Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Profile Calon Gubernur Bali 2008 - Siapa Pilihan Anda ?

Ada 3 paket Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang maju pada Pilkada Bali 2008.
Adapun calon terdaftar yang sedang melalui proses verifikasi adalah sebagai berikut :

1. Koalisi Kebangkitan Bali (KKB)
Calon Gubernur : Prof.Dr.drg.Gde Winasa
Calon Wakil Gubernur : I Gusti Bagus Alit Putra, SH,S.Sos, M.Si.
Disokong gabungan 13 partai politik
1 P. Demokrat
2 P. Nasional Banteng Kemerdekaan
3 P. Keadilan dan Persatuan Indonesia
4 P. Kebangkitan Bangsa
5 P. Damai Sejahtera
6 P. Pelopor
7 P. Penegak Demokrasi Indonesia
8 P. Persatuan Demokrasi Kebangsaan
9 P. Merdeka
10 P. Serikat Indonesia
11 P. Persatuan Daerah
12 P. Buruh Sosial Demokrat
13 P. Bulan Bintang

2. Koalisi Rakyat Bali(KRB)
Calon Gubernur : Cokorde Gde Budi Suryawan, SH, M.Si
Calon Wakil Gubernur : Brigjen Pol. Purnawirawan Drs. Nyoman Gede Suweta, M.Si
Diusung gabungan 5 partai sebagai berikut :
1 P. Golongan Karya
2 P. Karya Peduli Bangsa
3 P. Nasional Indonesia Marhaenisme
4 P. Perhimpunan Indonesia Baru
5 P. Persatuan Pembangunan

3 . Bali Mandara
Calon Gubernur : Drs. Made Mangku Pastika
Calon Wakil Gubernur : Drs. A.A.Gede Ngurah Puspayoga
Pengusungan calon adalah 1 partai yaitu PDIP

Berikut profile untuk masing masing gubernur :

Mangku Pastika

Made Mangku Pastika (MMP) dilahirkan pada tanggal 22 Juni 1951, hari Jumat Kliwon Wuku Kelau,di bawah pengaruh bintang cancer dan Betara Sedana. Dilahirkan oleh seorang Ibu bernama Ni Nyoman Kinten dan ayah yang bernama I Ketut Meneng,seorang guru sekolah rakyat di Desa Musi,Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Ibunya adalah Penggerak Wanita Buleleng Barat, sedangkan Ketut Meneng adalah seorang pejuang yang memulai perjuangannya di desa Sangket, Kecamatan Sukasada. Alm. Ketut Meneng berasal dari Desa Patemon, Kecamatan Seririt, sedangkan Ni Nyoman Kinten berasal dari Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt. Keduanya bertemu di Sanggalangit karena merupakan rekan seperjuangan dalam menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia.MMP adalah putra kedua dari 6 (enam) bersaudara. Ia menikah pada tahun 1977 dengan Made Ayu Putri, putri dari Bapak Wayan Gumpluk (alm), seorang perwira polri dari Desa Bedulu, Gianyar. Mereka bertemu di Jakarta dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak,yang semuanya tingal di bali.

Pada tahun 1963 (pasca meletusnya gunung agung), keluarga I Ketut Meneng , termasuk MMP pindah ke bengkulu, bertransmigrasi bersama-sama korban bencana Gunung Agung. Ketut Meneng sebagai guru SR secara sukarela ingin mengabdikan dirinya mendidik anak-anak transmigran, dan rela meninggalkan kehidupan yang cukup nyaman di Bali sebagai seorang guru (pada saat itu Ketut Meneng memang sudah menjadi seorang wakil penilik sekolah Dasar di Seririt).
Perpindahan keluarga ini ke Sumatra telah mengubah arah hidup mereka selanjutnya. Seluruh anggota keluarga telah ditempa dengan keras dalam persaingan di rantauan orang. Setapak demi setapak maju dari titik minus menuju kehidupan sebagai manusia yang bermanfaat dan bermartabat. MMP sendiri pernah menjadi pembantu rumah tangga pada keluarga Tionghoa di Bengkulu selama 3 tahun.
Pengalaman menjadi pembantu rumah tangga bagi seorang anak yang berumur 12 tahun, jauh dari kedua orang tua di daerah yang sangat asing dengan budaya yang sangat berbeda, telah membentuk karakter MMP yang meyakini kerja keras dan disiplin untuk mencapai sukses, namun terkadang emosional dan sentimentil.


Setelah menamatkan pendidikan di SMA negeri II Palembang, MMP mencoba melamar menjadi AKABRI kepolisian mengikuti jejak langkah langkah teman-teman sekolahnya, meskipun cita-cita awalnya ingin menjadi seorang guru seperti ayahnya. Mendengar bahwa pendidikan di AKABRI adalah gratis dan bahkan akan mendapat uang saku,MMP sebagai seorang remaja yang sangat prihatin dan sederhana serta terbatas kemampuan ekonominya, berpikir dragmatis: yang penting dapat bersekolah secara gratis.
Setelah melalui berbagai tes ,ujian dan seleksi yang sangat ketat,akhirnya MMP diterima sebagai calon Taruna AKABRI Polisi dan selanjutnya menjalani pendidikan selama 4(empat) tahun di Magelang dan Sukabumi. MMP menamatkan AKABRI Polisi pada tahun 1974 dan melanjutkan latihan Brimob/Pelopor di Kelapa Dua,Bogor sampai pertengahan tahun 1975.
Penugasan pertama sebagai Perwira Polisi adalah sebagai Komandan Peleton 1 Kompi I,Batalyon B, Brimob Polda Metro Jaya yang berkedudukan di kelapa dua, Bogor. Beberapa bulan kemudian, yaitu pada tanggal 05 Desember 1975,MMP beserta batalyonnya bertugas ke Timor Portugis (pada waktu itu belum namanya Timor-Timur). MMP bertugas di Timor Portugis sampai juli 1976, sesaat sebelum berintegrasinya Timor Portugis dengan Republik Indonesia dan menjadi Propinsi ke-27 dengan nama propinsi Timor-Timur.
MMP tidak pernah menginjakan kakinya lagi di Timor-Timur sampai tanggal 1 Juni 1999, ketika kemudian MMP kembali bertugas disana sebagai Komandan Kontingen Lorosae, BKO Polda Timor-Timur, sekaligus sebagai Chief Liaison Officer antar Polri dengat UNAMENT.
MMP berada di Timor-Timur sampai tanggal 30 Oktober 1999 yaitu ketika Kontinggen RI berakhir meninggalkan Tim-Tim karena pada saat itu di serahkan ke PBB. Pada hari itu juga sang merah putih diturunkan dari markas komando pasukan ABRI terakhir dalam seatu upacara yang sangat mengharukan .MMP sendiri meneteskan air mata sedih dan marah,menyaksikan terlepasnya bagian RI yang telah menyatu dengan ibu pertiwi dalam suka maupun duka selama 23 tahun. Sebuah pelajaran yang sangat berharga harus dipetik dari peristiwa ini oleh bangsa indonesia dan para pemimpinnya. MMP sendiri marasa mendapat pengalaman yang sangat berharga, baik dalam kapasitas pribadi maupun sebagai anggota Polri/ABRI.
Sekembalinya dari Tim-Port,MMP kembali bertugas di Kesatuan Brimob di Jakarta. Pada tanggal 23 februari 1977, MMP menikah dengan Ni Made Ayu Putri,adik dari brigjen pol.Made Swardana(rekan satu angkatan MMP di AKABRI pol dan ipar dari brigjen pol. Wayan medhana dari Desa kedis kecamatan . busungbiu,Buleleng).
Pada oktober1977, MMP mendapat tugas baru sebagai ajudan menteri Pertahanan & Keamanan/Panglima ABRI,Jendral TNI Maraden pengabean,selama 4 (empat) tahun termasuk ketika beliau pada tahun1978 menjadi Menko Polhukam RI.Sebagai seorang perwira ABRI,MMP belajar banyak hal dari penugasan ini , mulai dari hal-hal yang menyangkut persoalan militer dan polri, sampai ke persoalan-persoalan politik nasional dan global, mulai dari persoalan-persoalan taktis sampai persoalan-persoalan strategis,termasuk hubungan antar bangsa dan politik luar negeri.Pada kesempatan penugasan ini,MMP juga belajar mengenal dan mengahayati moral danetika pergaulan di tengah-tengah keluarga yang bersifat etnis primordial, sampai kepada tata cara pergaulan diplomatis bertaraf internasional dengan tetap berpegang teguh pada jadi diri bangsa yang bermartabat,tanpa harus minder dan rendah diri.Penugasan ini berakhir ketika MMP harus melatjutkan pendidikan ke PTIK untuk dapat meniti karir selanjutnya pada \ polri.MMP menyelesaikan pendidikan di PTIK pada tahun 1984 dengan predikat lulusan terbaik dan selanjutnya bertugas di Polda metro jaya sebagai kepala sub. Dinas pencurian berat,Direktorat Reserse. Tugas pokoknya adalah menangani kasus-kasus pencurian,perampokan,dan kejahatan keras lainnya. Satuannya terkenal dengan nama TEKAB (Tim Khusus Anti Bandit) yang bertugas siang malam di seantero jakarta dan sekitarnya, melumpuhkan kelompok-kelompok penjahat kelas berat yang sering mengacaukan jakarta raya.penugasan berikutnya adalah sebagai kepala unit harat benda ditserse PMJ dan selanjutnya kapolsek tambora jakarta barat sampai akhir 1987, dan pindah ke ditserse mabes polri sebagai satuan penyidik Vice Control.pada tahun 1988, MMP ditugaskan untuk mengabil bagian pada misi pemeliharaan perdamain PBB di Namibia, Afrika barat daya, sebagai anggota kontigen garuda IX selama 9 (sembilan) bulan.MMP bertugas di distrik Windhoek (ibukota Namibia) sebagai Commander untuk wilayah katutura dan komasdal.

Wilayah ini adalah wilayah yang senantiasa bergolak , karena merupakan basis kekuatan pro-independen dan kediaman para pemimpin kulit hitam,termasuk calon Presiden Namibia,sam Nujona. Penugasan di Namibia ini kembali memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi MMP karena mendapat kesempatan untuk bergaul dan memimpin para polisi dari berbagai bangsa dan negara,dengan berbagai karakter, kebiasaan dan tingkat profesional yang sangat bervariasi. Sekembalinya dari Namibia MMP mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ABRI lanjutan di SESKOAD (sekolah staf dan komando Angkatan darat) di bandung pada 1990-1991 selama 11 bulan. Kembali MMP mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang unik, karena sebagai perwira polri seharusnya melanjutkan pendidikan SESPIMPOL, bukan di SESKOAD.

MMP segera mengambil manfaat dari kekhususan ini, dengan memahami ilmunya tentara dan menggalang persahabatan dengan para perwira siswa TNI-AD. Selesae pendidikan di SESKOAD MMP bertugas di ujung pandang (sekarang makassar) sebagai kepala bagian reserse Ekonomi , polda sulawesi selatan dan sulawesi tenggara kurang lebih 8 (delapan) bulan. Selanjutnya, pada akhir 1992 MMP kembali bertugas di Mabes Polri sebagai kepala Satuan penyidik perbankan. Pada tahun itu pula MMP mendapat kesempatan untuk melaksanakan pelatihan di Cranfild Inggris tentang Counter Disaster, yang kemudian ternyata sangat berguna dalam me-manage berbagai krisis atau "Disaster" pada penugasannya selanjutnya. Pada pertengahan 1993 MMP kembali mendapat kesempatan belajar ke luar negeri yaitu ke Australia di AFP College, Camberra dengan pokok bahasan Management of Serious Crime, Bersama-sama dangan para perwira senior AFP (Australia Federal Police) , antara lain Mick Keetly yang sekarang menjabat sebagai Commisioner AFP. Hubungan baik dengan para perwira AFP ini ditambah dengan ilmu penyidikan kasus-kasus besar dan serius yang di pelajari di AFP Management College telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengungkapan dan penyidikan kasus bom Bali dan kasus-kasus terorisme yang lain.

Jabatan selanjutnya adalah Kapolres Jakarta Barat (1994-19950). Wakil Asisten perencanaan & Anggaran kapolda metro jaya (1996) yang diteruskan dengan menjalani pendidikan di SESKO ABRI (1996-1997). Pada akhir pendidikan ini kembali MMP mendapat penghargaan terbaik dibidang penulisan TASKAP, bersama dengan Mayjen Supiadin (Mantan pangdam IX/Udayana ) sebagai lulusan terbaik dibidang Militer. Tugas MMP berikutnya adalah Kepala Departemen Kerjasama Internasional di NCB/ Interpol (1997) dan Direktur Reserse Ekonomi , korserse Polri (1997-1999). Penugasan ini diselingi dengan tugas BKO polda tim-tim (juni 1999-oktober 1999). Jabatan berikutnya adalah Direktur Reserse Pidana Tertentu dengan pangkat Brigadir jenderal Polisi dan dilanjutkan sebagai Sekretaris NCB/interpol. Penugasan MMP berikutnya yang cukup berkesan adalah kapolda Nusa Tenggara Timur pasca kerusuhan di Atambua. Problema para pengungsi tim-tim yang memuncak dengan adanya Resolusi Dewan keamanan PBB tentang keamanan di NTT. Kapolri menugaskan MMP untuk dapat menyelesaikan kasus Atambua yang menewaskan 3(tiga) petugas UNHCR, pelucutan senjata para Milisi eks. Tim-tim, dan pengrusakan gedung DPRD NTT ) dalam waktu yang sesingkat se singkatnya, karena Indonesia mendapat tekanan internasional terutama dengan keluarnya resolusi DK PBB.
Syukur kepada Tuhan YME, dengan kerja keras dan dukungan segenap aparat Pemerintah baik sipil, maupun militer dan partisipasi masyarakat serta kinerja yang profesional, sungguh-sungguh, sabar dan iklas, semua tugas berat tersebut terselesaikan dengan baik.DK PBB merasa puas resolusi pun dicabut. Situasi keamanan berangsur-angsur pulih kembali dan kehidupan masyarakat kembali normal. Setelah bertugas kurang lebih 4 (empat) bulan sebagai kapolda NTT, kembali terjadi masalah keamanan di irianjaya (sekarang papua ). Seluruh Muspida Propinsi (kecuali Gubernur jaap salosa) tewas dalam suatu kecelakaan pasawat terbang, termasuk Pangdam dan Kapolda Irja (Alm. Irjen Pol. FX. Sumrdi). Sementara itu terjadi penyandraan tarhadap karyawan PT Korindo(ada beberapa orang korea) oleh kelompok OPM di bawah pimpinan Willem Onde di Wilayah Merauke, Irja.
Kapolri kembali menugaskan MMP menuju Irja untuk menjabat sebagai Kapolda Irja dengan tugas pertama membebaskan para sandera, bekerja sama dengan Pangdam Trikora Mayjen Mahidin Simbolon(pernah mejabat sebagai Kasdam IX /Udayana, teman seangkatan MMP di AKABRI dan SESKOAD). Dalam waktu singkat para sandera dapat dibebaskan dalam keadaan selamat.
Wilayah Irja/papua yang merupakan daerah konflik dan isu separatisme memerlukan gaya kepemimpinan kepolisian yang khas, terlebih ketika ketua Presidium Dewan papua Theys Eluway tewas terbunuh pada 10 November 2001.Persoalan lain adalah gejolak sosial dan politik sebagai ekses demokratisasi dalam era reformasi, seperti isu nama Papua dan bendera bintang kejora,pelanggaran HAM, dan pengurasakan lingkungan hidup, penentangan atas isu Otsus Papua, sampai kepada peristiwa penyerangan terhadap PT Freeport yang mengakibatkan tewasnya 2 (dua) warga Amerika dan 1 (satu) WNI.
Saat menyidik kasus terakhir inilah, terjadi peristiwa besar Bom Bali ( 12 Oktober 2002).Tanggal 12 Oktober 2002 adalah momen yang telah mengubah awal hidup seorang MMP. Peristiwa tersebut telah membuatnya shock/sedih, kecewa, marah dan akhirnya sadar , bahwa Bali telah berubah. Daerah yang tadinya terkenal aman, tentram,damai,dan bersabat telah berubah menjadi daerah yang membuat takut dan khawatir untuk mengunjunginya. Saat itu MMP sedang berada di Timika, Papua dalam rangka memimpin penyidikan kasus Freeport yang baru setengahnya selesai. MMP menduga bahwa akan tetap ditugas di Papua dan tidak pernah menduga akan terlibat dalam pengungkan dan penyidikan kasus Bom Bali. Tetapi ternyata pertimbangan kapolri (Jendral Pol. Drs. Dai Bachtiar) berbeda, MMP di tugas untuk segera berangkat ke bali, memimpin penyidikan kasus besar dan menarik perhatian dunia tersebut. MMP tiba di bali pada tanggal 17 Oktober 2002 malam dan langsung ke TKP di jalan legian kuta bali. Beliau menerima briefing dari kapolda bali, Brigjen. Drs. Budi Setiawan, dan para perwira lain yang telah memulai penyelidikan dan penyidikan sejak tanggal 12 Oktober 2002 dengan meletakan dasar tindakan kepolsian yang cermat dan profesional.
Selanjutnya sesuai dengan penugasan yang di berikan dan diarahkan oleh Kapolri, mmp bersama tim yang di bentuknya (terdiri dari anggota polri dan seluruh indonesia yang berjumlah kurang lebih 500 orang dan 200 polisi/ahli dari mancanegara seperti: Australia, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Jepang, Selandia baru, melaksanakan penyelidikan dan penyidikan secara profesional sesuai dengan kaidah-kaidah Scientific crime Ivestigation yang trasparan dan akuntabel, sesuai dengan aturan hukum dan menjujung tinggi HAM.Sebagai seorang putra Bali yang beragama hindu,MMP senantiasa berusaha sekuat tenaga bertindak, berdasarkan darma dan kesucian, kesungguhan, kesabaran,dan keikhlasan, seraya memohon pakeling dan waranugraha Sang Hyang Widhi Wasa, Hyang yang Maha Tunggal dan Maha Kuasa. Oleh karena itu pula, di tengah-tengah kesibukan dalam memimpin penyelidikan secara sekala (fisik,material,ilmiah,profesional) MMP juga melakukan kegiatan-kegiatan dalam konteks niskala (spiritual) dengan kepercayaan penuh bahwa Tuhan akan selalu memenangkan kebenaran atas kebatilan/kejahatan.

WINASA
Prof. Dr. drg. I Gede Winasa
Tempat, tgl. lahir : Denpasar, 9 Maret 1950
Alamat : Desa Tegal Cangkring Mendoyo Jembrana
Istri : Ratna Ani Lestari (Bupati Banyuwangi sekarang)
Anak :

- I Gede Ngurah Patriana Krisna.
- Kadek Danendra Pramarta Krisna.
- Ni Komang Ayu Marina Krisna.
- Ni Ketut Ayu Dena Wintari Krisna.


LATAR BELAKANG PENDIDIKAN :
-SDN 1 Tegalcangkring, Jembrana (1962)
-SMPN 1 Penyaringan, Jembrana (1965).
-SMAN 1 Negara, Jembrana (1968).
-Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya (1978).
-Geriatric Training, School of Dentistry , Hiroshima University, Jepang (1989-1990).
-Visiting Scientist , School of Dentistry , Tokushima University, Jepang (1991)
-Research Student in The Field of Denture Stomatitis, School of Dentistry , Hiroshima University, Jepang (1991)
-Short Training, Procedure of Candida Check, School of Dentistry , Hiroshima University , Jepang (1993)
PS Ilmu Kedokteran, Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Airlangga (1995)

PEKERJAAN :
1. Dokter Gigi Puskesmas Benculuk, Banyuwangi, (1978)
2. Dokter Gigi RSU Bangli (1979-1980)
3. Sekretaris Sekolah Pengatur Rawat Gigi Kanwil Depkes Bali (1981)
4. Kasi Evaluasi Kanwil Depkes Bali (1981-1987)
5. Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, Denpasar (983)
6. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, Denpasar (983-1992)
7. Pemimpin Redaksi Majalah Kesehatan Gigi Indonesia , (1993 )
8. Presiden Komisaris Patria Group (1993 )
9. Guru Besar Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat pada FKG Universitas Mahasaraswati Denpasar (1999-sekarang)
10. Bupati Jembrana (2000-sekarang)


PENGALAMAN ORGANISASI :
-Wakil Ketua GSNI Komisariat SMPN 1 Penyaringan (1962-1965)
-Pembantu Umum Pengurus GSNI Cabang Jembrana, (1965-1968)
-Sekretaris PDGI Cabang Bali (1980-1982)
-Ketua PDGI Cabang Bali (1982-1987)
-Ketua Himpunan Klinik Swasta Bali (1996-1998)
-Koordinator Forum Kebangkitan Masyarakat Jembrana (1998-1999)
-Ketua Yayasan Tat Twam Asi Jembrana (1998)
-Ketua Yayasan Patria Usada Denpasar (1984)
-Ketua Yayasan Pusat Pengembangan Jembrana (1999)
-Ketua Yayasan Satria Narendra Ryadi Denpasar (1996)

PENGHARGAAN :
Tahun 2003 :
-Penghargaan atas Keberhasilan Pemberantasan Buta Aksara dalam Bidang Pendidikan Nonformal pada Hari Aksara Internasional (HAI) Tahun 2003, dari Menteri Pendidikan Nasional.
-Peringkat III Aparat Kelembagaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang Berprestasi dari Gubernur Bali.
-Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai Pemrakarsa Pengolahan Air Laut Menjadi Air Mineral Pertama di Indonesia.
-Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai Pemrakarsa Program Jaminan Kesehatan (Pembebasan Biaya Kesehatan Bagi Seluruh Warga Masyarakat Kabupaten Jembrana).
-Penghargaan dari Museum Record Indonesia sebagai Pemrakarsa Program Pembebasan PBB Bagi Lahan Sawah di Wilayah Kabupaten Jembrana.
-Penghargaan dari Museum Record Indonesia sebagai Pemrakarsa Program Pembebasan Biaya Pendidikan Bagi Siswa Sekolah Negeri SD - SMU di Wilayah Kabupaten Jembrana.
-Penghargaan atas kepedulian dan komitmen yang tinggi terhadap pembangunan pendidikan khususnya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dari Menteri Pendidikan Nasional.
-Sebagai Bupati Peduli Kehutanan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2005 dari Menteri Kehutanan.
-Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2005 dari Menteri Pertanian.
-Juara Terbaik I Dalam Rangka Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Provinsi Bali Tahun 2005 Kategori Bupati/ Walikota Peduli Hutan dari Pemerintah Provinsi Bali.
-Sebagai Pemerintah Kabupaten/Kota yang Berprestasi Peringkat I dalam Evaluasi Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota Bidang Pengembangan Ketahanan Pangan Tahun 2005 dari Gubernur Bali.
-Penghargaan atas Karsa dan Karya Telaah Kekeliruan Demi Mencari Kebenaran dalam Bidang Kesejahteraan Rakyat Tahun 2005 dari Pusat Studi Kelirumologi.
-Hindu Muda Award Tahun 2005 (Tokoh Pemerintahan) dari Forum Intelektual Muda Hindu Dharma.
-Penghargaan Museum Record Indonesia sebagai Pasangan Suami-Istri Pertama yang Menjadi Bupati.
-Penghargaan Museum Record Indonesia sebagai Pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang Memperoleh Presentasi Suara Terbesar (88,56%) dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung oleh Rakyat. (Rekor ini menumbangkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Kabupaten Mojokerto dengan
presentase 87,31%).
-Penghargaan Museum Record Indonesia sebagai Pemrakarsa dan penyelenggara Parade Jegog terbanyak, 60 Jegog pada acara Rapat Istimewa DPRD Kabupaten Jembrana dalam rangka pengucapan Sumpah Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana Periode 2005 - 2010.
-Men of the Year 2005 dari Majalah Tempo.
-Leadership Award Bidang Pelayanan Publik dan Leadership Award Bidang Pemberdayaan Masyarakat dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Sosial & Majalah LeadershipPark tanggal 1 September 2006.
-"Anugerah Pejuang Pendidikan" dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, tanggal 14 September 2006, di Tangerang.

TjOKORDA GEDE BUDI SURYAWAN
Nama : TjOKORDA GEDE BUDI SURYAWAN, SH M.Si
Tempat/ Tgl Lahir : Ubud, 13 September 1957
Agama : Hindu
Alamat : Jl. Jaya Giri No.26 Denpasar



1. PENDIDIKAN

* SD, Ubud, Gianyar 1965
* SMP, Denpasar 1968
* SMA, Denpasar, 1971
* Fakultas Hukum, Unud 1978
* Pasca Sarjana Unv. Darul Ulun Ekstension, Jakarta 2002
* Sespa LAN, Jakarta 1994
* Lemhanas, Jakarta 2001

2. RIWAYAT PEKERJAAN

* Pengawai Biro Setwilda Provinsi Bali, tahun 1979-1980
* Pegawai Biro Hukum dan Organisasi Tata Laksana Setwilda Bali, tahun 1980-1981
* Kepala Sub Bagian Sarana Kerja Biro Hukum dan Organisasi Tata Laksana Provinsi Bali, tahun 1981-1982
* Kepala Bagian Rumah Tangga pada Biro Umum Setwilda Provinsi Bali, tahun 1982-1988
* Sekpri Gubernur (alm) Prof. DR. Ida Bagus Mantra
* Kepala Biro Protokol Setwilda Bali, tahun 1988-1993
* Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gianyar 1992-1997 dan 1997-2002
* Anggota DPRD Provinsi Bali, 30 Agustus 2004 s/d sekarang

3. KETERANGAN LAIN-LAIN

* Anggota Senat Mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Unud, tahun 1972-1975
* Ketua II Senat Mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Unud, tahun 1975-1978
* Anggota Persatuan Sarjana Hukum Indonesia (Persahi), tahun 1980
* Dosen pengajar Ilmu Hukum pada STIMI Denpasar, tahun 1982-1988
* Anggota Dewan Paripurna Pemuda Panca Marga (PPM) Cabang Gianyar, tahun 1088-sekarang
* Anggota Dewa Paripurna Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Bali, tahun 1989-sekarang

4. CATATAN PRIBADI
- Tinggi Badang 170 cm, Berat Badan 85 Kg
- Hobby Membaca, Olahraga dan Kesenian

- Nama Orang Tua
Ayah Tjokorda Gede Putra Sudharsana (alm) tahun 1975
Ibu Anak Angung Istri Putra Asmari (alm) tahun 2007

- Nama Saudara Kandung Tjokorda Istri Sri Tjandrawati
- Nama Istri Tjokorda Istri Putra Anitawati (menikah tahun 1979)

- Nama Anak Kandung

1. Tjokorda Gde Setiabudi Suryawan
2. Tjokorda Gde Agung Wijaya Kusuma Suryawan
3. Tjokorda Gde Putra Tejakusuma Suryawan


5. JABATAN POLITIK

* Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali, tahun 2004 s/d sekarang
* Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, tahun 2004 s/d sekarang

6. PENGALAMAN LUAR NEGERI

* Mengikuti JATA Confrensce di Tokyo-Japan pada tahun 1985
* Kunjungan Penjajagan untuk Sister City antara Provinsi Bali dengan Provinsi Okoyana-Japan tahun 1992
* Mengikuti EXPO di Sevilla, Spanyol tahun 1992
* Mengikuti Kunjungan Perbandingan ke Negara –Negara Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Belgia, Italia dan Roma) tahun 1992
* Mengikuti Kunjungan Perbandingan Tentang Air Bersih ke Jerman tahun 1995

7. PENDIDIKAN/ LATIHAN KEDINASAN DALAM NEGERI

* Penataran P4 Type A tahun 1980 di Denpasar
* Penataran Tenaga Teknis Dokumentasi dan Informasi Hukum tahun 1981 di Diklat Departemen Kehakiman di Jakarta
* Loka Karya Security & Cleaning Management Angkatan I di Jakarta
* Bimbingan dan Penyuluhan Tuntutan Ganti Rugi oleh BPK di Denpasar tahun 1989
* Penataran Orientasi Hukum Peradilan Tata Usaha Negara tahun 1989 di Jakarta
* Penataran Kewaspadaan Nasional Angkatan I tahun 1991 di Denpasar
* Penataran Koordinasi dan Komunikasi dalam Program Budaya Karya tahun 1992 di Denpasar
* Sespa LAN tahun 1994 di Jakarta
* Diklat Orientasi Manajemen Pemerintah bagi Bupati/ Walikota tahun 1995 di Jakarta
* Penataraan P4 Eselon II/ Bupati, Walikota Madya Tingkat Nasional tahun 1996 di Jakarta

8. TANDA PENGHARGAAN

* Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dari Presiden RI
* Penghargaan Satya Lencana Wirakarya dari Presiden RI
* Penghargaan Anugrah Aksara tahun 1996 dari Presiden RI
* Penghargaan Supra Insus tingkat Nasional tahun 1994 dari Presiden RI
* Penghargaan Upakarti tahun 1996 dari Presiden RI
* Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI
* Penghargaan Satya Lencana Manggala Karya Kencana dari Menteri BKKN.
* Penghargaan Lencana Arsana Bakti Usada dari menteri Kesehatan
* Penghargaan Tokoh Penggerak Pembangunan Indonesia tahun 1996 dari Yayasan Kharisma Jakarta

Wahh.. mantap-mantap profilenya .. yang ditunggu Eksekusi janji janji kampanyenya kalau terpilih ...

Serba Serbi Pilkada Bali 2008 - Ikutan Sosialisasi Ah..

" Sebagai warga Bali, rasanya saya punya kewajiban untuk ikut sosialisasi Pilkada. Saya netral saja, siapapun yang menang, asal punya itikad baik untuk memajukan dan menjaga bali, saya dukung " - ttd - Pemilik Blog ini-

Ini dia data dan fakta seputar persiapan Pilkada Bali 2008 :














Kapan dan Bagaimana Pilgub Bali?
Pemilu untuk memilih Gubernur dan wakil Gubernur Bali secara langsung untuk pertama kali dalam sejarah Provinsi Bali akan dilaksanakan hari Rabu 9 Juli 2008, oleh masyarakat Bali yang diproyeksikan berjumlah 2,7 juta pemilih, yang dilaksanakan oleh Penyelenggara ( KPU Bali dan jajarannya yang berjumlah 44.927 0rang ), dibiayai dana APBD sebesar Rp.43.716.133.950. Proses Pilgub diawasi oleh Panitia Pengawas (Panwas Pilgub dan jajarannya berjumlah 882 orang) serta akan dipantau oleh organisasi-organisasi di masyarakat yang berbadan hukum (LSM, Perguruan Tinggi, Ormas dan lain-lain).

Bagaimana proses pendataan pemilih Pilgub Bali?
Proses penetapan daftar pemilih diawali dengan pemutakhiran data P4B Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahap II oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kependudukan dan catatan sipil untuk menjadi DP4 ( Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pilkada). DP4 tersebut diserahkan kepada KPU Provinsi Bali paling lambat 6 (enam) bulan sebelum hari dan tanggal pemungutan suara (9 Juli 2008). DP4 telah diserahkan Pemda kepada KPU Bali Tanggal 22 Pebruari 2008, setelah dipilah, diberikan secara berjenjang kepada KPU Kabupaten, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) di tingkat Desa/Kelurahan. Data tersebut dijadikan dasar untuk menyusun Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang akan diumumkan pada tanggal 2 Mei sampai 20 Mei 2008 guna pemutakhiran data pemilih, selanjutnya akan ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Tanggal 24-26 Mei 2008.

Kapan Boleh Mendaftar sebagai Pemilih?
Mulai Tanggal 2 Mei sampai 20 Mei, secara serentak di setiap Desa di seluruh Bali diumumkan daftar Pemilih Sementara (DPS) oleh PPS kepada masyarakat untuk, dapat melihat dan mengecek bila terjadi kesalahan data, dan mendaftar bila ternyata belum terdaftar. Masa pendaftaran ini akan ditutup 20 Mei, dan setelah 20 Mei masyarakat yang belum terdaftar tidak bisa mendaftar lagi, karena hasil pemutakhiran yang akan ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Tanggal 24-26 Mei, menjadi dasar KPU Bali untuk menetapkan kebutuhan Kertas Suara, kartu pemilih dan kelengkapan kebutuhan Pilgub lainnya. Pengumuman Pendaftaran Pemilih juga disampaikan melalui berbagai media cetak, radio, televisi dan mobil keliling disetiap kecamatan di seluruh Bali.

Bagaimana syarat untuk dapat didaftar sebagai Pemilih ?
1. Warga Negara yang berdomisili di daerah pemilihan sekurang-kurangnya 6 (enam)
bulan sebelum disahkannya Daftar Pemilih Sementara yang dibuktikan dengan KTP (Kartu
Tanda Penduduk) atau surat keterangan dari Kepala Desa atau Lurah,
2. Berumur 17 Tahun atau lebih pada waktu pemungutan suara.
3. Bukan anggota TNI/POLRI aktif.
4. Nyata-nyata sedang tidak terganggu jiwa/ingatannya.
5. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
6. Sudah/Pernah menikah.

Bagaimana cara mendaftar?
Bila setelah dicek, ternyata Pemilih belum terdaftar dalam DPS di Desa tempat tinggalnya atau Desa/Kelurahan tempat Pemilih terdaftar, maka pemilih dihimbau segera mendaftar kepada PPS (Panitia Pemungutan Suara) dengan membawa KTP dan/atau KK (Kartu Keluarga). Bila Pemilih Pemula belum mempunyai KTP dan pada Tanggal 9 Juli 2008 telah berusia 17 Tahun, maka Pemilih cukup membawa KK.Bila Penduduk asli (krama wed) yang mempunyai hak pilih tidak mempunyai KK dan KTP, maka dengan diantar prajuru adat ke Kantor Desa/Kelurahan untuk melapor dan melakukan proses pembuatan KK, dilanjutkan mendaftar sebagai Pemilih ke PPS. Terdaftar dalam KK sangat penting, karena KTP maupun pembuatan kartu pemilih berdasarkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang terdapat dalam KK.
Bagaimana bila Pemilih terdaftar pada 2 (dua) tempat?
Pemilih harus menentukan salah satu tempat untuk dapat mempergunakan hak suaranya, dan melaporkan ditempat ia terdaftar lainnya, agar namanya bisa dihapuskan dalam jangka waktu 2 Mei sampai 20 Mei 2008. Karena sesuai Undang-undang seorang pemilih hanya di daftar 1 (satu) kali dalam daftar pemilih.

Bagaimana bila Pemilih pindah tempat tinggal?
Pemilih terdaftar yang pindah tempat tinggal, wajib meminta surat keterangan pindah tempat tinggal kepada PPS setempat, dan melaporkan kepindahannya kepada PPS ditempat tinggal yang baru, dalam kurun waktu 2Mei-20Mei atau selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sebelum disahkan Daftar Pemilih Tetap (DPT)

Seperti apa Identitas untuk Pemilih?
Sebagai bukti telah terdaftar sebagai pemilih dalam DPT, maka para pemilih akan mendapatkan Kartu Pemilih yang berwarna dasar biru yang memuat NIK (Nomor Induk Kependudukan), nama Lengkap, Tempat/Tgl Lahir, Jenis Kelamin dan Alamat. Kartu Pemilih ini akan diterima oleh pemilih paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara ( 9 Juli 2008). Disamping Kartu pemilih, pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT juga akan mendapatkan undangan pemberitahuan datang ke TPS (Model C6-KWK) paling lambat 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara. Pemilih atau salah satu anggota keluarganya harus menanda tangani tanda terima pemberitahuan tersebut.

Berapa Jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilgub Bali?
Setelah divalidasi oleh Penyelenggara Pilgub sampai tingkat PPS yang dibantu oleh seorang petugas pemutakhiran data di Tingkat Desa , perkembangan DP4 menjadi DPS telah diproses oleh Tim Pokja Pemutakhiran Data Pemilih yang diketuai oleh Anggota KPU Bali Dra. Gayatri, M.Si. Rekapitulasi Perkembangan DPS tersebut telah diekspose oleh KPU Provinsi kepada Tim calon Peserta Pilgub, Parpol, DPRD, Pemda, Panwas dan Pers pada Tanggal 3 Mei 2008 di Kantor KPU Provinsi Bali.

Bagaimana Bila Identitas Pemilih hilang?
Saat pemungutan suara tanggal 9 Juli, pemilih datang ke TPS yang telah ditentukan dengan membawa surat undangan pemberitahuan C6-KWK(Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah) dan kartu Pemilih. Bila salah satu hilang maka pemilih tetap bisa datang ke TPS dengan menunjukkan kartu pemilih atau undangan C6-KWK untuk mengecek bahwa pemilih ada terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Bila ke 2 identitas tersebut hilang, pemilih tetap bisa datang dengan membawa KTP dan terbukti namanya ada dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS bersangkutan. Jadi kunci bisa memilih adalah pemilih harus terdaftar dalam DPT. Bila tidak ada namanya dalam DPT maka pemilih tidak berhak memilih.

Bisakah pindah tempat memilih?
Bila sudah terdaftar di suatu tempat dan pemilih ingin mempergunakan hak pilihnya di TPS lain, wajib meminta surat keterangan pindah kepada PPS setempat dan melaporkan kepindahannya kepada PPS yang wilayah kerjanya meliputi TPS lain tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum hari dan Tanggal Pemungutan suara (9 Juli 2008).Bila karena sesuatu hal, terpaksa tidak dapat mempergunakan hak pilihnya di TPS yang sudah ditentukan, karena kondisi tak terduga yang tidak dapat dihindari, seperti sakit rawat inap, Tahanan di Lembaga Pemasyarakatan, tertimpa bencana alam atau menjalankan tugas pelayanan masyarakat, seperti penyelenggara Pilgub, Saksi pasangan calon, Panwas, Pemantau, Pelayanan jasa transportasi umum, pegawai karena tugas pelayanan publik dan wartawan, maka para pemilih terdaftar tersebut dapat memberikan suara di TPS lain sepanjang yang bersangkutan memiliki kartu pemilih, dan sepanjang masih tersedia surat suara cadangan di TPS yang dituju tersebut. Jadi meskipun sudah terdaftar di TPS asal, hanya dengan KTP saja tidak bisa memilih di TPS lain.

Gosip transfer Liga Eropa (s.d 02/07/2008)

Gosip transfer Liga Eropa terhangat ( s.d 02/07/2008)
. Isaksson resmi bergabung dengan PSV
• Milan mundur dalam usaha perekrutan Adebayor, harga 45 juta euros dianggap terlalu mahal dan "Impossible"
• Gareth Barry terkena hukuman denda akibat kritik terhadap manajernya, dan ini masih ada hubungannya dengan isu kepindahannya ke Liverpool
• Magpies resmi menggaet Jonas Gutierrez
• Yorke memperpanjang kontrak dengan Sunderland
• Arshavin siap meninggalkan Zenith
• Queiroz siap menangani timnas Portugal
• Podolski ingin kembali ke Cologne
• Villa and Silva tetap ingin di Valencia
• Perrin slams Lyon staff after getting the boot
• Engelaar ingin bergabung dengan Schalke
. Le Tallec bergabung dengan Le Mans
. Tomasson kembali ke Feyenoord

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali