Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Hasil Seri A pekan ke-23 - Milan Seri lagi

Milan memang benar benar tidak konsisten menghadapi klub klub kecil...
Milan kembali ditahan Reggina di kandang sendiri ..huuuhhhh..
berikut hasil seri A pekan ke-23 :
Napoli 1 - 2 Palermo
Marek Hamsik (43) Fabio Simplicio (14)
Giulio Migliaccio (2)

Chievo 1 - 1 Torino
Vincenzo Italiano (82) Nicola Ventola (64)

Siena 2 - 2 Sampdoria
Simone Vergassola (21) Claudio Bellucci (45)
Massimo Maccarone (79) Giampaolo Pazzini (51)

Atalanta 1 - 0 Cagliari
Luca Cigarini (66)

Bologna 0 - 1 Udinese
Alexis Alejandro Sanchez (90)

Genoa 0 - 3 AS Roma
Julio Baptista (90)
Mirko Vucinic (49)
Cicinho (26)

Lazio 0 - 1 Fiorentina
Alberto Gilardino (90)

Juventus 2 - 1 Catania
Vincenzo Iaquinta (11) Takayuki Morimoto (51)
Christian Poulsen (90)

Reggina 1 - 1 AC Milan
Davide Di Gennaro (33) Kaka (66)

Inter 3 - 0 Lecce
Zlatan Ibrahimovic (12)
Dejan Stankovic (82)
Luis Figo (72)


Ulasan Pertandingan

AC Milan gagal merapatkan jaraknya dengan Inter Milan. Menjamu tim lemah Reggina, Rossoneri gagal meraup tiga angka penting karena mereka ditahan imbang dengan skor 1-1.

Setelah beberapa jam sebelumnya Inter menggulung Lecce 3-0, Milan tampil bersemangat dan agresif dalam pertandingan yang dipanggungkan di Stadion San Siro, Minggu (8/2/2009) dinihari WIB, itu.

Hasil ini membuat perolehan angka Milan hanya melaju pelan ke angka 45. Il Diavolo Rosso kini tertinggal enam poin di belakang Inter. Posisi MIlan juga rentang dibalap Juventus yang berpoin 43.

Jalannya pertandingan
Pelatih Milan Carlo Ancelotti menurunkan strategi ofensif dengan memasang Ronaldinho, Kaka dan Alexandre Pato di lini depan. Sementara David Beckham juga masih mengisi starting eleven.

Milan langsung mendominasi permainan sejak peluit pertama dibunyikan. Di menit 13, tendangan salto Kaka menyambut umpan dari Beckham masih tak menemui sasaran karena melebar.

Enam menit berikutnya, kiper Reggina Andrea Campagnolo dipaksa berjibaku menyelamatkan gawangnya dalam dua kesempatan berurutan. Dua tendangan dari Pato dan Massimo Ambrosini sukses ditepisnya.

Kala Milan keasyikan menyerang, mereka justru kecolongan. Menit 33, lewat sebuah serangan balik, Davide Di Gennaro menjebol gawang Milan dengan sepakan kaki kiri. Di Gennaro memanfaatkan bola muntah yang tidak bisa dikuasai oleh rekannya, Bernardo Corradi.

Ancelotti tak langsung bereaksi melakukan pergantian pemain di awal babak kedua. Ia baru memasukkan Clarence Seedorf untuk menambah daya gedor timnya menggantikan Ambrosini di menit 56.

Keputusan Ancelotti nyaris langsung berbuah empat menit kemudian. Menyambut bola muntah hasil dari tendangan kaki kiri Kaka yang ditepis Campagnolo, Seedorf menyontek bola masuk gawang Reggina tetapi kemudian dianulir wasit karena pemain Belanda itu dituduh sudah handsball.

Upaya Milan untuk membalas membuahkan hasil di menit 66. Akselerasi Pato di kotak penalti lawan dihentikan oleh Matej Krajcik. Wasit pun tanpa ampun menunjuk titik putih dan menghadiahi Milan tendangan penalti.

Kaka yang bertindak sebagai eksekutor sepakan 12 pas itu tak membuang kesempatan dan dengan mudah mencetak gol yang membuat kedudukan sama kuat 1-1.

Pasca gol itu, Milan kian gencar menyerbu. Tetapi kombinasi ketidaksabaran para pemain Milan dengan ketatnya pertahanan tim tamu membuat upaya itu tak kunjung berhasil.

Di injury time, kedua tim sama-sama memperoleh peluang. Sepakan Pato untuk Milan masih melambung, sementara tendangan Corradi untuk Reggina masih melenceng. Skor 1-1 pun bertahan hingga akhir.

Susunan pemain
Milan: Abbiati; Zambrotta, Bonera, Maldini, Jankulovski; Beckham, Flamini, Ambrosini (Seedorf 56); Kaka (Antonini 78); Ronaldinho (Inzaghi 65), Pato

Reggina: Campagnolo; Krajcik, Lanzaro, Pinto Glieson, Valdez, Costa; Carmona, Cozza (Cirillo 90), Barilla; Corradi, Di Gennaro (Sestu 58)

Inter Bekap Lecce 3-0
Tidak ada ganjalan berarti buat Inter untuk menuai angka penuh di giornata 23. Pada lawatannya di Stadio Via Del Mare, Minggu (8/2/2009) dinihari WIB, mereka membekap Lecce 3-0.

Zlatan Ibrahimovic mengawal keunggulan Inter di babak pertama, lalu Luis Figo dan Dejan Stankovic memperbesarnya di babak kedua.

Hasil ini membuat Inter tetap memimpin cukup jauh dari rival-rivalnya. Puncak klasemen masih dikuasai dengan nilai 53, berjarak sembilan dari tim peringkat dua, AC Milan, yang saat berita ini diturunkan sedang bertarung melawan Reggina.

Inter, yang pekan lalu ditahan Torino 1-1 di kandang sendiri, membuka skor saat babak pertama berjalan 12 menit. Setelah mengacak-acak pertahanan Lecce, Esteban Cambiasso menyodorkan umpan kepada Ibrahimovic, dan striker Swedia itu tanpa kesulitan menaklukkan kiper Francesco Benussi.

Bek Guglielmo Stedardo memiliki sebuah kans emas buat Lecce ketika sundulannya dapat dipatahkan penjaga gawang Inter, Julio Cesar.

Maicon membuang peluang tim Inter ketika tembakannya luput di awal babak kedua. Tapi Figo, yang tidak sering dimainkan sebagai starter seperti malam ini, membayar kegagalan rekannya itu dengan gol yang dibuatnya di menit 71.

Winger gaek Portugal itu menanduk masuk bola lambung yang dilepaskan bek kiri Davide Santon. Itulah gol pertama pemain berusia 36 tahun tersebut di musim ini, bahkan gol pertamanya di Seri A sejak September 2007.

Begitu Figo mencetak gol, pelatih Jose Mourinho langsung menariknya keluar dan menggantikannya dengan Christian Chivu. Lalu, sebelas menit kemudian Stankovic mengikuti Figo dengan mencetak gol ketiga sekaligus terakhir buat Inter.

Lecce dengan kekalahan ini masih beredar di dekat garis zona degradasi. Mereka hanya empat poin dari batas berbahaya itu dan berada di peringkat empat dari bawah.

Susunan pemain:

Lecce: Benussi; Polenghi, Stendardo, Fabiano, Esposito; Caserta, Edinho (Papadopoulos 66), Ariatti; Papa Waigo (Zanchetta 58); Castillo, Tiribocchi (Cacia 69)

Inter: Julio Cesar; Maicon, Burdisso, Materazzi, Santon; Zanetti, Cambiasso, Muntari (Maxwell 81); Figo, Stankovic; Ibrahimovic (Balotelli 85)

Roma Pukul Genoa 3-0
AS Roma meraih sukses besar dalam upayanya masuk zona Liga Champions. Menghadapi Genoa yang adalah salah satu rival dalam perebutan posisi tersebut, Giallorossi menang cukup telak 3-0.

Kemenangan ini memang belum mengangkat posisi pasukan Luciano Spalletti ke posisi empat besar, namun tetap bermakna penting karena mampu mendekati pesaingnya itu.

Di klasemen sementara kini kedua tim sama-sama mengantongi 40 poin dari 23 pertandingan, tapi Genoa masih unggul dalam perolehan gol.

Yang membuat kompetisi di antara mereka lebih seru adalah Fiorentina mencuri tempat keempat. Berkat kemenangan tipis 1-0 atas Lazio malam ini, Minggu (8/2/2009), anak-anak La Viola memiliki kelebihan satu poin dibanding Genoa dan Roma, yakni 41 angka.

Tiga kartu merah di Olimpico

Bermain sebagai tuan rumah di Stadio Olimpico, Roma mengawali kemenangannya di menit 26. Dari kerja sama di antara Matteo Brighi, Francesco Totti dan Simone Perrotta, bek kanan Cicinho berhasil menyambar bola dari jarak dekat untuk menjebol gawang Rubinho.

Sial bagi Cicinho, dua menit kemudian ia terjatuh dan lututnya cedera. Ia tak bisa melanjutkan pertandingan dan memberi kesempatan debut pada Marco Motta, yang baru dipinjam dari Udinese.

Menjelang akhir babak pertama wasit mengusir pelatih Catania Gianpietro Gasperini dari bench karena melakukan protes berlebihan.

Roma menggandakan keunggulannya dua menit pasca turun minum. Striker Montenegro, Mirko Vucinic, membuat tembakan voli yang memukau saat menerima umpan Daniele de Rossi. Tembakan itu terlalu sulit untuk dibendung Rubinho. Skor berubah 2-0.

Di menit 53 Roma kehilangan seorang pemainnya menyusul kartu merah yang diacungkan wasit kepada Rodrigo Taddei. Ia diberhentikan dari lapangan karena mengoleksi dua kartu kuning, setelah yang terakhir menyikut seorang pemain lawan.

Upaya Catania untuk memanfaatkan keunggulan jumlah pemain gagal dilakukan. Bahkan mereka pun kehilangan Giuseppe Sculli yang dikartu merah lantaran melanggar Totti, yang membuatnya diganjar kartu kuning untuk kali kedua.

Lalu, di menit kedua injury time, Julio Baptista y ang menggantikan Vucinic di menit 61, menyempurnakan kemenangan Roma dengan akselerasi yang mantap, yang kemudian memberi gol ketiga buat tuan rumah.

Gilardino Pahlawan Fiorentina

Di Artemio Franchi, Alberto Gilardino menjadi pahlawan kemenangan Fiorentina atas Lazio. Gol buatannya di menit-menit terakhir membuat timnya tetap mengamankan poin penuh, setelah berjuang keras menaklukkan Lazio yang bermain dengan 10 orang sejak menit 18.

Jika Fiorentina naik ke peringkat empat empat di klasemen sementara, Lazio merosot satu strip ke urutan 11. Biancoceleste sedang dalam performa buruk karena selalu kalah dalam empat laga terakhirnya.

Susunan pemain:

Roma: Doni; Cicinho (Motta 30), Mexes, Juan, Tonetto; Taddei, De Rossi, Brighi; Perrotta; Vucinic (Julio Baptista 61), Totti (Aquilani 80)

Genoa: Rubinho (Scarpi 62); Biava, Ferrari, Bocchetti, Criscito; Vanden Borre (Milanetto 46), Thiago Motta, Juric; Sculli (Palladino 57), Milito, Jankovic

Fiorentina: Frey; Zauri, Dainelli (Comotto 46), Gamberini, Vargas (Pasqual 78); Felipe Melo, Donadel, Kuzmanovic (Semioli 56); Montolivo; Gilardino, Mutu

Lazio: Muslera; De Silvestri, Cribari, Rozehnal, Kolarov; Brocchi (Lichtsteiner 67), Ledesma (Mendicino 90), Matuzalem; Foggia (Mauri 83); Pandev, Zarate

Gol Telat Poulsen Menangkan Juve
Kalah Jumlah Pemain, Juve Menang
Bermain dengan sepuluh pemain sejak menit 13, Juventus bermain gemilang dengan mengatasi Catania 2-1. Christian Poulsen menjadi pahlawan "Si Nyonya Tua" dengan golnya di penghujung pertandingan.

Dalam laga di Stadio Angelo Massimino, Minggu (8/2/2009) malam WIB, Juventus unggul lebih dahulu di menit ke-12 lewat tandukan Vincenzo Iaquinta. Namun, penyerang nomor 9 itu lantas diusir wasit menerima dua kartu kuning.

Catania berhasil menyamakan kedudukan melalui Takayuki Morimoto di menit 51. Namun, publik tuan rumah harus terdiam saat tembakan Poulsen di menit terakhir berhasil menembus gawang Albano Bizarri.

Atas hasil ini Juventus berhasil melewati AC Milan yang sehari sebelumnya ditahan imbang 1-1 oleh Reggina. Skuad Claudio Ranieri kini memiliki 46 poin, unggul satu angka dari Milan dan tertinggal tujuh dari pimpinan kompetisi, Inter Milan. Adapun Catania tertahan di posisi ke-14 dengan nilai 26.

Jalannya pertandingan

Babak pertama baru dimulai delapan menit, Morimoto berhasil lolos dari jebakan offside. Beruntung bagi Juve, Gianluigi Buffon berhasil menyelamatkan bola.

Tiga menit kemudian gawang Catania malah kejebolan. Berawal dari tembakan bebas yang dieksekusi oleh Mauro Camoranesi, bola kemudian ditanduk oleh Iaquinta dan meluncur menembus gawang Albano Bizarri.

Tak lama setelah mencetak gol, selebrasi dengan melepaskan baju yang dilakukan Iaquinta malah membuatnya mendapat kartu kuning oleh wasit.

Semenit kemudian, Iaquinta melakukan kesalahan lagi yang merugikan timnya. Tak lama dari kartu kuning tersebut, ia kembali menerima kartu serupa karena melakukan tekel keras terhadap pemain Catania. Alhasil penyerang yang jarang menjadi starter itu di-espulso.

Di menit ke-18, Catania hampir saja membuat gol, namun kecemerlangan Buffon menepis tandukan Alessandro Potenza membuat skor 1-0 tetap bertahan.

Di sisa babak pertama Juventus beberapa kali mendapat kesempatan melalui Pavel Nedved dan Carvalho Amauri. Pun kerjasama Giuseppe Mascara dan Morimoto juga sempat merepotkan pertahanan Bianconeri, tapi hingga babak pertama berakhir skor tetap tidak berubah.

Catania yang unggul dalam jumlah pemain mengendalikan permainan di awal babak kedua. Juve sesekali mengandalkan serangan balik.

Penantian publik Stadio Angelo Massimino datang juga. Berawal dari sundulan Mascara yang gagal diantisipasi dengan baik oleh Buffon, bola liar langsung disambar oleh Morimoto. Bola pun melesat mulus ke gawang Juve. Catania menyamakan skor di menit ke-51.

Catania sebenarnya berpeluang menambah skor melalui titik putih ketika Marchionni terlihat menyentuh bola dengan tangannya, namun wasit urung mengganjarnya dengan penalti.

Di menit 76, Morimoto kembali merepotkan barisan pertahanan Juve. Setelah pergerakannya tak terkawal oleh Nicola Legrottaglie cs, namun tembakan penyerang Jepang ini masih melebar di sisi kanan gawang Buffon.

Di sisa babak, Juve ganti menekan Catania. Dua kali corner kick plus satu sundulan Poulsen di sepuluh menit terakhir masih gagal menembus gawang Catania.

Memasuki injury time, peluang emas didapat Juve. Umpan pojok dari Nedved hanya ditanduk lemah oleh Amauri. Namun bek Catania, Christian Terlizzi, yang seharusnya bisa menyapu bola malah menendang angin. Mendapat "durian runtuh", Poulsen yang sudah berdiri di mulut gawang, tanpa ampun langsung menyosor bola dan memastikan kemenangan "Si Zebra" dengan skor akhir 2-1.

Susunan pemain:

Catania: Bizarri; Stovini, Silvestre, Capuano (Jorge Martinez 33), Potenza (Terlizzi 80); Bagianti, Baiocco, Tedesco, Izco (Carboni 70); Mascara, Morimoto.

Juventus: Buffon; Legrottaglie, Melberg, Molinaro; Grygera, Tiago (Poulsen 83), Sissoko, Nedved, Camoranesi (Marchionni 51); Amauri, Iaquinta.

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali