Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Jadwal liga Italia / Seri A 30 Januari 2010, Siapa bisa taklukan Inter

Bari VS Palermo
Napoli VS Genoa
Cagliari VS Fiorentina
AC Milan VS Livorno
Chievo Verona VS Bologna
AS Roma VS Siena
Sampdoria VS Atalanta
Catania VS Udinese
Parma VS Internazionale
Juventus VS Lazio

Pekan ketiga tahun 2010 menjadi sangat sensasional buat Inter Milan karena mereka sukses mempecundangi AC Milan dan mendepak Juventus. Minggu (31/1/2010) lusa Nerazzurri berpeluang menyepurnakannya saat bertamu ke Parma.

Inter sebelum pekan 21 lalu sepertinya tengah berada dalam ancaman karena poinnya yang sangat mungkin disamai Milan. Namun Nerazzurri membuktikan kalau mereka masih menjadi yang terbaik di Kota Milan setelah memenangi derby dengan skor 2-0.

Inter secara tak langsung malah mengukuhkan dirinya sebagai yang terbaik di Italia setelah mengalahkan tim papan atas lain Juventus, meski di ajang Coppa Italia. Pekan yang sensasional tersebut akan coba disempurnakan Jose Mourinho saat harus bertandang ke Parma.

Inter seharusnya tak punya masalah untuk bisa pulang membawa poin penuh mengingat lawan mereka saat ini cuma duduk di posisi 12 klasemen dengan telah menelan delapan kekalahan. Apalagi dalam lima pertemuannya terakhir 'Si Biru Hitam' selalu berhasil memetik kemenangan.

Pada pertandingan lain di San Siro, Milan akan berusaha bangkit dari dua keterpurukan yang mereka terima. Setelah dipermalukan Inter dan didepak Udinese, Rossoneri akan menjamu Livorno.

Milan, yang masih sangat yakin bisa mengejar posisi puncak, harus berhati-hati dengan laga ini. Kembali kalah jelas akan sangat membahayakan posisi mereka, bukan hanya makin tertinggal atas Inter namun juga dikejar AS Roma yang kini cuma terpaut dua angka di bawahnya.

"Belum ada yang hilang karena masih ada banyak pertandingan tersisa. Kami masih yakin bisa memenangi Scudetto. Kami hanya harus melupakan kekalahan-kekalahan itu dan fokus untuk kembali menang di hari minggu," ungkap David Beckham optimistis di Independent.

Roma sendiri sepertinya akan melanjutkan catatan bagus mereka yang belum terkalahkan sejak 28 Oktober lalu. Akhir pekan ini Francesco Totti cs akan menjamu klub penghuni dasar klasemen, Siena. Jika tiga poin berhasil diraih dan pada pertandingan lain Milan kalah, Il Lupi bisa naik ke posisi dua klasemen.

Sementara Juventus yang tengah dalam periode sangat mengkhawatirkan, menelan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi, akan menjamu Lazio. Meski bertanding di kandang, Juventini layak khawatir karena performa Bianconeri yang masih jauh dari baik. Apalagi mereka kini tengah guncang terkait santernya isu pergantian pelatih.

MUTU DOPING LAGI ?
Adrian Mutu mendapatkan hukuman sementara karena gagal tes doping. Striker Fiorentina ini juga gagal lolos dalam tes doping kedua yang dilakukan usai Coppa Italia.

Komisi Olimpiade Italia (CONI) menyatakan bahwa Mutu gagal dari tes doping setelah laga antara Fiorentina melawan Bari pada 10 Januari silam. Mereka menemukan adanya kandungan Sibutramina.

Itu merupakan zat ilegal yang berguna untuk meng-counter rasa lapar. Kabarnya Mutu juga gagal lolos tes doping kedua pada 20 Januari saat pertandingan Coppa Italia melawan Lazio, dimana dia mencetak dua gol.

CONI akhirnya memberikan hukuman sementara kepada striker Rumania atas kegagalan tes doping tersebut. Meski demikian Mutu terancam hukuman empat bulan hingga delapan tahun jika telah dinyatakan bersalah.

"Setelah mendapatkan permintaan dari bagian penuntut anti doping untuk menghukum atlet Adrian Mutu, maka pengadilan anti doping menghukum atlet," kata pihak CONI dalam statement seperti dilansir Reuters.

Sementara dari Rumania, ibunda Adrian Mutu, Rodica Mutu mengatakan bahwa anaknya tak sengaja mengkonsumsi obat doping. Rodica mengakui bahwa Mutu telah mengkonsumsi obat diet.

Ibunya mengungkapkan bahwa dia telah membawa obat itu saat mengunjungi Mutu di Italia dan meninggalkannya di sana. "Mungkin dia mengeluarkannya karena ingin tahu, berat badan saya memang turun," ungkap Rodica seperti dilansir AFP.

"Namun keterangan di kotak mengatakan bahwa produk tersebut bahan yang alami dan tidak mengandung bahan bahan yang dilarang," kata Ibunda Mutu itu.

JUVE PILIH ZAC
Juventus akhirnya memilih Alberto Zaccheroni sebagai pelatihnya untuk menggantikan Ciro Ferrara yang dipecat. Dikenal sebagai master taktik 3-4-3, bagaimana wajah Juve nanti?

Zaccheroni dikontrak Juventus selama empat bulan ke depan, alias sampai akhir musim ini. Zac dipilih setelah Juve memberhentikan Ferrara yang gagal mengangkat prestasi 'Si Nyonya Tua'.

Juve memilih Zaccheroni sebenarnya lebih sebagai alternatif, atau bahkan karena kepepet. Pasalnya, Guus Hiddink dan Rafa Benitez yang didekati sebelumnya menolak tawaran itu.

Tapi Zaccheroni bukan pelatih sembarangan. Satu gelar scudetto kala menangani AC Milan jadi bukti tangan dinginnya. Selain itu, ia juga pernah mengantar Udinese finis di posisi tiga Seri A musim 1997-98.

Pencapaiannya bersama Udinese itulah yang menarik hati Milan kala itu. Selain dua klub tersebut, allenatore berusia 56 tahun itu juga pernah membesut Lazio dan Inter Milan.

Zaccheroni terkenal dengan taktik 3-4-3-nya. Karenanya, saat ia ditunjuk Juve menggantikan Ferrara, segera saja pertanyaan tentang seperti apa nantinya wajah Juve mengemuka karena selama ini Juve akrab dengan taktik 4-4-2 dan variasinya.

Melihat materi Juve saat ini, nyaris pasti akan terjadi penyesuaian drastis di sana-sini. Akan ada pemain yang posisinya diubah atau malah Zaccheroni yang dipaksa untuk merevisi taktiknya.

Berikut ini adalah data dan fakta Alberto Zaccheroni

-Lahir pada 1 April 1953 di Meldola, Emilia-Romagna, Italia.

-Tidak banyak yang bisa diketahui dari karir Zaccheroni sebagai pemain, karena cedera memaksanya pensiun dini. Ia memulai karir kepelatihan di usia 30 tahun, dengan menangani Cesenatico.

-Mengarsiteki sejumlah tim kecil dan menengah, di antaranya Venezia (1990-1993) dan Bologna (1993-1994).

-Nama Zaccheroni naik daun ketika ia membesut Udinese. Mulai menangani Zebrette sejak 1995, puncak karirnya di sana adalah membawa Udinese finis posisi tiga di musim 1997-98 dan Udinese lolos ke Piala UEFA.

-Keberhasilan Zac membesut tim semenjana seperti Udinese menarik hati AC Milan yang lantas mengontraknya tahun 1998. Di musim pertamanya menangani Rossoneri, Zac menghadiahkan scudetto.

-Scudetto jadi sukses tunggal Zac di Milan, yang kemudian memecatnya di tahun 2001 untuk kemudian digantikan Cesare Maldini.

-Tak lama menganggur, Zac digaet Lazio. Bertahan hingga 2002, beberapa hal yang diingat dari kiprah Zac di sana adalah ketika ia menempatkan Stefano Fiore dan Gaizka Mendieta di luar posisi aslinya.

-Dipercaya menangani Inter Milan tahun 2003. Juga kurang sukses, Zaccheroni diberhentikan tahun 2004. Dua tahun kemudian, ia menjadi pelatih Torino. Dipecat sebelum semusim.

-29 Januari 2010, menjadi pelatih Juventus setelah La Vecchia Signora memecat Ciro Ferrara.

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali