Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Hasil Liga Inggris 7 november 2009 -Arsenal dan Aston villa berpesta, Cit y Seri


Aston Villa 5 - 1 Bolton W.
Blackburn R. 3 - 1 Portsmouth
Manchester C. 3 - 3 Burnley
Tottenham H. 2 - 0 Sunderland
Wolverhampton W. 1 - 4 Arsenal

Arsenal berpesta gol atas Wolverhampton Wonderers. Wolves diluluhlantakkan The Gunners di depan pendukungnya sendiri dengan skor telak, 1-4.

Dua gol pembuka kemenangan Arsenal lahir akibat gol bunuh diri pemain Wolves, dengan Eduardo berperan cukup besar dalam sepasang gol tersebut. Cesc Fabregas dan Andrei Arshavin menggenapi empat gol Arsenal sementara Jody Craddock bikin gol hiburan Wolves.

Kemenangan di Molineux Stadium, Minggu (8/11/2009) dinihari WIB, membuat raihan angka Arsenal menjadi 25. Jumlah itu cukup untuk Cesc Fabresgas cs menggeser Manchester United dari posisi dua klasemen.

MU dan Arsenal punya poin setara tapi Arsenal unggul jumlah selisih gol. MU sendiri berpeluang balik ke posisi dua jika berhasil mengatasi Chelsea akhir pekan ini.

Jalannya Pertandingan

Arsenal mulai dengan memainkan operan dari kaki ke kaki mencari celah di pertahanan lawan. Tapi peluang nyata dihadirkan lebih dulu oleh Wolves.

Pada menit 10 tandukan Sylvan Ebanks-Blake dari sepak pojok masih tipis melebar. Beberapa menit sebelumnya sundulan Kevin Doyle ke arah gawang Arsenal juga masih bisa ditanduk balik oleh Kieran Gibbs.

Dari tendangan bebas ke arah gawang Arsenal, Christophe Berra paling depan menyongsong bola. Namun, karena sulit menanduk bola ke arah gawang, Berra malah menanduk bola ke belakang dan Kevin Doyle coba salto meneruskan tapi ada William Gallas menghadang.

Arsenal akhirnya unggul. Dari sepak pojok di sisi kiri, bola dilayangkan Cesc Fabregas ke muka gawang dan mengarah ke Eduardo. Namun, bola malah mengenai lutut Ronald Zubar dan gol bunuh diri pun tak terelakkan pada menit 28.

Kebobolan gol bunuh diri usai memulai dengan baik jelas memukul Wolves. Belum pulih dari hal itu, Arsenal terus menekan kendati tandukan Aaron Ramsey di menit ke-30 masih mengarah tepat ke kiper Wayne Hennessey.

Gol lagi untuk Arsenal pada menit 36. Dari serangan balik, Ramsey memberikan bola ke Eduardo yang ada di sebelah kirinya. Eduardo kemudian langsung melambungkan bola ke arah gawang. Sempat membentur pemain lawan, bola lantas bersarang dalam gawang.

Jody Craddock tercatat sebagai pencetak gol tersebut. Artinya, gol kedua ini pun merupakan gol bunuh diri kendati Eduardo terlihat mengklaimnya.

Menjelang turun minum, Arsenal menambah gol lagi. Dari kaki ke kaki, bola dialirkan ke depan gawang di mana Robin Van Persie kemudian menyodorkan bola ke Cesc Fabregas yang menyongsongnya dengan sontekan. Gol, Arsenal 3, Wolves 0.

Pesta gol Arsenal berlanjut pada menit 65. Dari sepak pojok, kiper Hennessey coba meninju bola tapi tiada rekannya yang membuangnya dari area penalti. Andre Arshavin yang telah menanti di tepi kotak penalti pun menyepak si kulit bundar untuk bikin gol nomor empat.

Fabregas memiliki peluang menambah gol pada menit 76. Tapi sepakannya dari sudut sempit usai menerima umpan Van Persie masih melambung.

Kesalahan lini belakang Wolves nyaris dimanfaatkan Van Persie pada menit 85. Dua kali bisa mengecoh kiper, Van Persie tak langsung menendang dan terus "menari" dengan bola. Alhasil peluang pun terbuang.

Semenit sebelum bubaran, Jody Craddock membuat gol hiburan untuk tuan rumah. Dari sepak pojok, tandukannya sukses bersarang dalam gawang Arsenal.

Susunan Pemain:

Arsenal: Almunia, Sagna, Gallas, Vermaelen, Gibbs, Ramsey, Diaby (Song '24), Arshavin (Nasri '74), Fabregas, Eduardo (Rosicky '71), van Persie
Wolves: Hennessey, Zubar, Craddock , Berra, Stearman, Edwards (Mancienne '79), Henry, Castillo (Kightly '65), Milijas (Jarvis '74), Doyle, Ebanks-Blake

SPURS MENANG
Tottenham Hotspur memetik poin penuh usai mengalahkan Sunderland 2-0. Gol bagi Spurs masing masing disumbangkan Robbie Keane dan juga Tom Huddlestone.

Pada laga di White Hart Lane, Sabtu (7/11/2009), Keane berhasil membuat Spurs unggul di menit ke-12. Sedangkan Huddlestone menambah satu gol lagi bagi tuan rumah di menit ke-68.

Sementara Sunderland membuang peluang setelah tendangan Darren Bent dari titik penalti dapat digagalkan kiper Heurelho Gomes. Kemenangan ini tentu saja sangat penting bagi Spurs.

Skuad besutan Harry Redknapp ini kini naik ke posisi empat besar dengan selisih lima poin dari pimpinan klasemen, Chelsea. Sedangkan Sunderland berada di posisi kedelapan.

Jalannya Pertandingan:

Sunderland sudah mencoba menekan di awal pertandingan. Para pemain belakang Spurs harus bekerja keras menahan serangan-serangan yang datang termasuk dari Bent dan juga Campbell.

Namun, Spurs unggul lebih dulu lewat gol Keane di menit ke-12. Berawal dari crossing yang diteruskan oleh Peter Crouch dengan sundulan ke depan gawang. Keane meneruskannya meski sempat mengenai kiper Gordon.

Sementara Sunderland juga masih terus mencoba menekan. Pada menit ke-17 , Kieran Richardson memiliki peluang namun tendangannya dari jarak dekat masih melebar di samping kanan gawang Gomes.

Begitu juga tendengan kaki kanan Phillip Bardsley juga masih melebar. Sunderland memang sempa mencoba mengepung pertahanan namun para pemain Spurs dengan disiplin menjaga pertahannya.

Menit ke-33, Gomes menangkap bola bersama dengan datangnya Bent. Striker Sunderland ini terjatuh setelah Gomez menahan kakinya. Namun wasit tidak menyatakan itu sebuah pelanggaran yang bisa membuahkan penalti.

Gomez kembali melakukan penyelamatan gemilang menggagalkan peluang Andy Reid. Kiper asal Brasil ini juga menggagalkan peluang Richardson dengan membloknya. Sementara sundulan Reid hanya mampir di samping gawang.

Skor 1-0 bagi Spurs tetap bertahan hingga turun minum. Namun di babak kedua ini Gomez harus mendapatkan kartu kuning dan sekaligus penalti setelah menjatuhkan Bent di kotak penalti di menit ke-51.

Meski demikian Bent gagal memanfaatkan peluang emas tersebut. Tendangan penaltinya ke arah kiri dapat terbaca sehingga dapat diblok Gomez. Skor tetap tidak berubah 1-0 bagi Spurs.

Sementara di menit ke-57, pertandingan sempat terhenti setelah kiper Sunderland Craig Gordon mendapatkan perawatan. Tangan kirinya terkena tendangan Defoe saat mencoba menyelamatkan bola.

Padas menit ke-61, Gomez kembali mampu mengamankan gawangnya dari tembakan kaki kanan Malbranque dari luar kotak penalti. Sedangkan kiper Sunderland, Gordon ditarik keluar dan digantikan Marton Fulop.

Pada menit ke-68 Spurs sudah unggul 2-0. Gol tersebut dicetak oleh Huddlestone lewat tendangan keras kaki kanannya yang sempat mengenai mistar gawang, setelah memanfaatkan umpan datar dari Defoe.

Niko Kranjcar juga nyaris menambah keunggulan setelah tendengannya sempat deflect sehingga melebar di samping gawang. Satu lagi peluang Kranjcar lewat tendangannya masih melambung tipis di atas mistar gawang.

Sedangkan Gomez kembali menyelamatkan gawangnya dari sebuah sundulan pemain lawan. Meski Sunderland masih mencoba menekan namun tetap tidak ada gol yang bersarang di gawang Spurs hingga wasit meniup peluit panjang.

Susunan Pemain :

Tottenham: Gomes, Corluka, King (Dawson 60), Woodgate, Assou-Ekotto, Jenas, Huddlestone, Palacios (Kranjcar 63), Keane, Crouch, Defoe.

Sunderland: Gordon (Fulop 67) , Bardsley (Ferdinand 78), Turner, Da Silva, McCartney, Malbranque (Healy 77), Henderson, Richardson, Andy Reid, Bent, Campbell.

CITY SERI
Di akhir pekan ini Manchester City kehilangan posisinya di empat besar. Kondisi itu tercipta setelah mereka mereka hanya mampu bermain imbang dengan Burnley 1-1.

Dengan tambahan satu poin saja, City melorot ke urutan enam dengan 20 angka. Mereka digeser Aston Villa dan Tottenham Hotspur yang dalam waktu bersamaan juga meraih kemenangan. Sedangkan bagi Burnley hasil ini membuat mereka tetap berada di posisi 10 dengan 16 angka.

Dalam laga yang digelar di City of Manchester Stadium, Sabtu (7/10/2009) dinihari WIB dua gol yang bersarang ke gawang tuan rumah dilesakkan oleh Graham Alexander via tendangan penalti, Steven Fletcher, dan Kevin McDonald. Sedangkan gol City lahir melalui tendangan Shaun Wright Philips yang sempat mengenai pemain Burnley.

Bermain di depan publik sendiri, City malah tertinggal lebih dulu. Wasit menunjuk titik putih setelah bola mengenai tangan Joleon Lescott. Alexander yang ditunjuk sebagai algojo berhasil membuat Burnley memimpin di menit 19.

Tertinggal City belum juga bisa bangkit. Mereka bahkan harus kebobolan lagi di menit 32 setelah Fletcher berhasil memanfaatkan umpan silang mendatar dari Chris Eagles untuk menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.

Dua menit sebelum babak pertama berakhir, City mendapat angin setelah Wrigth Phlips sukses mengoyak jala Burnley melalui tendangannya yang sempat membentur kaki pemain lawan. Babak pertama berakhir dengan kedudukan 1-2 untuk keunggulan Burnley.

City langsung menunjukkan upaya untuk mengejar ketertinggalan di awal babak kedua. Kolaborasi dua pemain belakang tuan rumah, berhasil membuat imbang kedudukan. Dalam situasi bola mati, Lescoott yang mendapat bola liar menyodorkan bola kepada Kolo Toure yang sudah berdiri bebas untuk diubah menjadi gol.

Kedudukan imbang tak berlangsung lama. City langsung balik memimpin setelah Bellamy berhasil menggetarkan jala gawang tim tamu.

Berhasil mengejar ketertinggalan pemain-pemain City yang sudah di atas angin lengah. Di menit 87 Burnley berhasil menyamakan kedudukan melalui McDonald yang memanfaatkan kejelian Fletcher.


Susunan pemain

City: Given, Zabaleta, Toure, Lescott, Bridge, Wright-Phillips, Ireland, Barry, Bellamy, Tevez (Petrov '73) , Adebayor.

Burnley: Jensen, Mears, Carlisle, Caldwell, Jordan, Alexander, Bikey (McDonald '62), Eagles (Nugent '71), Elliott, Blake

Preview dan Prediksi Liga Inggris 7 & 8 november 2009: Chelsea vs MU PANASS...


Jadwal liga inggris
Chelsea - - - Manchester United
West Ham United - - - Everton
Wigan Athletic - - - Fulham
Hull - - - Stoke
Wolverhampton - - - Arsenal
Aston Villa - - - Bolton Wanderers
Blackburn Rovers - - - Portsmouth
Manchester City - - - Burnley
Tottenham Hotspur - - - Sunderland
PREDIKSI
Melawan Manchester United yang tiga kali beruntun menjuarai Liga Inggris, rupanya tidak berarti banyak bagi Carlo Ancelotti. Menurut Manajer Chelsea tersebut pentingnya laga itu hanya sebatas tiga poin yang tersedia saja.


Chelsea menjamu Manchester United pada Minggu (8/11/2009) malam WIB. Situasi menjelang duel ini cukup menjadi sorotan karena kedua tim cukup mendominasi Liga Inggris selama lima tahun terakhir.

Begitu juga dengan musim sekarang. Saat ini "Si Biru" berada di puncak klasemen sementara Liga Primer dengan poin 27 unggul dua angka atas "Setan Merah".

Kedua tim di atas juga cukup sengit dalam perebutan klasemen sementara. Sejak beberapa pekan terakhir Chelsea dan MU silih berganti menduduki posisi teratas lantaran keduanya kerap menapati hasil yang bertolak belakang.

Namun jika menilik tiga musim ke belakang, prestasi Chelsea tidak ada apa-apanya dengan MU. The Blues tak kuasa menahan tim dari yang berkandang di Old Traford tersebut kala sukses menggondol titel Liga Primer selama tiga tahun beruntun.

Meski begitu di laga akhir pekan nanti, Ancelotti yang baru didatangkan Chelsea di musim panas ini tidak menganggap keberadaan MU sebagai sesuatu yang perlu mendapat perhatian khusus. Ada pun dia menganggap laga itu penting karena membutuhkan poin untuk mengamankan posisi teratas.

"Secara psikologis itu tidak akan berarti lebih," tuturnya di ESPN Star.

"Kami akan berhadapan dengan tim yang kuat yang berada di posisi dua teratas Liga Inggris. Namun saya pikir itu hanya laga yang menyediakan tiga angka, itu saja."

Di kancah Liga Inggris Carlo Ancelotti jelas kalah nama ketimbang Sir Alex Ferguson. Namun kalau urusan head to head, rekam jejak masa lalu mengharuskan Fergie untuk mewaspadai Don Carletto.

Chelsea akan menjamu Manchester United di akhir pakan ini. Selain mempertemukan dua tim teratas di klasemen, laga tersebut juga akan menghadirkan racikan strategi dari sepasang pelatih kelas wahid.

Di kubu Chelsea terdapat Ancelotti yang merupakan orang baru di ajang Liga Primer. Pelatih yang didatangkan di musim panas lalu itu bahkan masih belum fasih dalam berbahasa Inggris pada saat pertama kali datang di Stamford Bridge.

Sedangkan di sisi lain Fergie di kubu MU merupakan pelatih yang sudah banyak mengecap asam garam kerasnya kompetisi tertinggi di negeri Ratu Elzabeth tersebut.

Datang ke Old Traford pada tahun 1996, dia merupakan salah satu manajer terlama yang pernah menukangi tim Liga Inggris. Namun Fergie tidak hanya superior pada kuantitas waktu saja, dia juga memiliki catatan mentereng dengan 11 titel liga yang pernah direngkuhnya.

Jika dibandingkan dengan Ancelotti yang masih cukup minim pengalaman, penguasaan medan liga yang dimiliki Fergie jelas bukan tandingan mantan pembesut Milan tersebut.

Namun catatan berkebalikan muncul bila menilik pada track record pertemuan kedua pelatih tersebut pada masa lalu. Ancelotti pernah berhadapan dengan Fergie sebanyak lima kali dengan rincian empat kali bersama AC Milan di ajang Liga Champions dan satu kali bersama Chelsea pada Community Shield di awal musim.

Dari lima duel tersebut, Ancelotti menang empat kali sedangkan satu sisanya menjadi milik Fergie. Setelah pada dua pertemuan di musim 2004/05 yang sama-sama dimenangi dengan skor tipis 1-0, Ancelotti mencatatkan kemenangan meyakinkan 3-0 pada leg kedua semifinal Liga Champions tahun 2007 di San Siro.

Ada pun kemenangan terakhir Ancelotti atas Fergie adalah pada saat membawa Chelsea memenangi Community Shield via adu penalti di awal musim ini. Sedangkan satu-satunya kemenangan Fergie yakni saat melakoni leg kedua semifinal Liga Champions tahun 2007 yang berkesudahan dengan skor 3-2.

Dengan catatan yang tidak berpihak padanya itu, wajar jika Fergie cukup menaruh perhatian pada Ancelotti.

"Saya pikir Ancelotti melakukan hal yang bagus. Dia merupakan pelatih yang hebat sewaktu di AC Milan dengan dua kali memenangi Liga Champions. Dia juga membawa sistem yang berbeda dengan yang dipakai Chelsea yang dulu," tuturnya di ESPN Star.

Sedangkan Ancelotti menolak untuk menggagap laga di akhir pekan nanti sebagai duel dari kedua pelatih di kedua tim.

"Kadang saya menang, kadang dia yang menang, namun pertandingan nanti merupakan laga antara Chelsea dengan Manchester United," tandasnya.




Liga Champion 5 November 2009- Milan vs Madrid : SERI!

PREDIKSI :

HATI KAKA MASIH DI MILAN
Pelatih AC Milan Leonardo mengaku sudah berbicara dengan gelandang Real Madrid Kaka menjelang pertarungan kedua tim. Dari pembicaraan itu Leonardo mengetahui bahwa Kaka masih peduli pada Milan.

Milan akan menghadapi Madrid dalam laga fase grup Liga Champions Rabu (4/11/2009) dinihari WIB. Pemain yang akan menjadi pusat perhatian tentu saja adalah Kaka. Pasalnya ini kali pertama Kaka kembali ke San Siro dengan seragam tim lain.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Kaka. Kami ngobrol tentang banyak hal," demikian kata pelatih Milan Leonardo seperti dilansir dari situs resmi UEFA.

Dari pembicaraan itu Leonardo mengetahui bagaimana perasaan pemain yang enam tahun berseragam Milan tersebut. "Saya paham bahwa Kaka masih peduli terhadap Milan. Dia juga memperhatikan bagaimana hasil pertandingan yang kami peroleh," lanjut suksesor Carlo Ancelotti tersebut.

Bagaimana menjelang laga ini? Apakah dua pria Brasil itu saling "membocorkan" kekuatan masing-masing tim? "Kami sama sekali tidak membicarakan tentang pertandingan Milan kontra Madrid," tutur Leonardo.

Bagaimana pandangan Leonardo sendiri soal laga ini? "Milan sedang dalam momentum positif. Kami baru saja mencatat hasil-hasil positif dan atmosfer yang mendukung. Laga ini tentu saja akan istimewa meski hasil akhirnya tidak bisa diprediksi," tandas pelatih berusia 40 tahun itu.

"Saya pikir Madrid juga tidak akan mengubah taktik atau starting XI. Tiap tim punya caranya sendiri dalam bermain dan menurut saya tidak mungkin mereka menggantinya terlalu sering. Laga ini akan berlangsung seperti pertarungan pertama di Madrid," tutupnya

Melihat daftar belanja kedua kesebelasan di musim panas lalu, AC Milan jelas kalah jauh atas Real Madrid. Tapi karena sudah menang di laga pertama, Rossoneri dianggap Paolo Maldini bisa menang lagi.

Milan justru bisa dibilang mengalami penurunan kualitas skuad dibanding musim lalu mengingat kepergian Kaka dan hengkangnya Carlo Ancelotti. Kondisi tersebut berkebalikan 180 derajat karena Madrid justru melakukan belanja gila-gilaan dengan total menggelontorkan uang sekitar Rp 2 triliun.

Maka saat Diavolo Rosso sukses menundukkan Madrid di Santiago Bernabeu dua pekan lalu, sebuah euforia luar biasa dirasakan Milanisti. Kemenangan tersebut seakan menjadi obat setelah di awal musim Massimo Ambrossini dkk banyak berkutat dengan hasil tak memuaskan di pekan-pekan awal kompetisi.

"Real adalah tim yang hebat dan punya pengalaman yang dibutuhkan untuk membuat diri mereka sendiri menjadi hebat. Mereka punya Kaka, yang luar biasa. Meski dia kesulitan di pertandingan pertama, dia bisa punya performa yang hebat," sahut Maldini seperti diberitakan Marca.

Namun karena sudah berhasil menundukkan Madrid di kandangnya sendiri, legenda Milan itu yakin kalau kemenangan kedua akan bisa diraih dinihari nanti. Leonardo disebut Maldini punya kekuatan yang cukup untuk meraih tiga poin di kandang sendiri.

"Tapi Milan punya yang dibutuhkan untuk bisa menang. Mereka punya keuntungan karena bermain di kandang dan pendukung yang akan memberi suport dengan penuh. Ronaldinho terus berkembang dan Anda akan bisa melihat dia akan memberikan segalanya," pungkas Maldini.

HASIL PERTANDINGAN:

Champions League - Group A
Bayern Munich 0 - 2 Bordeaux
Maccabi Haifa 0 - 1 Juventus

Champions League - Group B
Besiktas 0 - 3 Wolfsburg
Manchester U. 3 - 3 CSKA Moscow

Champions League - Group C
AC Milan 1 - 1 Real Madrid
Marseille 6 - 1 Zurich

Champions League - Group D
APOEL Nicosia 0 - 2 FC Porto
Atletico Madrid 2 - 2 Chelsea


MILAN SERI
Pertarungan AC Milan kontra Real Madrid di lanjutan Liga Champions berakhir tanpa pemenang. Kedua tim yang tergabung di Grup D harus puas dengan hasil imbang 1-1.

Bertanding di Stadion San Siro, Rabu (4/11/2009) dinihari WIB, Madrid unggul terlebih dahulu lewat gol Karim Benzema. Namun tuan rumah Milan membalas lewat penalti Ronaldinho.

Hasil imbang ini menempatkan Milan tetap berada di puncak klasemen Grup D dengan nilai tujuh, unggul atas Madrid yang kalah head to head. Marseille membuntuti di posisi tiga dengan nilai enam berkat kemenangan 4-1 atas FC Zurich.

Jalannya pertandingan
Kedua tim turun dengan nyaris seluruh kekuatan terbaiknya, kecuali Cristiano Ronaldo yang tidak bisa membela Madrid karena masih cedera. Di kubu Milan, Marco Boriello tampil seabgai starter menemani Alexandre Pato.

Meski bermain tandang, Madrid langsung mencoba mengambil alih kendali permainan. Di menit keenam, tendangan Benzema yang memantul tanah memaksa kiper Milan Dida mentip si kulit bundar keluar.

Peluang demi peluang dipetik Madrid. Menit 16, tendangan bebas Xabi Alonso ditinju Dida dan di menit 19, tendangan Benzema dari ujung kotak penalti masih menyamping tipis.

Ronaldinho di kubu Milan tampil apik dan di menit ke-23, umpannya membuat Pato lolos di kana kotak penalti Madrid. Sayang bagi Milan karena Pato terlalu lama menguasai bola dan tendangan lemahnya dapat diamankan kiper Iker Casillas.

Menit 29, Madrid akhirnya memetik gol pertama. Gol ini diawali aksi Kaka yang melewati beberapa pemain Milan sebelum melepaskan tendangan deras yang ditepis Dida dan bola rebound disontek Benzema jadi gol pertama.

Keunggulan Madrid hanya berusia enam menit. Sebuah aksi Gianluca Zambrotta memaksa Pepe handsball di kotak terlarang dan tanpa ampun wasit pun memberi penalti bagi Milan yang lantas dieksekusi dengan sempurna oleh Ronaldinho.

Semenit berselang, Milan kembali merobek gawang Madrid lewat tendangan Pato, tapi gol itu dianulir wasit karena saat menguasai bola, Pato dituding telah handsball.

Di babak kedua, tempo permainan sedikit menurun. Tapi sisi positifnya buat Milan adalah mereka mulai bisa mengimbangi Madrid dan mulai aktif menyusun serangan ke area sang tamu.

Lambannya tempo tercermin dari peluang pertama yang terjadi di menit 60. Benzema gagal membawa Madrid unggul lagi ketika tendangannya dari dalam kotak penalti masih melayang di atas mistar.

Sembilan menit kemudian, giliran Kaka yang mencoba peruntungannya. Tendangan jarak jauh gelandang Brasil itu menyamping di kanan gawang Dida dan dibiarkan oleh kiper sesama Brasil itu.

Madrid coba terus mencari gol kemenangan. Marcelo yang dipasang sebagai gelandang kiri mencoba melepaskan tendangan kaki kanan di menit 73, tapi bola terlalu lemah sehingga Dida mudah saja menjinakannya.

Masuknya Pippo Inzaghi sempat memberi harapan bagi Milan. Namun di menit 82, umpan silang Pato gagal dimanfaatkan Inzaghi karena tendangannya masih melambung di atas gawang Casillas.

Dida yang sempat tampil meragukan menjaga gawang Milan dari kebobolan di menit 86 dan 88. Pertama, tendangan Marcelo ditepisnya, dan yang kedua ganti tendangan Raul Gonzalez yang dibuang jadi tendangan sudut.

Skor 1-1 pun akhirnya bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.


Susunan pemain
Milan: Dida; Oddo, Nesta, Silva, Zambrotta; Ambrosini, Pirlo, Seedorf; Pato, Borriellon (Inzaghi 79), Ronaldinho.

Madrid: Casillas; Ramos, Pepe, Albiol, Arbeloa; Kaka, Diarra, Alonso, Marcelo; Benzema (Van Nistelrooy 82), Higuain (Raul 75).

BAYERN TAKLUK DI TANGAN BORDEAUX
Girondins Bordeaux mengunci satu tiket ke babak knockout. Kesuksesan itu dicapai usai menggebuk Bayern Munich dengan skor 2-0.

Yoann Gourcuff membuka kemenangan pada menit 37 minutes dalam laga, Rabu (4/11/2009) dinihari WIB. Marouane Chamakh lantas memastikan tiket lewat golnya di menit-menit akhir.

Dengan 10 poin, Bordeaux dipastikan lolos dari Grup A. Sementara Bayern yang tetap di posisi tiga kini menghadapi jalan terjal untuk lolos.

Jalannya Pertandingan

Edson Braafheld langsung mengejutkan tim tamu. Dari sepakan yang tampaknya dia maksudkan sebagai umpan silang, bola malah menghantam mistar gawang Bordeaux di menit ke-4.

Bordeaux coba balas menyerang pada menit 25. Dari umpan silang Wendel, bola mengarah ke Yoann Gourcuff yang tidak terkawal meski bola masih terlalu tinggi.

Bayern membuat area penalti Bordeaux dalam kemelut lewat tendangan bebas Bastian Schwiensteiger pada menit 33. Michael Ciani seperti terlihat menyentuh bola tapi tiada penalti untuk Bayern.

Justru Bordeaux yang unggul delapan menit sebelum jeda. Gourcuff lolos dari kawalan Mark Van Bommel dan menanduk bola ke dalam gawang.

Luca Toni membuat peluang emas dua menit memasuki babak kedua. Dari jarak 10 meter ke arah gawang, Toni tak terkawal meski sepakannya masih melambung.

Pada menit 53 Van Bommel menyepak bola ke arah gawang Bordeaux dari jarak sekitar 13 meter. Usaha ini masih dikandaskan Ciani. Sembilan menit kemudian, usaha Toni bikin gol dikandaskan kiper Cedric Carasso.

Gourcuff ganti berusaha menggandakan keunggulan timnya. Tapi sepakannya di menit ke-78 masih belum tepat sasaran.

Baru pada menit 89 Bordeaux mengunci tiga angka. Dari umpan jauh, kiper Hans-Joerg Butt coba mengantisipasi datangnya bola tapi luput dan Marouane Chamakh pun dengan mudah menyontek bola ke gawang kosong.


Susunan Pemain:

Bayern Munich: 22-Hans-Joerg Butt; 21-Philipp Lahm, 6-Martin Demichelis, 28-Holger Badstuber, 4-Edson Braafheid; 23-Danijel Pranjic, 17-Mark Van Bommel, 44-Anatoliy Tymoshchuk, 31-Bastian Schweinsteiger; 9-Luca Toni, 18-Miroslav Klose.

Girondins Bordeaux: 1-Cedric Carrasso; 21-Matthieu Chalme, 27-Marc Planus, 2-Michael Ciani, 28-Benoit Tremoulinas; 4-Alou Diarra, 5-Fernando, 18-Jaroslav Plasil, 8-Yoann Gourcuff, 17-Wendel; 29-Marouane Chamakh

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali