AC Milan 2 - 3 Manchester U.
Lyon 1- 0 Real Madrid
Susunan Pemain
Milan: Dida; Bonera, Nesta, Thiago Silva, Antonini; Beckham, Pirlo, Ambrosini; Pato, Huntelaar, Ronaldinho
Manchester United: Van der Sar; Rafael, Ferdinand, Evans, Evra; Nani, Fletcher, Carrick, Scholes, Park; Rooney
Perempat final liga champion menyajikan pertandingan menarik,kedua tim, ac milan dan MU saling serang.
milan memimpin terlebih dahulu lewat gol ronaldinho, dan kemudian gol aneh scholes membuat kedudukan sama 1-1..
Gol ronaldinho memanfaatkan kesalahan membuang bola dari evra.
sepakan voli ronaldinho membentur fletcher sehingga mengecoh van der saar.
Mendapat umpan dari sisi kanan, Scholes sesungguhnya gagal menendang bola dengan sempurna. Ayunan kaki kanannya gagal mengenai si kulit bundar.
Tapi bola yang membentur kaki kirinya justru mengarah ke gawang. Si kulit bundar sempat membentur tiang dan terlambat diselamatkan Dida hingga akhirnya masuk ke gawang.
Ini sekaligus menjadi gol pertama yang berhasil ciciptakan MU di kandang Milan. Pada empat pertemuan sebelumnya di tempat yang sama, mereka selalu kalah tanpa berhasil mencetak satupun gol.
Rooney kemudian melanjutkan penampilan cemerlangnya dengan 2 gol..3-1 untuk MU..
Seedorf Membuat gol cantik sekali sehingga kedudukan menjadi 2-3
Hasil Liga Champion 17 Pebruari 2010- Milan vs Mu : 2- 3
Jadwal dan Prediksi Perempat final Liga Champion 1: Duel Seru 17 dan 18 Februari : MILAN VS MU !
Jadwal perdelapanfinal Liga Champions tengah pekan ini:
Milan vs Manchester United 16 Februari
Lyon vs Real Madrid 16 Februari
Porto vs Arsenal 17 Februari
Bayern Munich vs Fiorentina 17 Februari
DUEL SENGIT KLUB BESAR EROPA
Klub-klub besar, pemain-pemain hebat, dan pelatih-pelatih jempolan, bertarung dalam satu arena. Itulah gambaran pertarungan 16 Besar Liga Champions tengah pekan ini. Dijamin panas.
Ada delapan klub yang bakal bertarung dalam empat partai pertama perdelapanfinal Liga Champions. Beberapa klub yang terlibat di dalamnya adalah para mantan jawara, sedangkan yang belum pernah juara juga tidak bisa diremehkan.
Sorotan utama perdelapanfinal kali ini tak pelak tertuju ke partai AC Milan kontra Manchester United. Dua klub ini punya semua syarat untuk menciptakan duel yang sengit dan menarik.
Milan adalah pemilik tujuh titel Piala/Liga Champions, sedangkan MU pernah tiga kali berjaya di arena yang sama. Soal kualitas pemain, tak perlu diragukan, dua klub tersebut terdiri dari pemain-pemain nomor wahid.
Keduanya juga mewakili pertarungan dua kutub utama sepakbola Eropa: Italia dan Inggris. Seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya, duel di antara klub dari dua negara itu dijamin berlangsung ketat.
Sejumlah detail kecil juga menambah riuh pertarungan ini. Contohnya adalah pertemuan David Beckham, yang kini membela Milan, melawan klub yang mengasuhnya dari seorang bocah menjadi pemain hebat.
Yang patut diingat, bukan cuma partai Milan vs MU saja yang menarik ditunggu. Tiga laga lainnya, yakni Bayern Munich vs Fiorentina, Lyon kontra Real Madrid dan FC Porto berjumpa Arsenal, juga berpotensi 'meledak'.
Bayern, yang sempat terseok-seok, kini mulai menemukan ritme kemenangannya. Harmoni yang mulai terbangun di dalam tim empat gelar Champions itu terbukti berkontribusi positif.
Sementara Fiorentina punya rekam jejak dahsyat di fase grup. Membuat Liverpool tersingkir dan kemudian tampil sebagai juara grup adalah buktinya. Walau belakangan agak melempem, La Viola tetap tidak bisa diremehkan.
Pemilik titel Champions terbanyak, Real Madrid, akan melawat ke markas Lyon. Sembilan trofi yang disimpan Los Blancos tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan dengan mudah melewati hadangan Lyon.
Harus diingat, Lyon adalah salah satu tim yang paling konsisten dalam beberapa musim terakhir Liga Champions. Secara berurutan, Les Gones selalu lolos ke fase knockout di tujuh musim terakhir.
Di partai terakhir, ada duel antara dua klub yang dikenal memiliki permainan yang ofensif, yakni FC Porto kontra Arsenal. Namun Porto sebagai pemilik dua titel Champions justru dalam posisi tak diunggulkan saat meladeni finalis tahun 2006, Arsenal.
MILAN VS MU
Dalam tiga musim terakhir, Manchester United begitu digdaya jika bertemu wakil-wakil Italia. Namun, lain cerita jika yang dihadapi adalah AC Milan di mana Rossoneri selalu jadi 'batu sandungan' Setan Merah.
Pengundian babak perdelapanfinal yang dilakukan di Nyon Desember lalu, Milan yang datang sebagai runner-up Grup C dihadapkan dengan Juara Grup B MU. Milan akan menjamu MU lebih dulu di San Siro sebelum MU menjadi penjamu di Old Trafford.
Di duel yang mempertemukan dua 'Setan' ini, kualitas punggawa keduanya terhitung seimbang, meski secara kasat mata MU terlihat sedikit di atas lawannya tersebut. Wayne Rooney tengah tajam-tajamnya, Nani dan Antonio Valencia mulai bisa nge-tune dengan skema Sir Alex Ferguson ditambah sudah kembalinya Edwin van Der Sar bakal memperkuat lini pertahanan.
Sedangkan Milan masih didera yang namanya inkonsistensi penampilan. Sempat turun di awal musim, lalu naik lagi di pertengahan sebelum kemenangan 3-2 atas Udinese lalu mengakhiri puasa kemenangan di empat laga terakhirnya.
Jika melihat fakta di atas, MU relatif tak sulit untuk meraih kemenangan dengan rekor tak pernah kalah jika bertemu wakil-wakil Seri A dalam enam pertemuan terakhir sejak 2007.
Di tahun 2008 saat menjadi jawara, MU bertemu AS Roma empat kali, dua kali di fase grup dan dua di perempatfinal. Hasilnya adalah tiga kemenangan dan satu seri.
Dan yang dua terakhir adalah saat mengandaskan tim sekota Milan, Inter, di babak 16 besar musim lalu lewat hasil imbang 0-0 dan menang 2-0. Lain Roma dan Inter, lain pula ketika bertemu Milan, MU malah 'mejem'.
Kedua tim sudah bertemu delapan kali dalam sejarah Piala/Liga Champions dan kesemuanya terjadi fase gugur di mana Milan merebut lima kemenangan dan MU kebagian tiga. Sialnya adalah langkah MU terganjal semua oleh Milan.
Di era millenium ketiga ini, Milan dan MU bertemu dua kali. Yang pertama di babak 16 besar musim 2005, MU kalah 0-1, di kandang mau pun tandang. Dan di musim 2007, MU yang menang 3-2 di kandang malah dibantai 0-3 saat bertandang.
Apakah Milan yang punya rekor sekali kalah di 13 pertemuan dengan wakil Inggris di kandang mampu memperpanjang dominasinya atas 'Pasukan Teater Mimpi' atau MU yang bakal memutus tali rekor buruknya?
Jawabannya bakal tersaji usai 90 menit laga Leg I, Selasa (16/2/2010) atau Rabu dinihari WIB.
Rekor Pertemuan:
Piala Champions (Semifinal) : 8.05.58 Manchester United 2 AC Milan 1
14.05.58 AC Milan 4 Manchester United 0
Piala Champions (Semifinal): 23.04.69 AC Milan 2 Manchester United 0
15.05.69 Manchester United 1 AC Milan 0
Liga Champions (Perdelapanfinal) : 23.02.05 Manchester United 0 AC Milan 1
8.03.05 AC Milan 1 Manchester United 0
Liga Champions (Semifinal): SF 25.04.07 Manchester United 3 AC Milan 2
3.05.07 AC Milan 3 Manchester United 0
AC Milan dan Manchester United akan saling berhadapan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Gary Neville menegaskan kehadiran David Beckham tidak akan memengaruhi fokus timnya.
Neville dan Becks merupakan bagian dari skuad muda MU di medio 1990-an. Keduanya sama-sama mengawali karir sebagai pemain sepakbola profesional bersama klub yang menghuni Old Trafford tersebut.
Selama kurun waktu 10 tahun, keduanya bahu membahu untuk memberikan yang terbaik buat klub. Termasuk ketika 'Setan Merah' memenangi treble winners 1999 dengan menjuarai kompetisi Liga Inggris, Piala FA dan Liga Champions.
Namun, Beckham akhirnya memilih hengkang lantaran mengalami konflik dengan manajer Sir Alex Ferguson. Sehingga pada 2003, Becks resmi menjadi bagian dari skuad Real Madrid.
Setelah nyaris tujuh tahun berpisah, Becks akan kembali bersua dengan klub lamanya sebagai lawan. Meski pernah menjadi kawan baik, namun kehadiran Becks tidak akan memperngaruhi konsentrasi Neville.
"Kehadiran Beckham tidak akan mengalihkan perhatian saya akan pentingnya pertandingan ini," tegas Neville seperti dikutip dari Times Online.
"Ini adalah kali pertama dia menghadapi Manchester United, jadi itu seru sebelum pertandingan. Sekali pertandingan dimulai, tidak ada seorang pun yang memikirkan hal ini," imbuh Neville.
Buat bek veteran itu, menghadapi mantan rekan di klub bukanlah hal yang baru. "Kami telah melawan banyak mantan rekan satu tim, seperti adik saya Phil dan Nicky Butt. Jadi kami telah terbiasa," lanjutnya.
"Mungkin ini justru akan aneh buat Beckham, tapi tentu saja, kami berharap yang terbaik untuk dia. Saya bicara dengannya minggu lalu, namun kami tidak membicarakan tentang pertandingan," tuntas pemain yang dikabarkan akan segera pensiun ini.
Dimitar Berbatov menilai tak ada yang diunggulkan dalam duel AC Milan vs Manchester United, Selasa (15/2/2010). Namun, baik Rossoneri mau pun The Red Devils harus pintar memanfaatkan kesalahan lawan untuk bisa menang.
Dengan koleksi total 10 trofi Liga Champions, tujuh dari Milan dan tiga dari MU, dipastikan laga ini akan berjalan sengit dan ketat mengingat nilai historis kedua klub di ranah Eropa. Apalagi laga ini sekali lagi menjadi pertarungan gengsi antara Premiership dan Seri A.
Tak hanya itu, laga leg I babak 16 Besar ini akan semakin spesial karena untuk pertama kalinya David Beckham akan melawan klub yang mengasuhnya dari bocah hingga menjadi besar sekarang. Dan untuk Berbatov pun, Milan akan jadi lawan istimewa baginya karena saat kecil ia mengidolai ' Merah Hitam' dan Marco van Basten.
Secara kualitas pemain, baik Milan dan MU setara serta tak ada lagi bintang yang menonjol seperti saat keduanya dipekuat Kaka dan Cristiano Ronaldo. Jika di Milan ada Pato dan Ronaldinho sebagai andalan mendulang gol, sebaliknya MU punya Wayne Rooney dan Berbatov sebagai sumber gol.
Hal inilah yang membuat Berbatov berpikir peluang untuk meraih kemenangan adalah sama besar, tak peduli Milan sedang dalam tren menurun atau MU sedang menanjak .
Yang membedakan nantinya adalah pintar-pintarnya MU atau Milan melihat kesalahan lawan untuk dijadikan senjata rahasia.
"Ini akan jadi laga yang sama kuat. Beberapa orang berpikir kalau Milan sedang tidak tampil baik namun aku rasa itu menipu. Tidak ada favorit, semua tim punya peluang sama," analisa penyerang Bulgaria itu di The Sun.
"Ini soal siapa yang lebih pintar, siapa yang bisa memanfaatkan kesalahan tim lain dan ia bisa meraih gol kemenangan. Di situlah letak besar perbedaannya," demikian pria usia 29 tahun itu.
MADRID VS LYON
Madrid - Real Madrid bakal dihantui masa lalu ketika melakoni perdelapanfinal. Sedikitnya ada dua "hantu" yang bakal menghadang Madrid, yakni kutukan 16 besar dan juga Lyon selaku lawan.
Babak 16 besar Liga Champions merupakan fase yang tak ramah bagi El Real.
Sejak musim 2004/05, Madrid selalu kandas di fase ini. Ketika itu Juventus yang menghentikan langkah Los Blancos di perdelapanfinal.
Selanjutnya giliran Arsenal, Bayern Munich, AS Roma, dan yang terakhir kali Liverpool menjadi "pencabut nyawa" bagi tim asal ibukota Spanyol tersebut, juga di 16 besar. Musim lalu, Madrid tersingkir dengan agregat telak, 0-5.
Kini giliran Olympique Lyon yang menjadi lawan bagi Iker Casillas dkk. di 16 besar. Tim asal Prancis itu belum pernah bisa dikalahkan Madrid dalam empat duel terakhir. Di Santiago Bernabeu, Lyon bisa mengambil satu poin, masing-masing dengan skor 1-1 (23/11/2005) dan 2-2 (22/11/2006).
Sedang di Stade de Gerland, Madrid selalu takluk dan gagal mencetak gol. Skornya adalah 3-0 (13/9/2005) dan 2-0 (13/9/2006).
Itu berarti ada dua "momok" yang bakal dihadapi Madrid. Pertama adalah kutukan 16 besar, dan yang kedua adalah Lyon.
"Lyon menunjukkan diri sebagai lawan berat. Lyon telah berkali-kali menjadi juara Liga Prancis dalam beberapa tahun terakhir dan mereka selalu tampil baik di Liga Champions," tandas pelatih Madrid Manuel Pellegrini dilansir dari AFP.
"Catatan pertemuan sudah jelas penting dan harus diperhitungkan, meski itu tidak menentukan hasil akhir," lanjut entrenador asal Chile itu.
Menghadapi tim Prancis, Madrid bisa belajar dari pertarungan kontra Marseille di babak fase grup. Dalam dua pertarungan Los Galacticos selalu menang dan mencatat agregat 6-1.
"Lyon berat namun kami bisa mengalahkannya. Kami sudah pernah menghadapi Marseille jadi kami sudah paham ancaman-ancaman apa yang bakal dihadirkan tim Prancis. Kami akan memainkan leg kedua di kandang sendiri dan kami berharap itu bisa membantu kami untuk melaju," ujar striker Gonzalo Higuain
Menghadapi Lyon di babak 16 besar Liga Champions tentu saja akan menjadi laga emosional buat Karim Benzema. Striker Real Madrid itu mengaku siap dimainkan kendati belum ada jaminan akan menjadi starter.
Benzema akan kembali ke Prancis tengah pekan ini. Bukan untuk berlibur, namun pesepakbola 22 tahun itu akan melawan bekas klubnya, Lyon, di pertandingan pertama knockout Liga Champions, Selasa (16/2/2010) malam.
Menjadi "musuh" untuk klub yang telah melahirkan dirinya sudah pasti bukanlah perkara yang mudah buat Benzema. Walau begitu ia tetap ingin terlibat kendati baru saja pulih dari masalah pada ototnya.
"Otot-otot ini kini lebih baik, tapi masih berasa sakit setelah semua yang saya lakukan." kata Benzema kepada harian AS.
"Saya siap untuk bermain, saya tidak tahu dari mana saya akan memulai karena kami belum tahu sebelas orang yang dipilih pelatih."
"Yang jelas, saya tahu bahwa jika saya bermain dari awal ataupun 30 menit sebelum bubar, saya tahu saya akan mendapatkan sebuah pertandingan yang hebat," tuntas pemain yang baru mencetak tujuh gol dari 19 kali penampilannya bersama Madrid itu.
ARSENAL VS PORTO
FC Porto bertekad untuk memetik kemenangan saat menjamu Arsenal di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengunci kartu as tim lawan, Cesc Fabregas.
Ini adalah kali ketiga Porto menjamu Arsenal di kancah Eropa. Dua pertemuan sebelumnya tim Portugal itu selalu terhadang The Gunners.
Di musim 2006-07 Porto tersingkir setelah kalah agregat 2-0. Di musim berikutnya mereka menyerah dengan skor agregat 6-2.
Melihat fakta tersebut, juara Liga Champions 2003-04 itu tidak ingin kembali mengalami nasib serupa dalam laga Selasa (16/2010) besok. Demi merealisasikan tujuannya, bek Bruno Alves menilai timnya harus mematikan pergerakan Fabregas.
Tidak dipungkiri, Fabregas menjadi kunci permainan Arsenal. Pemain asal Spanyol itu memiliki kualitas pemain kelas dunia dan menjadi pemecah kebuntuan bagi timnya.
"Adalah Frabregas yang memiliki kualitas, permainan menyerangnya, bagaimana dia meningkatkan tempo permainan," ucap Alves kepada News of The World. "Dia (Fabregas), adalah pemain Arsenal yang paling penting. Jadi, kami harus mematikan dia."
Walaupun dalam dua pertemuan terakhirnya Porto selalu kalah, namun hingga kini anak-anak London utara belum pernah menang jika bermain kandang musuhnya di Estadio Dragao.
Milan vs Manchester United 16 Februari
Lyon vs Real Madrid 16 Februari
Porto vs Arsenal 17 Februari
Bayern Munich vs Fiorentina 17 Februari
DUEL SENGIT KLUB BESAR EROPA
Klub-klub besar, pemain-pemain hebat, dan pelatih-pelatih jempolan, bertarung dalam satu arena. Itulah gambaran pertarungan 16 Besar Liga Champions tengah pekan ini. Dijamin panas.
Ada delapan klub yang bakal bertarung dalam empat partai pertama perdelapanfinal Liga Champions. Beberapa klub yang terlibat di dalamnya adalah para mantan jawara, sedangkan yang belum pernah juara juga tidak bisa diremehkan.
Sorotan utama perdelapanfinal kali ini tak pelak tertuju ke partai AC Milan kontra Manchester United. Dua klub ini punya semua syarat untuk menciptakan duel yang sengit dan menarik.
Milan adalah pemilik tujuh titel Piala/Liga Champions, sedangkan MU pernah tiga kali berjaya di arena yang sama. Soal kualitas pemain, tak perlu diragukan, dua klub tersebut terdiri dari pemain-pemain nomor wahid.
Keduanya juga mewakili pertarungan dua kutub utama sepakbola Eropa: Italia dan Inggris. Seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya, duel di antara klub dari dua negara itu dijamin berlangsung ketat.
Sejumlah detail kecil juga menambah riuh pertarungan ini. Contohnya adalah pertemuan David Beckham, yang kini membela Milan, melawan klub yang mengasuhnya dari seorang bocah menjadi pemain hebat.
Yang patut diingat, bukan cuma partai Milan vs MU saja yang menarik ditunggu. Tiga laga lainnya, yakni Bayern Munich vs Fiorentina, Lyon kontra Real Madrid dan FC Porto berjumpa Arsenal, juga berpotensi 'meledak'.
Bayern, yang sempat terseok-seok, kini mulai menemukan ritme kemenangannya. Harmoni yang mulai terbangun di dalam tim empat gelar Champions itu terbukti berkontribusi positif.
Sementara Fiorentina punya rekam jejak dahsyat di fase grup. Membuat Liverpool tersingkir dan kemudian tampil sebagai juara grup adalah buktinya. Walau belakangan agak melempem, La Viola tetap tidak bisa diremehkan.
Pemilik titel Champions terbanyak, Real Madrid, akan melawat ke markas Lyon. Sembilan trofi yang disimpan Los Blancos tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan dengan mudah melewati hadangan Lyon.
Harus diingat, Lyon adalah salah satu tim yang paling konsisten dalam beberapa musim terakhir Liga Champions. Secara berurutan, Les Gones selalu lolos ke fase knockout di tujuh musim terakhir.
Di partai terakhir, ada duel antara dua klub yang dikenal memiliki permainan yang ofensif, yakni FC Porto kontra Arsenal. Namun Porto sebagai pemilik dua titel Champions justru dalam posisi tak diunggulkan saat meladeni finalis tahun 2006, Arsenal.
MILAN VS MU
Dalam tiga musim terakhir, Manchester United begitu digdaya jika bertemu wakil-wakil Italia. Namun, lain cerita jika yang dihadapi adalah AC Milan di mana Rossoneri selalu jadi 'batu sandungan' Setan Merah.
Pengundian babak perdelapanfinal yang dilakukan di Nyon Desember lalu, Milan yang datang sebagai runner-up Grup C dihadapkan dengan Juara Grup B MU. Milan akan menjamu MU lebih dulu di San Siro sebelum MU menjadi penjamu di Old Trafford.
Di duel yang mempertemukan dua 'Setan' ini, kualitas punggawa keduanya terhitung seimbang, meski secara kasat mata MU terlihat sedikit di atas lawannya tersebut. Wayne Rooney tengah tajam-tajamnya, Nani dan Antonio Valencia mulai bisa nge-tune dengan skema Sir Alex Ferguson ditambah sudah kembalinya Edwin van Der Sar bakal memperkuat lini pertahanan.
Sedangkan Milan masih didera yang namanya inkonsistensi penampilan. Sempat turun di awal musim, lalu naik lagi di pertengahan sebelum kemenangan 3-2 atas Udinese lalu mengakhiri puasa kemenangan di empat laga terakhirnya.
Jika melihat fakta di atas, MU relatif tak sulit untuk meraih kemenangan dengan rekor tak pernah kalah jika bertemu wakil-wakil Seri A dalam enam pertemuan terakhir sejak 2007.
Di tahun 2008 saat menjadi jawara, MU bertemu AS Roma empat kali, dua kali di fase grup dan dua di perempatfinal. Hasilnya adalah tiga kemenangan dan satu seri.
Dan yang dua terakhir adalah saat mengandaskan tim sekota Milan, Inter, di babak 16 besar musim lalu lewat hasil imbang 0-0 dan menang 2-0. Lain Roma dan Inter, lain pula ketika bertemu Milan, MU malah 'mejem'.
Kedua tim sudah bertemu delapan kali dalam sejarah Piala/Liga Champions dan kesemuanya terjadi fase gugur di mana Milan merebut lima kemenangan dan MU kebagian tiga. Sialnya adalah langkah MU terganjal semua oleh Milan.
Di era millenium ketiga ini, Milan dan MU bertemu dua kali. Yang pertama di babak 16 besar musim 2005, MU kalah 0-1, di kandang mau pun tandang. Dan di musim 2007, MU yang menang 3-2 di kandang malah dibantai 0-3 saat bertandang.
Apakah Milan yang punya rekor sekali kalah di 13 pertemuan dengan wakil Inggris di kandang mampu memperpanjang dominasinya atas 'Pasukan Teater Mimpi' atau MU yang bakal memutus tali rekor buruknya?
Jawabannya bakal tersaji usai 90 menit laga Leg I, Selasa (16/2/2010) atau Rabu dinihari WIB.
Rekor Pertemuan:
Piala Champions (Semifinal) : 8.05.58 Manchester United 2 AC Milan 1
14.05.58 AC Milan 4 Manchester United 0
Piala Champions (Semifinal): 23.04.69 AC Milan 2 Manchester United 0
15.05.69 Manchester United 1 AC Milan 0
Liga Champions (Perdelapanfinal) : 23.02.05 Manchester United 0 AC Milan 1
8.03.05 AC Milan 1 Manchester United 0
Liga Champions (Semifinal): SF 25.04.07 Manchester United 3 AC Milan 2
3.05.07 AC Milan 3 Manchester United 0
AC Milan dan Manchester United akan saling berhadapan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Gary Neville menegaskan kehadiran David Beckham tidak akan memengaruhi fokus timnya.
Neville dan Becks merupakan bagian dari skuad muda MU di medio 1990-an. Keduanya sama-sama mengawali karir sebagai pemain sepakbola profesional bersama klub yang menghuni Old Trafford tersebut.
Selama kurun waktu 10 tahun, keduanya bahu membahu untuk memberikan yang terbaik buat klub. Termasuk ketika 'Setan Merah' memenangi treble winners 1999 dengan menjuarai kompetisi Liga Inggris, Piala FA dan Liga Champions.
Namun, Beckham akhirnya memilih hengkang lantaran mengalami konflik dengan manajer Sir Alex Ferguson. Sehingga pada 2003, Becks resmi menjadi bagian dari skuad Real Madrid.
Setelah nyaris tujuh tahun berpisah, Becks akan kembali bersua dengan klub lamanya sebagai lawan. Meski pernah menjadi kawan baik, namun kehadiran Becks tidak akan memperngaruhi konsentrasi Neville.
"Kehadiran Beckham tidak akan mengalihkan perhatian saya akan pentingnya pertandingan ini," tegas Neville seperti dikutip dari Times Online.
"Ini adalah kali pertama dia menghadapi Manchester United, jadi itu seru sebelum pertandingan. Sekali pertandingan dimulai, tidak ada seorang pun yang memikirkan hal ini," imbuh Neville.
Buat bek veteran itu, menghadapi mantan rekan di klub bukanlah hal yang baru. "Kami telah melawan banyak mantan rekan satu tim, seperti adik saya Phil dan Nicky Butt. Jadi kami telah terbiasa," lanjutnya.
"Mungkin ini justru akan aneh buat Beckham, tapi tentu saja, kami berharap yang terbaik untuk dia. Saya bicara dengannya minggu lalu, namun kami tidak membicarakan tentang pertandingan," tuntas pemain yang dikabarkan akan segera pensiun ini.
Dimitar Berbatov menilai tak ada yang diunggulkan dalam duel AC Milan vs Manchester United, Selasa (15/2/2010). Namun, baik Rossoneri mau pun The Red Devils harus pintar memanfaatkan kesalahan lawan untuk bisa menang.
Dengan koleksi total 10 trofi Liga Champions, tujuh dari Milan dan tiga dari MU, dipastikan laga ini akan berjalan sengit dan ketat mengingat nilai historis kedua klub di ranah Eropa. Apalagi laga ini sekali lagi menjadi pertarungan gengsi antara Premiership dan Seri A.
Tak hanya itu, laga leg I babak 16 Besar ini akan semakin spesial karena untuk pertama kalinya David Beckham akan melawan klub yang mengasuhnya dari bocah hingga menjadi besar sekarang. Dan untuk Berbatov pun, Milan akan jadi lawan istimewa baginya karena saat kecil ia mengidolai ' Merah Hitam' dan Marco van Basten.
Secara kualitas pemain, baik Milan dan MU setara serta tak ada lagi bintang yang menonjol seperti saat keduanya dipekuat Kaka dan Cristiano Ronaldo. Jika di Milan ada Pato dan Ronaldinho sebagai andalan mendulang gol, sebaliknya MU punya Wayne Rooney dan Berbatov sebagai sumber gol.
Hal inilah yang membuat Berbatov berpikir peluang untuk meraih kemenangan adalah sama besar, tak peduli Milan sedang dalam tren menurun atau MU sedang menanjak .
Yang membedakan nantinya adalah pintar-pintarnya MU atau Milan melihat kesalahan lawan untuk dijadikan senjata rahasia.
"Ini akan jadi laga yang sama kuat. Beberapa orang berpikir kalau Milan sedang tidak tampil baik namun aku rasa itu menipu. Tidak ada favorit, semua tim punya peluang sama," analisa penyerang Bulgaria itu di The Sun.
"Ini soal siapa yang lebih pintar, siapa yang bisa memanfaatkan kesalahan tim lain dan ia bisa meraih gol kemenangan. Di situlah letak besar perbedaannya," demikian pria usia 29 tahun itu.
MADRID VS LYON
Madrid - Real Madrid bakal dihantui masa lalu ketika melakoni perdelapanfinal. Sedikitnya ada dua "hantu" yang bakal menghadang Madrid, yakni kutukan 16 besar dan juga Lyon selaku lawan.
Babak 16 besar Liga Champions merupakan fase yang tak ramah bagi El Real.
Sejak musim 2004/05, Madrid selalu kandas di fase ini. Ketika itu Juventus yang menghentikan langkah Los Blancos di perdelapanfinal.
Selanjutnya giliran Arsenal, Bayern Munich, AS Roma, dan yang terakhir kali Liverpool menjadi "pencabut nyawa" bagi tim asal ibukota Spanyol tersebut, juga di 16 besar. Musim lalu, Madrid tersingkir dengan agregat telak, 0-5.
Kini giliran Olympique Lyon yang menjadi lawan bagi Iker Casillas dkk. di 16 besar. Tim asal Prancis itu belum pernah bisa dikalahkan Madrid dalam empat duel terakhir. Di Santiago Bernabeu, Lyon bisa mengambil satu poin, masing-masing dengan skor 1-1 (23/11/2005) dan 2-2 (22/11/2006).
Sedang di Stade de Gerland, Madrid selalu takluk dan gagal mencetak gol. Skornya adalah 3-0 (13/9/2005) dan 2-0 (13/9/2006).
Itu berarti ada dua "momok" yang bakal dihadapi Madrid. Pertama adalah kutukan 16 besar, dan yang kedua adalah Lyon.
"Lyon menunjukkan diri sebagai lawan berat. Lyon telah berkali-kali menjadi juara Liga Prancis dalam beberapa tahun terakhir dan mereka selalu tampil baik di Liga Champions," tandas pelatih Madrid Manuel Pellegrini dilansir dari AFP.
"Catatan pertemuan sudah jelas penting dan harus diperhitungkan, meski itu tidak menentukan hasil akhir," lanjut entrenador asal Chile itu.
Menghadapi tim Prancis, Madrid bisa belajar dari pertarungan kontra Marseille di babak fase grup. Dalam dua pertarungan Los Galacticos selalu menang dan mencatat agregat 6-1.
"Lyon berat namun kami bisa mengalahkannya. Kami sudah pernah menghadapi Marseille jadi kami sudah paham ancaman-ancaman apa yang bakal dihadirkan tim Prancis. Kami akan memainkan leg kedua di kandang sendiri dan kami berharap itu bisa membantu kami untuk melaju," ujar striker Gonzalo Higuain
Menghadapi Lyon di babak 16 besar Liga Champions tentu saja akan menjadi laga emosional buat Karim Benzema. Striker Real Madrid itu mengaku siap dimainkan kendati belum ada jaminan akan menjadi starter.
Benzema akan kembali ke Prancis tengah pekan ini. Bukan untuk berlibur, namun pesepakbola 22 tahun itu akan melawan bekas klubnya, Lyon, di pertandingan pertama knockout Liga Champions, Selasa (16/2/2010) malam.
Menjadi "musuh" untuk klub yang telah melahirkan dirinya sudah pasti bukanlah perkara yang mudah buat Benzema. Walau begitu ia tetap ingin terlibat kendati baru saja pulih dari masalah pada ototnya.
"Otot-otot ini kini lebih baik, tapi masih berasa sakit setelah semua yang saya lakukan." kata Benzema kepada harian AS.
"Saya siap untuk bermain, saya tidak tahu dari mana saya akan memulai karena kami belum tahu sebelas orang yang dipilih pelatih."
"Yang jelas, saya tahu bahwa jika saya bermain dari awal ataupun 30 menit sebelum bubar, saya tahu saya akan mendapatkan sebuah pertandingan yang hebat," tuntas pemain yang baru mencetak tujuh gol dari 19 kali penampilannya bersama Madrid itu.
ARSENAL VS PORTO
FC Porto bertekad untuk memetik kemenangan saat menjamu Arsenal di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengunci kartu as tim lawan, Cesc Fabregas.
Ini adalah kali ketiga Porto menjamu Arsenal di kancah Eropa. Dua pertemuan sebelumnya tim Portugal itu selalu terhadang The Gunners.
Di musim 2006-07 Porto tersingkir setelah kalah agregat 2-0. Di musim berikutnya mereka menyerah dengan skor agregat 6-2.
Melihat fakta tersebut, juara Liga Champions 2003-04 itu tidak ingin kembali mengalami nasib serupa dalam laga Selasa (16/2010) besok. Demi merealisasikan tujuannya, bek Bruno Alves menilai timnya harus mematikan pergerakan Fabregas.
Tidak dipungkiri, Fabregas menjadi kunci permainan Arsenal. Pemain asal Spanyol itu memiliki kualitas pemain kelas dunia dan menjadi pemecah kebuntuan bagi timnya.
"Adalah Frabregas yang memiliki kualitas, permainan menyerangnya, bagaimana dia meningkatkan tempo permainan," ucap Alves kepada News of The World. "Dia (Fabregas), adalah pemain Arsenal yang paling penting. Jadi, kami harus mematikan dia."
Walaupun dalam dua pertemuan terakhirnya Porto selalu kalah, namun hingga kini anak-anak London utara belum pernah menang jika bermain kandang musuhnya di Estadio Dragao.
Hasil Seri A 14 dan 15 Februari 2010, Inter Dikejar Pesaing
Cagliari 3 - 1 Bari
Catania 0 - 0 Atalanta
Chievo 0 - 1 Siena
Juventus 3 - 2 Genoa
Livorno 0 - 1 Bologna
Parma 0 - 2 Lazio
Napoli 0 - 0 Inter Milan
INTER SERI
Bertandang ke Napoli, Inter Milan gagal pulang membawa poin penuh. Cuma satu angka yang dipetik Nerazzurri setelah bermain imbang tanpa gol, 0-0.
Inilah hasil imbang kedua secara beruntung yang didapat Inter, setelah pekan lalu juga harus puas berbagi satu poin usai bermain 1-1 kontra Parma.
Meski hasil tersebut tak menggoyahkan posisi Zavier Zanetti di pucuk klasemen, namun keunggulan poin mereka atas pesaing terdekatnya kini terus terpangkas. Inter kini memimpin enam angka atas AS Roma di posisi dua, sementara dengan AC Milan, yang masih punya satu laga sisa, ada jarak delapan poin.
Untuk Napoli, mengimbangi sang pemuncak klasemen adalah sebuah pencapaian tersendiri setelah pekan lalu tumbang 1-3 atas Udinese. Yang jelas mereka kini telah menggusur Juventus dari posisi lima klasemen dengan total poin dikumpulkan berjumlah 39.
Jalannya Pertandingan
Napoli yang pekan lalu menelan kekalahan pertamanya di bawah Walter Mazzarri langsung tampil menyengat di menit awal. Upaya pertama datang dari akselerasi Fabio Quagliarella yang terhenti di muka kotak penalti, di kesempatan lain peluang yang dikreasikan untuk Walter Gargano juga tak berujung gol.
Upaya tuan rumah menggedor pertahanan Inter dapat peluang emas di menit 10. Bermula dari tendangan bebas yang gagal dibuang dengan sempurna, bola yang disambar Marek Hamsik dimentahkan mistar gawang.
Tekanan Napoli berlanjut lewat sepakan Quagliarella yang cuma membentur sisi luar jala gawang. Sementara sebuah diving header German Denis dari jarak dekat dengan luar biasa diselamatkan Julio Cesar.
Inter yang berusaha menjaga jarak aman dengan AS Roma dan AC Milan bukannya tak punya peluang. Di menit 30 Sulley Muntari melepaskan tendangan bertenaga menyongsong bola buangan dari skenario tendangan bebas. Sama seperti yang sebelumnya dialami Hamsyik, sepakan tersebut urung jadi gol karena membentur mistar.
Jelang paruh pertama berakhir Napoli kembali mencoba membangun serangan balik. Namun tendangan voli Quagliarella dari luar kotak penalti dan dalam posisi terkawal bek lawan meleset jauh dari sasaran.
Goran pandev punya kans besar membawa Inter unggul saat dia mendapat umpan dari Mariga dan sukses memperdaya seorang bek lawan. Tapi saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Morgan De Sanctis.
Peristiwa di menit 62 itu langsung dibalas Napoli tak lama berselang, publik tuan rumah malah harusnya bisa merayakan gol pertama andai Denis lebih tenang di muka gawang.
Bermula dati tendangan Quagliarella di luar kotak penalti, bola yang membentur tiang gawang mental ke tengah kotak penalti di mana Denis terlihat berlari menyambarnya. Tapi saat tinggal berhadapan dengan gawang yang kosong sementara kiper Cesar masih dalam posisi terjatuh, sepakan Denis melayang jauh.
Setelah sebuah sepakan Milito kembali dimentahkan De Sanctis, Mourinho menarik keluar Pandev dan menggantinya dengan Samuel Eto'o. Namun mantan striker Barcelona itu tak mampu berbuat banyak di menit-menit awal berada dalam lapangan.
Tensi tinggi dan tempo cepat pertandingan terus berlangsung di menit-menit berikutnya. Namun hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir, papan skor di Stadio San Paolo, Senin (15/2/2010) dinihari WIB tak berubah dari angka 0-0.
JUVE AKHIRNYA MENANG
Kemenangan yang ditunggu itu akhirnya datang juga. Setelah lima laga tanpa poin penuh, Bianconeri akhirnya bisa bernafas lega usai menundukkan Genoa 3-2.
Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Olimpico Grande Torino, Minggu (14/2/2010) malam WIB, kemenangan Juventus ditentukan oleh tendangan penalti Alessandro Del Piero di menit 78.
Sebelumnya di babak pertama gol Marco Rossi di menit 16 berhasil disamai oleh Amauri Carvalho di menit 42. Del Piero kemudian mencetak gol kedua Juve di menit 61, sebelum Rossi membuat kedudukan menjadi 2-2 di menit 63.
Hasil ini juga menjadi kemenangan pertama Juve di bawah arahan Alberto Zaccheroni. Sebelumnya di dua laga awal dirinya memegang La Vecchia Signora, Zaccheroni hanya mampu mengantarkan timnya bermain 1-1 melawan Lazio dan Livorno.
Dengan hasil ini Juve naik ke posisi lima klasemen sementara dengan nilai 38 di tangan. Sedangkan Genoa turun ke posisi sembilan. I Rossoblu memiliki poin 35.
Jalannya Pertandingan
Ketika pertandingan baru berjalan lima menit, Martin Caceres melepaskan sebuah umpan dari sisi kanan lapangan. Tetapi bola yang terlalu deras malah mengarah ke gawang Marco Amelia. Umpan ini nyaris berbuah menjadi gol untuk Juve jika Amelia tak menepisnya.
Lima menit berselang giliran Genoa yang mendapatakn kesempatan untuk mencetak gol. Dari jarak jauh, Marco Rossi melepaskan tembakan terarah. Sial bagi Rossi, sepakannya masih membentur mistar gawang.
Namun Rossi tak membuang peluang pada menit 16. Menerima operan bola dari Robert Acquafresca ia dengan tenang menyontek bola ke arah gawang Buffon. Genoa pun unggul 1-0.
Juve baru bisa membalas gol tersebut tiga menit menjelang babak pertama usai. Diawali umpan lambung Caceres, bola kemudian ditanduk oleh Amauri yang saat itu tengah dikawal dua bek Genoa. Tandukan tersebut lalu berbuah gol. Inilah gol pertama Amauri di Seri A sejak 28 Oktober silam.
Di babak kedua, Juve akhirnya berbalik memimpin. Pada menit 62, Alessandro Del Piero sukses mencuri bola sebelum akhirnya bertukar operan dengan Diego. Penyerang veteran Juve ini lalu dengan mudah menaklukkan Amelia. Skor berubah menjadi 2-1.
Sial bagi 'Tim Kuda Zebra', keunggulan mereka itu hanya bertahan selama satu menit. Lagi-lagi Rossi menjadi mimpi buruk untuk pertahanan Juve sekaligus Buffon.
Gol tersebut tercipta ketika umpan Giandomenico Mesto gagal dihalau dengan sempurna oleh Buffon. Bola pun jatuh tepat di hadapan Rossi yang langsung melesakkannya ke jala Juve.
Sebelas menit sebelum pertandingan berakhir, Juve mendapatkan penalti dari wasit Paolo Silvio Mazzoleni. Penalti tersebut diberikan setelah Del Piero dinilai telah dijatuhkan oleh Sokratis Papastrathopoulos di kotak terlarang.
Del Piero pun maju menjadi algojonya. Tendangan kaki kanan si nomor punggung 10 ini tak mampu dihalau Amelia. Juve pun memimpin dengan skor 2-1.
Hingga peluit panjang dibunyikan tak ada lagi gol tercipta dan Juve pun meraih kemenangan di hadapan pendukung sendiri.
Susunan Pemain
Juventus: Gianluigi Buffon, Nicola Legrottaglie, Giorgio Chiellini, Jonathan Zebina, Martin Caceres, Mohammed Sissoko, Antonio Candreva (Claudio Marchisio 66), Diego, Paolo De Ceglie, Alessandro Del Piero (Hasan Salihamidzic 80), Amauri Carvalho (Sebastian Giovinco 90).
Genoa: Marco Amelia, Dario Dainelli, Salvatore Bocchetti, Sokratis Papastrathopoulos, Alberto Zapater, Marco Rossi, Domenico Crscito (Danijel Aleksic 89), Giandomenico Mesto, Robert Acquafresca (Ivan Fatic 45), Giuseppe Sculli, David Suazo (Stephan El Shaarawy 67).
LAZIO LEPAS DARI ZONA DEGRADASI
Pergantian pelatih langsung membawa efek positif bagi Lazio yang pekan lalu masuk zona degradasi. Biancocelesti sukses mempecundangi Parma 2-0 dan mentas dari zona merah.
Lazio menendang Davide Ballardini yang menjadi pelatih kepala sejak awal musim, pada Rabu (10/2/2010) lalu. Hal tersebut tak lepas dari performa 'Si Elang' yang terus memburuk dan masuk zona degradasi.
Dan ternyata sentuhan Edoardo Reja yang menggantikan Ballardini langsung mengeluarkan tuahnya. Melawat ke Parma, pada Minggu (14/2/2010) Lazio berhasil menang 2-0 lewat gol Guglielmo Stendardo dan Mauro Zarate.
Dengan tambahan tiga angka ini, tim asal ibukota tersebut naik ke urutan 15 dengan 25 poin dari 24 laga yang telah dilakoni. Lazio hanya unggul satu angka dari Udinese dan Catania yang mengkuntit di belakang.
Sementara itu di papan tengah terdapat pergeseran kecil. Cagliari yang berhasil menang 3-1 dari Bari berhasil merangsek ke urutan delapan.
Sedangkan Bologna berhasil menambah tiga angka hasil kemenangan 1-0 dari Livorno. Sedangkan kemenangan 1-0 dari Catania, membuat Siena menapak perlahan untuk dapat keluar dari dasar klasemen.
Catania 0 - 0 Atalanta
Chievo 0 - 1 Siena
Juventus 3 - 2 Genoa
Livorno 0 - 1 Bologna
Parma 0 - 2 Lazio
Napoli 0 - 0 Inter Milan
INTER SERI
Bertandang ke Napoli, Inter Milan gagal pulang membawa poin penuh. Cuma satu angka yang dipetik Nerazzurri setelah bermain imbang tanpa gol, 0-0.
Inilah hasil imbang kedua secara beruntung yang didapat Inter, setelah pekan lalu juga harus puas berbagi satu poin usai bermain 1-1 kontra Parma.
Meski hasil tersebut tak menggoyahkan posisi Zavier Zanetti di pucuk klasemen, namun keunggulan poin mereka atas pesaing terdekatnya kini terus terpangkas. Inter kini memimpin enam angka atas AS Roma di posisi dua, sementara dengan AC Milan, yang masih punya satu laga sisa, ada jarak delapan poin.
Untuk Napoli, mengimbangi sang pemuncak klasemen adalah sebuah pencapaian tersendiri setelah pekan lalu tumbang 1-3 atas Udinese. Yang jelas mereka kini telah menggusur Juventus dari posisi lima klasemen dengan total poin dikumpulkan berjumlah 39.
Jalannya Pertandingan
Napoli yang pekan lalu menelan kekalahan pertamanya di bawah Walter Mazzarri langsung tampil menyengat di menit awal. Upaya pertama datang dari akselerasi Fabio Quagliarella yang terhenti di muka kotak penalti, di kesempatan lain peluang yang dikreasikan untuk Walter Gargano juga tak berujung gol.
Upaya tuan rumah menggedor pertahanan Inter dapat peluang emas di menit 10. Bermula dari tendangan bebas yang gagal dibuang dengan sempurna, bola yang disambar Marek Hamsik dimentahkan mistar gawang.
Tekanan Napoli berlanjut lewat sepakan Quagliarella yang cuma membentur sisi luar jala gawang. Sementara sebuah diving header German Denis dari jarak dekat dengan luar biasa diselamatkan Julio Cesar.
Inter yang berusaha menjaga jarak aman dengan AS Roma dan AC Milan bukannya tak punya peluang. Di menit 30 Sulley Muntari melepaskan tendangan bertenaga menyongsong bola buangan dari skenario tendangan bebas. Sama seperti yang sebelumnya dialami Hamsyik, sepakan tersebut urung jadi gol karena membentur mistar.
Jelang paruh pertama berakhir Napoli kembali mencoba membangun serangan balik. Namun tendangan voli Quagliarella dari luar kotak penalti dan dalam posisi terkawal bek lawan meleset jauh dari sasaran.
Goran pandev punya kans besar membawa Inter unggul saat dia mendapat umpan dari Mariga dan sukses memperdaya seorang bek lawan. Tapi saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Morgan De Sanctis.
Peristiwa di menit 62 itu langsung dibalas Napoli tak lama berselang, publik tuan rumah malah harusnya bisa merayakan gol pertama andai Denis lebih tenang di muka gawang.
Bermula dati tendangan Quagliarella di luar kotak penalti, bola yang membentur tiang gawang mental ke tengah kotak penalti di mana Denis terlihat berlari menyambarnya. Tapi saat tinggal berhadapan dengan gawang yang kosong sementara kiper Cesar masih dalam posisi terjatuh, sepakan Denis melayang jauh.
Setelah sebuah sepakan Milito kembali dimentahkan De Sanctis, Mourinho menarik keluar Pandev dan menggantinya dengan Samuel Eto'o. Namun mantan striker Barcelona itu tak mampu berbuat banyak di menit-menit awal berada dalam lapangan.
Tensi tinggi dan tempo cepat pertandingan terus berlangsung di menit-menit berikutnya. Namun hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir, papan skor di Stadio San Paolo, Senin (15/2/2010) dinihari WIB tak berubah dari angka 0-0.
JUVE AKHIRNYA MENANG
Kemenangan yang ditunggu itu akhirnya datang juga. Setelah lima laga tanpa poin penuh, Bianconeri akhirnya bisa bernafas lega usai menundukkan Genoa 3-2.
Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Olimpico Grande Torino, Minggu (14/2/2010) malam WIB, kemenangan Juventus ditentukan oleh tendangan penalti Alessandro Del Piero di menit 78.
Sebelumnya di babak pertama gol Marco Rossi di menit 16 berhasil disamai oleh Amauri Carvalho di menit 42. Del Piero kemudian mencetak gol kedua Juve di menit 61, sebelum Rossi membuat kedudukan menjadi 2-2 di menit 63.
Hasil ini juga menjadi kemenangan pertama Juve di bawah arahan Alberto Zaccheroni. Sebelumnya di dua laga awal dirinya memegang La Vecchia Signora, Zaccheroni hanya mampu mengantarkan timnya bermain 1-1 melawan Lazio dan Livorno.
Dengan hasil ini Juve naik ke posisi lima klasemen sementara dengan nilai 38 di tangan. Sedangkan Genoa turun ke posisi sembilan. I Rossoblu memiliki poin 35.
Jalannya Pertandingan
Ketika pertandingan baru berjalan lima menit, Martin Caceres melepaskan sebuah umpan dari sisi kanan lapangan. Tetapi bola yang terlalu deras malah mengarah ke gawang Marco Amelia. Umpan ini nyaris berbuah menjadi gol untuk Juve jika Amelia tak menepisnya.
Lima menit berselang giliran Genoa yang mendapatakn kesempatan untuk mencetak gol. Dari jarak jauh, Marco Rossi melepaskan tembakan terarah. Sial bagi Rossi, sepakannya masih membentur mistar gawang.
Namun Rossi tak membuang peluang pada menit 16. Menerima operan bola dari Robert Acquafresca ia dengan tenang menyontek bola ke arah gawang Buffon. Genoa pun unggul 1-0.
Juve baru bisa membalas gol tersebut tiga menit menjelang babak pertama usai. Diawali umpan lambung Caceres, bola kemudian ditanduk oleh Amauri yang saat itu tengah dikawal dua bek Genoa. Tandukan tersebut lalu berbuah gol. Inilah gol pertama Amauri di Seri A sejak 28 Oktober silam.
Di babak kedua, Juve akhirnya berbalik memimpin. Pada menit 62, Alessandro Del Piero sukses mencuri bola sebelum akhirnya bertukar operan dengan Diego. Penyerang veteran Juve ini lalu dengan mudah menaklukkan Amelia. Skor berubah menjadi 2-1.
Sial bagi 'Tim Kuda Zebra', keunggulan mereka itu hanya bertahan selama satu menit. Lagi-lagi Rossi menjadi mimpi buruk untuk pertahanan Juve sekaligus Buffon.
Gol tersebut tercipta ketika umpan Giandomenico Mesto gagal dihalau dengan sempurna oleh Buffon. Bola pun jatuh tepat di hadapan Rossi yang langsung melesakkannya ke jala Juve.
Sebelas menit sebelum pertandingan berakhir, Juve mendapatkan penalti dari wasit Paolo Silvio Mazzoleni. Penalti tersebut diberikan setelah Del Piero dinilai telah dijatuhkan oleh Sokratis Papastrathopoulos di kotak terlarang.
Del Piero pun maju menjadi algojonya. Tendangan kaki kanan si nomor punggung 10 ini tak mampu dihalau Amelia. Juve pun memimpin dengan skor 2-1.
Hingga peluit panjang dibunyikan tak ada lagi gol tercipta dan Juve pun meraih kemenangan di hadapan pendukung sendiri.
Susunan Pemain
Juventus: Gianluigi Buffon, Nicola Legrottaglie, Giorgio Chiellini, Jonathan Zebina, Martin Caceres, Mohammed Sissoko, Antonio Candreva (Claudio Marchisio 66), Diego, Paolo De Ceglie, Alessandro Del Piero (Hasan Salihamidzic 80), Amauri Carvalho (Sebastian Giovinco 90).
Genoa: Marco Amelia, Dario Dainelli, Salvatore Bocchetti, Sokratis Papastrathopoulos, Alberto Zapater, Marco Rossi, Domenico Crscito (Danijel Aleksic 89), Giandomenico Mesto, Robert Acquafresca (Ivan Fatic 45), Giuseppe Sculli, David Suazo (Stephan El Shaarawy 67).
LAZIO LEPAS DARI ZONA DEGRADASI
Pergantian pelatih langsung membawa efek positif bagi Lazio yang pekan lalu masuk zona degradasi. Biancocelesti sukses mempecundangi Parma 2-0 dan mentas dari zona merah.
Lazio menendang Davide Ballardini yang menjadi pelatih kepala sejak awal musim, pada Rabu (10/2/2010) lalu. Hal tersebut tak lepas dari performa 'Si Elang' yang terus memburuk dan masuk zona degradasi.
Dan ternyata sentuhan Edoardo Reja yang menggantikan Ballardini langsung mengeluarkan tuahnya. Melawat ke Parma, pada Minggu (14/2/2010) Lazio berhasil menang 2-0 lewat gol Guglielmo Stendardo dan Mauro Zarate.
Dengan tambahan tiga angka ini, tim asal ibukota tersebut naik ke urutan 15 dengan 25 poin dari 24 laga yang telah dilakoni. Lazio hanya unggul satu angka dari Udinese dan Catania yang mengkuntit di belakang.
Sementara itu di papan tengah terdapat pergeseran kecil. Cagliari yang berhasil menang 3-1 dari Bari berhasil merangsek ke urutan delapan.
Sedangkan Bologna berhasil menambah tiga angka hasil kemenangan 1-0 dari Livorno. Sedangkan kemenangan 1-0 dari Catania, membuat Siena menapak perlahan untuk dapat keluar dari dasar klasemen.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali