Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Hasil Liga Italia / Seri A 29 dan 30 November 2009,Inter Menang , Juve Kalah, Milan Diselamatkan Huntelaar

Hasil Liga Italia 30 November 2009
Atalanta 1 - 2 AS Roma
Bari 2 - 1 Siena
Cagliari 2 - 0 Juventus
Chievo 1 - 0 Palermo
Inter Milan 1 - 0 Fiorentina
Lazio 0 - 0 Bologna
Parma 1 - 1 Napoli
Catania 0 - 2 AC Milan

AC MILAN MENANG
Huntelaar menyelamatkan milan dengan 2 gol di menit menit injury time
AC Milan naik ke posisi dua klasemen sementara setelah menundukkan Catania dengan skor 2-0. Dua gol kemenangan Rossoneri diborong Jan Klaas Huntelaar saat laga masuk masa injury time.

Bertanding di Stadio Angelo Massimino, Senin (30/11/2009) dinihari WIB, Milan dipaksa bekerja keras sebelum memastikan didapatnya tiga poin. Andrea Pirlo dkk baru bisa mencetak gol pertama di menit 93 lewat Huntelaar dan gol kedua dua menit berselang dari nama yang sama.

Tambahan tiga poin mengantar Rossoneri menggusur Juventus dari posisi dua klasemen dengan poin 28. Bianconeri gagal dapat poin setelah pada pertandingan sebelumnya ditundukkan Cagliari 0-2.

Catania - Andujar; Bellusci, Silvestre, Spolli, Alvarez; Biagianti, Carboni, Llama; Martinez, Mascara; Morimoto.

MILAN - Dida; Abate, Nesta, Thiago Silva, Zambrotta; Flamini, Ambrosini; Pato, Seedorf, Ronaldinho; Borriello.


Inter Milan makin kokoh berdiri di puncak klasemen Seri A. Menjamu Fiorentina di Giuseppe Meazza, Minggu (29/11/2009) malam WIB, Diego Milito mencetak satu-satunya gol kemenangan 1-0 Nerazzurri.

Tambahan tiga angka ini membuat perolehan poin Inter menjadi berjumlah 35 dari 14 loaga yang sudah dilalui. Anak asuh Jose Mourinho unggul delapan angka atas Juventus yang pada laga lain ditundukkan Cagliari 0-2.

Jalannya pertandingan.

Bertanding di depan pendukungnya sendiri, Inter langsung berusaha menekan tamunya sejak menit awal. Namun peluang bersih Nerazzurri baru datang di menit 14 saat tendangan Sulley Muntari masih melenceng, padahal jika dia mau mengirim bola pada Samuel Eto'o yang berdiri bebas hasilnya mungkin akan berbeda.

Dua menit berselang Inter, yang tengah pekan lalu ditumbangkan Barcelona 0-2 di Liga Champions, kembali dipaksa menelan kekecewaan saat sepakan Diego Milito dengan gemilang dihalau Sebatien Frey dengan kakinya. Fiorentina mencoba menggebrak di menit 23, namun tandukan Alberto Gilardino meneruskan tendangan bebas mengarah tepat ke pelukan Julio Cesar.

Pertandingan berjalan cukup seru lantaran kedua kesebelasan sama-sama bermain terbuka. Di menit 29 Inter kembali punya peluang membuka keunggulan kalau saja tendangan voli Ricardo Quaresma menyongsong bola operan Muntari tidak melayang tinggi.

Di awal babak kedua, gantian Fiorentina lebih memegang kedali. Meski begitu, Inter justru mampu menjebol gawang La Viola di menit 50 setelah tandukan Esteban Cambiasso ditanduk dengan sempurna oleh Walter Samuel.

Namun wasit langsung membatalkan gol tersebut karena sang bek Argentina tersebut dianggap lebih dulu melanggar bek Dario Dainelli.

Setelah klaim penalti Juan Vargas dimentahkan wasit di menit 56, kerjasama Quaresma dan Milito kembali membuat kubu Fiorentina was-was. Namun kembali Frey membuat penyelamatan gemilang menjinakkan bola pantulan Milito, sementara upaya rebound Muntari juga gagal berujung gol.

Milito kembali memiliki peluang membawa Inter unggul saat Milito tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Frey. Kalau kali ini gol kembali gagal tercipta, itu karena sepakan striker asal Argentina itu masih meleset dari sasaran.

Sepuluh menit sebelum bubaran Inter justru nyaris tertinggal saat sepakan Gilardino sukses melewati dua bek lawan dan melepaskan tendangan yang tak mampu dihalau Cesar. Namun keberuntungan masih menaungi Inter lantaran bola tak masuk ke gawang karena membentur tiang.

Justru Inter yang akhirnya membuka keunggulan di menit 85 menyusul pelanggaran Gianluca Comotto terhadap Milito di kotak terlarang, yang membuat wasit menunjuk titik putih. Milito yang maju sebagai eksekutor menuntaskan tugasnya dan membawa Inter unggul 1-0.

Melalui Eto'o, Inter nyaris memperbesar keunggulan. Namun striker Kamerun itu tak mampu menambah jumlah golnya karena bola yang dia sepak justru tepat mengarah ke Frey. Skor 1-0 tak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.

Susunan pemain

Inter: Julio Cesar; J Zanetti, Lucio, Samuel, Chivu; Stankovic, Cambiasso, Muntari (Thiago Motta 73); Quaresma (Mancini 73), Milito (Vieira 87), Eto'o

Fiorentina: Frey; Comotto, Kroldrup, Dainelli (De Silvestri 77), Gobbi; Montolivo, C Zanetti; Marchionni (Jorgensen 18), Santana (Castillo 86), Vargas; Gilardino

JUVE KALAH
Juventus gagal menambah angka di akhir pekan ini. Melawat ke Cagliari, 'Zebra' menyerah 0-2, yang sekaligus menjadi kekalahan ketiga mereka di musim 2009/10.

Dengan hasil itu Juve tetap berada di posisi dua klasemen sementara dengan 27 poin, namun posisi mereka dapat tergeser karena AC Milan yang mengoleksi 25 angka baru akan memainkan laga melawan Catania, dinihari nanti.

Sedangkan bagi Cagliari kemenangan mereka ini seakan menjadi obat dari kekalahan 3-4 dari Milan di akhir pekan lalu. Alessandro Dessena dkk kini naik ke peringkat tujuh dengan 22 poin.

Dalam laga yang digelar di Stadion Saint Elias, Minggu (29/11/2009) malam WIB, tersebut dua gol kemenangan Cagliari dihasilkan oleh Nene dan Allesandro Matri.

Juve sendiri tidak berhasil mengoptimalkan penguasaan bola yang mereka miliki. Situs Soccernet mencatat tim tamu mendominasi laga dengan perbandingan 68:32. Namun mereka hanya mampu melakukan dua kali tembakan ke arah gawang sedangkan Cagliari melakukannya empat kali.


Jalannya pertandingan

Pertandingan dimulai dengan tempo sedang. Kedua tim tampak berhati-hati dalam mengawali laga.

Juventus yang memiliki materi pemain lebih baik menguasai jalannya laga. Namun pengusaaan bola yang mereka lakukan tidak banyak membuahkan pergerakan nyata maupun peluang.

Mereka hanya mampu mendapatkan peluang dari tendakan luar kotak penalti yang dihasilkan Diego sebanyak dua kali dan Claudio Marchisio, yang semuanya masih belum membahayakan gawang Cagliari.

Sedangkan tuan rumah lebih menerapkan permainan efektif. Meski tak banyak memegang bola, mereka cukup sering dalam melakukan penetrasi dan melakukan tendangan spekulasi.

Setelah sempat menghasilkan peluang melalui Naves Jeda dan Davide Biondini, Cagliari berhasil menggetarkan jala gawang Gianluigi Buffon melalui tendangan keras Nene di menit 30.

Mendapat umpan dari Biondini dalam situasi set pieces, dia melepaskan tembakan kaki kanan dari seperempat lapangan sebelah gawang Juve yang diarahkan ke pojok kanan atas. Skor 1-0 bertahan sampai turun minum.

Di babak kedua volume serangan malah menurun. Juventus yang tertinggal masih saja kesulitan membongkar pertahanan Cagliari yang cukup rapat.Mereka malah kebobolan di menit 89 melalui sontekan Fransesco Pisano dalam skema serangan balik.

Susunan pemain

Cagliari:
Marchetti, Astori, Lopez, Conti, Agostini, Pisano, Cossu (Parola '72), Lazzari (Dessena '65), Biondini, Jeda, Nene (Matri '61),

Juve:
Buffon,Chiellini, Cannavaro, Molinaro (Giovinco '80), Caceres, Sissoko (Tiago '84), Poulsesn, Amauri, Diego, Marchisio (Del Piero '61), Camoranesi

Hasil liga inggris 28 dan 29 november 2009 : MU bantai Pompey,Liverppol menang derby,chelsea sempurna, City seri lagi

Hasil liga inggris 28 dan 29 november 2009

Blackburn R. 0 - 0 Stoke C.
Fulham 1 - 1 Bolton W.
Manchester C. 1 - 1 Hull C.
Portsmouth 1 - 4 Manchester U.
West Ham U. 5 - 3 Burnley
Wigan Athletic 1 - 0 Sunderland
Aston Villa 1 - 1 Tottenham H.

LIVERPOOL MENANG DERBY
Liverpool membuktikan diri sebagai penguasa kota Liverpool dengan memenangi laga derby Merseyside menghadapi Everton. Bermain di kandang lawan, The Reds mengemas kemenangan 2-0.

Meski banyak mendapat tekanan dari para pendukung Everton di Goodison Park, Minggu (29/11/2009), tapi Liverpool sukses mencuri dua gol lewat bunuh diri Joseph Yobo dan Dirk Kuyt.

Tiga angka ini membawa Liverpool naik ke peringkat enam klasemen Premiership dengan nilai 23. Sedangkan Everton terbenam di peringkat 15 karena baru mengoleksi 15 poin.

Jalannya pertandingan
Liverpool yang tampil sebagai tamu justru langsung memegang kendali permainan. Hasilnya, sebuah gol bunuh diri Yobo di menit ke-10 membuat 'Si Merah' memimpin 1-0.

Gol itu bermula dari tendangan keras Javier Mascherano dari luar kotak penalti dan bola berbelok arah karena kena kaki Yobo. Kiper Tim Howard tak bisa berbuat banyak melihat gawangnya bobol.

Seperempat jam laga berjalan, Liverpool mendapat sebuah peluang lagi ketika Steven Gerrard melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti yang masih bisa dijinakkan Howard.

Semenit berselang, Diniyar Bilyaletdinov membuang sebuah kesempatan emas buat Everton. Berdiri bebas di muka gawang Liverpool, tendangan gelandang Rusia itu malah menyamping.

Everton makin bersemangat mengejar ketinggalannya. Di menit 27, umpan sundulan Marouane Fellaini disambar tendangan kaki kiri Jo, tapi kiper Pepe Reina tanpa kesulitan menangkap si kulit bundar.

Dua menit kemudian, Steven Pienaar yang tampil enerjik mencoba peruntungannya. Tapi tendangan keras gelandang Everton asal Afrika Selatan itu dijinakkan oleh Reina dengan mudah.

Everton harus mengutuki kesialan di menit 33. Jo berhasil menjebol gawang Reina dengan kaki kirinya, tapi gol itu dianulir wasit karena ada tiga pemain yang off-side.

Setelah sepi peluang, Liverpool kembali mengancam di menit 40. Umpan silang Glen Johnson ditanduk Federico Insua, tapi Howard dengan sigap menepis bola ke luar arena.

Tiga menit menjelang laga rehat, Everton kembali mendapati golnya dianulir wasit. Gol yang datang dari sundulan Jo itu tidak diakui ofisial karena sang striker sudah off-side.

Everton yang penasaran karena serangan-serangannya mentah, terus mencoba di babak kedua. Memasuki menit 57, Pienaar kembali menguji Reina dengan tendangannya, tapi bola terlalu mudah diamankan.

Liverpool harus berterima kasih kepada Reina yang di menit 70 menyelamatkan gawangnya dengan cara luar biasa. Pertama, sundulan Tim Cahill ditepisnya, lalu bola rebound yang ditendang Fellaini kembali ia hadang.

Menit 80, justru malah Liverpool yang sukses mencetak gol kedua. Tendangan Albert Riera berhasil ditepis Howard, tapi bola muntah disontek Kuyt dengan mudah. 2-0 buat The Reds.

Riera yang baru sembuh dari cedera kembali mengancam di menit 88, tapi tendangannya dihadang kaki Howard. Alhasil, skor 2-0 buat Liverpool pun bertahan hingga pertandingan berakhir.

Susunan pemain
Everton: Howard; Hibbert, Distin, Yobo (Neill 86), Baines; Pienaar, Fellaini, Cahill (Yakubu 82), Heitinga, Bilyaletdinov; Jo (Saha 66)

Liverpool: Reina; Johnson, Carragher, Agger, Insua; Mascherano, Lucas, Kuyt, Gerrard, Aurelio (Riera 78); Ngog (Benayoun 75)

CHELSEA BANTAI ARSENAL
Chelsea berhasil memenangi laga derby London dengan memecundangi Arsenal 3-0. Didier Drogba menjadi protagonis kemenangan The Blues dengan sumbangan dua golnya.

Meski bermain di kandang Arsenal, Emirates Stadium, Minggu (29/11/2009), Chelsea tampil jauh lebih baik. Praktis cuma di awal pertandingan saja Arsenal bisa mengendalikan permainan.

Setelah terjadi deadlock di 40 menit pertama pertandingan, lima menit sebelum rehat Chelsea akhirnya memecah kebuntuan setelah Drogba menyambut umpan silang Ashley Cole ke tiang jauh gawang Manuel Almunia.

Arsenal kebobolan gol kedua di injury time babak pertama. Kembali crossing Ashley Cole membuat masalah karena Thomas Vermaelen yang bermaksud membuang bola malah menyontek si kulit bundar ke gawang sendiri.

The Gunners kian terpuruk setelah di menit 86 Drogba mencetak gol keduanya melalui tendangan bebas. Free kick penyerang Pantai Gading itu meluncur masuk gawang Arsenal tanpa bisa dicegah oleh Almunia.

Kemenangan atas Arsenal ini membuat Chelsea kokoh di puncak klaseme Liga Primer dengan nilai 36. 'Si Biru' melebarkan jarak dari runner-up Manchester United jadi lima angka lagi.

Sedangkan buat Arsenal, kekalahan ini menjadikan tim asuhan Arsene Wenger itu gagal merebut kembali posisi tiga yang dihuni Tottenham Hotspur.

Susunan pemain
Arsenal: Almunia; Sagna, Gallas, Vermaelen, Traore; Nasri (Rosicky 66), Fabregas, Denilson, Song (Walcott 46), Arshavin; Eduardo (Vela 57)

Chelsea: Cech; Ivanovic, Terry, Carvalho, Ashley Cole (Ferreira 72); Obi Mikel, Essien, Lampard, Joe Cole (Deco 68); Drogba (Malouda 87), Anelka




MU BANTAI POMPEY
Manchester United sukses meraih tiga angka dalam lawatan ke kandang Portsmouth. Dalam laga yang diwarnai tiga tendangan penalti itu, MU unggul 4-1.

Pada pertandingan yang dihelat di Fratton Park, Sabtu (28/11/2009) malam WIB, Wayne Rooney mencetak tiga buah gol, yang dua di antaranya tercipta dari titik putih. Sementara satu gol MU lainnya tercipta lewat tendangan bebas Ryan Giggs.

Portsmouth hanya mampu mencetak satu gol lewat Kevin-Prince Boateng. Gol Boateng ini juga tercipta dari kotak penalti setelah Tomasz Kusczak dianggap melakukan pelanggaran oleh wasit Mike Dean. Pelanggaran yang sangat dipertanyakan oleh pemain-pemain MU lantaran mereka merasa Kusczak tak melakukan pelanggaran apa pun.

Dengan hasil ini MU mengoleksi poin 31 dan berada di posisi dua. Mereka berselisih dua poin dari pemuncak klasemen, Chelsea, yang baru bermain hari Minggu. Sedangkan Porstmouth masih berada di dasar klasemen dengan koleksi nilai tujuh.

Bagi Avram Grant, kekalahan ini bukanlah awal yang bagus. Pria asal Israel itu baru saja ditunjuk melatih Portsmouth beberapa hari silam, dan laga melawan MU merupakan laga perdananya dengan Pompey.

Jalannya Pertandingan

Dua belas menit pertandingan berjalan MU mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol. Berawal dari sepakan bebas Ryan Giggs, bola kemudian dihantam oleh Paul Scholes dengan tembakan first-time. Namun, bola masih melambung di atas mistar gawang.

Lima menit berselang giliran Portsmouth yang mendapatkan peluang emas. Adalah Jamie O'Hara yang memiliki kans tersebut. Gelandang asal Inggris ini melepaskan tembakan deras nan terarah, tetapi Tomasz Kusczak masih terlalu tangguh dan bisa menepisnya.

MU akhirnya unggul di menit 25 setelah Wayne Rooney dijatuhkan di kotak penalti. Pemain bernomor 10 itu pun didaulat untuk menjadi eksekutornya.

Sepakan kaki kanan Rooney terbaca oleh kiper Asmir Begovic. Namun, sang kiper tak mampu menjangkau bolanya. Sejak menit 25, MU memimpin 1-0.

Namun keunggulan tersebut hanya bertahan sampai menit 32. Wasit Mike Dean memberikan penalti untuk Portsmouth setelah Kusczak dianggap melakukan pelanggaran. Padahal dari siaran ulang terlihat bahwa kiper asal Polandia itu bersih kala meninju bola di udara.

Protes pemain MU tak digubris dan penalti tetap dijalankan. Kevin-Prince Boateng sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Skor berubah menjadi 1-1 dan bertahan hingga turun minum.

Laga babak kedua memasuki menit 48, MU akhirnya kembali memimpin. Lagi-lagi Rooney menjadi pendulang golnya.

Diawali sebuah umpan panjang dari lapangan tengah, bola kemudian diterima Ryan Giggs di luar kotak penalti Portsmouth. Giggs pun langsung mengoper kepada Rooney yang ada di sisi kirinya. Dengan satu sontekan kaki kiri, pemain bernomor 10 itu menceploskan bola ke jala Pompey.

Unggul 2-1 tak menyurutkan serangan tim tamu. Tusukan Giggs dari sisi kiri akhirnya berbuah manis pada menit 54. Gelandang veteran asal Wales itu dijatuhkan di kotak terlarang dan membuat MU mendapatkan penalti keduanya, atau penalti ketiga dalam laga ini.

Rooney kembali maju menjadi algojo. Dan seperti pada kesempatan sebelumnya, ia tak mengecewakan. Striker internasional Inggris itu sukses mencetak hat-trick dan membawa timnya unggul 3-1.

Giggs melengkapi kemenangan 'Setan Merah' pada menit 87 lewat sebuah tendangan bebas kaki kiri. Bagi The Welsh Wizard, ini merupakan gol ke-100 dirinya di Liga Inggris.

Skor akhir 4-1 untuk kemenangan MU.

Susunan Pemain

Portsmouth: Asmir Begovic, Marc Wilson, Younes Kaboul, Michael Brown, Hermann Hreidarsson, Tal Ben-Haim, Kevin-Prince Boateng, Jamie O'Hara, Hassan Yebda (John Utaka 78), Frederic Piquionne (Nwankwo Kanu 63), Aruna Dindane (Tommy Smith 81).

Manchester United: Tomasz Kuszczak, Nemanja Vidic, Wes Brown, Patrice Evra, Gary Neville, Darren Fletcher, Michael Carrick (Anderson 76), Paul Scholes, Ryan Giggs, Antonio Valencia, Wayne Rooney.

SPURS SERI

Keganasan Tottenham Hotspur yang pekan lalu mencabik-cabik Wigan Athletic 9-1 tak berbekas di kandang Aston Villa. Pertandingan antara kedua tim berkesudahan 1-1.

Di Stadion Villa Park, Minggu (29/11/2009) dinihari WIB, Villa unggul terlebih dahulu lewat gol Gabriel Agbonlahor sebelum Michael Dawson menjadikan Spurs pulang dengan satu angka.

Bagi Spurs, hasil ini memang membuat mereka naik ke posisi tiga dengan nilai 26. Tapi The Lilywhites bisa saja disusul lagi oleh Arsenal yang baru bertanding Minggu (29/11) malam.

Sementara bagi Villa, kegagalan mengalahkan Spurs menjadikan mereka tetap berada di posisi lima dengan nilai 23.

Jalannya pertandingan
Spurs berusaha meneruskan agresivitasnya dengan langsung menekan. Hasilnya, di menit keempat sebuah tendangan keras Niko Kranjcar memaksa kiper Villa Brad Friedel terbang men-tipnya.

Namun justru Villa yang unggul duluan melalui gol Agbonlahor di menit ke-10. Sebuah sepak pojok diikuti terjadinya kemelut di kotak penalti Spurs, dan Agbonlahor yang berdiri di mulut gawang menyontek bola masuk gawang.

Spurs berusaha terus menyerang. Menit 21, sebuah tendangan Jermain Defoe ditepis Friedel dan bola muntah coba disambar Dawson, tapi Carlos Cuellar yang berdiri di garis gawang menyelamatkan gawang Villa.

Lima menit memasuki babak kedua, kembali Spurs beroleh peluang. Kali ini giliran Kranjcar menembakkan bola hasil umpan Peter Crouch, tapi Friedel dengan sigap menepis bola.

Saat pertandingan berusia 73 menit, Spurs bisa menjebol gawang Villa melalui kaki Defoe. Tapi gol itu tidak diakui keabsahannya oleh wasit karena Defoe dianggap mengontrol bola dengan tangan.

Empat menit berselang, Spurs akhirnya berhasil menyamakan kedudukan jadi 1-1. Menguasai bola dari jarak 12 meter, Dawson melepaskan tembakan voli yang gagal dibendung Friedel.

Di sisa waktu yang ada, Spurs berusaha menambah gol. Sebuah sundulan Emile Heskey di menit terakhir dengan menyambut umpan silang Ashley Young melambung tipis di atas mistar Villa.

Kans terakhir Spurs datang lewat kaki Defoe. Tapi tendangan deras Defoe yang menyusur tanah masih melebar di kiri gawang Friedel dan laga pun berakhir tanpa pemenang.

Susunan pemain
Villa: Friedel; Beye, Dunne, Cuellar, L. Young; Milner, Reo-Coker (Sidwell 71), Petrov, A. Young; Agbonlahor, Carew (Heskey 76)

Tottenham: Gomes; Corluka, Bassong, Dawson, Assou-Ekotto; Lennon, Palacios (Jenas 66), Huddlestone, Kranjcar (Keane 79); Crouch, Defoe

CITY SERI LAGI
Manchester City belum juga dapat keluar dari momentum buruknya di Liga Inggris. Hasil imbang 1-1 melawan Hull City, membuat Kolo Toure dkk menelan hasil imbang selama tujuh kali berturut-turut.

Tercatat sejak menekuk West Ham 3-1 di City of Manchester Stadium, 28 September silam, tim asuhan Mark Hughes itu belum pernah meraih kemenangan lagi di Liga Primer. Enam pertandingan terakhir yang mereka jalani sebelum ini selalu berakhir dengan hasil imbang.

Dan saat menjamu Hull, Sabtu (28/11/2009) WIB itu, The Citizens juga tidak mendapati perbaikan hasil. Sempat memimpin melalui gol yang dicetak oleh Shaun Wright-Phillips di akhir babak pertama, tuan rumah akhirnya kebobolan oleh gol dari Jimmy Bullard dari titik putih di menit 82.

Dari tayangan kamera menunjukkan bahwa wasit Lee Probert tidak jelas menunjuk titik dua belas pas atas dasar apa. Pasalnya seiring dengan gerak bola, terjadi semacam adegan handsball yang dilakukan oleh Joleon Lescott dan jatuhnya Jan Vennegor of Hesselink setelah terlibat duel dengan Kolo Toure.

Di laga itu, City kembali diperkuat oleh Robinho yang sudah lama absen. Dengan tambahan satu angka tersebut City tetap berada di posisi enam dengan poin 22. Sedangkan naik ke peringkat 14 dengan 16.

Bermain di depan publik sendiri City sedikit lebih unggul dalam penguasaan bola sebagaimana yang tercantum dalam situs Soccernet yang mencatat tuan rumah mendominasi pengusaan bola dengan perbandingan 56:42.

Susunan pemain

City: Given, Richards, Toure, Lescott, Bridge, De Jong, Ireland, Wright-Phillips, Tevez, Robinho (Bellamy '76), Adebayor Cruz '68).

Hull: Duke, McShane, Gardner, Zayatte, Dawson, Bullard, Marney (Boateng '62), Garcia, Geovanni (Barmby '62), Hunt, Altidore (Vennegor '73).

Jadwal dan Prediksi Liga Inggris , 28 dan 29 November 2009, Derby panas Liverpool dan London

Jadwal dan Prediksi Liga Inggris , 28 dan 29 November 2009

Blackburn Rovers v Stoke City Ewood Park
Fulham v Bolton Wanderers Craven Cottage
Manchester City v Hull City City of Manchester Stadium
Portsmouth v Manchester United Fratton Park
West Ham United v Burnley Upton Park
Wigan Athletic v Sunderland DW Stadium
Aston Villa v Tottenham Hotspur Villa Park
Wolverhampton Wanderers v Birmingham Molineux Stadium
Everton v Liverpool Goodison Park
Arsenal v Chelsea Emirates Stadiu

DUA DERBY PANAS
Dua kota besar di Inggris, London dan Liverpool, akan jadi sorotan para penggemar Premier League pekan ini. Pasalnya, akan tersaji dua partai tim sekota alias derby yang panas.

Di Liverpool, Everton akan menjadi tuan rumah bagi musuh bebuyutannya, Liverpool. Pentas panas itu akan dipanggungkan di Stadion Goodison Park, Minggu (29/11/2009).

Dari segi signifikansi, sebenarnya partai ini tidak terlalu berpengaruh ke persaingan di papan atas mengingat Everton tengah terbenam di posisi 14, sedangkan Liverpool tertahan di ranking ketujuh.

Tapi dari segi gengsi, tak diragukan lagi, partai Everton kontra Liverpool adalah sebuah pentas yang panas karena mempertaruhkan gengsi sebagai penguasa kota pelabuhan itu.

Tekad untuk memenangi pertandingan itu tidak cuma datang dari fakta bahwa mereka harus segera memperbaiki prestasi, tapi juga lahir dari fakta bahwa lawan mereka adalah 'tetangga sebelah' yang siap mempermalukan.

Khusus bagi Liverpool, pertandingan melawan Everton berasa krusial karena The Reds baru saja tersingkir dari Liga Champions. Untuk terus menjaga asa jadi juara, atau setidaknya posisi empat, 'Si Merah' harus berjuang keras untuk menang.

Liverpool mendapat suntikan kekuatan yang berarti dengan sudah pulihnya kapten Steven Gerrard. Meski Fernando Torres diperkirakan masih akan menepi, kehadiran Gerrard bisa menambah kekuatan secara teknis maupun mental.

Beberapa jam kemudian, mata para penggemar dipaksa untuk bergerak ke selatan menuju London. Di Emirates Stadium, terpapar sebuah duel keras dua tim raksasa: Arsenal vs Chelsea.

Pertandingan diprediksi akan berjalan menarik karena kedua tim tengah berada dalam grafik penampilan yang menanjak. Di Liga Champions tengah pekan ini, The Gunners dan The Blues sama-sama memetik kemenangan.

Berbeda dengan partai di Liverpool, duel Arsenal kontra Chelsea berarti sangat besar bagi pergerakan posisi di klasemen. Chelsea adalah penghuni peringkat teratas dan Arsenal berada dua strip di bawahnya. 'Si Biru' tentu ingin menggenggam kuat-kuat tampuknya dan di sisi sebaliknya, 'Gudang Peluru' ingin merapatkan jarak.

Tapi baik Arsenal mau pun Chelsea harus mewaspadai pergerakan penghuni peringkat dua, Manchester United. Bertandang ke tim terbuncit, Portsmouth, Sabtu (28/11), 'Setan Merah' di atas kertas akan membawa pulang tiga angka.

Bila MU berhasil menang atas Portsmouth, tekanan kepada Arsenal dan Chelsea akan membesar dan setiap kesalahan --walau kecil-- bisa menghukum mereka.
Sempat cedera, Frank Lampard kini sudah pulih dan siap dimainkan saat Chelsea bertandang ke Arsenal. Tapi karena punya terlalu banyak gelandang, Carlo Ancelotti malah pusing dibuatnya.

Lampard mengalami cedera yang membuatnya absen saat Chelsea menundukkan Wolverhampton 4-0 serta menang 1-0 atas FC Porto di Liga Champions. Jelang laga bigmatch kontra The Gunners, kabar baik datang karena dia sudah mulai pulih dan diyakini akan bisa dimainkan di Emirates Stadium.

Hal tersebut jelas menguntungkan Chelsea mengingat kontribusi besar yang kerap diberikan Lampard selama ini. Di sisi lain, kehadiran gelandang 30 tahun itu juga akan menjadi suntikan motivasi saat harus berduel dengan saudara sekotanya itu.

Tapi Ancelotti kini justru mengaku pusing dengan kabar dari ruang medis tersebut. Pulihnya Lampard berarti dia kini punya lima gelandang hebat yang siap dimainkan, padahal dia cuma butuh tiga nama untuk posisi lapangan tengah itu.

"Saya punya empat gelandang dalam kondisi yang sangat baik - (Michael) Ballack, Lampard, (John Obi) Mikel, (Michael) Essien, (Florent) Malouda - dan saya hanya bisa memainkan tiga orang di lapangan," ungkap Ancelotti di Reuters.

"Proses penyembuhannya (Lampard) tepat waktu dengan laga derby yang penting itu, bukan hanya kontribusinya di atas lapangan tapi juga dari sisi psikologi," lanjut Carletto.

Meski saat ini masih duduk di puncak klasemen, Chelsea layak khawatir saat harus mendatangi 'Gudang Peluru'. Anak asuh Arsene Wenger sejauh ini disebut-sebut sebagai klub dengan permainan terbaik di Liga Inggris dengan mengandalkan umpan pendek dan cepat dari kaki ke kaki.

Untuk itulah Ancelotti menilai dia perlu gelandang yang tepat di lapangan tengah untuk memutus alur permainan The Gunners.

"Mengendalikan lini tengah adalah penting. Jika mereka bisa mengendalikannya, maka mereka akan sangat menyulitkan kami," pungkas mantan pelatih AC Milan itu.


ARSENAL VS CHELSEA
Berlaga di kandang sendiri, Arsenal tak akan turun dengan tim terbaik karena cedera Robin van Persies dan Kieran Gibbs. Arsene Wenger kini mungkin makin khawatir karena William Gallas juga diragukan bisa merumput.

Sesungguhnya bukan Van Persie dan Gibbs saja yang dipastikan tak akan berada dalam skuad saat Arsenal menjamu Chelsea, Minggu (29/11/2009) malam WIB. Tercatat Gael Clichy, Johan Djourou, Abou Diaby dan Nicklas Bendtner dipastikan absen karena cedera yang berbeda.

Malang buat The Gunners, kini mereka terancam kehilangan satu pemain penting lainnya. Cedera Gallas saat bertubrukan dengan Andrey Arhavin di Liga Inggris akhir pekan kemarin belum pulih benar. Gelandang Prancis itu dikhawatirkan cuma bisa jadi penonton dalam Derby London antara The Blues kontra The Gunners.

"Ada tanda tanya besar soal kondisinya (Gallas) saat ini. Saya tak bisa bilang kalau William Gallas akan bermain, itu disayangkan. Angkelnya mungkin sudah membaik, tapi matanya benar-benar masih bengkak," ungkap Wenger di Skysports.

"Dia menggunakan lensa kontak dan saat ini dia tak bisa memakainya. Kami harap kondisinya akan membaik di hari Minggu. Dia masih belum nyaman, tapi saya yakin karena dia masih punya tiga hari," sambung Wenger.

Pelatih asal Prancis itu beruntung tak juga harus kehilangan Arshavin. Meski mengalami luka akibat benturan dengan Gallas tersebut, sang striker dalam kondisi baik dan siap dimainkan.

"Arshavin terguncang, tapi dia baik-baik saja," pungkas pelatih berjuluk Profesor itu.

Arsenal adalah bagian dari perjalanan karir Nicolas Anelka dan ia pernah mengecap sukses di sana. Namun ia merasa akan lebih sukses lagi jika bisa memenangi Liga Inggris bersama Chelsea.

Hal tersebut diungkapkan Anelka menjelang pertarungan kedua tim di Emirates Stadium hari Minggu (28/11/2009) lusa. Ia akan berada di pihak The Blues untuk menghadapi tim yang pernah diperkuatnya pada periode 1997-1999 itu.

Sewaktu berseragam The Gunners, Anelka ikut menyimpan medali saat timnya menjuarai Premiership musim 1997/1998. Di musim yang sama ia juga turut mengangkat Piala FA yang juga dimenangi Arsenal.

Keluar dari London utara pada musim panas 1999, striker Prancis kelahiran 14 Maret 1979 itu sempat mengalami fase sulit dan banyak tekanan, sebelum ia menemukan kembali performanya, dan itu bertahan hingga kini di Stamford Bridge.

"Memenangi titel Liga Inggris dengan Chelsea akan terasa lebih besar dibanding ketika saya meraihnya bersama Arsenal," tutur Anelka. "Itu artinya saya ada di salah satu tim terbesar di dunia. Ketika memenanginya dengan Arsenal, saya menghargainya. Kadang-kadang Anda hanya punya satu kesempatan dalam hidup. Saya pernah mendapatkan itu sebelumnya, dan kini punya kesempatan kedua untuk memenanginya lagi.""

“Saya menunggu lama untuk memenangi sesuatu lagi di Inggris. Saya menang Piala FA musim lalu dan mudah-mudahan musim ini bisa menjuarai liga. Saya tidak tahu apakah tim ini lebih baik daripada Arsenal waktu saya di sana. Arsenal masa itu tangguh, tapi Chelsea yang ini juga tangguh. Saya bisa melakukannya dengan Arsenal, dan saya pasti bisa juga dengan Chelsea," paparnya dilansir dari Soccernet.

Chelsea saat ini memimpin Liga Inggris, dibuntuti Manchester United dan Arsenal. Mereka juga sudah dipastikan tampil sebagai juara Grup D dan lolos ke babak knockout Liga Champions.

"Dalam sepakbola, semua serba mungkin," sambung Anelka. "Sekalipun kami ada di puncak dan unggul banyak poin dari siapa saja, setelah itu kami masih mungkin membuat kesalahan."

"Tentu saja kami akan berusaha menang, dan kalau demikian, kami akan fokus pada semua pertandingan setelah menghadapi Arsenal. Setiap pertandingan penting. Mengalahkan Porto berarti kami akan menjajal Arsenal dengan percaya diri."

EVERTON VS LIVERPOOL
Prestasi Everton yang tak mengilap membuat posisi David Moyes di kursi manajer menjadi tidak tenang. Sialnya, muncul rumor Moyes bakal mundur menjelang laga derby kontra Liverpool.

Peringkat 14. Itulah posisi sementara Everton saat ini. Louis Saha dkk baru meraup 15 angka dari 12 pertandingan, dengan kekalahan sudah berjumlah lima. Kekalahan terakhir diderita dari Hull City, Kamis (26/11/2009) dinihari WIB.

Melihat betapa melorotnya prestasi Everton (tahun lalu The Toffees finis di posisi lima), wajar bila muncul rumor bahwa Moyes akan meninggalkan posisinya selaku arsitek Everton.

"Apakah Anda tinggal di Merseyside?" jawab Moyes bertanya balik saat ditanyai tentang kebenaran rumor itu seperti yang dilansir Sky Sports.

Saat ditanya lagi apakah ia bersedia menanggapi kabar burung itu, Moyes yang berkebangsaan Skotlandia itu menjawab dengan datar, "Tidak."

Situasi ini jelas bukan kondisi ideal saat Everton bersiap menjamu Liverpool, Minggu (29/11). Moyes seharusnya dengan tenang mempersiapkan timnya menghadapi sang lawan
Kegagalan di Liga Champions sudah dilupakan para pemain Liverpool. Fabio Aurelio menegaskan bahwa skuadnya akan mulai bangkit saat menghadapi Everton akhir pekan ini.

Setelah dibekap cedera betis, Aurelio telah kembali memperkuat lini belakang Liverpool saat mengalahkan Debrecen 1-0. Namun hasil itu tak cukup bagi The Reds untuk bisa lolos ke fase knock out.

Skuad besutan Rafael Benitez pun akhirnya harus tersingkir dari Liga Champions. Kini The Reds sudah harus fokus ke Premiership di mana rival sekota mereka, Everton, akan menjadi lawannya.

"Sekarang tim siap menang di Everton pada Minggu ini dan mulai mendapatkan poin lebih banyak hingga akhir musim. Lalu kita lihat posisi kami dan apa yang bisa diperjuangkan," ungkap Aurelio.

"Ini adalah pertandingan besar selanjutnya menghadapi Everton dan kesempatan besar untuk memperbaikinya dan mereparasi kembali kekuatan yang kami butuhkan untuk musim panjang ke depan," ujarnya seperti dilansir ESPN.

Aurelio pun mengakui bahwa mereka bisa menerima kegagalan mereka di Liga Champions. "Kekecewaan terbesar tersingkir di Liga Champions, tapi kami pernah memenangi tropi itu. Tim besar seperti Liverpool harus menerima itu."

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali