Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Hasil piala Dunia 2010 : Argentina pecundangi nigeria , Korsel mengejutkan .

ARGENTINA 1- NIGERIA
KORSEL 2 - YUNANI 0

Meski relatif tampil dominan dalam laga perdananya kontra Nigeria, Argentina hanya mampu menang 1-0. Gol tunggal kemenangan Albiceleste disumbangkan Gabriel Heinze.

Laga langsung berjalan seru sejak peluit awal dibunyikan. Nigeria mengambil inisiatif serangan lewat sepakan Chinedu Obasi yang masih melebar di menit ke-2.

Semenit sesudahnya Argentina membalas lewat kerjasama Lionel Messi dan Gonzalo Higuain. Nama terakhir gagal menuntaskan jadi gol setelah sepakannya melenceng tipis di sisi kanan gawang.

Messi meyepak bola dari luar kotak penalti pada menit ke-5 dan Vincent Enyeama menepisnya. Dari situasi korner, bola Juan Veron mengarah ke kotak penalti dan disambut tandukan Heinze yang menjebol jala Enyeama.

Gawang Nigeria kembali terancam oleh Messi di menit ke-17 setelah sepakan melengkungnya dengan susah payah ditepis Enyeama. Higuain mendapat bola terobosan pada menit ke-20 dan sepakannya masih bisa dihadang oleh Enyeama dan satu bek Nigeria.

Argentina tak mengendurkan serangan dan pada menit ke-23 dari sebuah sepak pojok Walter Samuel menyundul bola namun masih melayang di atas gawang.

Pada menit ke-27 Nigeria mencuri peluang setelah Obasi yang berada di sisi kanan pertahanan Argentina melepaskan tembakan yang sayang masih melebar dari sasaran.

Messi! Pada menit ke-36 kerjasama satu dua Messi dan Mascherano diakhiri umpan ke Messi lagi. Lantas ia pun melepaskan tendangan kaki kiri ke tiang jauh yang bisa di-tip Enyeama.

Tiga menit babak kedua berjalan sebuah umpan menyilang datar Veron dari sayap kanan mengarah ke kotak penalti dan Messi menyentuh bola sedikit. Namun bola malah melenceng tipis.

Pada menit ke-64 lewat sebuah serangan balik cepat. Bola dikuasai Carlos Tevez yang lantas mengoper ke Messi di sebelah kanan. Dibayangi dua pemain, Messi melepaskan tembakan yang lagi-lagi gagal menemui sasaran.

Taiwo ! Tendangan keras kaki kri dari luar kotak penalti pada menit ke-70 dari bek kiri Nigeria itu masih melenceng tipis di sisi kiri gawang Sergio Romero,

Di menit ke-78 tendangan keras Obafemi Martins dari jarak jauh masih bisa ditepis oleh Romero. Dan dua menit kemudian Messi yang mendapat peluang emas di depan kotak penalti gagal menyelesaikan jadi gol setelah Enyeama menghadangnya.

Hingga laga berakhir skor 1-0 tetap bertahan. Penampilan yang belum memuaskan dari calon juara dunia.

Susunan pemain

Argentina: 22-Sergio Romero; 2-Martin Demichelis, 13-Walter Samuel, 6-Gabriel Heinze, 17-Jonas Gutierrez; 14-Javier Mascherano, 8-Juan Sebastian Veron (Maxi 74'), 7-Angel Di Maria (Burdisso 85'), 10-Lionel Messi, 11-Carlos Tevez, 9-Gonzalo Higuain (Milito 79').

Nigeria: 1-Vincent Enyeama; 17-Chidi Odiah, 6-Danny Shittu, 2-Joseph Yobo, 3-Taye Taiwo (Uche 75'); 19-Chinedu Obasi (Odemwingie 60'), 20-Dickson Etuhu, 15-Haruna Lukman, 14-Sani Kaita; 8-Yakubu Aiyegbeni, 18-Victor Obinna (Martins 52')

Korea Selatan memulai perjuangan di Piala Dunia 2010 dengan hasil positif. Kemenangan 2-0 atas Yunani dibukukan oleh Park Ji-sung dkk. Dengan hasil ini maka Korsel untuk sementara memuncaki grup B.

Gol Korsel dalam laga di Port Elizabeth Stadium, Sabtu (12/6/2010) tersebut dicetak oleh Lee Jung-soo dan Park Ji-sung.

Kemenangan ini membawa tim berjuluk "Ksatria Taegu " memimpin klasemen sementara grup B dengan poin tiga dari hasil sekali kemenangan dari satu pertandingan.

Jalannya Pertandingan


Yunani membuka peluang melalui sepakan Vassillis Torosidis di menit ketiga yang menyambut bola sepak pojok. Namun tendangannya masih melenceng di kiri atas gawang Korea Selatan yang dikawal Jung Sung-ryong.

Korea membuka skor di menit ketujuh. Gol ini berawal dari tendangan bebas yang dilepas dari sisi kiri pertahanan Yunani. Bola yang mengarah ke tiang jauh langsung disambar Lee Jung-soo yang kurang mendapatkan pengawalan ketat dan sukses merobek gawang Yunani yang dijagai Alexandros Tzorvas.

Korsel kembali memiliki peluang di menit ke-22. Umpan Kim Jung-woo ke kotak penalti berhasil diterima Lee Chung-yong. Namun eksekusi yang dilepas nama kedua masih melenceng jauh dari sasaran.

Lima menit berselang, wakil Asia memiliki peluang matang. Umpan terobosan Park Ji-sung sukses diterima oleh Park Chu-young. Selanjutnya pemain bernomor punggung sepuluh itu memenangi adu lari melawan Avraam Papadopoulos dan tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Tzorvas. Namun eksekusi pemain AS Monaco tersebut masih bisa dikandaskan Tzorvas.

Mendekati akhir babak pertama, umpan diagonal Loukas Vyntra mengarah ke kotak penalti Korsel di mana di sana berdiri Theofanis Gekas. Namun kiper Jung Sung-ryong lebih dahulu menangkap bola tersebut.

Korea Selatan semakin menjauh. Di menit ke-51, Park Ji-sung menggandakan keunggulan wakil Asia itu.

Gol Park ini berawal dari kesalahan Avraam Papadopoulus mengontrol bola. Si kulit bundar selanjutnya bisa direbut oleh gelandang Manchester United tersebut.

Park kemudian berhasil melewati kawalan Vyntra dan Papadopoulus dan mengakhiri aksinya dengan eksekusi yang merobek gawang Yunani.

Laga memasuki satu jam, Korsel memiliki sejumlah peluang. Yang pertama adalah tandukan Park Chu-young yang menyambut umpan Cha Du-ri yang masih melintas di atas gawang Yunani.

Selanjutnya adalah tusukan Kim Jung-woo yang tendangannya masih bisa digagalkan oleh Vyntra.

Peluang Yunani hadir di menit ke-67. Namun tendangan salto yang dilepas Theofanis Gekas masih melayang di atas gawang Korsel.

Selanjutnya Dimitros Salpingidis dan Pantelis Kapetanos giliran menciptakan ancaman. Tetapi usaha yang dilakukan dua pemain pengganti Yunani tersebut masih belum membuahkan hasil.

Serbuan Salpingidis masih bisa ditangkap kiper Jung Sung-ryong, sementara tendangan Kapetanos masih melambung di atas gawang Korsel.

Gekas! Sepuluh menit menuju bubaran pemain bernomor punggung 17 ini memiliki peluang matang. Berawal dari umpan Giorkas Seitaridis yang sempat mengenai pemain Korsel, bola selanjutnya jatuh ke kaki Gekas.

Kemudian Gekas dengan gerakan memutar berhasil mengelabui Yonghyung dan melepaskan eksekusi. Namun Jung Sung-ryong berhasil menepis bola itu dengan satu tangan.

Upaya Korsel untuk menambah keunggulan dua kali dikandaskan oleh Tzorvas. Kiper bernomor punggung 12 itu menepis sepakan Lee Chungyong di menit ke-86 dan juga serbuan Jungwoo semenit berselang.

Susunan Pemain

Korea Selatan: Jung Sung-ryong, Cha Du-ri, Cho Yong-hyung, Lee Jung-soo, Lee Young-pyo, Kim Jung-woo, Ki Sung-yong (Kim Nam-il 74'), Lee Chung-yong (Kim Jae-sung 90'), Park Ji-sung, Yeom Ki-hun, Park Chu-young (Lee Seung-yeoul 86')

Yunani: Alexandros Tzorvas, Avraam Papadopoulos, Giourkas Seitaridis, Vassillis Torosidis, Loukas Vyntra, Giorgos Karagounis (Christos Patsatzoglu 46'), Konstantinos Katsouranis, Alexandros Tziolis, Angelos Charisteas (Pantelis Kapetanos 60'), Theofanis Gekas, Georgios Samaras (Dimitros Salpingidis 59')

Hasil Pertandingan Pembukaan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan vs Meksiko

Hasil piala dunia 2010
11 Juni 2010
Afrika selatan vs Meksiko 1-1

Afrika selatan dan Meksiko berbagi angka.
gol carlos vela dianulir, harusnya meksiko menang atas tuan rumah afrika selatan.
Tuan rumah juga tampil lumayan bersemangat dan menekan meksiko di paruh kedua

Susunan Pemain:

Afsel:16-Itumeleng Khune; 2-Siboniso Gaxa, 15-Lucas Thwala (Tsepo Masilela '46), 20-Bongani Khumalo, 4-Aaron Mokoena; 12-Reneilwe Letsholonyane, 13-Kagisho Dikgacoi, 10-Steven Pienaar (Bernard Parker '82), 11-Teko Modise, 8-Siphiwe Tshabalala; 9-Katlego Mphela.

Meksiko: 1-Oscar Perez; 16-Efrain Juarez, 4-Rafael Marquez, 2-Francisco Rodriguez, 3-Carlos Salcido; 6-Gerardo Torrado, 12-Paul Aguilar (Andres Guardado '57), 5-Ricardo Osorio; 17-Giovani Dos Santos, 9-Guillermo Franco (Javier Hernandez '71), 11-Carlos Vela (Cuauhtemoc Blanco '68).


Laga pembuka Piala Dunia antara Afrika Selatan kontra Meksiko di Stadion Soccer City, Jumat (11/6/2010), hanya berakhir imbang. Kedua tim penghuni Grup A itu berbagi skor 1-1.

Setelah berbagi skor 0-0 di paruh pertama, yang juga diisi dengan dianulirnya gol Meksiko yang bisa diperdebatkan, Afrika Selatan akhirnya unggul lewat Siphiwe Tshabalala pada menit 54. Meksiko baru bisa membalas lewat Rafael Marquez pada menit 79.

Kedua tim lantas saling serang kendati akhirnya skor tak berubah. Baik Afsel dan Meksiko pun harus puas dengan tambahan satu poin sebagai modal di Grup A.

Jalannya Pertandingan

Wasit Ravshan Irmatov asal Uzbekistan meniup peluit dan pertandingan perdana Piala Dunia 2010 resmi dimulai! Laga awal ini mengetengahkan duel antara Afsel kontra Meksiko.

Meksiko mencatat peluang emas pertama di menit-menit awal menyusul kegagalan kiper Itumeleng Khune dalam memotong umpan silang. Giovani Dos Santos nyaris memanfaatkan kendati gol belum bisa lahir.

Paul Aguilar melakukan penetrasi pada menit 14 usai menerima umpan terobosan Givanni Dos Santos. Tapi bola bisa didongkel pemain Afsel untuk menghasilkan sepak pojok. Tendangan penjuru pun tak membuahkan apa-apa. Masih 0-0 usai 15 menit laga berjalan.

Afsel mendapat tendangan bebas pada menit 16 dari posisi yang cukup menguntungkan. Steven Pienaar menendang kendati bola yang dia sepak masih belum menemui sasaran.

Kartu kuning pertama di Piala Dunia 2010 untuk Efrain Juarez dari Meksiko setelah pelanggarannya pada menit 17. Afsel pun lantas mendapat tendangan bebas lagi kendati hasilnya tak jauh beda seperti sebelumnya.

Meksiko kemudian melakukan serangan balik cepat lewat Dos Santos. Dia menuntaskan dengan sepakan yang menyisir tipis di atas mistar gawang Afsel.

Pada menit 22 Afsel kembali menekan. Dari sayap kanan, Kagisho Dikgacoi mengirim bola ke muka gawang dan Oscar Perez bisa menangkapnya pada kesempatan kedua, seraya menjatuhkan tubuh.

Carlos Vela menyontek bola dengan apik ke arah Guillermo Franco di menit ke-32. Franco menerima si kulit bundar dengan dada seraya melompat dan berusaha meneruskannya ke arah gawang. Namun, Khune tak kalah sigap dan akhirnya berhasil mengamankan bola.

Meksiko dapat sepak pojok lagi pada menit 37 usai sepakan Dos Santos dihadang lawan. Dari sepak pojok Vela menjebol gawang Afsel, tapi wasit menganulir setelah hakim garis mengangkat bendera pertanda offside.

Keputusan itu terlihat kontroversial karena di garis gawang Afsel sebenarnya masih ada Pienaar. Keputusan ini niscaya mengundang ketidakpuasan dari Meksiko.

Siphiwe Tshabalala! Afsel memimpin 1-0 setelah Tshabalala menjebol gawang Meksiko usai menerima umpan terobosan jauh. Dengan dingin, dia menyepak keras-keras bola ke dalam gawang Meksiko. Inilah gol pertama Piala Dunia 2010.

Dos Santos menguji Khune dengan sepakan keras pada menit 60. Seraya terbang, Khune berhasil menghadang bola dan menyelamatkan gawang.

Teko Modise membuang peluang emas, yang diawali dari kerjasama apik, pada menit 66 setelah sepakannya di depan gawang masih tipis melebar.

Meksiko samakan kedudukan di menit ke-79! Di tiang jauh Rafael Marquez menerima bola umpan silang dari sektor kiri lapangan yang gagal ditanduk rekannya. Marquez kemudian dengan tenang menyepak keras-keras bola.

Peluang emas dari Katlego Mphela. Lewat serangan cepat, dia lolos dari barisan pertahanan Meksiko tapi sontekannya hanya menghantam tiang gawang di menit 90.


Jadwal Siaran Langsung piala dunia 2010


Musim Piala Dunia sudah tiba..mau Jadwal Siaran Langsung piala dunia 2010.?
lihat jadwalnya , saksikan dan jangan sampai ketinggalan..
ini dia : jadwal lengkap siaran langsung piala dunia 2010 - afrika selatan

Grup A
RCTI/Global 11/06/2010 Jumat 21:00 Grup A Afrika Selatan vs Meksiko
RCTI 12/06/2010 Sabtu 01:30 Grup A Uruguay vs France
RCTI 17/06/2010 Kamis 01:30 Grup A Afrika Selatan vs Uruguay
RCTI 18/06/2010 Jumat 01:30 Grup A Prancis vs Meksiko
RCTI 22/06/2010 Selasa 21:00 Grup A Prancis vs Afrika Selatan
Global 22/06/2010 Selasa 21:30 Grup A Meksiko vs Uruguay

Grup B RCTI 12/06/2010 Sabtu 21:00 Grup B Argentina vs Nigeria
Global 13/06/2010 Minggu 18:30 Grup B Korea Selatan vs Yunani
Global 17/06/2010 Kamis 18:30 Grup B Argentina vs Korea Selatan
RCTI 17/06/2010 Kamis 21:00 Grup B Yunani vs Nigeria
RCTI 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Yunani vs Argentina
Global 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Nigeria vs Korea Selatan

Grup C RCTI 13/06/2010 Minggu 01:30 Grup C Inggris vs Amerika Serikat
Global 13/06/2010 Minggu 18:30 Grup C Aljazair vs Slovenia
RCTI 18/06/2010 Jumat 21:00 Grup C Slovenia vs Amerika Serikat
RCTI 19/06/2010 Sabtu 01:30 Grup C Inggris vs Aljazair
Global 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Aljazair vs Amerika Serikat
RCTI 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Slovenia vs Inggris

Grup D RCTI 13/06/2010 Minggu 21:30 Grup D Serbia vs Ghana
RCTI 14/06/2010 Senin 01:30 Grup D Jerman vs Australia
Global 18/06/2010 Jumat 18:30 Grup D Jerman vs Serbia
RCTI 19/06/2010 Sabtu 21:00 Grup D Ghana vs Australia
Global 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Australia vs Serbia
RCTI 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Ghana vs Jerman

Grup E Global 14/06/2010 Senin 18:30 Grup E Belanda vs Denmark
RCTI 14/06/2010 Senin 21:00 Grup E Jepang vs Kamerun
Global 19/06/2010 Sabtu 18:30 Grup E Belanda vs Jepang
RCTI 20/06/2010 Minggu 01:30 Grup E Kamerun vs Denmark
RCTI 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Kamerun vs Belanda
Global 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Denmark vs Jepang

Grup F RCTI 15/06/2010 Selasa 01:30 Grup F Italia vs Paraguay
Global 15/06/2010 Selasa 18:30 Grup F Selandia Baru vs Slovakia
Global 20/06/2010 Minggu 18:30 Grup F Slovakia vs Paraguay
RCTI 20/06/2010 Minggu 21:00 Grup F Italia vs Selandia Baru
Global 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Paraguay vs Selandia Baru
RCTI 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Slovakia vs Italia

Grup G RCTI 15/06/2010 Selasa 21:00 Grup G Pantai Gading vs Portugal
RCTI 16/06/2010 Rabu 01:30 Grup G Brasil vs Korut
RCTI 21/06/2010 Senin 01:30 Grup G Brasil vs Pantai Gading
Global 21/06/2010 Senin 18:30 Grup G Portugal vs Korut
RCTI 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Portugal vs Brasil
Global 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Korut vs Pantai Gading

Grup H Global 16/06/2010 Rabu 18:30 Grup H Honduras vs Chile
RCTI 16/06/2010 Rabu 21:00 Grup H Spanyol vs Swiss
RCTI 21/06/2010 Senin 21:00 Grup H Chile vs Swiss
RCTI 22/06/2010 Selasa 01:30 Grup H Spanyol vs Honduras
RCTI 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Chile vs Spanyol
Global 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Swiss vs Honduras

Prediksi Final Liga Champion 22 mei 2010 : Inter vs Munich

Arjen Robben dan Wesley Sneijder tak cuma berdua saat berenui dengan Santiago Bernabeu di final Liga Champions. Total ada lima pemain yang akan 'mudik' ke kandang Real Madrid itu.

Robben dan Sneijder jadi cerita tersendiri terkait sukses Inter Milan dan Bayern Munich lolos ke final Liga Champions dalam laga yang akan dilangsungkan di Santiago Bernabeu, Minggu (23/5/2010) lusa. Keduanya menjadi bintang di masing-masing kubu setelah terbuang dari Real Madrid.

Kedua pesepakbola asal Belanda itu sama-sama terdepak di penghujung musim 2008/2009, saat Madrid sibuk membangun 'Gugusan Galaksi' keduanya dengan di antaranya memboyong Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Kaka. Selama dua musim, Robben tercatat bermain 50 kali buat Madrid sementara dalam periode yang sama Sneijder merumput 52 kali.

"Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan buat kami berdua. Tak satupun dari kami pernah tampil di final Liga Champions, dan itu baru terwujud setelah kami meninggalkan Madrid. Tapi pada akhirnya ini semua adalah soal sepakbola dan soal kemenangan. Buat kami, semuanya lebih pada keinginan besar kami meraih titel ini," ungkap Robben mengomentari kembalinya dia dan Sneijder di situs resmi UEFA.

Mantan pemain Chelsea itu berulang kali menjadi penyelamat Die Rotten di babak knock out Liga Champions dengan gol-gol yang dia buat ke gawang Fiorentina, Manchester United dan Olympique Lyon. Sedangkan Sneijder juga punya peran krusial di skuad Jose Mourinho dengan lima assist dan tiga golnya.

"Ya, akan menyenangkan bisa kembali bermain di sana. Bertanding di final dan memenangi piala, itu akan hebat. Setelah pergi ke Inter dan tahu kalau final akan dilangsungkan di Bernabeu, adalah sebuah mimpi untuk bisa sampai di sini - meraih kemenangan dan mengangkat trofi. Tak ada yang tak mungkin," timpal Sneijder.

Bukan Robben dan Sneijder saja yang akan menjalani laga 'comeback' di Bernabeu. Di skuad Nerazzurri saat ini ada tiga pemain lain yang pernah terdaftar sebagai pemain Los Merengues, mereka adalah Walter Samuel, Samuel Eto'o dan Esteban Cambiasso.

Eto'o memperkuat Madrid saat dia masih berusia 16 tahun. Tiga tahun membela 'Si Putih', striker Kamerun itu tak kuasa menembus deretan pemain top Madrid yang membuat dia beberapa kali dipinjamkan ke klub lain, hingga akhirnya dibeli Mallorca dan jadi bintang di sana.

Kondisi tak jauh berbeda dialami Cambiasso, yang diboyong ke Bernabeu dalam usia 22 tahun. Dua musim di Madrid (2002-2004), dia cuma dapat kesempatan 42 kali bermain. Tahun 2004 Inter beruntung merekrutnya dan terus dipertahankan hingga kini.

Juga gagal mendapat kepercayaan jangka panjang dari Madrid adalah Samuel. Dibeli mahal dari AS Roma tahun 2004 (25 juta euro), dia dilego ke Inter semusim berselang dengan harga lebih murah sembilan juta euro. Bek Argentina itu dianggap tampil tak memuaskan.

"Saya tumbuh di stadion itu. Saya juga mengambil langkah sebagai pesepakbola profesional untuk kali pertama di sana. Saya harap itu bisa memberi kami keberuntungan," ujar Eto'o.

Arjen Robben sempat merasakan tangan dingin Jose Mourinho saat di Chelsea. Namun jika harus memilih winger Belanda ini lebih suka dilatih oleh Louis Van Gaal daripada Mourinho.

Robben sempat bekerjasama dengan Mourinho selama tiga tahun saat merumput di Chelsea. Namun pemain internasional Belanda ini mengaku bahwa dia merasa lelah dengan filosofi safety first yang diterapkan oleh Mourinho.

Winger Bayern ini mengungkapkan bahwa hal itu yang membedakan Mourinho dengan Van Gaal. Hal tersebut itu diungkapkan Robben menjelang laga final Liga Champions di Bernabeu, Sabtu (22/5/2010).

"Dia menempatkan tim pemenang, tak masalah jika dilakukan memainkan sepakbola yang baik atau tidak. Filosofi di Bayern adalah pelatih (Van Gaal) ingin memenangi pertandingan dengan memainkan sepakbola indah," kata Robben.

"Sebagai pemain Anda ingin bermain dan menikmati pertandingan, itu juga merupakan bagian yang penting," ungkap mantan pemain Chelsea dan Real Madrid seperti dilansir Sky Sport.

Masalah taktik yang berubah ubah tersebut yang membuat Robben meninggalkan Stamford Bridge dan pergi ke Santiago Bernabu. Namun Robben juga tetap memuji kemampuan melatih yang dimiliki oleh Mourinho.

"Saya telah bekerja dengannya tiga tahun di Chelsea. Itu adalah waktu yang sukses. Dia memiliki kepribadian yang besar dan sebagai pelatih tim top Anda memerlukan hal itu," kata pemain berusia 26 tahun ini.

"Dia tahu bagaimana bekerja dengan pemain besar dan menempatkan mereka bersama -sama dan bekerjasama. Dia pasti tahu apa yang dibicarakan dan juga sangat menghormati setiap pemain," pungkas Robben.
UEFA telah menetapkan wasit yang akan memimpin duel Inter Milan kontra Bayern Munich. Wasit asal Inggris Howard Webb jadi 'Sang Pengadil' di final Liga Champions akhir pekan ini.

Seperti dilansir Associated Press, UEFA tak hanya menunjuk pria 38 tahun itu sebagai wasit di partai puncak besok. Badan tertinggi sepakbola Eropa itu juga menunjuk kompatriot Webb yaitu Michael Mullarkey dan Darren Cann sebagai dua hakim garis di sisi lapangan Santiago Bernabeu.

Bagi Webb yang merupakan salah satu wasit senior di Liga Inggris Madrid 2010 adalah pengalaman pertamanya menjadi wasit di partai puncak sebuah kompetisi Eropa. Webb yang mantan polisi itu menjadi wasit resmi FIFA pada 2005.

Laga internasional pertamanya adalah friendly Irlandia Utara versus Portugal di November 2005. Turnamen antar negara yang pernah diikutinya adalah Piala Eropa 2008 dan Piala Konfederasi 2009.

Webb bersama Mullarkey dan Cann akan melakoni pengalaman pertamanya menjadi wasit Piala Dunia di Afrika Selatan 2010 bulan depan.

Inter sendiri musim ini pernah dipimpin oleh Webb pada pertandingan mereka di Leg I perempatfinal kontra CSKA Moskow 31 Maret yang berakhir 1-0 untuk Nerazzurri. Akankah kali ini Webb bertuah lagi untuk mereka?
Jika Inter Milan selalu kandas dalam dua final terakhir yang pernah mereka lakoni, tak demikian dengan Bayern Munich. Die Roten punya catatan yang lebih bagus ketimbang La Beneamata.

Dua final terakhir yang dilakoni Inter terjadi di tahun 1967 dan 1972. Dalam dua kesempatan itu, Nerazzurri selalu kalah. Yang pertama takluk 1-2 dari Glasgow Celtic, sementara yang berikutnya kalah 0-2 dari Ajax Amsterdam.

Tak demikian halnya, dengan Bayern. Dari dua kesempatan terakhir tampil di final, satu di antaranya berhasil mereka menangi, yakni pada final di tahun 2001.

Kala itu, dalam laga yang dihelat di Stadion San Siro, Bayern yang tampil menghadapi Valencia tertinggal lebih dulu ketika laga baru berjalan tiga menit. Wasit Dick Jol memberikan hadiah penalti untuk Los Ches dan Gaizka Mendieta yang menjadi eksekutornya tak membuang percuma kesempatan ini.

Bayern baru bisa membalas di babak kedua, tepatnya di menit 50, dan juga melalui tendangan penalti. Kapten Bayern, Stefan Effenberg, dengan tenang berhasil menaklukkan kiper Santiago Canizares untuk mengubah skor menjadi 1-1.

Uniknya, pertandingan ini juga harus diakhiri dengan adu penalti. Kedua tim sama-sama memiliki enam kali kesempatan menendang. Ada dua pemain yang gagakl mengeksekusi tendangan dari kubu Bayern, sementara tiga dari kubu Valencia.

Dua pemain dari Bayern yang gagal adalah Paulo Sergio dan Patrik Andersson. Sementara dari Valencia adalah Zlatko Zahovic, Amedeo Carboni dan Mauricio Pellegrino. Kegagalan dari nama yang disebut terakhir membuat Bayern akhirnya menang dengan skor 5-4.

Bagaimana dengan final yang satu lagi? Itu terjadi di "final legendaris" di tahun 1999. Legendaris untuk kubu Manchester United yang kala itu menaklukkan pasukan Bavaria dengan skor 2-1.

Cerita final tersebut sudah sering dituturkan: dua gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer di penghujung babak kedua meruntuhkan Bayern. Gol Mario Basler di babak awal babak pertama pun jadi tak berarti.

Klasemen akhir Liga Italia / Seri A 2009/2010, Inter Juara, Di Natale Top Scorer


LIGA ITALIA berakhir
Inter juara seri a 2009/2010
Antonio di natale top scorer seri a 2009/2010

Berikut klasemen akhir seri a 2009/2010 :

1 Inter 38 24 10 4 75 - 34 82
2 AS Roma 38 24 8 6 68 - 41 80
3 AC Milan 38 20 10 8 60 - 39 70
4 Sampdoria 38 19 10 9 49 - 41 67
5 Palermo 38 18 11 9 59 - 47 65
6 Napoli 38 15 14 9 50 - 43 59
7 Juventus 38 16 7 15 57 - 60 55
8 Parma 38 14 10 14 46 - 51 52
9 Genoa 38 14 9 15 57 - 61 51
10 Bari 38 13 11 14 49 - 49 50
11 Fiorentina 38 13 8 17 48 - 47 47
12 Lazio 38 11 13 14 39 - 43 46
13 Catania 38 10 15 13 44 - 45 45
14 Cagliari 38 11 11 16 56 - 58 44
15 Udinese 38 11 11 16 54 - 59 44
16 Chievo 38 12 8 18 37 - 42 44
17 Bologna 38 10 12 16 42 - 55 42
18 Atalanta 38 9 8 21 37 - 53 35
19 Siena 38 7 10 21 40 - 67 31
20 Livorno 38 7 8 23 27 - 61 29


TOP SCORER LIGA ITALIA / SERI A 20
29 Antonio Di Natale (Udinese)
22 Diego Milito (Inter)
19 Giampaolo Pazzini (Sampdoria)
19 Fabrizio Miccoli (Palermo)
15 Alberto Gilardino (Fiorentina)
14 Marco Boriello (AC Milan)
14 Francesco Totti (AS Roma)
14 Paulo Vitor Barreto (Bari)
14 Mirko Vucinic (AS Roma)
13 Edison Cavani (Palermo)
13 Alessandro Matri (Cagliari)
12 Samuel Eto'o (Inter)
12 Pato (AC Milan)
12 Marek Hamsik (Napoli)
12 Massimo Maccarone (Siena)
12 Ronaldinho (AC Milan)
11 Sergio Pellissier (Chievo)
11 Marco Di Vaio (Bologna)
11 Gaston Maxi Lopez (Catania)
11 Simone Tiribocchi (Atalanta)
11 Martins Adailton (Bologna)
11 Fabio Quagliarella (Napoli)
10 Cristiano Lucarelli (Livorno)
9 Antonio Cassano (Sampdoria)
9 Davide Lanzafame (Parma)
9 Klaas-Jan Huntelaar (AC Milan)
9 Ezequiel Lavezzi (Napoli)
9 Mario Balotelli (Inter)
9 Antonio Floro Flores (Udinese)
9 Jorge Andres Martinez (Catania)
9 Alessandro Del Piero (Juventus)
8 Anderson Nene (Cagliari)
8 Valeri Bojinov (Parma)
8 Sergio Floccari (Lazio)
8 Emanuele Calaio (Siena)
8 Neves Capucho Jeda (Cagliari)
8 Giuseppe Mascara (Catania)
7 Abel Hernandez (Palermo)
7 Nicola Amoruso (Parma)
7 Jaime Valdes (Atalanta)
7 David Trezeguet (Juventus)
7 Daniele De Rossi (AS Roma)
7 Andrea Lazzari (Cagliari)
7 Simone Pepe (Udinese)
7 Rodrigo Palacio (Genoa)
6 Marco Marchionni (Fiorentina)
6 Jonathan Ludovic Biabiany (Parma)
6 Douglas Maicon (Inter)
6 Vincenzo Iaquinta (Juventus)
6 Stevan Jovetic (Fiorentina)
6 Abdelkader Ghezzal (Siena)
6 Giuseppe Sculli (Genoa)
6 Tommaso Rocchi (Lazio)
5 Carvalho de Oliveira Amauri (Juventus)
5 Clarence Seedorf (AC Milan)
5 Juan Vargas (Fiorentina)
5 Diego Ribas da Cunha (Juventus)
5 Daniele Mannini (Sampdoria)
5 Luca Toni (AS Roma)
5 Christian Maggio (Napoli)
5 Riccardo Meggiorini (Bari)
5 German Denis (Napoli)
5 John Arne Riise (AS Roma)
5 Alexis Alejandro Sanchez (Udinese)
5 Igor Budan (Palermo)
5 Takayuki Morimoto (Catania)
5 Giandomenico Mesto (Genoa)
5 Tomas Danilevicius (Livorno)
5 Hernan Crespo (Genoa)
5 Simone Perrotta (AS Roma)
5 Andrea Mantovani (Chievo)
5 Daniele Conti (Cagliari)
5 Marco Rossi (Genoa)
5 Sergio Almiron (Bari)
5 Simone Vergassola (Siena)
4 Alberto Paloschi (Parma)
4 Julio Cruz (Lazio)
8 Sergio Floccari (Lazio)
4 Michele Marcolini (Chievo)
4 Cristian Zaccardo (Parma)
4 Matteo Brighi (AS Roma)
4 Wesley Sneijder (Inter)
4 Francesco Tavano (Livorno)
4 Raffaele Palladino (Genoa)
4 Giorgio Chiellini (Juventus)
4 Marcelo Zalayeta (Bologna)
4 Adrian Mutu (Fiorentina)
4 Thiago Motta (Inter)
4 Carvalho Felipe Melo (Juventus)
3 Esteban Cambiasso (Inter)
3 Alessandro Nesta (AC Milan)
3 Daniele Gastaldello (Sampdoria)
3 Jose Ignacio Castillo (Bari)
5 Marco Rossi (Genoa)
3 Giulio Migliaccio (Palermo)
3 Marco Andreolli (bd) (Bari)
3 Robert Acquafresca (Atalanta)
3 Nico Pulzetti (Livorno)
3 Fabio Grosso (Juventus)
3 Omar Milaneto (Genoa)
3 Goran Pandev (Inter)
3 Emmanuel Rivas (Bari)
3 Andrea Masiello (Bari)
3 Mauro Camoranesi (Juventus)
3 Javier Pastore (Palermo)
3 Walter Samuel (Inter)
3 Riccardo Allegretti (Bari)
3 Adrian Ricchiuti (Catania)
3 Pablo Granoche (Chievo)
3 Fabio Simplicio (Palermo)
3 Dejan Stankovic (Inter)
3 Giampiero Pinzi (Chievo)
3 Joaquin Larrivey (Cagliari)
3 Edgar Alvarez (Bari)
3 Cristiano Doni (Atalanta)
3 Claudio Marchisio (Juventus)
3 Mario Santana (Fiorentina)
3 Gennaro Sardo (Chievo)
3 Aleksandar Kolarov (Lazio)
3 Marco Biagianti (Catania)
3 Henry Gimenez (Bologna)
3 Andrea Cossu (Cagliari)
3 Julio Baptista (AS Roma)
3 Mauro Matias Zarate (Lazio)
3 David Suazo (Genoa)
3 Fabio Ceravolo (Atalanta)
3 Adriano Ferreira Pinto (Atalanta)
3 Nene da Silva (Cagliari)
3 Houssine Kharja (Genoa)
3 Daniele Dessena (Cagliari)
3 Alberto Zapater (Genoa)
3 Pablo Daniel Osvaldo (Bologna)
2 Ricardo Montolivo (Fiorentina)
2 Cristian Llama (Catania)
2 Hasan Salihamidzic (Juventus)
2 Antonio Nocerino (Palermo)
2 Nelson Rivas (Livorno)
2 Nicolas Burdisso (AS Roma)
2 Daniele Portanova (Bologna)
2 Domenico Criscito (Genoa)
2 Per Kroldrup (Fiorentina)
2 Christian Brocchi (Lazio)
2 Marco Padalino (Sampdoria)
2 Angelo Palombo (Sampdoria)
2 Rodrigo Taddei (AS Roma)
2 Erjon Bogdani (Chievo)
2 Andre Dias (Lazio)
2 Daniele Ragatzu (Cagliari)
2 Federico Balzaretti (Palermo)
2 Stephan Lichtsteiner (Lazio)
2 Gaetano D'Agostino (Udinese)
2 Reto Ziegler (Sampdoria)
2 Sulley Muntari (Inter)
2 Cesare Bovo (Palermo)
2 Stefano Guberti (Sampdoria)
2 Alessandro Lucarelli (Parma)
2 Marcos Ariel De Paula (Chievo)
2 Luca Cigarini (Napoli)
2 Filippo Inzaghi (AC Milan)
2 Keirrison (Fiorentina)
2 Antonio Busce (Bologna)
2 Antonio Candreva (Juventus)
2 Stefano Mauri (Lazio)
3 Robert Acquafresca (Atalanta)
2 Nicola Legrottaglie (Juventus)
2 Martin Bergvold (Livorno)
2 Simon Kjaer (Palermo)
2 Antonio Filippini (Livorno)
2 Davide Astori (Cagliari)
2 Daniele Gallopa (Parma)
2 Thiago Silva (AC Milan)
2 Michele Paolucci (Siena)
2 Ferreira Da Silva Reginaldo (Siena)
2 Elvis Abbruscato (Chievo)
2 David Pizarro (AS Roma)
2 Vladimir Koman (Bari)
2 Franco Semioli (Sampdoria)
2 Nicola Pozzi (Sampdoria)
2 Guglielmo Stendardo (Lazio)
2 Javier Chevanton (Atalanta)
2 Marco Cassetti (AS Roma)
2 Michele Pazienza (Napoli)
2 Simone Padoin (Atalanta)
1 Hernan Crespo (Parma)
1 Vitaly Kutusov (Bari)
1 Giuseppe Biava (Genoa)
1 Blazej Augustyn (Catania)
1 Emiliano Moretti (Genoa)
1 Martin Caceres (Juventus)
1 Philippe Mexes (AS Roma)
1 Massimo Donati (Bari)
1 Gianpaolo Bellini (Atalanta)
1 Michele Fini (Siena)
1 Ferreira Lucio (Inter)
1 Patrick Vieira (Inter)
1 Andrea Ranocchia (Bari)
1 Francesco Matuzalem (Lazio)
1 Jeremy Menez (AS Roma)
1 Francesco Lodi (Udinese)
1 Diego De Ascentis (Atalanta)
1 Davide Biondini (Cagliari)
1 Federico Peluso (Atalanta)
1 Leonardo Miglionico (Livorno)
1 Sebastian Giovinco (Juventus)
1 Jesus Datolo (Napoli)
1 Mario Yepes (Chievo)
1 Thiago Silva (bd) (Lazio)
1 Giuseppe Greco (Bari)
1 Claudio Terzi (Siena)
1 Luca Rigoni (Chievo)
1 Simone Bentivoglio (Chievo)
1 Mariano Bogliacino (Napoli)
1 Mark Bresciano (Palermo)
1 Christian Panucci (Parma)
1 Gaby Mudingayi (Bologna)
1 Mariano Izco (Catania)
1 Paolo Castellini (bd) (Juventus)
1 Nicolas Spolli (Catania)
1 Diego Lopez Breijo (Cagliari)
1 Albin Ekdal (Siena)
3 Jose Ignacio Castillo (Bari)
1 Blerim Dzemaili (Parma)
1 Thomas Manfredini (Atalanta)
1 Mauricio Isla (Udinese)
1 Leonardo Bonucci (Bari)
1 Massimo Ambrosini (AC Milan)
1 Stefano Okaka Chuka (AS Roma)
1 Sebastiano Siviglia (Lazio)
1 Leandro Rinaudo (Napoli)
1 Kwadwo Asamoah (Udinese)
1 Andrea Raggi (Bologna)
1 Khouma Babacar (Fiorentina)
1 Marcelo Larrondo (Siena)
1 Nicola Belmonte (bd) (Parma)
1 Hugo Armando Campagnaro (Napoli)
1 Salvatore Bocchetti (Genoa)
1 Paolo Cannavaro (Napoli)
7 Nicola Amoruso (Parma)
1 Lorenzo De Silvestri (Fiorentina)
1 Davide Astori (bd) (AC Milan)
1 Richmond Boakye (Genoa)
1 Luca Antonelli (Parma)
1 Luis Jimenez (Parma)
1 Roberto Guana (Bologna)
1 Aleandro Rosi (Siena)
1 Salvatore Bocchetti (bd) (Parma)
1 Ivan Fatic (Genoa)
1 Christian Zapata (bd) (Bologna)
1 Cristian Chivu (Inter)
1 Claudio Bellucci (Livorno)
1 Matias Auguste Silvestre (Catania)
1 Tiberio Guarente (Atalanta)
1 Federico Peluso (bd) (Bologna)
1 Thiago Motta (bd) (Chievo)
1 Andrea Mantovani (bd) (Inter)
1 Luca Antonini (AC Milan)
1 Thomas Hitzlsperger (Lazio)
1 Cristian Stellini (Bari)
1 Stefano Morrone (Parma)

Hasil Piala FA 15 Mei 2010 : Chelsea juara Piala FA

Setelah memantul mistar gawang sebanyak 5 kali dan penalti pompey gagal, akhirnya drogba menjebol gawang david james..

CHELSEA JUARA PIALA FA

Chelsea: Petr Cech, Ashley Cole, John Terry, Alex, Branislav Ivanovic, Frank Lampard, Florent Malouda, Michael Ballack (Juliano Belletti 43), Salomon Kalou, Didier Drogba, Nicolas Anelka.

Portsmouth: David James, Steve Finnan, Ricardo Rocha, Papa Bouba Diop, Michael Brown, Hayden Mullins, Aaron Mokoena, Jamie O'Hara, Kevin-Prince Boateng, Frederic Piquionne, Aruna Dindane.

Dalam laga yang dihelat di Stadion Wembley, Sabtu (15/5/2010) malam WIB, Chelsea langsung tampil menekan sejak awal laga. Peluang emas berhasil mereka dapatkan kala laga baru berusia tiga menit melalui Frank lampard. Sial bagi Lampard, tendangan kaki kananannya dari luar kotak penalti masih melenceng tipis di sisi kiri gawang David James.

Lampard kembali memberikan ancaman kepada Portsmouth. Sepakan kerasnya di menit 15 tak mampu dijangkau oleh James, namun masih bisa dimentahkan oleh tiang gawang. Semenit setelah peluang ini, giliran Nicolas Anelka yang punya kans.

Setelah mengolah bola sedikit di sudut kotak penalti, penyerang asal Prancis ini melepaskan sepakan kaki kanan terarah. Tetapi James masih mampu menepisnya sehingga gawang Portsmputh aman. Tendangan penjuru untuk Chelsea.

Chelsea masih terus mengepung pertahanan Portsmouth. Pada menit 21, sebuah umpan dari sisi kanan diterima oleh Didier Drogba di kotak penalti. Drogba lalu melepaskan sepakan, namun berhasil diblok oleh Aaron Mokoena. Bola kembali jatuh di kaki Drogba dan ia kembali melepaskan tembakan, namun bola lagi-lagi diblok oleh bek Portsmouth.

Semenit kemudian, Portsmputh mendapatkan peluang emas pertama mereka dalam laga ini. Tendangan keras Kevin-Prince Boateng dari dalam kotak penalti dibelokkan oleh Frederic Piquionne yang berdiri tepat di depan gawang. Namun, ketangkasan Petr Cech menggagalkan peluang ini. Dengan tangan kanannya, Cech berhasil menepis bola sehingga gawangnya tetap aman.

Gedoran Chelsea terus berlanjut setelahnya. Pada menit 27, Salomon Kalou membuang satu peluang bersih. Umpan Ashley Cole dari sisi kiri langsung disepaknya dari depan gawang. Sial bagi kalou, sepakannya masih membentur mistar.

Drogba membuat para penggemar Chelsea berteriak, "Ooh.." di menit 38. Sebabnya, tendangan bebas penyerang asal Pantai Gading ini mengarah tepat ke gawang Portsmouth. Bola kemudian ditepis James sebelum membentur mistar, dan jatuh tepat di garis gawang Portsmouth! Drogba sempat mengira bola sudah melewati garis, tapi hakim gais dan wasit mengatakan tidak.

Drogba tampaknya bermasalah dengan tiang gawang. Sontekannya di menit 41, ketika tinggal berhadapan satu lawan satu dengan James, juga masih membentur tiang gawang. Hasilnya, ia langsung menepuk-nepuk tiang yang sudah menggagalkan peluangnya itu.

Pertandingan berlanjut ke babak kedua. Boateng memberikan ancaman terhadap gawang Chelsea di menit 50. Namun sepakan penyerang bernomor 23 itu dari sisi kiri masih melambung di atas mistar.

Penalti untuk Portsmouth! Pelanggaran Juliano Belletti terhadap Aruna Dindane di menit 55 membuat membuat wasit Chris Foy langsung menunjuk titik putih. Tetapi peluang ini dibuang percuma oleh Boateng lantaran sepakannya ke arah tengah gawang berhasil digagalkan oleh kaki Cech. Pendukung Portsmouth pantas kecewa, Pendukung Chelsea boleh bernafas lega.

Gol! Chelsea akhirnya memecah kebuntuan mereka di menit 59. Tendangan bebas Drogba yang mengarah ke tiang jauh gagal dihalau oleh James dan bola meluncur masuk ke dalam gawang.

Chelsea juara Liga inggris 2009/2010

Chelsea juara Liga inggris 2009/2010
Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson mengaku kalah dari Chelsea. Tapi Fergie juga bertekad hanya akan "meminjamkan" trofi Liga Primer karena MU bakal berusaha meraihnya lagi musim depan.

Chelsea memastikan titel juara Liga Primer setelah menang 8-0 atas Wigan, Minggu (9/5/2010). Alhasil, kemenangan 4-0 MU atas Stoke pun tak berarti.

1 Chelsea 38 27 5 6 103 - 32 86
2 Manchester United 38 27 4 7 86 - 28 85
3 Arsenal 38 23 6 9 83 - 41 75
4 Tottenham Hotspur 38 21 7 10 67 - 41 70
5 Manchester City 38 18 13 7 73 - 45 67
6 Aston Villa 38 17 13 8 52 - 39 64
7 Liverpool 38 18 9 11 61 - 35 63
8 Everton 38 16 13 9 60 - 49 61
9 Birmingham City 38 13 11 14 38 - 47 50
10 Blackburn Rovers 38 13 11 14 41 - 55 50
11 Stoke 38 11 14 13 34 - 48 47
12 Fulham 38 12 10 16 39 - 46 46
13 Sunderland 38 11 11 16 48 - 56 44
14 Bolton Wanderers 38 10 9 19 42 - 67 39
15 Wolverhampton 38 9 11 18 32 - 56 38
16 Wigan Athletic 38 9 9 20 37 - 79 36
17 West Ham United 38 8 11 19 47 - 66 35
18 Burnley 38 8 6 24 42 - 82 30
19 Hull 38 6 12 20 34 - 75 30
20 Portsmouth 38 7 7 24 33 - 66 19



"Jujur saja saya tak tahu berapa skor Chelsea (selama babak kedua). Tapi di babak pertama saya sudah menerima fakta bahwa mereka akan jadi juara," komentar Fergie di situs MU.

Di saat jeda, Chelsea sudah unggul 2-0 dengan satu pemain Wigan dikartu merah pada pertengahan babak pertama. "Kami tahu akan sulit buat Wigan untuk dapat poin di Stamford Bridge dan saat kami dengar mereka main 10 pemain, semua harapan kami menguap."

Dengan keberhasilan tersebut, MU pun gagal melebihi capaian gelar Liverpool sekaligus juara empat kali beruntun untuk kali pertama di Liga Primer.

"Kami memberi selamat untuk Chelsea yang jadi juara. Kami tahu sulit untuk memenanginya, ini adalah liga tersulit di dunia dan kami telah memenanginya tiga musim terakhir. Selamat kepada Carlo Ancelotti atas capaian bagusnya. Dia manajer hebat dan pria baik," puji Fergie.

Meski demikian, Fergie tak mau Chelsea berlama-lama juara. Si pria asal Skotlandia sudah menargetkan untuk kembali membawa MU jadi juara dengan merenggut gelar itu dari Chelsea.

"Kami akan kembali tahun depan, itulah yang akan dilakukan Manchester United. Saya pikir kami boleh bangga sudah mengejar gelar empat musim beruntun. Musim depan kami akan berusaha lagi dan membawa gelar ke tempat terbaik di dunia," tekad dia.

Semenjak format Liga Primer digulirkan tahun 1992, sudah ada delapan musim dijalani. Chelsea menjadi jawara teranyar setelah memastikannya di laga terakhir musim 2009-2010.

Kemenangan 8-0 direguk Chelsea atas Wigan, Minggu (9/5/2010). Hasil itu menggenapkan poin 'Si Biru' menjadi 86, unggul satu angka dari Manchester United yang di saat yang sama menang 4-0 atas Stoke City.

Dengan demikian, Chelsea berhak menempati tahta juara Liga Primer yang tiga musim beruntun sebelum ini selalu diisi 'Setan Merah' yang kini harus puas jadi runner-up.

Keberhasilan ini menjadi kali ketiga untuk Chelsea di Liga Primer dan keempat kalinya secara total. Sebelumnya Chelsea menjadi juara di musim 1954–55 (Divisi Satu), 2004–05 dan 2005–06 (Liga Primer).

Selain jadi jawara musim ini, Chelsea juga mencatat rekor jumlah gol dalam semusim. Total 103 gol tim besutan Carlo Ancelotti itu kini menjadi yang terbanyak untuk sebuah tim Liga Primer.

Untuk MU, hasil ini membuat gelar juara mereka terpaku di angka 18 --tujuh di Divisi Satu dan 11 di Liga Primer. Alhasil, tim Sir Alex Ferguson itu pun gagal melampaui catatan Liverpool --kedua tim masih duduk bersama sebagai pemenang terbanyak Liga Inggris.

Daftar Juara Liga Primer:

Musim-Juara-Posisi Dua-Posisi Tiga
1992–93 Manchester United - Aston Villa - Norwich City
1993–94 Manchester United - Blackburn Rovers - Newcastle United
1994–95 Blackburn Rovers - Manchester United - Nottingham Forest
1995–96 Manchester United - Newcastle United - Liverpool
1996–97 Manchester United - Newcastle United - Arsenal
1997–98 Arsenal - Manchester United - Liverpool
1998–99 Manchester United - Arsenal - Chelsea
1999–2000 Manchester United - Arsenal - Leeds United
2000–01 Manchester United - Arsenal - Liverpool
2001–02 Arsenal - Liverpool - Manchester United
2002–03 Manchester United - Arsenal - Newcastle United
2003–04 Arsenal - Chelsea - Manchester United
2004–05 Chelsea - Arsenal - Manchester United
2005–06 Chelsea - Manchester United - Liverpool
2006–07 Manchester United - Chelsea - Liverpool
2007–08 Manchester United - Chelsea - Arsenal
2008–09 Manchester United - Liverpool - Chelsea
2009–10 Chelsea - Manchester United - Arsenal

hasil liga inggris 1 dan 2 mei 2010, Chelsea permalukan Liverpool


HASIL LIGA INGGRIS 1 dan 2 Mei 2010
Birmingham 2 - 1 Burnley St Andrews Stadium (24,578)
Manchester City 3 - 1 Aston Villa City of Manchester Stadium (47,102)
Portsmouth 3 - 1 Wolverhampton Wanderers Fratton Park (19,213)
Stoke City 0 - 0 Everton Britannia Stadium (27,579)
Tottenham Hotspur 1 - 0 Bolton Wanderers White Hart Lane (35,852)
Liverpool 0 - 2 Chelsea Anfield

CHELSEA GASAK LIVERPOOL
Chelsea menjauhkan keunggulannya dari Liverpool menjadi 2-0. Setelah gol Didier Drgoba di babak pertama, Frank Lampard menggandakannya dengan gol kedua di babak kedua.

Bertanding di Anfield, Minggu (2/5/2010), laga ini bernilai penting dalam balapan menuju titel juara. Chelsea butuh kemenangan untuk terus bisa memimpin klasemen.

Setelah buntu selama setengah jam, Chelsea membuka gembok di menit 33. Backpass Steven Gerrard dipotong Drogba dan dengan mudah penyerang Chelsea itu mencetak gol.

Sembilan babak kedua dimulai, Chelsea memperlebar keunggulannya jadi 2-0. Dari umpan Nicolas Anelka, Lampard menyambutnya dengan sontekan ringan yang berbuah gol kedua.

Susunan pemain
Liverpool: Reina, Mascherano, Kyrgiakos, Carragher, Agger, Gerrard, Lucas, Maxi, Aquilani, Benayoun, Kuyt

Chelsea: Cech, Ivanovic, Terry, Alex, Ashley Cole, Lampard, Ballack, Malouda, Kalou, Drogba, Anelka


SPURS SUKSES

Gol tunggal dari Tom Huddlestone sudah cukup untuk membawa Tottenham Hotspur meraih tiga angka dari Bolton Wanderers. Berkat kemenangan 1-0 ini, posisi Spurs di urutan empat klasemen tak tergoyahkan.

Berkat kemenangan yang diraih di Stadion White Hart Lane tersebut, Spurs berhasil mempertahankan keunggulan mereka dari Manchester City yang berada di peringkat lima. Kebetulan pada saat bersamaan City juga meraih kemenangan; 3-1 atas Aston Villa.

Saat ini Spurs mengantongi nilai 67, sementara City mengantongi nilai 66. Dengan dua laga tersisa menuju akhir musim, Spurs berada di urutan terdepan untuk tampil di Liga Champions musim depan.

Jalannya Pertandingan

Dalam laga yang dihelat Sabtu (1/5/2010) malam WIB, Spurs tampil relatif dominan atas sang lawan. Pasukan arahan Harry Redknapp itu unggul penguasaan bola 52:48.

Peluang pertama Spurs terjadi di menit 28. Gareth Bale yang menusuk dari sisi kiri sukses melewati beberapa pemain Bolton. Bek kiri asal Wales ini kemudian melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti, namun Jussi Jaaskelainen masih bisa membloknya.

Gol Spurs tercipta ketika pertandingan memasuki menit 38 melalui Tom Huddlestone. Gelandang bernomor punggung 6 itu sukses membobol jala Bolton lewat sebuah sepakan keras dari luar kotak penalti. Bola melesak di sudut kanan atas gawang Jussi Jaaskelainen.

Di babak kedua, tekanan Spurs terhadap Bolton masih berlanjut. Pada menit 51, Luka Modric mengirimkan umpan ke tengah kepada Jermain Defoe. Nama terakhir kemudian menahan bola dengan dadanya sebelum melepaskan sepakan kaki kiri. Sial bagi Defoe, bola masih melenceng dari sasaran.

Bolton baru benar-benar mendapatkan peluang emas ketika pertandingan memasuki menit 64. Matthew Taylor yang menggawangi lini tengah The Trotters melepaskan sebuah tendangan dari jauh. Bola mengarah ke gawang Spurs, tetapi kiper Heurelho Gomes dengan sigap berhasil menepisnya.

Dua menit berselang, gantian Spurs yang kembali mengancam gawang Bolton. Umpan Roman Pavlyuchenko disambut dengan sebuah sundulan oleh Younes Kaboul. Hasilnya? Tidak menjadi gol lantaran bola melenceng dari gawang.

Tensi pertandingan kemudian meningkat ketika Bolton balas memberikan tekanan ke pertahanan Spurs. Pada menit 69, Kevin Davies melakukan kerjasama satu-dua dengan Johan Elmander. Kerjasama tersebut membuat Gomes salah langkah dan memudahkan Davies melepaskan sontekan. Sial bagi Bolton, sepakan Davies ke gawang yang sudah kosong berhasil digagalkan oleh sapuan Kaboul tepat di depan garis gawang.

Sepuluh menit menjelang bubaran, Bale melepaskan sebuah umpan ke arah kotak penalti Bolton. Bol lewat di depan gawang Jaaskelainen, namun Pavlyuchenko yang berada di dekatnya tak mampu menjangkau bola. Gawang Bolton pun selamat.

Tetapi hingga laga berakhir, tak ada lagi gol tercipta. Spurs pun berhak mereguk tiga poin berkat kemenangan ini

CITY JUGA MENANG
Manchester City menguak lebar kans ke Liga Champions musim depan berkat kemenangan 3-1 atas Aston Villa. City kini terpaut satu poin saja dari Tottenham Hotspur yang ada di posisi empat.

City dan Villa saat ini sama-sama tengah berburu tiket Liga Champions musim depan dengan finis di posisi empat. Dengan musim menjelang akhir, duel kedua tim ini pada pekan ke-36 di City of Manchester Stadium, Sabtu (1/5/2010), pun jadi krusial.

Adalah tuan rumah City yang kemudian keluar jadi pemenang. Tambahan tiga angka bukan hanya membawa mereka menggeser Villa di papan klasemen untuk duduk di posisi lima dengan poin 66, tapi juga mengancam Spurs (67 poin) yang ada di posisi empat.

Dengan tertinggal satu angka saja, City kini bahkan unggul selisih gol dari Spurs --dua gol. City dan Spurs sama-sama masih punya dua laga sisa, sementara Villa yang terpaku di poin 64 dan harus turun ke posisi enam cuma punya satu partai sisa.

Dalam laga, John Carew membawa Villa unggul saat pertandingan berjalan 16 menit. Keunggulan itu baru pupus setelah Carlos Tevez menyamakan skor dari titik putih pada menit 41.

City dengan cepat berbalik unggul lewat Emmanuel Adebayor pada menit 43, atau sekitar 90 detik saja setelah gol Tevez. Kemenangan dikunci lewat Craig Bellamy pada menit 89.

Jalannya Pertandingan

City langsung mengancam di menit ke-10. Usai bekerja sama satu-dua dengan Patrick Vieira, Craig Bellamy menuntaskan dengan sepakan yang dimaksudkan sebagai umpan silang. Bola mengenai Carlos Jimenez Cuellar dan malah meluncur ke gawang Villa sehingga memaksa Brad Friedel meninju bola.

Villa berhasil menggetarkan gawang City saat pertandingan memasuki menit 16. Menerima umpan Stewart Downing, John Carez meneruskan dengan sepakan menyusur tanah yang tak bisa dibendung kiper Marton Fulop.

Pada menit 19 Bellamy mengirim umpan jitu ke arah Emmanuel Adebayor yang siap meneruskan di tiang jauh. Melihat potensi bahaya yang ada, Friedel beraksi lagi dengan langsung memotong dengan menepis si kulit bundar.

City baru benar-benar bisa menyamakan skor empat menit sebelum jeda. Menyusul pelanggaran Stephen Warnock di kotak terlarang, wasit menunjuk titik putih dan Carlos Tevez maju mengeksekusi. Kesempatan tak dibuangnya, skor kini 1-1.

Tak lama berselang Carew nyaris bikin Villa unggul lagi. Namun, kali ini sepakannya menghantam mistar setelah Fulop tak kuasa menahannya.

Justru City yang akhirnya sekali lagi membuat gol. Hanya berjarak sekitar 90 detik dari gol Tevez, sepakan Adebayor di muka gawang tak sempurna ditahan Friedel. City pun berbalik unggul.

Pada menit 66 Bellamy berhadapan dengan Carlos Jimenez Cuellar dan mendapat celah untuk kemudian melepaskan tembakan yang membuat Friedel harus berjibaku untuk menyelamatkan gawang.

City melakukan serangan balik dengan waktu menunjukan menit ke-81. Tevez mengirim bola ke Adebayor yang usahanya kemudian diblok lawan. Bola dikuasai Adebayor yang kemudian mengirim ke Tevez, tapi lagi-lagi upaya kedua City masih kandas diblok pemain Villa.

City memastikan kemenangan setelah Bellamy menceploskan bola pada menit 90. Menerima sodoran bola dari Shaun Wright-Phillips yang masuk jadi pemain pengganti, Bellamy menyepaknya keras-keras ke langit-langit gawang Villa.

Susunan Pemain:

Man City: Fulop, Zabaleta, Toure, Kompany, Bridge, Adam Johnson (Wright-Phillips '78), De Jong, Vieira, Bellamy, Adebayor, Tevez (Richards '88).

Aston Villa: Friedel, Cuellar, Collins, Dunne, Warnock (Heskey '74), Downing, Petrov, Milner, Ashley Young, Carew (Delfouneso '74), Agbonlahor

Jadwal dan prediksi Liga Inggris 1 dan 2 Mei 2010,LIVERPOOL UJI CHELSEA, MU DIHADANG SUNERLAND

Saturday, May 1, 2010
May 1 12:45 UK Birmingham v Burnley St Andrews Stadium
May 1 15:00 UK Manchester City v Aston Villa City of Manchester Stadium
May 1 15:00 UK Portsmouth v Wolverhampton Wanderers Fratton Park
May 1 15:00 UK Stoke City v Everton Britannia Stadium
May 1 15:00 UK Tottenham Hotspur v Bolton Wanderers White Hart Lane

Sunday, May 2, 2010
May 2 13:30 UK Liverpool v Chelsea Anfield
May 2 15:00 UK Fulham v West Ham United Craven Cottage
May 2 16:00 UK Sunderland v Manchester United Stadium of Light

Monday, May 3, 2010
May 3 13:30 UK Wigan Athletic v Hull City The DW Stadium
May 3 17:00 UK Blackburn Rovers v Arsenal Ewood Park

Wednesday, May 5, 2010
May 5 20:00 UK Fulham v Stoke City Craven Cottage
May 5 20:00 UK Manchester City v Tottenham Hotspur City of Manchester Stadium

PREDIKSI LIVERPOOL VS CHELSEA
Ada satu sosok di Liverpool yang membuat manajer Carlo Ancelotti ekstra waspada. Dia adalah Steven Gerrard. Don Carletto tidak ingin peristiwa lima tahun silam terulang.

Istnabul, 25 Mei 2005, final Liga Champions. Ketika itu Ancelotti bersama pasukannya AC Milan sudah unggul 3-0 dari Liverpool.

Tinggal 45 menit lagi menuju gelar juara. Namun Gerrard mengecilkan ketinggalan menjadi 1-3 di menit ke-54. Selanjutnya Stevie G menjadi inspirator timnya untuk mencetak dua gol tambahan hingga skor menjadi sama. Trigol The Anfield Gank diciptakan hanya dalam waktu sekitar enam menit.

Akhir cerita, gelar juara yang sudah di depan mata Ancelotti sirna. Rossoneri harus takluk di babak adu penalti dari The Reds.

Kali ini situasi serupa kembali mendatangi Don Carletto. Yang membedakan adalah kini pria Italia itu menangani Chelsea, dan panggungnya ada di Premier League.

"Si Biru" kini memimpin klasemen sementara Liga Primer dengan hanya unggul satu angka dari pesaing terdekat mereka, Manchester United. Ada pun kompetisi tinggal menyisakan dua pertandingan.

Minggu (2/5/2010) malam WIB, Frank Lampard dkk. akan menyambangi markas Liverpool. "Kami harus memberikan perhatian khusus kepada Gerrard karena dia adalah pemain terbaik Liverpool. Permainan Liverpool selalu melalui kaki dan pikirannya," demikian Ancelotti, diberitakan Guardian.

Eks manajer Parma dan Juventus itu tidak melihat bahwa pasukan Rafael Benitez dalam kondisi tidak fit akibat terjun di Liga Europa tengah pekan kemarin.

Liverpool adalah tim yang kuat dan sulit untuk menang di Anfield. Mereka memang bermain selama dua jam pada Kamis malam. Mungkin mereka bakal kelelahan, tapi saya tidak pernah melihat Liverpool kelelahan kala tampil di Anfield. Mereka bermain dengan kuat di setiap laga," tandas Ancelotti.

Liverpool mungkin berada dalam dilema besar saat menjamu Chelsea akhir pekan ini. Tapi dengan sejarah panjang dan nama besar yang dimiliki, Sir Alex percaya kalau The Reds bakal tampil maksimal.

Mengalah pada Chelsea bisa jadi ada dalam pilihan Liverpool jelang lanjutan Premier League akhir pekan ini. Memberi The Blues kemenangan akan bisa menghalangi Manchester United mencapai torehan 19 gelar juara Liga Inggris.

Mengingat besarnya perseteruan antara dua klub penguasa Liga Inggris tersebut, skenario di atas mungkin saja terjadi di Anfield, Minggu (2/5/2010) malam WIB. Jika itu benar terjadi maka perjuangan MU menyusul Chelsea di puncak klasemen jelas bakal sulit karena cuma ada satu laga tersisa setelahnya.

Tapi Sir Alex Ferguson sama sekali tak percaya kalau Liverpool bakal menyerahkan begitu saja satu pertandingan big match hanya demi menghalangi klub lain menjadi juara. Disebutnya, nama besar dan sederet prestasi The Kop jadi taruhan dalam laga tersebut jika mereka memutuskan tak tampil maksimal.

"Saya yakin mereka akan tampil maksimal. Klub besar tak melupakan begitu saja sejarah dan tradisi mereka hanya untuk satu pertandingan. Mereka sudah 11 kali masuk final kejuaraan Eropa. Mereka sudah memenangi 18 titel (Liga Inggris)," seru Fergie seperti dikutip Skysports.

"Itu sejarah fantastis. Anda tak bisa begitu saja mengacuhkannya. Fans tahu apa yang harus dilakukan. Apakah Anda pikir fans ingin pulang ke rumah dan berkata kalau pemain mereka menyerah dan mereka tak melakukan apapun dan berpikir apakah hal tersebut tak akan terjadi lagi," lanjut pria Skotlandia itu.

Ini bukan kali pertama MU bergantung pada Liverpool dalam upaya menjuarai Liga Inggris. Di musim 1994/95 MU butuh mengalahkan West Ham United dan di laga lain Liverpool menundukkan Blackburn Rovers untuk mendapatkan gelar juara.

Pada akhirnya, saat itu The Reds bisa menundukkan Rovers dengan skor 2-1, meski MU tetap gagal jadi juara karena mereka cuma bermain imbang 1-1 dengan The Hammers. Rovers jadi juara musim itu dengan keunggulan satu angka atas 'Setan Merah'.

BERHARAP MU TERPELESET
Kala musim kompetisi mendekati akhir, mendoakan saingan kehilangan poin pun menjadi sah. Tak terkecuali Chelsea yang berharap Manchester United kalah dari Sunderland akhir pekan ini.

Chelsea dan MU kini hanya tinggal diselingi satu poin saja. The Blues mengantongi poin 80, sementara The Red Devils 79. Dengan dua laga tersisa menuju akhir musim, penentuan siapa yang bakal keluar jadi juara semakin dekat.

Akhir pekan ini, Minggu (2/5/2010), MU akan bertandang ke markas Sunderland. Penyerang Chelsea, Salomon Kalou, berharap 'Setan Merah' menelan kekalahan (atau minimal seri) di sana supaya timnya bisa menjauh.

"Saya berharap Manchester United pergi ke markas Sunderland dan kehilangan poin, tetapi kami cuma bisa fokus kepada pertandingan kami sendiri," ujarnya seperti dilansir ESPN Star.

"Jika kami bisa meraih tiga poin, maka kami tak akan peduli apa pun yang dicapai oleh mereka," lanjutnya.

Sementara MU bertanding melawan Sunderland, Chelsea akan bertandang ke markas Liverpool. Gelandang MU, Darren Fletcher, pun punya harapan agar Chelsea takluk di Anfield.

"Saya percaya (Liverpool bisa menang)," tukas Fletcher.
ROONEY TERBAIK
Satu penghargaan lagi dihadiahkan untuk Wayne Rooney. Usai mendapat pengakuan dari Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Inggris (PFA), ia kini dinobatkan sebagai yang terbaik oleh Asosiasi Wartawan Sepakbola Inggris (FWA).

Rooney yang sepanjang musim ini sudah mengoleksi 34 gol meraih 80 persen suara dari keseluruhan anggota FWA. Ia berhasil menungguli penyerang Chelsea, Didier Drogba, dan penyerang Manchester City, Carlos Tevez.

"Wayne adalah pemenang yang pantas dari penghargaan prestisius ini dan marjin dari kemenangannya adalah bukti kegemilangannya di klub dan tim nasional musim ini," demikian ucap chairman FWA Steve Bates di Reuters.

Rooney sendiri mengaku tersanjung bisa mendapatkan penghargaan dari FWA. Ia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Sir Alex Ferguson dan seluruh staf dan rekan-rekannya di Manchester United.

"Saya senang bisa meraih penghargaan yang memiliki sejarah dan tradisi, dan juga senang bisa mengikuti garis dari para pemain hebat yang pernah memenangi FWA sejak 1948. Ini memberikan kebanggaan tersendiri," tukasnya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada manajer saya di Manchester United, Sir Alex Ferguson, staf kepelatihan dan rekan-rekan saya. Tanpa bantuan dan dukungan mereka, penghargaan ini tak mungkin ada."

Rencananya Rooney akan menerima trofi pernghargaan dari FWA ini pada 13 Mei mendatang di London. Selamat, Roo.

Hasil europa league / Piala UEFA 30 April 2010 , Liverpool Gagal ke final , Fulham sukses


FINAL EUROPA LEGUE :
FULHAM VS ATLETICO MADRID

SEMIFINAL :
LIVERPOOL 2- 1 ATLETICO (ATLETICO MADRID MENANG AGREGET)
FULHAM 2-1 HAMBURG (FULHAM LOLOS)

Liverpool berhasil membalas kekalahan di leg pertama setelah menundukkan Atletico Madrid 2-1. Malang buat The Reds, hasil tersebut tak cukup mengantar mereka lolos ke final Europa League.

Di Anfield, Jumat (30/4/2010) dinihari WIB, Liverpool memetik kemenangan 2-1 dalam laga yang tuntas setelah melalui periode perpanjangan waktu. Namun keberhasilan membalas kekalahan 0-1 di leg pertama tersebut tetap tak mampu mengantar Steven Gerrard cs masuk final.

Unggul lebih dulu, dua gol The Reds dilesakkan Alberto Aquilani di menit 44 dan Yossi Benayoun di menit 95. Adalah Diego Forlan yang menjadi mimpi buruk tuan rumah dalam laga tersebut setelah mencetak gol di menit 103 dan mengubah kedudukan menjadi 1-2.

Meski secara agregat kedua kesebelasan sama kuat 2-2, Atletico berhak melangkah ke final karena agresivitas gol tandang. Di final, Atletico Madrid akan menghadapi wakil Inggris lainnya, Fulham. Pada laga lainnya di waktu yang bersamaan, The Cottagers menang 2-1 atas Hamburg SV.

Jalannya pertandingan

Liverpool langsung menggebrak di menit pertama pertandingan saat umpan Dirk Kuyt yang disambar Yossi Benayoun berhasil diselamatkan dengan baik oleh kiper David de Gea. Di menit-menit berikutnya, meski gagal mengkreasikan kesempatan, tuan rumah mendominasi penguasaan bola.

Di menit 12 kesempatan lain yang dikreasikan Kuyt kembali gagal berbuah gol, sepakan Alberto Aquilani saat menerima sodoran bola darinya tepat mengarah ke kiper. Tak lama berselang gantian Atletico membuat kubu Liverpool was-was saat sepakan jarak jauh nyaris menjebol gawang Pepe Reina.

Lewat sebuah kerjasama cantik yang melibatkan Steven Gerrard, Aquilani dan Benayoun nyaris berujung gol andai esksekusi terakhir dari Javier Mascherano sambil menjatuhkan diri tak melayang di atas mistar.

Memasuki menit 28 gawang Liverpool nyaris saja dibobol Sergio Aguero. Menusuk ke kotak penalti, gelandang Argentina itu berhasil mengecoh Reina, namun karena berada dalam sudut yang sempit dia gagal mengarahkan bola ke dalam gawang.

Setelah gol yang dibuat Daniel Agger meneruskan umpan tendangan bebas Gerrard dibatalkan wasit karena alasan offside, Liverpool akhirnya mencetak gol di menit 44. Aquilani mengubah kedudukan menjadi 1-0 setelah bola yang dia dapat dari Benayoun diarahkan ke sudut bawah gawang.

Sebuah umpan Gerrard ke tiang jauh yang mengarah ke Benayoun membuka gempuran The Reds di babak kedua. Namun tak ada gol dari proses tersebut karena Benayoun gagal mengarahkan bola dalam tekanan barisan belakang tim tamu.

Sebuah umpan akurat yang dilepaskan Aquilani pada Kuyt di menit 64 melanjutkan upaya Liverpool menambah jumlah golnya. Namun skor 1-0 keunggulan tuan rumah tak berubah karena si kulit bundar sepakan pesepakbola Belanda itu tepat mengarah ke de Gea yang berdiri di tiang dekat.

Di menit 71 gantian gawang Reina yang terancam saat tendangan Reyes meneruskan sepak sudut diblok dengan baik oleh Gerrard.

Hingga wasit akhirnya meniupkan peluit panjang tanda laga usai tak ada gol tambahan tercipta. Keunggulan 1-0 The Reds membuat kedua tim secara agregat sama kuat 1-1 yang memaksa laga dilanjutkan ke periode extra time.

Permainan terbuka yang diperagakan Atletico dan Liverpool di extra time membuat pertandingan berjalan menarik.

Di menit 95 publik Anfield bergelora setelah Benayoun mencetak gol kedua yang membuat The Reds unggul 2-0. Mendapat umpan dari Lucas, gelandang Israel itu mengarahkan bola ke tiang jauh dan tak sampai dijangkau kiper Atletico. Dengan agregat 2-1 ini, Liverpool dalam posisi lolos ke final.

Dalam posisi tertinggal membuat Atletico tampil lebih ofensif. Salah satu peluang matang yang dimiliki adalah sepakan Jurado dari luar kotak penalti cuma tipis melenceng dari sasaran. Padahal saat itu Pepe Reina terlihat tak sampai menjangkau bola.

Petaka buat Liverpool datang di menit 103 setelah Forlan mengubah kedudukan menjadi 2-1. Gol tersebut diawali kelihaian Reyes memperdaya Glen Johnson di sisi kiri pertahanan tuan rumah. Masuk ke kotak penalti, mantan pemain Arsenal itu melepaskan umpan lambung yang tepat mengarah ke Forlan. Dengan kepalanya Forlan mengubah skor menjadi 2-1.

Dalam posisi terjepit Liverpool seperti kehilangan fokus. Tak mampu membuat peluang matang, gawang Reina malah berkali-kali dapat ancaman. Salah satunya dari Simao Sabrosa yang sepakannya saat tingal berhadapan dengan kiper melayang tipis di atas mistar.

Hingga wasit akhirnya menyudahi laga di menit 120, tak ada lagi gol tambahan tercipta. Meski kalah 1-2, Atletico Madrid berhak mengantongi tiket ke final karena keunggulan agrsivitas tandang dengan agregat sama kuat 2-2.


Fulham melaju ke final Europa League usai mengkandaskan Hamburg dengan agregat 2-1. Di leg kedua, The Cottagers yang sempat tertinggal dahulu berhasil membalikkan keadaan dan menang.

Fulham mengalahkan Hamburg dengan skor 2-1 di Craven Cottage, Jumat (30/4/2010) dinihari WIB di leg kedua semifinal Liga Europa. Ada pun di partai pertama seminggu yang lalu, kedua tim bermain imbang 0-0.

Hasil ini mengantarkan tim asal kota London tersebut melaju ke partai puncak dengan agregat 2-1.

Hamburg sempat unggul duluan melalui Mladen Petric. Fulham mencetak gol penyama berkat aksi Simon Davies. Zoltan Gera menjadi pahlawan The Cottagers dengan mencetak gol penentu kemenangan.

Fulham selanjutnya menanti pemenang antara Liverpool kontra Atletico Madrid yang saat berita ini diturunkan masih bertanding.

Ada pun bagi Hamburg kekalahan ini semakin menyakitkan bila mengingat laga final bakal digelar di markas mereka, HSH Nordbank Arena, 12 Mei 2010.

Jalannya Pertandingan

Tuan rumah langsung menyerbu di awal pertandingan. Di menit ketiga, tembakan Bobby Zamora setelah sebelumnya bekerjasama dengan Zoltan Gera, berhasil digagalkan oleh kiper Hamburg Frank Rost.

Empat menit bersalang tandukan Hangeland masih melintas di atas gawang Hamburg. Sedangkan ancaman yang dihadirkan Damien Duff menit ke-12 juga masih belum menemui sasaran.

Wakil Bundesliga itu justru berhasil mencuri gol di menit ke-22. Tendangan bebas Mladen Petric dari luar kotak penalti gagal dicegah oleh Mark Schwarzer. 1-0, Hamburg memimpin.

Usaha Fulham untuk mengejar ketinggalan kembali kandas. Kali ini tendangan bebas Simon Davies juga masih melayang di atas gawang Rost.

Tim tamu menghadirkan ancaman enam menit menuju turun minum. Namun tendangan yang dilepas Jonathan Pitropia sedikit di luar kotak penalti masih melenceng dari tiang dekat gawang Schwarzer.

Peluang matang didapatkan The Cottagers di menit ke-63. Sepakan Damien Duff di muka gawang Hamburg melenceng.

Empat menit kemudian, wakil Bundesliga mengancam lewat tendangan lob David Jarolim yang dilepas dari sisi kiri gawang Fulham. Schwarzer dengan sigap menangkal serbuan tersebut.

Usaha Fulham membuahkan hasil di menit ke-70 melalui Simon Davies. Gol ini diawali oleh bola yang disodorkan Danny Murphy. Davies yang berhasil melepaskan diri dari kawalan Guy Demel selanjutnya melepaskan tembakan dari jarak dekat untuk menaklukkan Rost.

Gol tersebut melecut semangat anak buah Roy Hodgson. Enam menit berselang, Fulham berbalik unggul berkat gol Zoltan Gera.

Ada pun gol ini diawali dari kerjasama yang dilakukan oleh Hangeland yang selanjutnya mengarahkan bola ke Dickson Etuhu. Nama terakhir kemudian mengirimkan si kulit bundar ke arah Gera yang berdiri di kotak penalti.

Di sisa waktu, tidak ada gol tambahan tercipta.

Susunan Pemain

Fulham: Schwarzer; Konchesky, Hughes, Hangeland, Pantsil (Nevland 75'), Etuhu, Duff, Murphy, Davies, Gera, Zamora (Dempsey 58')

Hamburg: Rost; Demel, Mathijsen, Boateng, Jarolim (Rozenhal 91'), Ze Roberto, Pitroipa, Aogo, Tesche (Rincon 56') (Guerrero 79'), Van Nistelrooy, Petric

Hasil Semifinal liga champion 29 April 2010, INTER LOLOS KE SEMIFINAL : SEJARAH TERCIPTA


Hasil Semifinal liga champion 29 April 2010 :
Barcelona 1 - inter milan 0
Inter Milan lolos

Barcelona berhasil mengatasi Inter Milan dalam laga kedua semifinal Liga Champions. Meski kalah, namun Inter berhak atas tiket final berkat keunggulan agregat gol.

Barcelona menundukkan Inter 1-0 dalam laga kedua semifinal yang digelar di Stadion Camp Nou, Kamis (29/4/2010) dinihari WIB. Gol kemenangan Azulgrana dibukukan oleh Gerard Pique. Laga ini diwarnai oleh satu kartu merah untuk Thiago Motta (Inter Milan).

Meski kalah, namun Inter berhasil lolos ke final dengan agregat 3-2. Javier Zanetti dkk. menghadapi Bayern Munich di laga puncak 22 Mei mendatang.

Jalannya Pertandingan

Barcelona terus mengurung pertahanan Inter di sepanjang babak pertama. Bahkan tak jarang duo bek Gerrard Pique dan Gabriel Milito ikut membantu serangan hingga melewati lapangan tengah.

Serbuan pertama dalam laga ini dilancarkan oleh Pedro Rordiguez di menit kedua. Melalui tusukan dari sayap kiri melwati Maicon, Pedro selanjutnya melepas tembakan. Namun bola masih jauh dari sasaran.

Seperempat jam laga berjalan, bola silang Chrsitian Chivu dari sayap kiri mengarah ke gawang Barca. Victor Valdes tak menemui kesulitan untuk menangkapnya.

Menit 21, bola silang dari Dani Alves diterima oleh Zlatan Ibrahimovic yang berdiri di kotak penalti. Ibra selanjutnya menyodorkan bola yang cobadisambar oleh Xavi. Namun bek-bek Inter bisa mematahkan serangan itu.

Aksi Alves kembali menghadirkan ancaman dua menit berselang. Umpannya disambar oleh Pedro. Namun sepakan pemain muda Barca ini masih melenceng di sebelah kiri gawang Julio Cesar.

Samuel Eto'o punya kans membobol gawang mantan klubnya ketika pertandingan berumur 24 menit. Skema serangan Inter diawali dari bola yang dilepas Wesley Sneijder ke arah striker Kamerun itu yang tidak mendapat pengawalan ketat. Namun kontrol bola yang kurang baik dari Eto'o membuat peluang tersebut terbuang.

Inter harus tampil sepuluh orang usai Thiago Motta menerima kartu kuning kedua di menit ke-28 usai tangannya melayang ke arah muka Sergio Busquets. Ada pun sebelumnya Motta menerima kartu kuning di menit 10.

Messi! Nyawa permainan Barcelona itu melepaskan tembakan dari luar kotak penalti setelah berhasil melepaskan diri dari kawalan Walter Samuel. Namun upayanya bisa digagalkan oleh Julio Cesar.

Dua menit menuju turun minum, kans Barcelona melalui tendangan bebas Ibra masih menyamping dari sasaran.

Semenit babak kedua dibuka, Inter sempat mengancam lewat tendangan bebas Christian Chivu. Namun upaya pemain asal Rumania ini masih gagal menemui sasaran.

Tendangan Pedro Rodriguez ketika laga berlangsung satu jam juga masih menyamping.

Ketatnya tembok pertahanan Inter membuat pemain-pemain Barca kesulitan untuk menembus kotak penalti. Sejumlah bola-bola silang yang dilepas anak asuh Josep Guardiola juga berhasil dibuang oleh pemain belakang Inter.

Sejumlah usaha yang dilakukan dari luar kotak penalti oleh para pemain The Catalans juga tidak ada yang menghadirkan ancaman berarti bagi Julio Cesar.

Sembilan menit jelang bubaran, bola yang dilepas Lionel Messi disambut tandukan Bojan Krkic. Namun usaha pemain bernomor punggung 11 itu masih melenceng.

Upaya Barca berbuah hasil tujuh menit menjelang bubaran melalui kaki Gerard Pique. Gol ini hadir setelah umpan terobosan Xavi berhasil dimanfaatkan bek beertubuh jangkung itu. Pique sempat dikejar oleh Ivan Cordoba dan ruang geraknya ditutup oleh Julio Cesar. Selanjutnya bek Spanyol itu memutar badan dan melesakkan bola ke gawang yang sudah kosong.

Setelah gol itu, semangat Barca terlecut. Serangan ke arah gawang Inter semakin gencar. Sepakan Xavi Hernandez dari luar kotak penalti di menit ke-87 berhasil ditangkal oleh Julio Cesar. Selanjutnya giliran Messi yang melepas tendangan datar sukses ditangkap oleh Cesar.

Di masa injury time, Barca sempat mencetak gol melalui Bojan Krkic. Tapi wasit menganulir gol tersebut karena sebelumnya telah terjadi handsball.


Susunan Pemain

Barcelona: Victor Valdes; Daniel Alves, Pique, G. Milito (Maxwell 46'), Keita, Xavi Hernandez, Yaya Toure, Busquets, Pedro (Jeffern 62'), Ibrahimovic (Krkic 62'), Messi

Inter: Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Zanetti, Cambiasso, Thiago Motta, Chivu, Eto’o (Mariga 87'), Sneijder (Muntari 66'), D.Milito (Cordoba 80')

(ENGLISH VERSION )



Gerard Pique's late strike proved insufficient for Barcelona as a Jose Mourinho-inspired Inter Milan held out for more than an hour with 10 men to seal their passage to a European Cup final for the first time since 1972.

Mourinho's side, protecting a 3-1 lead from the first leg, were reduced to 10 men following Thiago Motta's 28th-minute dismissal, but the Italians defended heroically - and at times cynically - to deny Pep Guardiola's men.

And for Mourinho, who celebrated triumphantly on the pitch at the final whistle, it was vindication following a turbulent spell in Italy and his controversial departure from Chelsea, where he was unable to deliver a repeat of his remarkable Champions League success with Porto.

Inter made a last-minute change with striker Goran Pandev, originally named in the starting XI, replaced by defender Cristian Chivu.

Such a move is only allowed if an injury has occurred and Inter could yet be asked to provide evidence to that effect.

As expected, Barca completely dominated the opening stages. The Catalans had around 80% of the possession early on, but Inter were organised and looking comfortable.

Xavi brilliantly turned Wesley Sneijder on the edge of the area, but was unable to set up Ibrahimovic, who was hugely disappointing, as he has been for much of his debut season for Barcelona.

Pedro then tried his luck with a shot from distance, but Barca were struggling for inspiration.

Mourinho would have been content, but the Portuguese coach was less happy as his side went down to 10 men after 28 minutes.

In his pre-match press conference Mourinho had asked for protection from the referee, while Motta had accused Barcelona of being divers.

Although those words were seen as provocative, they also turned out to be somewhat prophetic as Sergio Busquets threw himself to the ground clutching his face after Motta had pushed him in the neck.

Mourinho sarcastically applauded the decision while Barca set about taking the initiative against Inter's 10 men.

And it looked as if they might when Messi skipped past two defenders on the edge of the box and curled a venomous low shot towards the bottom corner, only to see his effort pushed superbly around the post by Julio Cesar.

Barca were camped in the Inter area for the remainder of the half, but essentially little had changed.

Mourinho's men held out until half-time and Barca knew they were in a game, even against 10 men.

Guardiola's side still needed two goals as the second period got under way and things were not getting any easier for the Catalans.

Inter were playing the offside trap to great effect and Barca were reduced to hopeful crosses to Ibrahimovic, who was showing exactly why he has failed to win over the Catalan faithful since his big-money move in the summer.

The Swede finally departed after 63 minutes, replaced by Bojan Krkic, as Guardiola looked to add some much-needed vitality to his floundering forward line.

Barca fans pleaded for a moment of divine inspiration from Messi, but the Argentinian had failed to score in six games against Mourinho sides and that statistic appeared unlikely to change as the time ticked away.

Bojan headed agonisingly wide from Messi's cross late on, but Pique ensured a rousing finale as he collected Xavi's pass in the area, left goalkeeper Julio Cesar floored with a neat touch and rolled the ball into the empty net.

There was a hint of offside, much like Inter's third goal in Milan, but the home fans hardly cared.

The noise was deafening in the final five minutes, plus four of added time, as Barca poured forward, willed on by close to 100,000 loyal fans. Bojan lashed home in added time, but Yaya Toure was harshly ruled to have handled and Inter survived to set up a final meeting with Bayern Munich

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali