.
Xavi! Menit ke-12, Spanyol nyaris saja menghasilkan gol. Sepak pojok yang dibuat Torres menemui kaki Xavi dan ia lantas membuat tendangan langsung yang tipis melewati mistar.
Empat menit beselang, Portugal mendapat peluang dari Ronaldo yang mendapat tembakan bebas. Sayang tendangannya masih terlalu lemah dan mengarah tepat ke Casillas.
Menit 20, gawang Casillas nyaris saja bobol. Coentrao berhasil menggiring bola ke tengah dan mengoper bola ke Tiago yang lantas diteruskan dengan sepakan keras dan ditepis Casillas. Bola yang mengarah ke gawang dicecar Hugo Almedia sayang keburu dihalau Casillas lagi.
Tujuh menit kemudian, Ronaldo kembali mendapat kans lewat tendangan bebas yang disepaknya keras-keras. Casillas tidak dapat menangkapnya dengan baik tapi bola bisa diamankan bek lawan.
Menit 38, Almeida hampir saja membuahkan gol buat timnya. Umpan lambung Raul Meireles disambut dengan tandukan Almeida dan bola masih menyamping. Padahal Almeida sudah berada di posisi yang tepat.
Tiga menit menjelang jeda, Coentrao melepas umpan ke depan gawang. Dengan cepat Tiago menyambar dengan tandukannya sayang masih jauh melenceng gawang Casillas.
Spanyol membalas. Sergio Ramos menanduk bola tapi bisa dihalau Eduardo. Skor imbang 0-0 bertahan sampai wasit meniup peluit tanda babak pertama berakhir.
Almeida! Berada di pinggir gawang Casillas, Almeida melepas tendangan yang memantul paha Carles Puyol di menit 51. Bola bergulir nyaris masuk gawang Casillas.
Tak lama kemudian, Spanyol melancarkan berondongan serangan ke Portugal lewat tandukan Fernando Llorente dan tembakan Villa. Masih belum dapat dikonversi menjadi gol.
Gol! Spanyol berhasil unggul sementara 1-0 atas Portugal lewat Villa di menit 63. Iniesta mengirim operan kepada Xavi yang diteruskan kepada Villa yang lantas menyambutnya dengan tendangan keras. Bola masih bisa ditepis Eduardo namun bola muntah lantas dicecar Villa dan akhirnya berbuah gol.
Gawang Portugal benar-benar terancam. Di menit 69, Ramos menggiring bola ke sayap kanan lapangan dan lanas melepas tendangan sangat keras dan berhasil diselamatkan Eduardo.
Ramos kembali menghadirkan ancaman lewat Villa enam menit kemudian. Tapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih bisa diselamatkan si kiper. Eduardo tampil sangat gemilang kali ini.
Malang buat Portugal. Dalam usahanya mengejar ketertinggalan dari Spanyol malah kehilangan salah seorang pemainnya. Costa mendapat kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap Joan Capdevilla di menit 88.
Selanjutnya Portugal sempat melancarkan sejumlah serangan ke gawang Spanyol namun gagal berbuah gol. Skor 1-0 tidak berubah dan Spanyol berhak maju ke babak 8 besar.
Susunan Pemain
Spanyol: 1-Iker Casillas, 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevilla, 14-Xabi Alonso (4-Carlos Marchena 90+2'), 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets, 9-Fernando Torres (19-Fernando Llorente 59'), 7-David Villa (18-Pedro 87')
Portugal: 1-Eduardo, 2-Bruno Alves, 21-Ricardo Costa, 6-Ricardo Carvalho, 23-Fabio Coentreao, 16-Raul Meireles, 15-Pepe (8-Pedro Mendes 72'), 19-Tiago, 7-Cristiano Ronaldo, 11-Simao Sabrosa (9-Liedson 72'), 18-Hugo Almeida (10-Danny 58'
JEPANG TERSINGKIR
Paraguay melaju ke perempatfinal usai menndukkan Jepang lewat adu penalti dengan skor 5-3. Babak tos-tosan dilakukan setelah kedua tim bermain imbang selama 120 menit.
Laga Paraguay kontra Jepang dipentaskan di Lotus Versfeld, Pretoria, Selasa (29/6/2010) malam WIB.
Di babak adu penalti, eksekutor yang mengalami kegagalan adalah pemain Jepang Yuichi Komano. Tendangannya membentur mistar gawang.
Ini merupakan kali pertama negara berjuluk Guaranies itu melaju ke delapan besar. Di perempatfinal, Roque Santa Cruz dkk. menunggu pemenang antara Spanyol kontra Portugal yang digelar Rabu (30/6/2010) dinihari WIB.
Jalannya Pertandingan
Jepang menggebrak di menit pertama. Sepakan dari luar kotak penalti yang dilepas Yoshito Okubo masih meyamping dari gawang Justo Villar.
Serbuan Samurai Biru belum berhenti. Kali ini giliran Yuichi Komano melepas tembakan jarak jauh dari sayap kanan. Namun bola terlalu pelan dan bisa ditangkap Villar.
Pertahanan Jepang mendapatkan ancaman di menit ke-19. Lucas Barrios berhasil menembus penjagaan pemain Jepang selanjutnya melepaskan eksekusi yang masih bisa ditangkal oleh Eiji Kawashima. Bola liar diamankan Yuji Nakazawa.
Daisuke Matsui! Menit ke-21 Matsui melancarkan tembakan dari luar kotak penalti yang masih membentur mistar gawang Paraguay.
Kans bagi tim Amerika Selatan hadir di menit ke-28. Berawal dari situasi sepak pojok, bola jatuh ke Roque Santa Cruz. Namun tembakan yang dilepasnya masih melenceng dari target.
Enam menit menuju jeda, kerjasama Matsui dan Keisuke Honda menghadirkan kans bagi Jepang. Namun sepakan Honda masih menyamping dari sasaran.
Empat menit selepas restart Nestor Ortigoza berhasil menembus kotak penalti Jepang usai bertukar umpan dengan rekannya. Namun barisan belakang Samurai Biru berhasil mencegah Ortigoza untuk melakukan tembakan.
Menit ke-54, Yugo Nagamoto melepas tembakan dari luar kotak penalti. Jabulani selanjutnya membentur pemain belakang Paraguay. Justo Villar dengan nyaman mencegah bola yang mengarah ke gawangnya.
Cristian Riveros! Tandukan gelandang Paraguay ini usai menerima umpan silang Claudio Morel dari sayap kiri berhasil diamankan oleh Eiji Kawashima.
Di sepanjang menit babak kedua, Jepang lebih banyak mengandalkan tembakan dari luar kotak penalti. Sementara itu Paraguay melepaskan serbuan dari dalam kotak 12 pas.
Upaya pemain pengganti Edgar Barreto di menit ke-77 juga masih belum menyulitkan Kawashima.
Peluang terakhir di babak kedua hadir di masa injury time. Berawal dari tendangan bebas Yasuhito Endo, bola di kotak penalti kemudian ditanduk oleh Yuji Nakazawa. Jabulani coba dikejar Tulio Tanaka namun gagal dijangkau oleh pemain bernomor empat itu.
Dua menit usia babak extra time pertama, Lucas Barrios yang menerima umpan silang menyundul bola ke arah gawang Jepang. Jabulani mendarat tepat di tangkapan Kawashima.
Peluang Paraguay hadir di menit ke-97. Morel yang bergerak di sayap kiri mengirimkan bola ke Nelson Valdez yang berada di dekat kotak penalti. Selanjutnya Valdez yang dikawal Tulio berlari ke arah gawang Jepang. Kawashima yang bergerak maju mematahkan peluang itu.
Keisuke Honda! Tendangan bebasnya di menit ke-98 memaksa kiper Justo Villar untuk menjatuhkan diri guna menyelamatkan gawangnya.
Lewat sebuah situasi kemelut, Edgar Baretto menendang bola yang masih bersarang di jala sebelah atas gawang wakil Asia. Kejadian ini berlangsung di menit ke-100.
Hingga tambahan waktu pertama berakhir, skor masih tepat 0-0.
Valdez kembali kembali memiliki kans di menit ke-108. Namun tandukannya yang memanfaatkan tendangan bebas masih bisa ditangkal Kawashima.
Empat menit menjelang berakhirnya perpanjangan waktu, Jepang memiliki peluang matang. Okazaki yang lolos ke kotak penalti lawan selanjutnya mengirimbola ke tengah, namun tak ada yang menyambut.
Gelombang serangan Jepang berlanjut. Umpan Nagatomo mengarah ke Honda. Namun tandukan pemain andalan Jepang itu masih berhasil ditangkal Villar.
Adu Penalti
Kesempatan pertama didapatkan oleh Paraguay dengan Edgar Baretto sebagai eksekutor pertama. Pemain bernor delapan itu berhasil menyelesaikan tugasnya. Meski kiper Kawashima berhasil melompat ke arah yang benar, namun ia kalah cepat.
Jepang menyamakan skor ketika eksekusi Yasuhito Endo berhasil mengecoh Justo Villar.
Wakil Amerika Selatan berhasil memimpin 2-1� setelah sepakan Lucas Barrios berhasil menjebol gwang Jepang. Kali ini Kawashima kembali kalah cepat dari bola, meski sudah bergerak ke arah yang benar.
Skor berubah menjadi 2-2 ketika tendangan Makoto Hasebe gagal ditahan Villar.
Kawashima kali ini tertipu ketika menghadapi tendangan ketiga Paraguay yang diambil Cristian Riveros. Alhasil skor pun berubah menjadi 3-2 untuk Guaranies.
Jepang gagal di kesempatan ketiga! Tendangan Yuichi Komano gagal dijangkau Villar tapi masih membentur mistar gawang.
Paraguay di atas angin ketika tendangan Nelson Valdes yang diarahkan ke tengah gawang gagal dihentikan oleh Kawashima yang bergerak ke arah kanan.
Eksekusi Keisuke Honda masih menjaga napas Jepang. Tendangannya mengarah ke sudut kanan gawang Paraguay.
Langkah Paraguay ke perempatfinal dipastikan ketika sepakan Oscar Cardozo mengecoh Kawashima. Dengan skor 5-3, tiket delapan besar digenggam wakil Amerika Selatan itu.
Susunan Pemain
Paraguay: 1-Justo Villar; 21-Antolin Alcaraz, 14-Paulo Da Silva, 3-Claudio Morel Rodriguez, 6-Carlos Bonet, 20-Nestor Ortigoza (8-Edgar Barretto 75'), 16-Cristian Riveros, 13-Enrique Vera, 10-Edgar Benitez (18-Nelson Valdes 59'), 9-Roque Santa Cruz (7-Oscar Cardozo 91'), 19-Lucas Barrios
Jepang: 21-Eiji Kawashima; 4-Marcus Tulio Tanaka, 22-Yuji Nakazawa, 5-Yugo Nagatomo, 3-Yuichi Komano, 2-Yuki Abe (14-Kengo Nakamura 80'), 7-Yasuhito Endo, 17-Makoto Hasebe, 16-Yoshito Okubo (11-Keiji Tamada 105'), 18-Keisuke Honda, 8-Daisuke Matsui (9-Shinji Okazaki 65')
Hasil perdelapan final piala dunia 28 dan 29 juni 2010 : Belanda dan brazil lolos ke perempat final
Belanda dan Brazil bertemu di perempatfinal piala dunia 2010.
seru nichhh.
Brazil Gilas Chili Brasil melaju dengan mantap ke babak perempatfinal, usai menghancurkan sesama wakil Amerika Selatan, Chile 3-0. Di delapan besar, Samba akan berhadapan dengan Belanda.
Ketiga gol Brasil dalam laga yang dipentaskan Selasa (29/6/2010) dinihari WIB itu dikemas oleh Juan, Luis Fabiano, dan Robinho.
Laga kedua tim berlangsung menarik. Meski kalah namun Chile juga menunjukkan perlawanan yang ketat.
Di perempatfinal tim asuhan Carlos Dunga akan berjumpa dengan Belanda. Sebelumnya Brasil dan Belanda sudah pernah tiga kali bertemu di Piala Dunia dengan hasil dua kemenangan untuk tim Samba dan satu buat Oranye.
Kemenangan Brasil terjadi di perempatfinal Piala Dunia 1994 dengan skor 3-2 dan semifinal Piala Dunia 1998 dengan skor 5-3 (1-1, 4-2 adu penalti). Sedangkan Negeri Kincir Angin menang 2-0 di semifinal Piala Dunia 1974.
Jalannya Pertandingan
Di menit awal pertandingan, Chile langsung menekan pertahanan Brasil melalui tusukan Arturo Vidal, Mauricio Isla, dan Alexis Sanchez.
Luis Fabiano! Memasuki menit keempat, Fabiano memiliki kans. Setelah berhasil menembus sisi kiri pertahanan Chile tanpa mendapat kawalan berarti, pemain bernomor punggung sembilan itu melepas eksekusi yang masih melenceng jauh dari sasaran.
Empat menit berselang, giliran Gilberto Silva yang memiliki kans membawa Brasil unggul. Namun upaya ini kandas berkat penyelamatan yang dilakukan kiper Chile, Claudio Bravo.
Humberto Suazo! Penyerang Chile ini mendapatkan kans matang. Usai menerima umpan, pemain bernomor punggung sembilan itu sukses melepas tembakan meski mendapat kawalan dari Lucio. Namun tembakannya masih terlalu lemah dan bisa dengan mudah ditangkap Julio Cesar.
Tembakan jarak jauh kembali dilepas Brasil ke arah gawang Chile. Bravo kembali mengkandaskan peluang Samba dengan menjinakkan sepakan Ramires di menit ke-18.
Lucio dijatuhkan di kotak penalti di menit ke-27. Dari tayangan ulang menunjukkan bahwa pemain Inter Milan itu diganjal keras oleh Pablo Contreras dan selanjutnya bola keluar. Wasit memutuskan memberikan corner pada Brasil.
Gol! Brasil membuka skor melalui Juan di menit ke-34. Memanfaatkan sepak pojok yang dilepas Maicon, Juan yang tidak terlalu terkawal menanduk bola yang gagal dijangkau oleh Bravo.
Tiga menit berselang, Selecao semakin memperlebar jarak berkat gol Luis Fabiano. Gol ini diawalai dari gebrakan Robinho dari sayap kiri yang selanjutnya mengirim bola ke tengah.
Jabulani diterima Kaka yang meneruskannya kepada Luis Fabiano. Mendapatkan pengawalan yang tak terlalu ketat, Fabiano kemudian berhasil menghindari Bravo yang maju untuk menutup ruang tembaknya. Kemudian striker Sevilla itu melepas tembakan yang membawa Brasil unggul 2-0.
Kedua tim bermain saling menekan di interval sepuluh menit awal babak kedua.
Pasukan Dunga semakin menjauh di menit ke-59 berkat gol Robinho. Arsitek dari gol ini adalah Ramires yang dengan aksinya berhasil membongkar jantung pertahanan Chile. Selanjutnya Ramires menyodorkan bola kepada Robinho yang berdiri bebas dan melepas tembakan yang gagal dihadang Bravo.
Tertinggal tiga gol tak membuat Chile kendor. La Roja terus berusaha menyerbu gawang Julio Cesar lewat Jorge Valdivia dan Alexis Sanchez.
Robinho hampir menambah koleksi golnya di menit ke-73. Lolos dari jebakan offside, pemain yang pernah berseragam Real Madrid ini kemudian menyerang sisi kiri pertahanan Chile. Selanjutnya Robinho melepas tembakan yang masih bisa ditangkal Bravo.
Semenit berselang giliran Julio Cesar beraksi memblok tembakan Suazo-- yang sebelumnya harus berusaha keras untuk melewati penjagaan Lucio.
Teror Suzao terhadap Brasil belum berakhir. Tiga menit kemudian, tendangan setengah voli pemain bernomor sembilan itu gagal dijangkau Julio Cesar, namun masih mengenai mistar dan bola meninggalkan lapangan permainan.
Enam menit menuju bubaran, Chile kembali berpeluang. Menerima umpan Jorge Valdivia, Jean Beausejour melepas tembakan ke arah tiang jauh. Namun bola masih melintas di samping sasaran.
Kedua tim terus saling melancarkan serangan. Namun hingga laga ditutup tak ada gol tambahan tercipta.
Susunan Pemain
Brasil: 1-Julio Cesar; 4-Juan, 3-Lucio, 6-Michel Bastos, 2-Maicon, 8-Gilberto Silva, 18-Ramires, 10-Kaka (20-Kleberson 79'), 11-Robinho (16-Gilberto Melo 85'), 13-Dani Alves, 9-Luis Fabiano (21-Nilmar 76')
Chile: 1-Claudio Bravo; 18-Gonzalo Jara, 5-Pablo Contreras (21-Rodrigo Tello 46'), 2-Ismael Fuentes, 4-Mauricio Isla (20-Rodrigo Millar 61'), 6-Carlos Carmona, 15-Jean Beausejour, 8-Arturo Vidal, 11-Mark Gonzalez (10-Jorge Valdivia 46'), 7-Alexis Sanchez, 9-Humberto Suazo BELANDA BERJAYA
Belanda melaju ke perempatfinal usai menundukkan Slovakia 2-1. Gol kemenangan tim Oranye dibukukan dua bintang mereka, Arjen Robben dan Wesley Sneijder.
Belanda menghadapi Slovakia di Stadion Moses Mabhida, Durban, Senin (28/6/2010) malam WIB.
Belanda membuka skor lewat Arjen Robben di babak pertama. Tim asuhan Bert Van Marwijk mengunci kemenangan tujuh menit menuju bubaran. Gol hiburan Slovakia dicetak lewat eksekusi penalti Robert Vittek di penghujung pertandingan.
Di perempatfinal, tim Negeri Kincir Angin menanti pemenang pertandingan Brasil vs Chile yang berlangsung Selasa (29/6/2010) dinihari WIB.
Jalannya Pertandingan
Belanda menampilkan Arjen Robben sebagai starter dalam laga yang digelar di Durban, Senin (28/5/2010) malam WIB. Ini kali pertama pelatih Bert Van Marwijk menurunkan pemain Bayern Muenchen itu sebagai starter.
Slovakia langsung mengancam di menit pertama melalui Erik Jendrisek, setelah memanfaatkan bola sodoran Vladimir Weiss. Namun tendangannya dari luar kotak penalti melintas di atas gawang Belanda.
Peluang De Oranje hadir tiga menit berselang. Tetapi sepakan Wesley Sneijder, juga dari luar kotak 12 pas, masih melambung jauh.
Aksi melepaskan tembakan dari luar kotak penalti berlanjut. Menit kelima menjadi giliran Marek Hamsik di mana bola melaju di samping kanan gawang yang dijaga Maarten Stelekenburg.
Van Persie! Menerima umpan dari Dirk Kuyt, pemain Arsenal ini menyundul bola namun masih membentur pemain Slovakia dan hanya berbuah sepak pojok.
Menit sepuluh, Sneijder memperoleh peluang matang. Namun tembakan pemain Inter Milan ini masih bisa diamankan oleh kiper Slovakia Jan Mucha.
Belanda membuka skor di menit ke-18 melalui kaki Arjen Robben.
Gol diciptakan oleh pemain Bayern Muenchen ini dari luar kotak penalti. Usai menerima bola panjang dari daerah pertahanan sendiri, Robben selanjutnya menyerbu dari sisi sebelah kanan.
Selanjutnya eks pemain PSV Eindhoven itu bergerak ke tengah. Meski dibayangi dua hingga tiga pemain belakang Slovakia, namun Robben berhasil selanjutnya melepas eksekusi yang gagal dibendung kiper Jan Mucha. 1-0 Belanda unggul.
Peluang kembali hadir bagi Belanda lima menit menuju jeda. Namun tembakan Van Persie masih belum menyulitkan dan berhasil ditangkal Mucha.
Van Persie kembali gagal memaksimalkan peluang yang didapat. Tiga menit menjelang turun minum, sepakan pemain bernomor sembilan ini dari kotak penalti usai menerima umpan Mark Van Bommel masih gagal menembus sasaran.
Skor 1-0 bertahan hingga peluit tanda istirahat dibunyikan.
Di awal babak kedua, kiper Slovakia Mucha melakukan dua aksi penyelamatan gemilang. Yang pertama dari sepakan Robben dan kemudian dari serbuan Van Persie.
Menit ke-58 Mucha kembali beraksi. Tendangan bebas Robin Van Persie ditepis oleh kiper yang musim depan memperkuat Everton itu.
Sepuluh menit berselang, giliran Maarten Stekelenburg yang beraksi. Kiper Belanda ini berhasil mementahkan dua peluang emas Slovakia yang diciptakan lewat tendangan keras Miroslav Stoch dan sepakan jarak dekat Robert Vittek.
Dirk Kuyt! Memasuki menit ke-72, pemain Liverpool ini melepaskan tembakan keras dari luar kotak 12 pas dan memaksa Mucha untuk beraksi menyelamatkan gawangnya.
Belanda semakin memperlebar jarak keunggulan dengan Slovakia. Tujuh menit menuju bubaran, Wesley Sneijder menggandakan skor bagi De Oranje.
Gol Sneijder ini diawali oleh kesalahan kiper Jan Mucha yang terlalu maju untuk mencegah pergerakan Dirk Kuyt yang merangsek ke sebelah kanan kotak penalti Slovakia. Namun upaya Mucha ternyata gagal dan Kuyt berhasil menguasai bola.
Selanjutnya pemain Liverpool itu mengirim umpan ke tengah. Di sana Sneijder yang tidak terkawal tanpa kesulitan melepas tembakan yang menembus gawang Slovakia. 2-0 Belanda memimpin.
Pemain pengganti Ibrahim Afellay hampir saja membawa Belanda menambah gol. Tendangannya mengenai kaki pemain belakang Slovakia dan mengarah ke gawang Mucha. Namun bola masih gagal menembus sasaran.
Slovakia mendapatkan hadiah penalti di masa injury time usai Stakelenburg menjatuhkan Robert Vittek di kotak terlarang. Eksekusi Vittek berhasil membawa Slovakia mencetak gol namun gol itu hanya bersifat hiburan semata. Sebab pasca gol tersebut, wasit langsung meniupkan peluit panjang.
Susunan Pemain
Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 4-Joris Mathijsen, 3-John Heitinga, 5-Giovanni van Bronckhorst, 2-Gregory Van Der Wiel, 8-Nigel De Jong, 6-Mark Van Bommel, 10-Wesley Sneijder (20-Ibrahim Afellay 90'), 11-Arjen Robben (17-Eljero Elia 70'), 7-Dirk Kuyt, 11-Robin Van Persie (21-Klas Jan Huntelaar 80')
Slovakia: 1-Jan Mucha, 16-Jan Durica, 3-Martin Skrtle, 5-Radoslav Zabavnik (14-Martin Jakubko 86') , 2-Peter Pekarik, 17-Marek Hamsik (10-Marek Spara 86'), 19-Juraj Kucka, 18-Erik Jendrisek (20-Kamil Kopunek 71'), 15-Miroslav Stoch, 7-Vladimir Weiss, 11-Robert Vittek
hasil Piala dunia 2010 : jerman bantai Inggris, argentina atasi meksiko

Jerman dan Argentina maju ke perempatfinal Piala Dunia 2010..
Inggris menangis dan pulang lebih awal..
Argentina akan berduel dengan Jerman di babak perempatfinal. Ini setelah Albiceleste menyingkirkan Meksiko dengan skor 3-1 di perdelapanfinal, Senin (28/6) dinihari WIB.
Dalam laga yang dihelat di Soccer City Stadium itu Carlos Tevez tampil sebagai bintang kemenangan dengan mencetak dua gol, masing-masing babak pertama dan kedua. Sementara satu gol lagi disumbang Gonzalo Higuain yang menjadikannya topskorer sementara dengan empat gol.
Gol hiburan Meksiko dicetak Javier Hernandez.
Jalannya pertandingan
Meksiko mengambil inisiatif serangan sejak awal. Di menit ke-8 tendangan keras Carlos Salcido dari jarak 40 yard masih membentur mistar gawang setelah sempat mengenai tangan Sergio Romero.
Semenit sesudahnya giliran Andres Guardado yang menguji Romero dari luar kotak penalti. Sepakan kaki kiri melengkungnya hanya tipis menyamping di sisi gawang.
Di menit ke-11 akselerasi Lionel Messi melewati hadangan tiga pemain Meksiko diakhiri dengan tendangan chip dari luar kotak penalti namun bola masih dalam jangkaun Oscar Perez.
Tiga menit kemudian Javier Hernandez lewat tendangan jarak jauh membahayakan gawang Argentina namun bola masih melebar.
Di menit ke-26 Argentina berhasil unggul lewat sebuah gol kontroversial yang dicetak Tevez. Diawali kemelut di depan gawang Argentina hasil sepakan Messi, bola kemudian dilob Messi ke arah gawang.
Di sana ada Tevez yang berdiri di depan gawang menyundul bola yang kemudian masuk menjadi gol.
Para pemain Meksiko memprotes gol tersebut karena Tevez sebelum menyentuh bola diklaim sudah berada dalam posisi offside.
Meksiko di menit ke-33 kembali harus kebobolan dan bikin skor jadi 2-0 untuk Argentina. Kesalahan Ricardo Osorio dalam mengumpan di daerah pertahanan dimanfaatkan Higuain yang dengan mudah menaklukkan Perez sebelum mengirim bola ke dalam gawang.
Di menit ke-35 Salcido kembali melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang masih bisa ditepis oleh Romero.
Hernandez kembali punya peluang di masa injury time ketika crossing dari luar kotak penalti deras meluncur ke depan gawang namun gagal digapainya. Romero pun dengan sigap mengamankannya.
Tevez! Di menit ke-53 Tevez yang mendapat bola di depan kotak penalti melepaskan diri dari penjaganya dan melepaskan tembakan keras ke pojok gawang Perez. Gol kedua Tevez membuat Argentina memimpin 3-0.
Di menit ke-61 Pablo Barrera melepaskan tembakan dari sudut sempit namun masih menyamping. Empat menit setelah giliran Salcido melepaskan tembakan keras yang juga masih dapat ditepis Romero.
Meksiko memangkas ketertinggalan di menit ke-71 lewat gol Hernandez. Mendapat bola sodoran di kotak penalti, Hernandez mengecoh Martin Demichelis dan lantas melepaskan tembakan kaki kiri keras ke pojok kanan atas gawang Romero.
Di penghujung pertandingan Messi punya kesempatan mencetak gol. Setelah melewati hadangan dua pemain lawan Messi melepaskan sepakan kaki kiri yang masih dapat dihalau Perez.
Skor 3-1 tetap terpampang di papan skor dan Argentina bertemu Jerman di perempatfinal.
Susunan pemain
Argentina: 22-Sergio Romero; 15-Nicolas Otamendi, 2-Martin Demichelis, 4-Nicolas Burdisso, 6-Gabriel Heinze, 14-Javier Mascherano, 20-Maxi Rodriguez (23-Javier Pastore 86'), 7-Angel Di Maria (17-Jonas Gutierrez 76'), 10-Lionel Messi, 11-Carlos Tevez (8-Juan Veron 68'), 9-Gonzalo Higuain.
Meksiko: 1-Oscar Perez; 16-Efrain Juarez, 2-Francisco Rodriguez, 4-Rafael Marquez, 3-Carlos Salcido, 5-Ricardo Osorio, 18-Andres Guardado (9-Guilermo Franco 62'), 6-Gerardo Torrado, 21-Adolfo Bautista (7-Pablo Barrera 45'), 17-Giovani Dos Santos, 14-Javier Hernandez.
JERMAN GASAK INGGRIS
Jerman tampil gemilang saat berduel dengan Inggris, Minggu (27/6). Der Panser menang telak 4-1 dan melaju ke perempatfinal.
Dalam laga yang dihelat di Free State Stadium itu Jerman mendapat gol-golnnya dari Thomas Mueller (dua), Miroslav Klose dan Lukas Podolski. Inggris memperkecil ketertinggalan lewat Matthew Upson.
Laga tersebut diwarnai kontroversi saat wasit Jorge Larrionda menganulir gol Frank Lampard di babak pertama yang dalam tayangan ulang bola sudah melewati garis.
Di perempatfinal Jerman akan bertemu pemenang partai antara Argentina kontra Meksiko.
Jalannya pertandingan
Di menit ke-4 Mesut Ozil yang mendapsat bola di sisi kiri pertahanan Inggris merangsek masuk ke kotak penalti. Sambil dibayangi Ashley Cole, Ozil melepaskan sepakan yang masih bisa ditahan David James.
Pertandingan memasuki menit ke-20 Jerman membuka skor. Bola panjang dari Manuel Neuer menuju Klose di kotak penalti Inggris dan usai menaklukkan Upson, Klose menyepak bola masuk ke jala Inggris.
Marka pertandingan memasuki setengah jam Klose nyaris membawa Jerman menjauh namun tembakannya masih bisa ditepis James. Dua menit berselang Inggris harus kebobolan lagi. Kali ini akselerasi Mueller di sayap kanan diakhiri dengan umpan ke tiang jauh di mana Podolski bebas berdiri. Dengan mudah Podolski menceploskan bola ke jala James dengan kaki kirinya.
Upson! Inggris memperkecil keadaan jadi 1-2 di menit ke-37. Umpan Steven Gerrard dimaksimalkan jadi gol oleh Upson lewat kepalanya.
Semenit sesudahnya Inggris sebenarnya kembali mencetak gol lewat tendangan keras Frank Lampard dari luar kotak penalti. Namun wasit tak mengesahkannya padahal dalam tayangan ulang bola sudah melewati garis setelah membentur mistar.
Enam menit selepas rehat Lampard lewat tembakan bebas dari jarak jauh punya peluang emas menyamakan skor. Namun bola masih menghantam mistar gawang.
Di menit ke-62 Bastian Schweinsteiger punya peluang dari luar kotak penalti lewat tembakan keras mendatar namun masih melebar. Klose yang berada tepat di depan laju bola sebenarnya bisa menyentuhnya untuk dijadikan gol.
Mueller! Jerman memperbesar keunggulan di menit ke-67 dan skor jadi 3-1. Diawali serangan balik yang digawangi Podolski, bola diumpan ke Schweni di tengah yang kemudian digulirkan ke Mueller di sayap kiri. Mueller dengan kaki kanannya menghajar bola keras menghujam gawang James.
Tak sampai dua menit kemudian Ozil yang membawa bola sendirian di sayap kiri merangsek ke kotak penalti dan mengumpan datar ke depan gawang. Mueller dengan mudah menceploskan bola ke James untuk gol keduanya dan Jerman unggul 4-1.
Gerrard! Di menit ke-80 tendangan dari dalam kotak penalti kapten Inggris itu masih bisa ditepis oleh Neuer.
Skor 4-1 bertahan hingga akhir pertandingan dan Inggris pun pulang kampung!
Susunan pemain
Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm, 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng, 13-Thomas Mueller (15- Piotr Trochowski 72'), 6-Sami Khedira, 7-Bastian Schweinsteiger, 10-Lukas Podolski, 8-Mesut Ozil (9-Stefan Kiessling 83'), 11-Miroslav Klose (23-Mario Gomez 73').
Inggris: 1-David James; 2-Glen Johnson (17-Shaun Wright Philips 87'), 15-Matthew Upson, 6-John Terry, 3-Ashley Cole; 16-James Milner (11-Joe Cole 64'), 4-Steven Gerrard, 8-Fank Lampard, 14-Gareth Barry; 19-Jermain Defoe (21-Emile Heskey 71'), 10-Wayne Rooney
Hasil perdelapan final piala dunia : uruguay lolos ke perempat final
URUGUAY 2- KOREA SELATAN 1
Pertandingan perdelapanfinal antara Uruguay kontra Korsel digelar di Nelson Mandela Bay Stadium, Sabtu (26/6/2010) malam WIB.
Susunan Pemain:
Uruguay: 1-Fernando Muslera, 3-Diego Godin (6-Mauricio Victorino 45'), 2-Diego Lugano, 4-Jorge Fucile, 16-Maxi Pereira, 17-Egidio Arevalo, 15-Diego Perez, 9-Luis Suarez, 10-Diego Forlan, 11-Alvaro Pereira, 7-Edinson Cavani
Korea Selatan: 18-Jung Sung-Ryong, 14-Lee Jung-Soo, 4-Cho Yong-Hyung, 12-Lee Yong-Pyo, 22-Cha Du-Ri, 16-Kim Sung-Yueng, 8-Kim Jung-Woo, 13-Kim Jae-Sung (20-Lee Dong-Gook 60'), 17-Lee Chung-Yong, 10-Park Chu-Young, 7-Park Ji-Sung
Gol pertama Uruguay datang dari Suarez di menit delapan sebelum akhirnya disamakan oleh Lee Chung-Yong pada menit 68.
Uruguay berhasil menggandakan keunggulan di menit 80. Di awali dengan sepak pojok, bola jatuh ke kaki Suarez yang lantas melepaskan tembakan melengkung dan masuk ke gawang Korsel.
jadwal siaran langsung dan prediksi babak 16 Besar Piala dunia 2010
RCTI | 26/06/2010 | Babak 16 Besar | Uruguay vs Korsel |
RCTI | 27/06/2010 | Babak 16 Besar | AS vs Ghana |
RCTI | 27/06/2010 | Babak 16 Besar | Jerman vs Inggris |
RCTI | 28/06/2010 | Babak 16 Besar | Argentina vs Meksiko |
RCTI | 28/06/2010 | Babak 16 Besar | Belanda vs Slovakia |
RCTI | 29/06/2010 | Babak 16 Besar | Brasil vs Chile |
RCTI | 29/06/2010 | Babak 16 Besar | Paraguay vs Jepang |
RCTI | 30/06/2010 | Babak 16 Besar | Spanyol vs Portugal |
Uruguay vs Korea Selatan
Uruguay secara mengejutkan tampil sebagai juara Grup A dengan menyingkirkan dua tim yang lebih "diunggulkan", yakni finalis tahun 2006 Prancis dan tuan rumah Afrika Selatan. Di babak perdelapanfinal mereka bakal menghadapi Korsel yang di Grup B cuma kalah satu kali dari Argentina.
Amerika Serikat vs Ghana
AS tampil penuh spirit di Grup C. Mereka berjuang sampai menit 90 di laga terakhir untuk bisa lolos dari grup tersebut. Kegemilangan mereka lengkap dengan keberhasilan lolos sebagai juara grup, melangkahi Inggris.
Di babak perdelapanfinal, mereka akan menghadapi satu-satunya wakil Afrika yang tersisa: Ghana. Runner-up Grup D ini tampil lumayan di fase grup dengan meraih satu kemenangan, satu hasil imbang dan satu kekalahan. Mereka sukses melangkahi Serbia.
Belanda vs Slovakia
Belanda melaju ke babak perdelapanfinal dengan hasil sempurna; memenangi seluruh laga yang ada di Grup E. Di atas kertas, mereka lebih diunggulkan atas Slovakia.
Namun, jangan salah. Slovakia adalah kuda hitam yang menyingkirkan Italia dari Piala Dunia tahun ini.
Brasil vs Chile
Duel antara sesama tim Amerika Latin. Brasil tak terkalahkan selama fase grup. Satu-satunya cela mereka hanyalah bermain imbang tanpa gol melawan Portugal. Sementara Chile baru kalah di laga terakhir kala menghadapi Spanyol. Di dua laga awal Grup H, La Roja sukses memborong kemenangan.
Argentina vs Meksiko
Argentina juga brilian selama fase grup; melibas semua pertandingan dengan kemenangan. Lionel Messi cs pun tampak solid sehingga layak untuk diunggulkan atas Meksiko.
Pertanyaannya, mampukah Meksiko menghadirkan kejutan lagi seperti kala menundukkan Prancis di Grup A?
Jerman vs Inggris
Dua musuh lama yang bertemu lagi. Terlalu awal memang, tapi apa boleh buat. Jerman tampil relatif bagus di Grup D, meski harus menelan satu kekalahan dari Serbia.
Sementara Inggris tampil standar (kalau tak mau dibilang medioker) dan baru bangkit di laga terakhir Grup C melawan Slovenia. The Three Lions masih harus membuktikan bahwa mereka masih punya taring.
Paraguay vs Jepang
Paraguay tampil sebagai juara Grup F dengan melangkahi juara bertahan Italia. Secara umum, ini menggambarkan kekuatan mereka. Sementara Jepang, semua tentu mengingat bagaimana mereka membuat dinamit Denmark melempem di pertandingan terakhir Grup E.
Spanyol vs Portugal
Satu Big Match lainnya di babak perdelapanfinal. Ambisi Spanyol untuk mengawinkan gelar Piala Eropa dan Piala Dunia sudah mendapatkan ujian di sini. Portugal jelas bukan lawan yang bisa dipandang enteng oleh La Furia Roja.
Keberhasilan Brasil menjawarai Grup G diiringi sebuah kabar buruk. Pilar lini tengahnya, Felipe Melo diragukan bisa bermain di laga perdelapanfinal menghadapi Chile akibat cedera engkel.
Cedera tersebut didapat Melo kala memperkuat tim 'Samba' melawan Portugal yang dihelat Jumat (25/6/2010) malam WIB.
Pemain Juventus tersebut terkena tekel yang dilancarkan oleh bek lawan, Pepe. Akibatnya, Melo tidak mampu bermain sehingga digantikan Josue saat laga memasuki paruh jeda. Karena tindakan berbahaya itu, Pepe pun lantas diberi kartu kuning oleh sang wasit.
Cedera engkel yang dialami Melo ini tampaknya cukup parah. Sehingga ada kemungkinan si pemain akan absen dalam pertandingan yang akan digelar Senin (28/6) di Ellis Park Stadium.
"Pergelangan kaki kirinya terkilir. Ini cukup mengkhawatirkan akibat tekel yang buruk," ucap Jose Luis Runco, tim dokter Brasil kepada Reuters.
"Cedera ini membuat Melo sekarang sulit untuk berjalan. Masalahnya adalah waktu penyembuhan, 48 jam sungguh waktu yang sangat singkat untuk bisa menyembuhkannya. Kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi."
Brasil sekaligus mendapat kabar baik. Robinho yang di laga ini diistirahatkan akibat masalah otot dilaporkan sudah bisa dimainkan.
"Cuma sedikt tidak nyaman. Jadi tak apa kalau pelatih meninggalkan saya agar cedera ini tidak bertambah parah secara kami juga sudah lolos. Saya akan siap untuk hari Senin, tidak ada masalah. Saya siap main," tegas Robinho.