Jadwal seri A pekan ke 8 2009/2010:
Juventus VS Fiorentina
Genoa VS Internazionale
Lazio VS Sampdoria
Catania VS Cagliari
Livorno VS Palermo
Napoli VS Bologna
Chievo Verona VS Bari
Udinese VS Atalanta
Parma VS Siena
AC Milan VS AS Roma
PREDIKSI :
INTER VS GENOA
Menghadapi mantan klub selalu memunculkan perasaan emosional buat banyak pesepakbola. Hal yang sama dialami Hernan Crespo, yang mengaku cinta Inter Milan namun bakal mati-matian membela Genoa.
Crespo tercatat pernah tiga periode membela Inter. Setelah yang pertama di musim 2002/2003, striker Argentina sempat berkelana bersama Chelsea sebelum kembali ke Giuseppe Meazza dengan status pinjaman di musim 2006-2008.
Setahun berselang atau di musim 2008/2009, Nerazzurri mempermanenkan statusnya. Namun setelah itu dia malah cuma bertahan satu musim karena kemudian dilepas ke Genoa pada Juni lalu.
Kondisi itulah yang membuat Crespo mengaku akan menjalani laga emosional saat harus menghadapi mantan klubnya tersebut.
"Mereka klub yang besar, dan saya senang sempat bermain bersama mereka. Tak terelakkan lagi buat saya kalau ini akan menjadi laga yang punya arti lebih. Semua yang saya lakukan akan punya nilai sentimental," ungkap Crespo dalam wawancaranya dengan Pianetagenoa1893.net seperti dikutip Goal.
"Saya akan merasa sangat emosional saat menyapa mereka dan juga fans Nerazzurri, yang saya cintai, itu membuat pertandingan akan berjalan lebih spesial lagi," sambung pesepakbola yang mengawali karirnya bersama River Plate itu.
Tapi Crespo berjanji untuk tetap tampil maksimal buat Genoa. Dengan dua gol yang sudah dia sumbangkan dari lima kesempatan dimainkan, striker 34 tahun itu bisa jadi ancaman serius dalam laga yang akan dilangsungkan di Stadio Luigi Ferraris, Sabtu (17/10/2009) waktu setempat itu.
"Saya memiliki banyak cinta pada Inter, tapi saya akan memberi 100% pada jersey yang saya gunakan saat ini. Saat saya masuk lapangan, saya akan memberi 100% buat tim yang saya bela, tak perduli siapapun yang akan dihadapi," pungkas Crespo.
MANDULNYA LINI DEPAN MILAN
Baru dua gol yang disumbangkan Alexandre Pato buat AC Milan di sepanjang musim ini. Jelang laga sengit menjamu AS Roma di akhir pekan ini, dia berniat mengakhiri puasanya.
Pato seorang jelas tak bisa disalahkan atas serangkaian hasil buruk yang diterima Milan di awal musim ini. Namun karena produktivitas Rossoneri sangat memprihatinkan, baru bikin empat gol dari tujuh pertandingan, nama striker belia Brasil itu lantas jadi sorotan.
Apalagi dibanding musim lalu Pato mengalami grafik penampilan yang menurun drastis. Setelah memborong dua gol kemenangan Milan atas Siena di pekan pertama Seri A, hingga kini dia belum lagi merayakan gol atas namanya sendiri.
Padahal striker yang didatangkan dari Internacional itu sebelumnya digadang-gadang bakal jadi tumpuan baru Diavolo Rosso menyusul kepergian Kaka ke Real Madrid.
"Saya bekerja keras. Saya mencetak gol pada pertandingan pertama kami tapi tak bisa melakukannya lagi di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Sebagian karena ketidakberuntungan," ungkap Pato pada Sky Sports.
Dalam suatu kesempatan Pato mengaku merindukan Kaka. Rekannya di timnas Brasil itu musim lalu memang menjadi penyuplai bola-bola matang yang kemudian diselesaikan Pato menjadi gol. Di Liga Italia saja Pato berhasil bikin 15 gol musim lalu.
"Tapi saya tetap tenang. Saya tak bisa bilang kalau saya telah membuat kesalahan, tapi kalau saya memang melakukannya maka itu karena saya ingin memberi yang lebih baik lagi. Gol-gol akan kembali datang dari saya," lanjut striker 20 tahun itu optimistis.
Bikin gol di Milan tak cuma perkara membantu klubnya bangkit dari keterpurukan. Dengan tampil baik bersama Rossoneri, dia yakin bakal bisa menembus skuad utama Brasil di Piala Dunia mendatang.
"Saya ingin kembali ke tim utama Brasil, tapi untuk mewujudkannya saya harus tampil bagus di Milan. Saya yakin Dunga akan memberi apresiasi semua hal-hal bagus yang saya lakukan di klub, karena dia sudah memberi saya kesempatan yang sama di masa lalu. Saya ingin bermain bersama Kaka dan Ronaldinho di timnas," pungkas pengoleksi delapan caps dan sumbangan satu gol itu buat Samba itu.
REUNI MELLO
Akhir pekan ini Felipe Melo harus mengawal Juventus menghadapi mantan klub-nya Fiorentina. Melo siap menghadapi keadaan yang kini telah benar-benar berbeda baginya.
Felipe Melo bergabung ke Fiorentina pada pertengahan tahun 2008. Sejak berseragam Ungu, karirnya menanjak.
Pemain kelahiran 26 Juni 1983 ini dipanggil ke tim nasional Brasil di awal tahun 2009. Ia turut mengantar Samba juara Piala Konfederasi 2009.
Kebersamaan Melo di Fiorentina ternyata hanya semusim. Selanjutnya ia hijrah ke Juventus, salah satu rival Fiorentina.
Sabtu (17/10/2009) Melo akan kembali reuni dengan Fiorentina, meski kali ini statusnya sebagai lawan. Melo mengaku sudah mengubur masa lalunya bersama I Gigliati dan siap memberikan sepenuhnya untuk La Vecchia Signora.
"Ini merupakan laga besar," ujar Melo dalam wawancaranya dengan La Stampa seperti dilansir dari FC Italia.
Kepindahan Melo ke Juventus menimbulkan kemarahan tifosi Fiorentina, meski sebelumnya ia sudah sempat minta maaf.
Pemain yang pernah merasakan kompetisi Liga Spanyol bersama Mallorca, Racing Santander dan Almeria ini mengaku siap "membalas" perlakuan tifosi yang dulu begitu memujanya itu.
"Mereka yang menyebut saya pengkhianat bukanlah fans sejati. Saya memang cinta Firenze. Namun jika saya mencetak gol, saya akan merayakannya. Yang jelas saya tidak akan membuat siapa pun merasa direndahkan," tegas pemain berusia 26 tahun itu.
Sebagai gelandang bertahan, Melo akan bertugas memutus serangan Fiorentina yang dimotori Alberto Gilardino, Adrian Mutu, dan pemain yang tengah on fire Stefan Jovetic.
Kemampuan ketiga pemain itu akan menuntut Melo bekerja keras. Selain itu tingginya tensi pertandingan bisa jadi membuat emosinya terpancing. Data dari Soccernet menunjukkan di Seri A musim lalu ia mengkoleksi 13 kartu kuning dan tiga kartu merah.
"Empat kartu saya dapatkan karena saya berdebat dengan wasit atau pemain lawan. Sedang sisanya didapat akibat pelanggaran normal. Saya bukan striker, saya gelandang bertahan yang harus menghadapi pemain-pemain seperti Ronaldinho, Alexandre Pato, Kaka atau Antonio Cassano. Saya tidak mungkin seratus persen menyapu bola dengan bersih."
"Saya pikir Jovetic akan memaksa saya menunjukkan penampilan terbaik. Yang jelas saya tidak akan bertindak kasar," tuntasnya.
Juventus VS Fiorentina
Genoa VS Internazionale
Lazio VS Sampdoria
Catania VS Cagliari
Livorno VS Palermo
Napoli VS Bologna
Chievo Verona VS Bari
Udinese VS Atalanta
Parma VS Siena
AC Milan VS AS Roma
PREDIKSI :
INTER VS GENOA
Menghadapi mantan klub selalu memunculkan perasaan emosional buat banyak pesepakbola. Hal yang sama dialami Hernan Crespo, yang mengaku cinta Inter Milan namun bakal mati-matian membela Genoa.
Crespo tercatat pernah tiga periode membela Inter. Setelah yang pertama di musim 2002/2003, striker Argentina sempat berkelana bersama Chelsea sebelum kembali ke Giuseppe Meazza dengan status pinjaman di musim 2006-2008.
Setahun berselang atau di musim 2008/2009, Nerazzurri mempermanenkan statusnya. Namun setelah itu dia malah cuma bertahan satu musim karena kemudian dilepas ke Genoa pada Juni lalu.
Kondisi itulah yang membuat Crespo mengaku akan menjalani laga emosional saat harus menghadapi mantan klubnya tersebut.
"Mereka klub yang besar, dan saya senang sempat bermain bersama mereka. Tak terelakkan lagi buat saya kalau ini akan menjadi laga yang punya arti lebih. Semua yang saya lakukan akan punya nilai sentimental," ungkap Crespo dalam wawancaranya dengan Pianetagenoa1893.net seperti dikutip Goal.
"Saya akan merasa sangat emosional saat menyapa mereka dan juga fans Nerazzurri, yang saya cintai, itu membuat pertandingan akan berjalan lebih spesial lagi," sambung pesepakbola yang mengawali karirnya bersama River Plate itu.
Tapi Crespo berjanji untuk tetap tampil maksimal buat Genoa. Dengan dua gol yang sudah dia sumbangkan dari lima kesempatan dimainkan, striker 34 tahun itu bisa jadi ancaman serius dalam laga yang akan dilangsungkan di Stadio Luigi Ferraris, Sabtu (17/10/2009) waktu setempat itu.
"Saya memiliki banyak cinta pada Inter, tapi saya akan memberi 100% pada jersey yang saya gunakan saat ini. Saat saya masuk lapangan, saya akan memberi 100% buat tim yang saya bela, tak perduli siapapun yang akan dihadapi," pungkas Crespo.
MANDULNYA LINI DEPAN MILAN
Baru dua gol yang disumbangkan Alexandre Pato buat AC Milan di sepanjang musim ini. Jelang laga sengit menjamu AS Roma di akhir pekan ini, dia berniat mengakhiri puasanya.
Pato seorang jelas tak bisa disalahkan atas serangkaian hasil buruk yang diterima Milan di awal musim ini. Namun karena produktivitas Rossoneri sangat memprihatinkan, baru bikin empat gol dari tujuh pertandingan, nama striker belia Brasil itu lantas jadi sorotan.
Apalagi dibanding musim lalu Pato mengalami grafik penampilan yang menurun drastis. Setelah memborong dua gol kemenangan Milan atas Siena di pekan pertama Seri A, hingga kini dia belum lagi merayakan gol atas namanya sendiri.
Padahal striker yang didatangkan dari Internacional itu sebelumnya digadang-gadang bakal jadi tumpuan baru Diavolo Rosso menyusul kepergian Kaka ke Real Madrid.
"Saya bekerja keras. Saya mencetak gol pada pertandingan pertama kami tapi tak bisa melakukannya lagi di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Sebagian karena ketidakberuntungan," ungkap Pato pada Sky Sports.
Dalam suatu kesempatan Pato mengaku merindukan Kaka. Rekannya di timnas Brasil itu musim lalu memang menjadi penyuplai bola-bola matang yang kemudian diselesaikan Pato menjadi gol. Di Liga Italia saja Pato berhasil bikin 15 gol musim lalu.
"Tapi saya tetap tenang. Saya tak bisa bilang kalau saya telah membuat kesalahan, tapi kalau saya memang melakukannya maka itu karena saya ingin memberi yang lebih baik lagi. Gol-gol akan kembali datang dari saya," lanjut striker 20 tahun itu optimistis.
Bikin gol di Milan tak cuma perkara membantu klubnya bangkit dari keterpurukan. Dengan tampil baik bersama Rossoneri, dia yakin bakal bisa menembus skuad utama Brasil di Piala Dunia mendatang.
"Saya ingin kembali ke tim utama Brasil, tapi untuk mewujudkannya saya harus tampil bagus di Milan. Saya yakin Dunga akan memberi apresiasi semua hal-hal bagus yang saya lakukan di klub, karena dia sudah memberi saya kesempatan yang sama di masa lalu. Saya ingin bermain bersama Kaka dan Ronaldinho di timnas," pungkas pengoleksi delapan caps dan sumbangan satu gol itu buat Samba itu.
REUNI MELLO
Akhir pekan ini Felipe Melo harus mengawal Juventus menghadapi mantan klub-nya Fiorentina. Melo siap menghadapi keadaan yang kini telah benar-benar berbeda baginya.
Felipe Melo bergabung ke Fiorentina pada pertengahan tahun 2008. Sejak berseragam Ungu, karirnya menanjak.
Pemain kelahiran 26 Juni 1983 ini dipanggil ke tim nasional Brasil di awal tahun 2009. Ia turut mengantar Samba juara Piala Konfederasi 2009.
Kebersamaan Melo di Fiorentina ternyata hanya semusim. Selanjutnya ia hijrah ke Juventus, salah satu rival Fiorentina.
Sabtu (17/10/2009) Melo akan kembali reuni dengan Fiorentina, meski kali ini statusnya sebagai lawan. Melo mengaku sudah mengubur masa lalunya bersama I Gigliati dan siap memberikan sepenuhnya untuk La Vecchia Signora.
"Ini merupakan laga besar," ujar Melo dalam wawancaranya dengan La Stampa seperti dilansir dari FC Italia.
Kepindahan Melo ke Juventus menimbulkan kemarahan tifosi Fiorentina, meski sebelumnya ia sudah sempat minta maaf.
Pemain yang pernah merasakan kompetisi Liga Spanyol bersama Mallorca, Racing Santander dan Almeria ini mengaku siap "membalas" perlakuan tifosi yang dulu begitu memujanya itu.
"Mereka yang menyebut saya pengkhianat bukanlah fans sejati. Saya memang cinta Firenze. Namun jika saya mencetak gol, saya akan merayakannya. Yang jelas saya tidak akan membuat siapa pun merasa direndahkan," tegas pemain berusia 26 tahun itu.
Sebagai gelandang bertahan, Melo akan bertugas memutus serangan Fiorentina yang dimotori Alberto Gilardino, Adrian Mutu, dan pemain yang tengah on fire Stefan Jovetic.
Kemampuan ketiga pemain itu akan menuntut Melo bekerja keras. Selain itu tingginya tensi pertandingan bisa jadi membuat emosinya terpancing. Data dari Soccernet menunjukkan di Seri A musim lalu ia mengkoleksi 13 kartu kuning dan tiga kartu merah.
"Empat kartu saya dapatkan karena saya berdebat dengan wasit atau pemain lawan. Sedang sisanya didapat akibat pelanggaran normal. Saya bukan striker, saya gelandang bertahan yang harus menghadapi pemain-pemain seperti Ronaldinho, Alexandre Pato, Kaka atau Antonio Cassano. Saya tidak mungkin seratus persen menyapu bola dengan bersih."
"Saya pikir Jovetic akan memaksa saya menunjukkan penampilan terbaik. Yang jelas saya tidak akan bertindak kasar," tuntasnya.