Jadwal Playoff Piala Dunia Zona UEFA
Republik Irlandia vs Prancis
Portugal vs Bosnia dan Herzegovina
Yunani vs Ukraina
Rusia vs Slovenia
Delapan klub akan bertarung memperebutkan empat jatah terakhir Zona UEFA untuk lolos ke Piala Dunia 2010. Akhir pekan ini perjuangan pamungkas menuju Afrika Selatan akan memanaskan 'Benua Biru'.
Lolos langsung ke Piala Dunia jelas jadi pilihan semua negara. Namun karena kompetisi yang sengit, dan mungkin ditambah faktor ketidakberuntungan, menjadi runner up masing-masing grup jelas tak terlalu menyedihkan lantaran jalan menuju Afrika Selatan masih terbuka lewat jalur playoff.
Itulah yang akan dijalani oleh delapan tim Benua Eropa pada akhir pekan ini dan berlanjut empat hari berselang. Republik Irlandia, Prancis, Portugal, Bosnia dan Herzegovina, Yunani, Ukraina, Rusia dan Slovenia akan bertarung memperebutkan empat tiket tersisa yang dijatah FIFA untuk Zona UEFA.
Menyusul munculnya beberapa tim kejutan di babak fase grup lalu, playoff Piala Dunia 2010 zona Eropa menampilkan laga dari beberapa tim papan atas. Prancis dan Portugal jelas jadi nama yang paling menarik perhatian.
Meski merupakan kekuatan atas Eropa, Les Bleus mengalami degradasi performa dalam beberapa tahun terakhir. Setelah jadi finalis Piala Dunia 2006, 'Tim Ayam Jantan' tampil sangat mengecewakan karena gagal lolos dari fase grup Piala Eropa 2008.
Di babak kualifikasi, Prancis kalah satu poin atas Serbia yang menjadi pemuncak Grup 7 dengan nilai 22. Perjuangan di babak playoff diprediksi banyak pihak akan sangat menyulitkan skuad besutan Raymond Domench karena hasil undian mempertemukan mereka dengan Republik Irlandia.
Sorotan tajam juga diarahkan pada Carlos Queiroz yang dianggp tak mampu mengangkat Portugal meski punya sederet bintang besar di skuadnya. Seleccao das Quinas kalah bersaing dengan Denmark yang menjadi pemilik tiket langsung lolos ke putaran final Piala Dunia setelah memuncaki Grup 1 dengan poin 21, unggul dua angka atas Portugal.
Kalau ada halangan besar yang menghadang Portugal saat menerima tantangan Bosnia dan Herzegovina adalah tiadanya Cristiano Ronaldo. Pemain terbaik sekaligus termahal dunia itu dipastikan absen karena cedera pergelangan kaki yang dia alami.
Sementara itu pada laga lainnya Ukraina akan mencoba masuk ke Piala Dunianya yang kedua saat menghadapi Yunani. Sedangkan Guus Hiddink akan mencoba melanjutkan keikutsertaannya di Piala Dunia untuk kali keempat secara beruntun saat memimpin Rusia menghadapi Slovenia.
*Leg I dilangsungkan 14 November waktu setempat dan leg II dihelat 18 November
*Yang disebut pertama lebih dulu jadi tuan rumah
IRLANDIA VS PRANCIS
Sembilan tahun silam, Raymond Domenech pernah menuduh Marco Tardelli menyuap wasit. Menjelang reuni antara keduanya, Tardelli menegaskan dia sudah tidak menyimpan dendam lagi.
Tuduhan suap itu terjadi ketika Prancis dikalahkan Italia 1-2 di kualifikasi Olimpiade tahun 2000. Ketika itu Prancis ditangani Domenech, sementara Italia dibesut oleh Tardelli.
Pasca kekalahan tersebut Domenech menuduh Italia telah menyuap wasit. Atas ucapannya Domenech didenda 6.000 euro dan dikenai sanksi larangan mendampingi tim selama satu pertandingan. Prancis sendiri tersingkir dari kualifikasi.
Keduanya akan kembali bertemu di babak playoff Piala Dunia 2010 yang digelar pada akhir pekan ini dan tengah pekan mendatang.
Domenech menjadi nahkoda di timnas Prancis, sementara Tardelli adalah asisten pelatih Irlandia.
Menjelang pertemuan dengan seteru lamanya itu, Tardelli mengaku dirinya kalem-kalem saja.
"Apa yang terjadi di antara kami merupakan hal yang normal-normal saja. Kadang ada pelatih yang berbicara terlalu banyak, pelatih lain menanggapi, dan sebagainya," kata Tardelli seperti dilansir dari Irish Examiner.
Tardelli menegaskan bahwa sudah tidak ada dendam lagi dengan Domenech. "Saya memang tak mengerti apa yang menjadi dasar tuduhannya ketika itu. Namun ia sudah dikenai sanksi. Bagi saya, semuanya kini sudah selesai," lanjut pria berusia 55 tahun itu.
"Saya tidak ada masalah dengan Domenech. Bagi saya dia pelatih yang bagus," tuntas asisten pelatih berkebangsaan Italia tersebut.
Irlandia akan menjamu Prancis pada 14 November di leg pertama. Sedangkan di leg kedua yang digelar 18 November, The Boys in Green gantian melawat ke markas Les Bleus.
Pemain Prancis Bacary Sagna rupanya geram ketika pelatih Raymond Domenech direndahkan oleh pemain Irlandia. Sagna membalas dengan mengatakan ia sama sekali tak tahu siapa Giovanni Trapattoni.
Menjelang playoff Piala Dunia 2010 leg pertama antara Irlandia kontra Prancis, kedua kubu saling melemparkan perang psikologis.
Sebelumnya bek Irlandia Richard Dunne mengatakan bahwa Domenech sudah tidak dihormati lagi.
Komentar Dunne membuat Sagna gerah. Bek Les Bleus ini balik menyerang Trapattoni, pelatih dari Irlandia.
"Saya tidak kenal Giovanni Trapattoni. Saya tidak tahu apa saja yang sudah Trapattoni lakukan selama ini," ujar Sagna seperti dilansir dari Daily Mail.
Ucapan bek Arsenal ini bisa dikatakan sangat nylekit. Pasalnya Trapattoni merupakan pelatih yang sarat pengalaman.
Selama 35 tahun karir kepelatihannya, Mr Trap pernah menukangi klub-klub raksasa seperti AC Milan, Juventus, Inter Milan, Fiorentina, Bayern Munich, dan tim nasional Italia.
Menjadi juara liga Italia, Piala Champions, Piala Super Eropa, juara Liga Jerman, pernah Trapattoni rasakan.
"Irlandia mencoba menyerang pelatih kami, mencoba menekan kami. Namun pertandingan ditentukan di lapangan. Kami akan berusaha untuk memberikan respon yang tepat di lapangan," seru Sagna.
"Kami akan menjalani laga ini hanya demi kami sendiri dan sepakbola Prancis. Kami tidak mengkhawatirkan Irlandia yang terlalu banyak bicara," pungkasnya.
PORTUGAL VS BOSNIA
Portugal akan melakukan laga penting menghadapi Bosnia tanpa Cristiano Ronaldo. Namun winger Simao Sabrosa mengingatkan bahwa absennya Ronaldo bukan jadi alasan jika mereka kalah di playoff Piala Dunia ini.
Ronaldo telah dipastikan tidak akan memperkuat Portugal saat menjamu Bosnia di Lisbon, Sabtu (14/11/2009) dan bertandang ke Zenica empat hari kemudian. Winger Real Madrid ini masih belum fit setelah dibekap cedera engkel.
Cedera tersebut dibekap pemain termahal di dunia ini saat memperkuat Portugal saat mengalahkan Hongaria. Ronaldo pun telah menjalani tes oleh tim dokter timnas Portugal dan telah dipastikan dia tidak bisa dimainkan.
Absennya Ronaldo tentu saja menjadi kerugian besar bagi timnas Portugal. Meski demikian Simao yakin skuadnya akan tetap bekerja keras untuk bisa memastikan tempat di Afrika Selatan tahun depan.
Simao menegaskan bahwa absennya Ronaldo bukan jadi alasan mereka menjadi kalah. "Kami tahu Ronaldo adalah seorang pemain penting, tetapi hal yang paling penting adalah tim," ujarnya seperti dilansir Reuters.
"Akan sangat penting memilikinya di tim, tapi kami memiliki pemain berkualitas top yang akan memberikan yang terbaik. Absennya Ronaldo tidak bisa menjadi sebuah alasan," tegas Simao.
Pemain Atletico Madrid ini pun yakin skuadnya bisa lolos ke Afsel tahun depan. "Kami tahu apa yang mesti dilakukan untuk menang. Ini pertandingan terpenting bagi karir kami. Kami akan berada di level terbaik kami," ujarnya.
RUSIA VS SLOVENIA
Rusia sedang mengupayakan nasib supaya tidak menunggu empat tahun lagi untuk berlaga di Piala Dunia. Sang pelatih, Guus Hiddink, pun mempertaruhkan sebuah rekor fantastis yang membuat reputasinya terbangun dengan mentereng.
Rusia tidak tampil di Piala Dunia edisi terakhir, dan mereka harus melewati jalan playoff untuk bisa lolos ke Afrika Selatan tahun depan. Untuk bisa ke sana mereka harus menghadapi Slovenia dua kali: di Moskow (14/11) dan Maribor (18/11).
Dari 18 penyelenggaraan Piala Dunia, Rusia baru tampil setengahnya termasuk saat berbendera Uni Soviet. Dan sejak menembus putaran kedua di Meksiko 1986, skuad "Beruang Merah" tak pernah lolos dari babak grup. Dalam tiga edisi terakhir pun mereka tak lolos ke putaran final dua kali, yakni di Prancis 1998 dan Jerman 2006.
Kehadiran Guus Hiddink telah membawa optimisme Rusia. Di Euro 2008, polesan tangan pelatih top Belanda itu membawa Andriy Arshavin dkk melaju sampai babak semifinal, sampai mereka dihentikan Jerman.
Terkait Hiddink, sosok yang pada Minggu lalu genap berusia 63 tahun itu dikenal sangat piawai dalam menukangi tim nasional. Dia tak pernah tidak berhasil membawa timnas asuhannya ke putaran final turnamen besar.
Dimulai dari Korea Selatan di Piala Dunia 2002, ia menggegerkan dunia dengan membawa tim 'Negeri Ginseng' lolos ke semifinal. Berikutnya, Australia. Untuk pertama kalinya sejak 1974, atau yang kedua dalam sejarah negara tersebut, The Socceroos lolos ke putaran final Piala Dunia (2006), dan di sana mereka pun menyentuh level knockout sebelum dihentikan Italia di babak kedua. Cerita kesuksesan Hiddink berlanjut bersama Rusia di Austria-Swiss, di Euro 2008.
"Saya tidak memikirkan soal rekor-rekor pribadi," ujar Hiddink dikutip Reuters, Rabu (11/11/2009). "Kami punya tujuan yang lebih besar untuk dicapai, dan harus melakukan apa saja yang kami bisa untuk bisa lolos ke Afrika Selatan."
Kali terakhir Rusia bertanding melawan Slovenia adalah September 2001, di babak kualifikasi Piala Dunia 2002. Slovenia menang 2-1, Rusia menyalahkan wasit Graham Poll yang menghukum mereka penalti di menit-menit terakhir.
"Saya samar-samar mengingat pertandingan itu," ujar Arshavin. "Tapi itu sudah lama berlalu dan takkan berpengaruh untuk pertandingan Sabtu besok."
"Pertahanan Slovenia salah satu yang terbaik, mereka kebobolan hanya empat gol dari 10 pertandingan kualifikasi. Kami tak boleh meremehkan lawan-lawan kami," sambung penyerang klub Arsenal itu.
UKRAINA VS YUNANI
- Ukraina punya harapan besar untuk lolos ke Piala Dunia untuk kedua kalinya secara beruntun lewat babak playoff melawan Yunani. Namun, 'Tim Kuning Biru' harus waspada pada rekor buruk mereka di fase tersebut.
Yunani akan jadi tuan rumah pertama kali di Athena, Sabtu (14/11/2009) untuk menjamu Ukraina. Untuk selanjutnya empat hari berselang, giliran Ukraina yang akan menerima kedatangan lawannya tersebut di kota Donetsk.
Ukraina punya kesempatan 180 menit yang terhampar di depan mereka untuk memastikan tempat di Afsel 2010. Bila ujian tersebut berhasil dilewati, maka itu berarti kesuksesan kedua mereka mengikuti pesta sepakbola terakbar di dunia itu, setelah pertama kalinya pada Jerman 2006 silam.
Kelolosan mereka empat tahun silam diraih setelah menjadi juara Grup 2 Zona Eropa dengan mengangkangi tim kuat macam Denmark, Turki dan Yunani yang saat itu berstatus sebagai jawara Eropa 2004. Prestasi negara pecahan Rusia itu di penampilan perdananya itu pun tak mengecewakan di mana babak perempatfinal berhasil dijejaki sebelum dihentikan Italia dengan skor 3-0.
Maka kali ini setelah jadi runner-up Grup 6 di bawah Inggris dengan 21 poin, Andriy Shevchenko dkk berhak mengikuti babak playoff. Sebuah fase yang terasa 'menakutkan' bagi mereka karena rekor buruk yang dipunyai.
Tiga kali playoff yang Ukraina ikuti, yaitu PD 1998 dan PD 2002 serta Piala Eropa 2000, tak ada satu pun yang berakhir manis bagi Ukraina. Di playoff PD 1998, mereka kalah agregat 1-3 dari Kroasia setelah takluk 0-2 di tandang dan bermain 1-1 di kandang.
Masuk ke playoff Piala Eropa 2000, giliran Slovenia yang menjegal langkah mereka lewat hasil menang 3-2 di kandangnya dan 1-1 di markas Ukraina. Kegagalan di fase playoff dirasakan saat menuju Jepang-Korsel 2002, Jerman menundukkan mereka dengan total agregat 5-2 (1-1 dan 4-1).
Meski punya catatan buruk semasa di tingkat tersebut, Shevchenko tetap pede kalau timnya yang bakal melaju. Bermain di kandang pada leg 2 menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka serta pengalaman menyingkirkan Tim 'Negeri Seribu Dewa' itu empat tahun lalu di babak kualifikasi menjadi dasar keyakinan kapten Ukraina itu.
"Aku percaya kami mempunyai sedikit keuntungan memulai laga kami dengan Yunani di kandang mereka. Kami harus bermain dengan penuh disiplin di sana meskipun tuan rumah unggul. Yunani diisi pemain-pemain hebat. Mereka sangat disiplin dan berbahaya saat serangan balik," tukas Sheva di AFP.
"Tapi kami punya pengalaman baik saat melawan Yunani. Kami menyingkirkan mereka di kualifikasi Piala Dunia 2006. Kami menjadi juara grup dan mendapat tiket ke Jerman," pungkas striker Dynamo Kiev itu.
Jadwal dan prediksi Play off piala dunia - Irlandia optimis singkirkan Prancis
Bigmatch liga inggris : CHELSEA TUNDUKKAN MU...
CHELSEA TUNDUKKAN MU
hore..chelsea menang..MU keok,fergie kritik wasit lagi..
Chelsea mempertahankan rekor selalu menang di kandang dalam laga Liga Primer. Kali ini giliran Manchester United yang dibekuk dengan skor 1-0.
Lewat pertarungan ketat selama 2 x 45 menit, Chelsea keluar jadi pemenang dan memetik tiga poin penuh berkat gol tunggal John Terry di menit ke-76. Itu bikin Chelsea belum pernah kalah di kandang musim ini dari enam laga.
Tambahan tiga angka juga bikin Terry cs nyaman bertengger di pucuk klasemen dengan poin 30. Mereka unggul lima angka dari Arsenal dan MU yang secara beruntun ada di posisi dua dan tiga klasemen.
Jalannya Pertandingan
MU yang melakukan kick-off langsung berusaha menekan sedari awal. Dari sisi kanan Antonio Valencia yang berusaha mengejar bola sudah langsung disambut tekel Frank Lampard.
Beberapa saat sebelum menit ke-4, Branislav Ivanovic overlap ke depan dan sudah ada di depan gawang. Dia melepaskan tendangan dari sisi kanan, kendati arahnya masih tepat ke Edwin Van der Sar.
Anderson menyodorkan umpan terobosan apik untuk Wayne Rooney pada menit delapan. Namun, Rooney sudah terjebak offside.
Dua menit kemudian, Rooney bisa masuk ke pertahanan Chelsea dan melepaskan tendangan keras dari kiri, meski hanya berbuah sepak pojok karena bola mengenai kaki Ricardo Carvalho yang ketat menempel.
Valencia terjatuh di area penalti saat tengah berada dalam kawalan John Terry pada menit 13. Yang dijatuhkan merasa telah dilanggar dan minta penalti, tapi wasit tak berpandangan sama.
Umpan silang Michael Ballack ke depan gawang ditanduk Didier Drogba meski diapit Wes Brown dan John O'Shea. Tapi arahnya masih jauh dari sasaran. Setelah itu Valencia melepaskan tembakan penuntas serangan MU pada menit 19. Kendati keras, arah bola masih di atas mistar.
Tak melihat ada rekan yang berada pada posisi menguntungkan, Nicolas Anelka melepaskan tendangan menyusur tanah dari jarak jauh pada menit 27. Mengarah ke sudut sempit, Van der Sar sigap memeluk bola.
Di gawang sebaliknya, umpan lambung terobosan bisa dikejar Ryan Giggs yang langsung menyontek bola tanpa mengontrolnya. Tapi si kulit bundar hasil sepakan voli Giggs masih jauh melaju di atas gawang Chelsea.
Anelka seperti ingin mengirim umpan silang ke arah Drogba dari sisi kanan pada menit 31. Tapi lajunya deras ke arah gawang dan Van der Sar pun harus meregang untuk menepis bola masuk ke dalam gawang.
Rooney berhasil mengendalikan bola ke arahnya di tengah kawalan dua pemain Chelsea. Dia memberikan bola ke Giggs yang berlari ke arahnya dan meneruskan ke arah Anderson di kanan, tapi bola terlalu laju.
Empat menit sebelum jeda, Chelsea melakukan serangan balik cepat lewat Anelka. Bola akhirnya dicrossing ke depan gawang meski Ballack tidak siap menendang demikian pula Drogba yang kontrolnya kurang pas.
MU kembali langsung menekan di awal babak kedua. Fletcher melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih melambung, disusul tak lama kemudian Ryan Giggs berusaha melepaskan umpan silang ke muka gawang meski tak ada yang menyambut.
Chelsea mendapat tendangan bebas tak seberapa jauh dari area penalti pada menit 30 usai Ivanovic dijatuhkan. Sebuah posisi yang pas untuk bikin gol. Drogba akan menendang, tapi sepakannya hanya membentur pagar pemain MU.
Drogba tampak masih belum bisa menemukan ketajaman di dalam laga ini. Salah satu aksinya pada menit 59, dengan menahan bola, berbalik dan menendang bola, masih mengarah tepat ke Van der Sar.
Dua menit kemudian, giliran MU memiliki peluang setelah umpan silang O'Shea ditemui oleh kepala Giggs. Sial untuknya, arah tandukan masih jauh dari sasaran.
Rooney! Lewat penetrasinya, Rooney berhasil merangsek pertahanan Chelsea dan melepaskan tembakan di menit ke-66. Namun, bola masih tipis menyisir di arah luar tiang gawang.
Semenit berselang, Rooney kembali beraksi. Dengan bola di kaki, dia berputar dan menyepak bola yang masih bisa ditepis Cech untuk menghasilkan sepak pojok.
Drogba sementara itu tampak terpuruk di lapangan usai melakukan duel udara dengan Evans. Drogba tampak harus mendapat perawatan dan harus dipapah meninggalkan lapangan.
Terry! Dari tendangan bebas, Chelsea akhirnya unggul. Di menit ke-76, Lampard menendang bola tendangan di sisi kiri lapangan dan disambut tandukan Terry yang bikin bola bersarang dalam gawang MU.
Para pemain MU memprotes gol itu. Tampaknya mereka merasa bahwa tendangan bebas dari awal tidak layak didapatkan Chelsea, atau karena gol berbau offside. Permainan pun tampak kian memanas saja.
Valencia tak terkawal di tiang jauh dalam sebuah proses sepak pojok pada menit 83. Tapi laju bola sama sekali tidak mengarah ke gawang.
Memasuki babak injury time, Evans menyambut bola hasil sepak pojok. Fans MU harap-harap cemas mencermati, tapi bola masih tak tepat sasaran.
Susunan Pemain:
Chelsea: Cech, Ivanovic, Carvalho, Terry, Ashley Cole, Essien, Lampard, Ballack, Deco (Joe Cole '63), Drogba (Kalou '82), Anelka (Alex '90)
Man Utd: Van der Sar, O'Shea, Brown, Jonathan Evans, Evra, Fletcher, Carrick, Anderson (Owen '84), Valencia, Rooney, Giggs (Obertan '84)
hore..chelsea menang..MU keok,fergie kritik wasit lagi..
Chelsea mempertahankan rekor selalu menang di kandang dalam laga Liga Primer. Kali ini giliran Manchester United yang dibekuk dengan skor 1-0.
Lewat pertarungan ketat selama 2 x 45 menit, Chelsea keluar jadi pemenang dan memetik tiga poin penuh berkat gol tunggal John Terry di menit ke-76. Itu bikin Chelsea belum pernah kalah di kandang musim ini dari enam laga.
Tambahan tiga angka juga bikin Terry cs nyaman bertengger di pucuk klasemen dengan poin 30. Mereka unggul lima angka dari Arsenal dan MU yang secara beruntun ada di posisi dua dan tiga klasemen.
Jalannya Pertandingan
MU yang melakukan kick-off langsung berusaha menekan sedari awal. Dari sisi kanan Antonio Valencia yang berusaha mengejar bola sudah langsung disambut tekel Frank Lampard.
Beberapa saat sebelum menit ke-4, Branislav Ivanovic overlap ke depan dan sudah ada di depan gawang. Dia melepaskan tendangan dari sisi kanan, kendati arahnya masih tepat ke Edwin Van der Sar.
Anderson menyodorkan umpan terobosan apik untuk Wayne Rooney pada menit delapan. Namun, Rooney sudah terjebak offside.
Dua menit kemudian, Rooney bisa masuk ke pertahanan Chelsea dan melepaskan tendangan keras dari kiri, meski hanya berbuah sepak pojok karena bola mengenai kaki Ricardo Carvalho yang ketat menempel.
Valencia terjatuh di area penalti saat tengah berada dalam kawalan John Terry pada menit 13. Yang dijatuhkan merasa telah dilanggar dan minta penalti, tapi wasit tak berpandangan sama.
Umpan silang Michael Ballack ke depan gawang ditanduk Didier Drogba meski diapit Wes Brown dan John O'Shea. Tapi arahnya masih jauh dari sasaran. Setelah itu Valencia melepaskan tembakan penuntas serangan MU pada menit 19. Kendati keras, arah bola masih di atas mistar.
Tak melihat ada rekan yang berada pada posisi menguntungkan, Nicolas Anelka melepaskan tendangan menyusur tanah dari jarak jauh pada menit 27. Mengarah ke sudut sempit, Van der Sar sigap memeluk bola.
Di gawang sebaliknya, umpan lambung terobosan bisa dikejar Ryan Giggs yang langsung menyontek bola tanpa mengontrolnya. Tapi si kulit bundar hasil sepakan voli Giggs masih jauh melaju di atas gawang Chelsea.
Anelka seperti ingin mengirim umpan silang ke arah Drogba dari sisi kanan pada menit 31. Tapi lajunya deras ke arah gawang dan Van der Sar pun harus meregang untuk menepis bola masuk ke dalam gawang.
Rooney berhasil mengendalikan bola ke arahnya di tengah kawalan dua pemain Chelsea. Dia memberikan bola ke Giggs yang berlari ke arahnya dan meneruskan ke arah Anderson di kanan, tapi bola terlalu laju.
Empat menit sebelum jeda, Chelsea melakukan serangan balik cepat lewat Anelka. Bola akhirnya dicrossing ke depan gawang meski Ballack tidak siap menendang demikian pula Drogba yang kontrolnya kurang pas.
MU kembali langsung menekan di awal babak kedua. Fletcher melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih melambung, disusul tak lama kemudian Ryan Giggs berusaha melepaskan umpan silang ke muka gawang meski tak ada yang menyambut.
Chelsea mendapat tendangan bebas tak seberapa jauh dari area penalti pada menit 30 usai Ivanovic dijatuhkan. Sebuah posisi yang pas untuk bikin gol. Drogba akan menendang, tapi sepakannya hanya membentur pagar pemain MU.
Drogba tampak masih belum bisa menemukan ketajaman di dalam laga ini. Salah satu aksinya pada menit 59, dengan menahan bola, berbalik dan menendang bola, masih mengarah tepat ke Van der Sar.
Dua menit kemudian, giliran MU memiliki peluang setelah umpan silang O'Shea ditemui oleh kepala Giggs. Sial untuknya, arah tandukan masih jauh dari sasaran.
Rooney! Lewat penetrasinya, Rooney berhasil merangsek pertahanan Chelsea dan melepaskan tembakan di menit ke-66. Namun, bola masih tipis menyisir di arah luar tiang gawang.
Semenit berselang, Rooney kembali beraksi. Dengan bola di kaki, dia berputar dan menyepak bola yang masih bisa ditepis Cech untuk menghasilkan sepak pojok.
Drogba sementara itu tampak terpuruk di lapangan usai melakukan duel udara dengan Evans. Drogba tampak harus mendapat perawatan dan harus dipapah meninggalkan lapangan.
Terry! Dari tendangan bebas, Chelsea akhirnya unggul. Di menit ke-76, Lampard menendang bola tendangan di sisi kiri lapangan dan disambut tandukan Terry yang bikin bola bersarang dalam gawang MU.
Para pemain MU memprotes gol itu. Tampaknya mereka merasa bahwa tendangan bebas dari awal tidak layak didapatkan Chelsea, atau karena gol berbau offside. Permainan pun tampak kian memanas saja.
Valencia tak terkawal di tiang jauh dalam sebuah proses sepak pojok pada menit 83. Tapi laju bola sama sekali tidak mengarah ke gawang.
Memasuki babak injury time, Evans menyambut bola hasil sepak pojok. Fans MU harap-harap cemas mencermati, tapi bola masih tak tepat sasaran.
Susunan Pemain:
Chelsea: Cech, Ivanovic, Carvalho, Terry, Ashley Cole, Essien, Lampard, Ballack, Deco (Joe Cole '63), Drogba (Kalou '82), Anelka (Alex '90)
Man Utd: Van der Sar, O'Shea, Brown, Jonathan Evans, Evra, Fletcher, Carrick, Anderson (Owen '84), Valencia, Rooney, Giggs (Obertan '84)
Hasil Liga Italia 9 November 2009 - Milan Menang,Inter Diimbangi Roma
Hore...Milan menang lagi
Gol Milan dicetak Pato dan thiago silva..
..juve juga menang..
Juventus 5- 2 Atlanta
Bari 1 - 0 Livorno
Bologna 3 - 1 Palermo
Cagliari 2 - 0 Sampdoria
Genoa 4 - 2 Siena
Lazio 1 - 2 AC Milan
Parma 2 - 0 Chievo
Udinese 0 - 1 Fiorentina
AC Milan untuk pertama kalinya musim ini berhasil menembus tiga besar klasemen. Itu berkat kemenangan 2-1 Il Diavollo Rosso atas Lazio, Minggu (8/11/2009) malam WIB.
Dalam laga yang digelar di Olimpico Roma, dua gol sumbangan Thiago Silva dan Alexander Pato membawa Milan unggul dua gol di babak pertama. Sebelum akhirnya Lazio memperoleh gol penghibur lewat bunuh diri Silva.
Kemenangan ini membawa 'Si Merah Hitam' merangsek ke posisi ketiga Seri A dengan koleksi 22 poin, selisih enam dengan Inter Milan yang baru dinihari nanti bertanding melawan AS Roma. Keberhasilan ini dibantu juga dengan kekalahan 0-2 Sampdoria dari Cagliari.
Sementara itu bagi Lazio, tim berjuluk Biancoceleste itu harus terjerembab di urutan ke-16 dengan 11 poin dari 12 laga yang telah dijalaninya. Poin tim asuhan Davide Ballardini itu hanya berjarak dua dari penghuni batas akhir zona degradasi, Livorno.
Jalannya pertandingan
Tiga menit laga berjalan, Lazio mengancam lewat Aleksandar Kolarov. Namun tendangan keras bek tuan rumah itu masih dapat digagalkan oleh Dida.
Menit ke-21 Milan berhasil unggul lebih dulu. Adalah tandukan Thiago Silva meneruskan free kick Andrea Pirlo dari sisi kiri pertahanan Lazio yang membuat Fernando Muslera tak mampu menahan bola untuk masuk ke jalanya.
Pato kembali membuat Milanisti bersorak lewat golnya pada menit ke-35. Crossing Ronaldinho disambut sundulan yang merobek gawang Muslera untuk keduanya kalinya dalam laga itu.
Hingga berakhirnya paruh pertama laga tak banyak peluang yang dihasilkan kedua tim. Alhasil keunggulan 2-0 pun tetap menjadi milik Milan.
Lazio menggebrak di awal bergulirnya babak kedua. Di menit ke-49, sepakan keras Tomasso Rocchi di dalam kotak penalti mengharuskan Dida membuat penyalamatan.
Sepuluh menit berselang, memanfaatkan sebuah serangan balik, umpan Mauro Zarate kepada Kolarov tak mampu diubah jadi gol setelah sepakan Kolarov menyamping di sisi kiri gawang Milan.
Pada menit ke-61 giliran Zarate yang membuang peluang setelah sepakan kerasnya memaksimalkan sepakan bebas Matuzalem melebar. Lazio akhirnya mampu memperkecil kedudukan di menit ke-64 lewat gol bunuh diri yang dilakukan oleh Silva.
Rocchi punya kesempatan di menit ke-77 lewat tandukannya meneruskan assist Meghni. Namun sayang, sundulannya masih menyamping di kanan gawang Milan.
Di akhir laga pun, Milan berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 untuk memperoleh tiga poin dari lawatannya ke ibukota. Susunan pemain: Lazio: Muslera, Siviglia (Cribari 72'), Radu, Baronio (Meghni 62'), Kolarov, Lichsteiner, Matuzalem, Mauri (Cruz 45'), Brocchi, Zarate, Rocchi
Milan: Dida, Thiago Silva, Nesta, Zambrotta, Oddo, Pirlo, Seedorf (Seedorf 81'), Ambrosini, Ronaldinho (Abate 87'), Boriello (Inzaghi 74'), Pato
JUVE JUGA MENANG
Juventus terus menempel Inter Milan yang memimpin klasemen. Melawat ke Atalanta, 'Nyonya Tua' sukses meraup tiga angka dari kemenangan meyakinkan dalam laga yang berkesudahan dengan skor 5-2.
Tambahan tiga angka ini membuat Juve tetap berada di peringkat dua klasemen dengan nilai 24, teringgal empat poin dari Inter yang baru akan bertanding pada Senin dinihari WIB. Sedangkan Atlanta melorot ke posisi 18.
Dalam pertandingan di Stadion Azzurri D`Italia, Minggu (8/11/2009) dinihari WIB, lima gol Juve dihasilkan oleh Mauro Camoranesi sebanyak dua kali dan Felipe Melo, Diego dan David Trezeguet. Sedanhkan gol Atlanta diceploskan Valdes dan Fabio Ceravolo.
Jalannya Pertandingan
Juve mengambil inisiatif serangan sejak awal laga. Tim tamu membuat pendukung tuan rumah cemas lewat aksi kerjasama Camoranesi dengan David Trezeguet yang berujung pada tendangan jarak jauh dan menghasilkan tendangan penjuru di menit sembilan.
Atlanta melakukan serangan balasan di menit 15. Untung saja Gianllugi Buffon dapat menggagalkan serangan yang dibangun Valdes dan Simone Padoin.
Juve berhasil membuka keunggulan di menit 36. Memanfaatkan umpan silang dari Diego, Camoranesi berhasil menyarangkan bola melalui tandukannya.
Pemain asal Italia itu kembali mengoyak gawang Atlanta hanya satu menit berselang dari gol pertama. Kali ini dia mencetak gol dengan kaki kanannya untuk mengunci babak pertama bagi keunggulan Juve 2-0.
Tertinggal, Atlanta mencoba bangkit di babak kedua. Mereka berhasil memperkecil kedudukan melalui gol Valdes di menit 51. Dia berhasil dengan cerdik menempatkan bola di antara kedua kaki Buffon.
Namun Juve tidak tinggal diam melihat jaraknya dengan Atlanta yang semakin dekat. Mereka kembali berhasil memperlebar selisih melalui tendangan jarak jauh Felipe Melo.
Atlanta juga belum menyerah. Mereka berhasil menyangkan bola lewat aksi Fabio Ceravolo yang sebelumnya berhasil mengelabui Fabio Grosso.
Lima menit menjelang laga berakhir Juve berhasil menambah dua gol lagi. Diego berhasil mengoyak jala gawang Atlanta melalui tendangan kaki kirinya dari sudut sempit.
Dua menit kemudian giliran Trezeguet yang beraksi. Memanfaatkan umpan Paolo De Ceglie, penyerang asa Prancis itu mencetak gol penutup di laga tersebut dengan sontekan kaki kirinya dari tengah kotak penalti.
Atalanta: Consigli; Garics, Talamonti, Peluso, Bellini; Ceravolo, Padoin, Guarente, Valdes; Doni, Tiribocchi (Madonna 87)
Juventus: Buffon; Caceres, Cannavaro, Chiellini, Grosso; Felipe Melo, Poulsen; Camoranesi, Diego (Immobile 88), Giovinco (De Ceglie 73); Trezeguet
INTER SERI
Inter Milan gagal menjauh di puncak klasemen Seri A setelah pada laga di Giueseppe Meazza, Senin (9/11/2009) dinihari WIB, Il Nerazzurri ditahan imbang oleh AS Roma dengan skor 1-1.
Laga berjalan sangat seru untuk kedua tim, baik Inter maupun Roma sama-sama melancarkan serangan meskipun Inter relatif lebih dominan.Roma unggul dulu di babak pertama lewat gol Mirko Vucinic. Di babak kedua Samuel Eto'o mencetak gol yang menyamakan kedudukan.
Raihan satu poin ini tetap menempatkan La Beneamata di pucuk tertinggi musim ini dengan 29 poin, selisih lima poin dari Juventus yang berada di bawahnya. Untuk Il Lupi, poin berharga itu mengangkat posisi mereka naik satu peringkat ke tangga ke-13 dengan 15 poin dari 12 laga yang telah dijalani.
Hasil ini juga menambah rekor Inter yang tidak bisa mengalahkan Pasukan Serigala Ibukota itu bila berlaga di Milan selama tiga musim terakhir. Pada dua musim sebelumnya, Inter bisa hanya mampu bermain sama kuat 1-1 dan 3-3.
Jalannya pertandingan
Inter mendapat ancaman di menit ke-3 lewat Mirko Vucinic. Lolos jebakan dari offside usai mendapat umpan terobosan dari Danielle De Rossi, Vucinic berlari menuju kotak penalti dan berhasil mengecoh Julio Cesar. Beruntung, Lucio segera mengamankan bola yang berada di kaki Vucinic dan selamatlah gawang Inter.
Sepuluh menit berselang, Vucinic membayar kesalahannya dengan mencetak gol pembuka di laga ini. Menerima crossing Marco Motta, Vucinic yang memenangi duel udara dengan Lucio sukses menanduk bola untuk merobek jala Cesar, 1-0 Roma memimpin.
Di menit ke-18, Diego Milito punya kesempatan untuk menyamakan skor. Duel satu lawan satu dengan bek Roma mampu dimenanginya, namun tendangan kaki kanan Milito di dalam kotak penalti masih tak mampu menaklukkan Julio Sergio di bawah mistar Roma.
Kesalahan Philipe Mexes dalam melakukan backpass di menit ke-26 hampir saja merugikan Roma. Untung Sergio dapat men-tip bola dan Dejan Stankovic yang berada di dekatnya tak mampu memanfaatkan bola rebound untuk dijadikan gol.
Roma nyaris saja menggandakan keunggulannya di menit ke-35 andai saja sepakan bebas John Arne Riise di luar kotak penalti tak mampu ditepisnya dengan baik.
Di menit ke-37 Sulley Muntari punya peluang lewat sebuah crossing tajam ke kotak penalti yang masih dapat diamankan dengan baik oleh Sergio. Sebuah sepakan kaki kiri keras Thiago Motta tiga menit setelahnya dari luar kotak penalti masih tepat mengarah ke pelukan Sergio.
Memasuki babak kedua, Jose Mourinho yang merasa permainan Inter kurang berkembang di paruh pertama memasukkan Wesley Sneijder untuk menggantikan Muntari dan Mario Balotelli untuk Patrick Vieira.
Dua menit babak kedua berjalan Inter akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Berawal dari kemelut di depan kotak penalti Roma, bola pun mengarah ke Motta ke yang lantas mengumpan ke Samuel Eto'o di kotak penalti. Dengan sekali memutar badan, penyerang Kamerun itu melepaskan tendangan kaki kiri yang merobek jala Sergio.
Roma menekan di menit ke-62. Vucinic yang menerima bola di depan kotak penalti Inter, menempatkan bola ke arah Jeremy Menez. Nama terakhir pun langsung melepaskan tembakan first time yang memaksa Cesar menepisnya dengan susah payah.
Stefan Okaka sempat membuat jantung Interisti berdebar di menit ke-69 lewat aksi solo run melewati beberapa pemain Inter. Untung sepakan pemain muda Roma itu masih melayang di atas mistar gawang Cesar.
Pada menit ke-84 Inter mengancam gawang Roma lewat sepakan Mario Balotelli yang masih jauh dari sasaran. Hingga berakhirnya laga papan skor pun tetap bertahan di angka 1-1.
Susunan pemain:
Inter: Cesar, Maicon, Lucio, Samuel, Zanetti, Vieira (Balotelli 45'), Muntari (Sneijder 45'), Motta (Cambiasso 63'), Stankovic, Milito, Eto'o
Roma: Sergio, Andreolli, Mexes, Marco Motta, Riise, De Rossi (Faty 36'), Perotta, Pizarro, Brighi, Vucinic (Okaka 67'), Menez (Tonetto 75'
Gol Milan dicetak Pato dan thiago silva..
..juve juga menang..
Juventus 5- 2 Atlanta
Bari 1 - 0 Livorno
Bologna 3 - 1 Palermo
Cagliari 2 - 0 Sampdoria
Genoa 4 - 2 Siena
Lazio 1 - 2 AC Milan
Parma 2 - 0 Chievo
Udinese 0 - 1 Fiorentina
AC Milan untuk pertama kalinya musim ini berhasil menembus tiga besar klasemen. Itu berkat kemenangan 2-1 Il Diavollo Rosso atas Lazio, Minggu (8/11/2009) malam WIB.
Dalam laga yang digelar di Olimpico Roma, dua gol sumbangan Thiago Silva dan Alexander Pato membawa Milan unggul dua gol di babak pertama. Sebelum akhirnya Lazio memperoleh gol penghibur lewat bunuh diri Silva.
Kemenangan ini membawa 'Si Merah Hitam' merangsek ke posisi ketiga Seri A dengan koleksi 22 poin, selisih enam dengan Inter Milan yang baru dinihari nanti bertanding melawan AS Roma. Keberhasilan ini dibantu juga dengan kekalahan 0-2 Sampdoria dari Cagliari.
Sementara itu bagi Lazio, tim berjuluk Biancoceleste itu harus terjerembab di urutan ke-16 dengan 11 poin dari 12 laga yang telah dijalaninya. Poin tim asuhan Davide Ballardini itu hanya berjarak dua dari penghuni batas akhir zona degradasi, Livorno.
Jalannya pertandingan
Tiga menit laga berjalan, Lazio mengancam lewat Aleksandar Kolarov. Namun tendangan keras bek tuan rumah itu masih dapat digagalkan oleh Dida.
Menit ke-21 Milan berhasil unggul lebih dulu. Adalah tandukan Thiago Silva meneruskan free kick Andrea Pirlo dari sisi kiri pertahanan Lazio yang membuat Fernando Muslera tak mampu menahan bola untuk masuk ke jalanya.
Pato kembali membuat Milanisti bersorak lewat golnya pada menit ke-35. Crossing Ronaldinho disambut sundulan yang merobek gawang Muslera untuk keduanya kalinya dalam laga itu.
Hingga berakhirnya paruh pertama laga tak banyak peluang yang dihasilkan kedua tim. Alhasil keunggulan 2-0 pun tetap menjadi milik Milan.
Lazio menggebrak di awal bergulirnya babak kedua. Di menit ke-49, sepakan keras Tomasso Rocchi di dalam kotak penalti mengharuskan Dida membuat penyalamatan.
Sepuluh menit berselang, memanfaatkan sebuah serangan balik, umpan Mauro Zarate kepada Kolarov tak mampu diubah jadi gol setelah sepakan Kolarov menyamping di sisi kiri gawang Milan.
Pada menit ke-61 giliran Zarate yang membuang peluang setelah sepakan kerasnya memaksimalkan sepakan bebas Matuzalem melebar. Lazio akhirnya mampu memperkecil kedudukan di menit ke-64 lewat gol bunuh diri yang dilakukan oleh Silva.
Rocchi punya kesempatan di menit ke-77 lewat tandukannya meneruskan assist Meghni. Namun sayang, sundulannya masih menyamping di kanan gawang Milan.
Di akhir laga pun, Milan berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 untuk memperoleh tiga poin dari lawatannya ke ibukota. Susunan pemain: Lazio: Muslera, Siviglia (Cribari 72'), Radu, Baronio (Meghni 62'), Kolarov, Lichsteiner, Matuzalem, Mauri (Cruz 45'), Brocchi, Zarate, Rocchi
Milan: Dida, Thiago Silva, Nesta, Zambrotta, Oddo, Pirlo, Seedorf (Seedorf 81'), Ambrosini, Ronaldinho (Abate 87'), Boriello (Inzaghi 74'), Pato
JUVE JUGA MENANG
Juventus terus menempel Inter Milan yang memimpin klasemen. Melawat ke Atalanta, 'Nyonya Tua' sukses meraup tiga angka dari kemenangan meyakinkan dalam laga yang berkesudahan dengan skor 5-2.
Tambahan tiga angka ini membuat Juve tetap berada di peringkat dua klasemen dengan nilai 24, teringgal empat poin dari Inter yang baru akan bertanding pada Senin dinihari WIB. Sedangkan Atlanta melorot ke posisi 18.
Dalam pertandingan di Stadion Azzurri D`Italia, Minggu (8/11/2009) dinihari WIB, lima gol Juve dihasilkan oleh Mauro Camoranesi sebanyak dua kali dan Felipe Melo, Diego dan David Trezeguet. Sedanhkan gol Atlanta diceploskan Valdes dan Fabio Ceravolo.
Jalannya Pertandingan
Juve mengambil inisiatif serangan sejak awal laga. Tim tamu membuat pendukung tuan rumah cemas lewat aksi kerjasama Camoranesi dengan David Trezeguet yang berujung pada tendangan jarak jauh dan menghasilkan tendangan penjuru di menit sembilan.
Atlanta melakukan serangan balasan di menit 15. Untung saja Gianllugi Buffon dapat menggagalkan serangan yang dibangun Valdes dan Simone Padoin.
Juve berhasil membuka keunggulan di menit 36. Memanfaatkan umpan silang dari Diego, Camoranesi berhasil menyarangkan bola melalui tandukannya.
Pemain asal Italia itu kembali mengoyak gawang Atlanta hanya satu menit berselang dari gol pertama. Kali ini dia mencetak gol dengan kaki kanannya untuk mengunci babak pertama bagi keunggulan Juve 2-0.
Tertinggal, Atlanta mencoba bangkit di babak kedua. Mereka berhasil memperkecil kedudukan melalui gol Valdes di menit 51. Dia berhasil dengan cerdik menempatkan bola di antara kedua kaki Buffon.
Namun Juve tidak tinggal diam melihat jaraknya dengan Atlanta yang semakin dekat. Mereka kembali berhasil memperlebar selisih melalui tendangan jarak jauh Felipe Melo.
Atlanta juga belum menyerah. Mereka berhasil menyangkan bola lewat aksi Fabio Ceravolo yang sebelumnya berhasil mengelabui Fabio Grosso.
Lima menit menjelang laga berakhir Juve berhasil menambah dua gol lagi. Diego berhasil mengoyak jala gawang Atlanta melalui tendangan kaki kirinya dari sudut sempit.
Dua menit kemudian giliran Trezeguet yang beraksi. Memanfaatkan umpan Paolo De Ceglie, penyerang asa Prancis itu mencetak gol penutup di laga tersebut dengan sontekan kaki kirinya dari tengah kotak penalti.
Atalanta: Consigli; Garics, Talamonti, Peluso, Bellini; Ceravolo, Padoin, Guarente, Valdes; Doni, Tiribocchi (Madonna 87)
Juventus: Buffon; Caceres, Cannavaro, Chiellini, Grosso; Felipe Melo, Poulsen; Camoranesi, Diego (Immobile 88), Giovinco (De Ceglie 73); Trezeguet
INTER SERI
Inter Milan gagal menjauh di puncak klasemen Seri A setelah pada laga di Giueseppe Meazza, Senin (9/11/2009) dinihari WIB, Il Nerazzurri ditahan imbang oleh AS Roma dengan skor 1-1.
Laga berjalan sangat seru untuk kedua tim, baik Inter maupun Roma sama-sama melancarkan serangan meskipun Inter relatif lebih dominan.Roma unggul dulu di babak pertama lewat gol Mirko Vucinic. Di babak kedua Samuel Eto'o mencetak gol yang menyamakan kedudukan.
Raihan satu poin ini tetap menempatkan La Beneamata di pucuk tertinggi musim ini dengan 29 poin, selisih lima poin dari Juventus yang berada di bawahnya. Untuk Il Lupi, poin berharga itu mengangkat posisi mereka naik satu peringkat ke tangga ke-13 dengan 15 poin dari 12 laga yang telah dijalani.
Hasil ini juga menambah rekor Inter yang tidak bisa mengalahkan Pasukan Serigala Ibukota itu bila berlaga di Milan selama tiga musim terakhir. Pada dua musim sebelumnya, Inter bisa hanya mampu bermain sama kuat 1-1 dan 3-3.
Jalannya pertandingan
Inter mendapat ancaman di menit ke-3 lewat Mirko Vucinic. Lolos jebakan dari offside usai mendapat umpan terobosan dari Danielle De Rossi, Vucinic berlari menuju kotak penalti dan berhasil mengecoh Julio Cesar. Beruntung, Lucio segera mengamankan bola yang berada di kaki Vucinic dan selamatlah gawang Inter.
Sepuluh menit berselang, Vucinic membayar kesalahannya dengan mencetak gol pembuka di laga ini. Menerima crossing Marco Motta, Vucinic yang memenangi duel udara dengan Lucio sukses menanduk bola untuk merobek jala Cesar, 1-0 Roma memimpin.
Di menit ke-18, Diego Milito punya kesempatan untuk menyamakan skor. Duel satu lawan satu dengan bek Roma mampu dimenanginya, namun tendangan kaki kanan Milito di dalam kotak penalti masih tak mampu menaklukkan Julio Sergio di bawah mistar Roma.
Kesalahan Philipe Mexes dalam melakukan backpass di menit ke-26 hampir saja merugikan Roma. Untung Sergio dapat men-tip bola dan Dejan Stankovic yang berada di dekatnya tak mampu memanfaatkan bola rebound untuk dijadikan gol.
Roma nyaris saja menggandakan keunggulannya di menit ke-35 andai saja sepakan bebas John Arne Riise di luar kotak penalti tak mampu ditepisnya dengan baik.
Di menit ke-37 Sulley Muntari punya peluang lewat sebuah crossing tajam ke kotak penalti yang masih dapat diamankan dengan baik oleh Sergio. Sebuah sepakan kaki kiri keras Thiago Motta tiga menit setelahnya dari luar kotak penalti masih tepat mengarah ke pelukan Sergio.
Memasuki babak kedua, Jose Mourinho yang merasa permainan Inter kurang berkembang di paruh pertama memasukkan Wesley Sneijder untuk menggantikan Muntari dan Mario Balotelli untuk Patrick Vieira.
Dua menit babak kedua berjalan Inter akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Berawal dari kemelut di depan kotak penalti Roma, bola pun mengarah ke Motta ke yang lantas mengumpan ke Samuel Eto'o di kotak penalti. Dengan sekali memutar badan, penyerang Kamerun itu melepaskan tendangan kaki kiri yang merobek jala Sergio.
Roma menekan di menit ke-62. Vucinic yang menerima bola di depan kotak penalti Inter, menempatkan bola ke arah Jeremy Menez. Nama terakhir pun langsung melepaskan tembakan first time yang memaksa Cesar menepisnya dengan susah payah.
Stefan Okaka sempat membuat jantung Interisti berdebar di menit ke-69 lewat aksi solo run melewati beberapa pemain Inter. Untung sepakan pemain muda Roma itu masih melayang di atas mistar gawang Cesar.
Pada menit ke-84 Inter mengancam gawang Roma lewat sepakan Mario Balotelli yang masih jauh dari sasaran. Hingga berakhirnya laga papan skor pun tetap bertahan di angka 1-1.
Susunan pemain:
Inter: Cesar, Maicon, Lucio, Samuel, Zanetti, Vieira (Balotelli 45'), Muntari (Sneijder 45'), Motta (Cambiasso 63'), Stankovic, Milito, Eto'o
Roma: Sergio, Andreolli, Mexes, Marco Motta, Riise, De Rossi (Faty 36'), Perotta, Pizarro, Brighi, Vucinic (Okaka 67'), Menez (Tonetto 75'
Subscribe to:
Posts (Atom)
Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali