Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Mengenal CDMA (2)

Sistem Telepon Selular - CDMA
Satu konsep yang paling penting dari sistem telepon selular adalah konsep “multiple access”, dimana sistem tersebut dapat mendukung user dengan jumlah banyak dan simultan. Dengan kata lain, user dengan jumlah yang besar saling berbagi ruang pada kanal radio dan sembarang user dapat memperoleh akses ke sembarang kanal (tiap user tidak selalu mendapat kanal yang sama). Kanal yang dimaksud adalah berupa bagian dari resource radio yang terbatas yang sementara dialokasikan untuk tujuan tertentu. Metoda multiple access menjelaskan bagaimana spektrum radio dibagi ke dalam kanal-kanal dan bagaimana kanal-kanal tersebut dialokasikan ke banyak user.

Standar Selular CDMA


CDMA menggunakan kode digital yang unik untuk membedakan pelanggan. Kode tersebut di-share untuk mobile station dan base station, dan dinamakan "pseudo-Random Code Sequences." Semua user berbagi spektrum radio dengan range yang sama. Satu aspek yang unik dari CDMA adalah ketika terdapat batas yang pasti atas jumlah panggilan telepon yang dapat ditangani oleh suatu carrier, nilai ini bukanlah suatu jumlah yang tetap. Kapasitas sistem bergantung pada sejumlah faktor yang berbeda.
DS CDMA – Direct Sequence Code Division Multiple Access
IS-95 menggunakan teknik penyebaran spektrum multiple access yang dinamakan Direct Sequence (DS) CDMA. Tiap user mendapatkan kode direct sequence biner sepanjang proses panggilan. Kode ini adalah sinyal yang dibangkitkan oleh modulasi linier dengan sequence Pseudorandom Noise (PN) wideband. Hasilnya adalah DS CDMA menggunakan sinyal yang lebih lebar dibanding aplikasi menggunakan teknologi lain. Sinyal wideband akan dapat mengurangi interferensi.
Tidak ada pembagian berdasar pada waktu, dan semua user menggunakan keseluruhan carrier sepanjang waktu

Untuk lebih mengilustrasikan konsep teknologi CDMA, maka dianalogikan dengan sebuah pesta koktail. Digambarkan sebuah ruangan yang besar dan sejumlah orang yang berpasangan, yang akan melakukan pembicaraan. Setiap orang hanya ingin berbicara dan mendengarkan pasangannya, dan tidak ingin tahu tentang apa yang dibicarakan oleh pasangan lain.
Ilustrasi untuk konsep teknologi CDMA adalah sebagai berikut. Jika setiap pasangan menggunakan bahasa yang berbeda, mereka semuanya dapat menggunakan udara dalam ruangan sebagai carrier untuk suara mereka dan memperoleh interferensi yang kecil dari pasangan lainnya. Analoginya : udara dalam ruangan tersebut adalah carrier wideband dan bahasa yang digunakan adalah representasi dari kode yang ditetapkan oleh sistem CDMA. Sebagai tambahan, terdapat filter bahasa yang saling mendukung, artinya orang yang berbicara menggunakan bahasa Jerman secara virtual tidak mendengar apa-apa dari mereka yang berbicara menggunakan bahasa Spanyol, dsb.
Kita teruskan dengan menambahkan jumlah pasangan. Tiap pasangan berbicara menggunakan bahasa yang unik (didefinisikan sebagai kode yang unik) hingga keseluruhan noise background (interferensi dari user lainnya) membuat beberapa orang menjadi sulit untuk mengerti apa yang dibicarakn oleh lawan pasangannya (frame erasure rate menjadi terlampau tinggi). Dengan mengontrol volume suara (kekuatan sinyal) dari semua user, kita dapat memaksimalkan jumlah pembicaraan yang terjadi di ruangan tersebut (memaksimalkan jumlah user per carrier).
Karena itu, jumlah maksimum user, atau kanal trafik yang efektif, per carrier bergantung kepada jumlah aktivitas yang terjadi pada tiap kanal, dan karenanya nilainya tidak jelas dan akurat.

Teknologi CDMA
Walaupun aplikasi CDMA dalam telepon selular relatif baru, tetapi hal ini bukanlah teknologi yang baru. CDMA telah digunakan dalam banyak aplikasi militer, seperti anti-jamming (karena sinyalnya disebar, maka sulit untuk men-jam atau meng-interferensi), ranging (mengukur jarak transmisi untuk mengetahui kapan sinyal yang dikirim akan sampai di receiver) dan komunikasi yang aman (sinyal spread spectrum sangat sulit dideteksi).

Sinkronisasi
Pada tingkat terakhir dari proses pengkodean pada link radio dari base station ke mobile station, CDMA menambahkan kode pseudorandom khusus ke suatu sinyal periodik. Base stastion dalam sistem tersebut membedakan dirinya dari base station yang lain dengan mengirimkan bagian yang berbeda dari kode tersebut pada selang waktu yang diberikan. Dengan kata lain, base station mengirim versi time offset dari kode pseudorandom yang sama. Dalam rangka menjamin time offset yang digunakan unik dari yang lain, station CDMA harus disinkronisasikan ke referensi waktu yang umum.
Sumber utama dari sinyal sinkronisasi yang sangat akurat yang dibutuhkan oleh sistem CDMA adalah Global Positioning System (GPS). GPS adalah sistem navigasi radio yang berbasis pada konstelasi dari satelit yang mengorbit di ruang angkasa. Karena sistem GPS mengcover keseluruhan permukaan bumi, maka sistem ini menyediakan metode yang siap pakai untuk menentukan posisi dan waktu yang dibutuhkan dari banyaknya receiver yang ada.
Coverage cell CDMA bergantung kepada cara mendesain sistem tersebut. Ketiga karakteristik sistem yang utama – coverage, kualitas dan kapasitas – harus diseimbangkan satu terhadap yang lain untuk sampai pada level performansi sistem yang diinginkan.


Kanal Forward CDMA
Kanal forward CDMA digunakan untuk komunikasi dari cell ke mobile. Kanal ini membawa trafik, sinyal pilot dan informasi overhead. Kanal pilot dan overhead membangun timing sistem dan identitas station. Kanal pilot juga digunakan dalam proses mobile-assisted handoff (MAHO) sebagai referensi kekuatan sinyal.
Kanal overhead :
•Kanal Pilot (Pilot Channel)
Kanal pilot digunakan oleh unit mobile untuk menentukan sinkronisasi sistem dan untuk menyediakan tracking waktu, frekuensi dan phasa sinyal dari cell site.
•Kanal Sinkronisasi (Sync Channel)
Kanal ini menyediakan identifikasi cell site, daya transmisi pilot, dan informasi phase offset dari pseudorandom (PN) pilot cell site.
•Kanal Paging (Paging Channel)
Unit mobile akan mulai memonitor kanal paging setelah menset timing-nya ke System Time yang disediakan oleh kanal sinkronisasi.
Kanal Trafik :
•Kanal Trafik Forward (Forward Traffic Channel)
Kanal ini membawa panggilan telepon serta membawa suara dan informasi kontrol daya mobile dari base station ke unit mobile.
Kanal Reverse CDMA
Kanal reverse CDMA digunakan untuk komunikasi dari mobile ke cell. Kanal ini membawa trafik dan signaling. Sembarang kanal reverse akan aktif hanya selama panggilan ke mobile station yang terhubung atau ketika terjadi signaling kanal akses ke base station yang terhubung.
•Kanal Access (Access Channel)
Ketika unit mobile tidak aktif pada kanal trafik, maka akan terbentuk komunikasi ke base station melalui kanal akses. Kanal ini dipasangkan dengan kanal paging yang saling berhubungan.
•Kanal Trafik Reverse (Reverse Traffic Channel)
Kanal ini membawa setengah bagian yang lain dari panggilan telepon serta membawa suara dan informasi kontrol daya mobile dari unit mobile ke base station.

Modulasi CDMA
Baik kanal trafik forward maupun reverse menggunakan struktur kontrol yang sama, yang terdiri dari frame 20 ms. Untuk sistem tersebut, frame dapat dikirim pada 14400, 9600, 7200, 4800, 3600, 2400, 1800 atau 1200 bps.
CDMA mulai dengan data rate dasar 9600 bps. Kemudian disebar ke bit rate yang ditransmisikan, atau chip rate (bit yang ditransmisikan dinamakan chip) sebesar 1,2288 MHz. Proses spreading mengaplikasikan kode digital untuk bit data, yang meningkatkan data rate ketika menambah redundansi ke dalam sistem.
Chip ditransmisikan menggunakan bentuk modulasi QPSK (quadrature phase shift keying) yang telah difilter ke batas bandwidth sinyal. Ketika sinyal diterima, kodingnya dipindahkan, dan dikembalikan ke rate 9600 bps. Ketika proses pendekodean dilaksanakan ke kode user yang lain, tidak ada proses despreading; sinyal menjaga bandwidth 1,2288 MHz. Perbandingan bit yang ditransmisikan atau chip terhadap bit data disebut dengan coding gain. Coding gain untuk sistem CDMA IS-95 adalah 128 atau 21 dB.

Keuntungan CDMA
Ketika diimplementasikan dalam sistem telepon selular, teknologi CDMA menyediakan keuntungan yang besar kepada operator selular dan para pelanggan. Berikut ini adalah bebrapa keuntungan dari CDMA, yaitu :
1.Kapasitas meningkat 8 hingga 10 kali dari sistem analog AMPS dan 4 hingga 5 kali dari sistem GSM. Peningkatan kapasitas dalam sistem selular dapat diperoleh melalui satu dari dua cara berikut :
•Mengambil lebih banyak kanal per MHz dari spektrum. Contohnya adalah pada sistem NAMPS.
•Mengambil lebih banyak kanal reuse per unit wilayah geografis. Contohnya adalah pada sistem GSM.
Perlu dicatat bahwa perhitungan kapasitas CDMA berdasar pada rata-rata lebar dari sistem. Kapasitas sebenarnya akan bervariasi dari cell ke cell dan dari sektor ke sektor, bergantung kepada dataran, level interferensi, karakteristik propagasi dan sejumlah faktor lainnya. Pengaruh lain pada peningkatan kapasitas adalah deteksi aktivitas suara dan kontrol daya CDMA.
2.Memperbaiki kualitas panggilan dengan suara yang lebih baik dan lebih konsisten dibandingkan dengan sistem AMPS. Kontrol daya CDMA tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga meningkatkan kualitas suara dengan meminimisasi dan mengatasi interferensi.
3.Mempermudah perencanaan sistem melalui penggunaan frekuensi yang sama dalam setiap sektor di setiap cell. Semua user pada carrier CDMA berbagi spektrum RF yang sama. Frekuensi reuse N=1/S (dimana S adalah jumlah sektor per cell) adalah satu faktor yang dapat meningkatkan kapasitas CDMA dan membuat perencanaan sistem menjadi lebih mudah untuk dipahami.
4.Meningkatkan privasi. Terdapat perencanaan masa depan untuk menyediakan proses enkripsi digital yang dapat memberikan level keamanan dan privasi yang lebih tinggi.
5.Memperbaiki karakteristik coverage dengan mengizinkan kemungkinan jumlah cell site yang lebih sedikit. Cell site CDMA memiliki range yang lebih besar daripada cell site analog atau digital yang biasa. Karena itu, lebih sedikit cell site CDMA yang dibutuhkan untuk mengcover wilayah yang sama. Range CDMA yang lebih besar ini adalah akibat dari penggunaan receiver yang lebih sensitif pada sistem CDMA.
6.Meningkatkan waktu bicara untuk sistem portable. Karena kontrol daya yang akurat dan karakteristik sistem lainnya, maka unit pelanggan CDMA normalnya hanya mengirimkan fraksi daya analog dan telepon TDMA. Hal ini akan meng-enable sistem portable untuk memiliki waktu bicara dan standby yang lebih lama (Perbandingan langsung ini dengan anggapan bahwa antara CDMA dan sistem analog atau TDMA memiliki ukuran cell yang sama).
7.Bandwidth sesuai permintaan. Kanal CDMA wideband menyediakan resource yang umum dimana semua unit mobile dalam sistem menggunakan utility yang berbasis pada kebutuhan spesifik mereka sendiri, apakah mengirim suara, data, faksimili atau aplikasi lainnya.

Mengenal Code Division Multiple Access (CDMA)

Sistem CDMA
Sistem CDMA tidak meangalokasikan frekuensi ataupun waktu dalam slot user, tetapi memberikan hak kepada semua user untuk menggunakan keduanya secara simultan. Untuk melakukan hal ini, sistem CDMA menggunakan suatu sistem komunikasi yang dikenal dengan nama Spread Spectrum. Setiap user diberikan kode yang menyebar bandwidth sinyalnya dalam suatu cara sehingga hanya kode yang sama saja yang dapat me-recover sinyal pada receiver. Metode ini memiliki properti dimana sinyal yang tidak diinginkan dengan kode yang berbeda yang ikut disebar, akan terlihat seperti noise di receiver.
Keuntungan CDMA untuk Personal Communication Service (PCS) adalah kemampuannya untuk mengakomodasi banyak user pada waktu dan frekuensi yang sama. Ada dua cara dalam memisahkan user dalam sistem CDMA, yaitu Orthogonal Multiple Access dan Non-Orthogonal Multiple Access atau Asynchronous CDMA.

Orthogonal Multiple Access
Tiap user memiliki satu atau lebih bentuk gelombang orthogonal yang diturunkan dari sebuah kode orthogonal. Karena bentuk gelombangnya orthogonal, user dengan kode yang berbeda tidak terinterferensi dengan yang lain. Orthogonal-CDMA atau O-CDMA membutuhkan sinkronisasi diantara user karena bentuk gelombang orthogonal dicapai hanya jika bentuk gelombangnya telah disesuaikan terhadap waktu. Set yang penting dari kode orthogonal adalah set Walsh, dimana fungsi Walsh dibangkitkan dengan menggunakan proses iteratif dari matriks Hadamard.

Non-Orthogonal Multiple Access
Konsep dibalik ini adalah untuk melepaskan orthogonalitas diantara user dan mengurangi interferensi dengan menggunakan sistem komunikasi spread spectrum. Sequence PN digunakan untuk meyebar spektrumnya. Keluarga dari sequence PN, yang dinamakan sequence Gold, adalah yang terkenal untuk non-orthogonal CDMA. Sequence Gold hanya memiliki tiga puncak cross-correlation, yang cenderung menjadi kurang penting ketika panjang kode bertambah. Sequence Gold juga mempunyai satu puncak auto-correlation pada titik nol, seperti sequence PN yang biasa.
Sequence (kode) Gold dibangun menggunakan penambahan dengan modulo-2 atas dua sequence PN dengan panjang maksimum. Dengan menggeser satu dari dua sequence PN, akan diperoleh sequence Gold yang berbeda. Properti ini dapat digunakan untuk membangkitkan kode yang mengizinkan multiple access pada kanal. Penggunaan sequence Gold dapat mengakibatkan sistem transmisinya menjadi asinkron. Receiver dapat mensinkronisasikannya dengan menggunakan properti auto-correlation dari sequence Gold.
Tujuan dari sistem komunikasi multiple access adalah :
1.Meningkatkan kualitas pelayanan suara sehingga dapat mendekati kualitas sistem wireline
2.Meningkatkan coverage wilayah geografis dari sistem
3.Mengusahakan biaya peralatan yang rendah
4.Mengurangi jumlah penggunaan radio site yang tidak bergerak
CDMA mengubah penampilan dari komunikasi selular dan PCS dengan cara :
1.Meningkatkan kapasitas trafik telepon (Erlang)
2.Memperbaiki kualitas suara dan mengeliminasi pengaruh dari multipath fading
3.Mengurangi terjadinya panggilan yang drop akibat kesalahan handoff
4.Menyediakan mekanisme transport yang reliable untuk komunikasi data, seperti faksimili dan trafik internet.
5.Mengurangi jumlah site yang dibutuhkan untuk mendukung jumlah trafik yang diberikan.
6.Mempermudah pemilihan site.
7.Mengurangi biaya operasi karena cell site yang dibutuhkan lebih sedikit.
8.Mengurangi daya rata-rata sinyal yang dikirimkan.
9.Mengurangi interferensi terhadap divais elektronika lainnya.
10,Mengurangi resiko bagi kesehatan.

Sistem Komunikasi Spread Spectrum
CDMA adalah bentuk dari sistem komunikasi Direct Sequence Spread Spectrum. Umumnya sistem komunikasi spread spectrum dibedakan oleh tiga elemen :
1.Bandwidth sinyal yang lebih lebar dari yang dibutuhkan untuk mengirim informasi. Hal ini menghasilkan banyak keuntungan, seperti kekebalan terhadap interferensi dan jamming dan kemampuan akses multi-user.
2.Bandwidth disebar dengan bantuan kode yang independent terhadap datanya.
3.Receiver mensinkronisasikan kode untuk me-recovery datanya. Penggunaan kode yang independent dan penerimaan yang sinkron membuat multiple user dapat mengakses pita frekuensi yang sama pada waktu yang sama.
Untuk melindungi sinyal, kode yang digunakan adalah pseudorandom. Terlihat seperti acak, tetapi sebenarnya deterministik, sehingga receiver dapat merekonstruksi kode untuk deteksi sinkron. Kode pseudorandom ini juga disebut dengan pseudonoise (PN).

Tipe Sistem Komunikasi Spread Spectrum
Ada tiga cara untuk menyebar bandwidth sinyal, yaitu :
1.Frequency hopping
Sinyal secara cepat diswitch antara frekuensi yang berbeda didalam bandwidth hopping pseudorandom.
2.Time hopping
Sinyal ditransmisikan dalam burst pendek pseudorandom.
3.Direct sequence
Data digital secara langsung dikodekan pada frekuensi yang lebih tinggi. Kodenya dibangkitkan secara pseudorandom, receiver mengetahui bagaimana membangkitkan kode yang sama, dan menghubungkan sinyal yang diterima dengan kode tersebut untuk mengekstrak data.

CDMA bekerja pada data informasi dari beberapa sumber yang mungkin, seperti suara digital atau kanal ISDN. Kecepatan data dapat bervariasi, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Voice Pulse Code Modulation (PCM) 64 kBits/sec
Adaptive Differential Pulse Code Modulation (ADPCM) 32 kBits/sec
Low Delay Code Excited Linear Prediction (LD-CELP) 16 kBits/sec
ISDN Bearer Channel (B-Channel) 64 kBits/sec
Data Channel (D-Channel) 16 kBits/sec

Sistem bekerja dengan kecepatan data 64 kbps, tetapi dapat juga menerima kecepatan masukan 8, 16,32 atau 64 kbps. Masukan yang kurang dari 64 kbps ditambahkan dengan bit ekstra untuk menjadikannya 64 kbps. Untuk masukan 8, 16, 32 atau 64 kbps, sistem mengaplikasikan pengkodean Forward Error Correction (FEC), yang melipatgandakan bit rate hingga 128 kbps. Skema modulasi kompleks mentransmisikan dua bit pada satu waktu, dalam dua simbol bit. Untuk masukan yang kurang dari 64 kbps, tiap simbol diulangi untuk memperoleh kecepatan transmisi hingga 64 kbps. Tiap komponen dari sinyal kompleks membawa satu bit dari dua simbol bit pada 64 kbps

Direct Sequence
CDMA menggunakan bentuk direct sequence spread spectrum. Pada bagian transmitter dari sistem Direct sequence terjadi proses perkalian antara gelombang komunikasi dengan sequence biner pseudonoise (PN) ±1.

Proses spreading dilakukan setelah proses modulasi, keseluruhannya dalam bentuk biner, dan sinyal yang ditransmisikan dalam keadaan dibatasi bandwidthnya (bandlimited). Perkalian oleh replika dari sequence ±1 yang sama di receiver akan mengembalikan sinyal ke bentuk asalnya.

Noise dan interferensi yang tidak mempunyai hubungan dengan sequence PN menjadi sinyal yang mirip noise (noise-like) dan bandwidthnya meningkat ketika mencapai detektor. SNR dapat ditingkatkan oleh filter narrowband yang menolak sebagian besar daya interferensi.
Pembangkitan Kode Pseudorandom
Untuk tiap kanal, base station membangkitkan kode yang unik yang berubah untuk tiap hubungan. Base station menjumlahkan secara bersama-sama semua kode transmisi untuk setiap pelanggan. Unit pelanggan membangkitkan kode penyesuaiannya sendiri dan menggunakannya untuk mengekstrak sinyal tertentu. Tiap pelanggan menggunakan beberapa kanal yang bebas.
Kode pseudorandom memiliki properti sebagai berikut :
1.Deterministik. Station pelanggan harus mampu secara bebas membangkitkan kode yang sesuai dengan kode base station.
2.Tampak acak bagi pendengar yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang kode tersebut (yaitu mempunyai properti statistik dari white noise yang disampling).
3.Cross-correlation antara dua kode yang sembarang harus kecil.
4.Kode harus memiliki waktu periode yang lama.
Kode Korelasi
Fungsi correlation memiliki properti sebagai berikut :
•Sama dengan 1 jika kedua kode adalah identik
•Sama dengan 0 jika kedua kode tidak mempunyai hubungan
Nilai intermediate mengindikasikan berapa banyak kode yang dipunyai. Semakin banyak kode yang dipunyai, semakin sulit bagi receiver untuk mengekstrak sinyal tertentu. Ada dua fungsi correlation, yaitu :
• Cross-correlation : Hubungan antara dua kode yang berbeda. Nilainya sebaiknya sekecil mungkin.
• Auto-correlation : Hubungan kode dengan versi delay terhadap waktu dari kodenya sendiri. Dalam rangka menolak interferensi multipath, fungsi ini sebaiknya bernilai sama dengan 0 untuk sembarang delay waktu selain 0.
Receiver menggunakan cross-correlation untuk memisahkan sinyal tertentu dari sinyal yang penting bagi receiver lainnya, dan menggunakan auto-correlation untuk menolak interferensi multipath.

Penyebaran Pseudonoise
Beberapa terminologi yang berhubungan dengan kode pseudorandom :
• Frekuensi chipping (fc) : bit rate kode PN
• Rate informasi (fi) : bit rate data digital
• Chip : satu unit kode PN
• Epoch : periode kode. Epoch harus lebih lama dari delay propagasi round trip

Umumnya bandwidth dari sinyal digital adalah dua kali dari bit rate. Bandwidth dari data informasi (fi) dan kode PN digambarkan bersama-sama pada gambar 6 tersebut. Bandwidth dari kombinasi keduanya, untuk fc>fi, dapat didekati oleh bandwidth kode PN.
Processing Gain
Konsep penting yang berhubungan dengan bandwidth adalah processing gain (Gp). Ini adalah gain sistem yang merefleksikan keuntungan relatif yang disediakan oleh penyebaran frekuensi. Processing gain sama dengan perbandingan frekuensi chipping dengan frekuensi data :
Ada dua keuntungan dari nilai processing gain yang tinggi, yaitu :
• Penolakan interferensi : kemampuan sistem untuk menolak interferensi.
• Kapasitas sistem.
Sehingga semakin tinggi bit rate kode PN (bandwidth CDMA yang lebih lebar), maka semakin baik performansi sistem.

Pengiriman Data

Hasil dari sinyal yang dikodekan kemudian memodulsi carrier RF untuk transmisi menggunakan QPSK (quadrature phase shift keying). QPSK menggunakan empat state yang berbeda untuk mengkodekan tiap simbol. Empat state ini adalah pergeseran phasa dari carrier diruang yang terpisah 90 derajat. Pergeseran phasanya adalah 45, 135, 225 dan 315 derajat. Karena terdapat empat kemungkinan state yang digunakan untuk mengkodekan informasi biner, tiap state merepresentasikan dua bit. Dua bit “word” ini dinamakan simbol. Gambar 5 memperlihatkan secara umum bagaimana QPSK bekerja.
Penerimaan Data
Receiver menampilkan beberapa langkah berikut untuk mengekstrak informasi :
•Demodulasi
Receiver membangkitkan dua referensi gelombang, yaitu gelombang Cosinus dan Sinus. Kemudian secara terpisah mencampurkan tiap gelombang dengan carrier yang diterima, receiver mengekstrak I(t) dan Q(t). Konverter analog ke digital (ADC) me-restore word 8 bit yang merepresentasikan chip I dan Q.
•Akuisisi dan penguncian kode
Receiver membangkitkan kode PN kompleksnya sendiri yang sesuai dengan kode yang dibangkitkan oleh transmitter. Walau bagaimanapun kode lokal harus dikunci phasanya ke data yang dikodekan.
•Correlation antara kode dengan sinyal
Sekali kode PN dikunci phasanya ke pilot, sinyal yang diterima dikirimkan ke correlator yang kemudian mengalikannya dengan kode PN kompleks, mengekstrak data penting I dan Q untuk receiver. Receiver merekonstruksi data informasi dari data I dan Q.
•Pendekodean data informasi
Masalah Near-Far
Karena cross-correlation antara dua kode PN tidak tepat sama dengan nol, maka sistem harus mengatasi apa yang disebut dengan masalah Near-Far.
Keluaran dari correlator terdiri dari dua komponen, yaitu :
•Auto-correlation dari kode PN dengan sinyal yang dikodekan.
•Jumlah cross-correlation dari kode PN dengan semua sinyal lain yang ikut dikodekan.
Karena cross-correlation bernilai kecil (idealnya nol), maka jumlah dari cross-correlation sebaiknya kurang dari nilai amplituda sinyal yang diinginkan. Walau bagimanapun, jika sinyal yang diinginkan dibroadcast dari jarak yang jauh, dan sinyal yang tidak diinginkan dibroadcast dari jarak yang lebih dekat, maka sinyal yang diinginkan mungkin saja sangat kecil akibat teredam oleh cross-correlation.

Kapasitas berbanding lurus secara langsung terhadap processing gain. Kapasitas juga berbanding terbalik terhadap SNR dari sinyal yang diterima. Sehingga, semakin kecil SNR sinyal yang ditransmisikan, maka semakin besar kapasitas sistem (sepanjang receiver dapat mendeteksi sinyal dalam noise).

Penolakan Interferensi

Teknologi CDMA tahan terhadap interferensi dan jamming. Masalah umum dengan komunikasi urban adalah interferensi multipath. Interferensi multipath disebabkan karena sinyal yang dibroadcast berjalan sepanjang lintasan yang berbeda untuk sampai di receiver. Kemudian receiver harus merecovery sinyal yang dikombinasikan dengan echo yang amplituda dan phasanya berbeda. Hal ini menghasilkan dua tipe interferensi, yaitu :
•Interferensi inter-chip : Sinyal yang dipantulkan mengalami penundaan cukup lama sehingga bit (atau chip dalam kasus ini) dalam sinyal yang didemodulasi mengalami overlap, membuat ketidakpastian dalam data.
•Selective fading : Sinyal yang dipantulkan mengalami penundaan cukup lama sehingga phasanya tertinggal secara acak, dan merusak sinyal yang diinginkan.
Melawan Interferensi
Dua metode umum yang digunakan untuk melawan interferensi multipath adalah :
•Rake filter : Correlator di set up pada interval waktu tertentu untuk mengekstrak semua echo. Amplituda dan phasa relatif dari echo diukur, dan tiap sinyal echo dibetulkan phasanya dan kemudian ditambahkan ke sinyal.
•Adaptive Matched Filter : Filter ini “disesuaikan” ke fungsi transfer (yaitu karakteristik propagasi) dari lintasan sinyal.

Contoh Aplikasi POP3

1. Using Telnet with a POP3 Mail Server
A Tutorial by Michael Santovec

Hal ini adalah mungkin, dengan menggunakan banyak ISP, untuk menggunakan suatu program Telnet untuk melakukan pemeliharaan pada mailbox kita pada POP3 mail server. Ini mengijinkan kita untuk melihat, dan mungkin menghapus, beberapa problem penyebab message (seperti terlalu besar untuk download, improperly formatted message, dll)

instruksi dibawah ini berdasarkan pada program Win95 TELNET.EXE.

dari task bar Win95, pilih: Start, Run..., dan masukkan:
telnet pop-server-name port#
(Perhatikan : jika anda memulai Telnet dari browser, lebih baik dari Win95 Start Run command, syntaxnya adalah telnet://pop-server-name:port# - bagaimanapun, MSIE 3 mempunyai bug and anda harus meningalkan // pada address line dan menggunakan telnet:pop-server-name:port#)

Check mail settings anda untuk pop-server-name dan port#. Kebanyakan POP3 servers menggunakan port 110.

Sebagai contoh:
- For Prodigy Internet: telnet pop.prodigy.net 110
- For AT&T Worldnet: telnet postoffice.worldnet.att.net 110
- For Netcom: telnet popd.ix.netcom.com 110
- For SpryNet: telnet m#.sprynet.com 110
(# is 1 to 5 and varies by user)

Ini akan terhubung ke mail server. Jika anda gagal untuk mendapatkan pesansukses koneksi, check berikut ini :
• Anda harus termasuk pada port number yang tepat, biasanya 110. Default Telnet port number tidak akan bekerja.
• Syntax berubah – ubah oleh bagaimana anda memulai program Telnet. Pada Start, Run, anda memisahkan nama server dan port number dengan suatu spasi. Pada browser, anda memisahkan nama server dan port number dengan suatu a Colon (titik dua).
• Jika memulai dari browser, browser harus dikonfigurasikan untuk mengetahui program telnet anda . Win95 version of MSIE secara normal mengerjakan ini secara otomatis pada saat install. Untuk Netscape, dan pada Win3.1 version of MSIE anda biasanya perlu untuk melakukan ini secara manual. Lihat dokumentasi browser anda. Bagaimanapun, tidak penting untuk memulai program dari browser. Anda dapat memulainya secara langsung.
• MSIE 3 mungkin tidak memulai program Telnet dari garis alamatnya jika anda menggunakan "//" pada URL. Cukup hilangkan "//".
Jika anda menginginkan untuk membolehkan Local Echo maka anda dapat melihat apakah tipe anda. Pada program Telnet Win95 ini di bawah Terminal, Preferences. Begitu juga, anda mungkin ingin untuk turn on logging untuk menangkap pesan menjadi suatu file text. Pada Win95 Telnet program ini berada dibawah Terminal, Start Logging

untuk koneksi, dan setiap perintah yang anda masukkan, mail server akan bereaksi:
-ERR 999 message text
untuk perintah yang tidak disukainya (999 adalah kode error opsional yang berubah – ubah), atau
+OK message text
jika dia suka perintah tersebut. Setelah masing – masing tanggapan, anda dapat memasukkan perintah baru.

Perhatikan : ketika memasukkan perintah berikutnya pada POP3 server, anda mungkin tidak dibolehkan untuk menggunakan backspace untuk membetulkan pengetikan error. Banyak POP3 server tidak mngenalnya. Mereka tidak mengharapkan manusianya, tetapi lebih pada program lain yang tidak membuat kesalahan pengetikan. Sebagai contoh, jika anda key "STS(bs)AT" (dimana (bs) merepresentasikan tombol backspace), anda mungkin melihat "STAT", tetapi POP3 server lilely akan melaporkan bahwa "STAT" adalah perintah yang tidak dikenali. Hal ini dikarenakan server melihat "STS(bs)AT". Jika anda membuat suatu error dalam pengetikan, cukup tekan enter, biarkan server melaporkan errornya, dan mulailah perintah lagi. Bagaimanapun, jika anda membuat suatu kesalahan pada USER atau perintah PASS, anda tidak akan seperti mendapat kesempatan kedu. Pada kasus ini, masukkan perintah QUIT dan mulailah Telnet diatasnya.

perintah yang dapat/harus digunakan adalah :

USER userid
ini harus menjadi perintah pertama setelah koneksi. This must be the first command after the connect. Berikan userid (bukan e-mail address penuh) e-mail anda. Misalnya : USER john.smith

PASS password
ini harus menjadi perintah selanjutnya setelah USER. Berikan password e-mail anda. Password mungkin menjadi case sensitive.


perintah berikut ini boleh digunakan bila perlu :

STAT
tanggapan pada perintah ini adalah : +OK #msgs #bytes dimana #msgs adalah jumlah pesan pada mail box dan #bytes adalah total bytes yang digunakan oleh semua pesan. Contoh tanggapan: +OK 3 345910

LIST
tanggapan untuk perintah ini adalah suatu barisan untuk setiap pesan dengan jumlah dan ukurannya dalam bytes, mengakhiri dengan titik (waktu) oleh dirinya sendiri. Contoh tanggapan :
+OK 3 messages
1 1205
2 305
3 344400
.

RETR msg#
ini akan megirimkan nomor pesan msg# kepada Anda (terlihat pada layar Telnet). Anda mungkin tidak ingin melakukan ini pada Telnet (kecuali kalau anda telah turn on pada Telnet logging). Contoh : RETR 2

TOP msg# #lines
merupakan perintah opsional pada POP3. tidak semua server POP3 mensupportnya. Perintah ini me-list header untuk msg# dan yang pertama #lines dari suatu pesan text. Sebagai contoh, TOP 1 0 akan me-list hanya untuk headers pada message 1, dimana TOP 1 5 akan me-list headers pada pesan text pertama sejumlah 5 baris.

DELE msg#
merupakan tanda nomor pesan msg# untuk dihapus dari server. Ini adalah cara untuk dapat melemparkan penyebab masalah pada pesan yang tidak benar – benar menghapus sampai perintah QUIT diberikan. Jika anda kehilangan koneksi ke mail server sebelum memberikan perintah QUIT, server sebaiknya tidak menghapus beberapa pesan.
Contoh : DELE 3

RSET
perintah ini akan men-set ulang (menghilangkan tanda) beberapa pesan sebelumnya yang ditandai untuk penghapusan pada sesi ini oleh karena itu perintah QUIT tidak akan menghapusnya.

QUIT
menghapus beberapa pesan yang ditandai untuk dihapus, dan kemudian me-log off mail server anda. Ini adalah perintah terakhir untuk digunakan. Hal ini berarti kita tidak disconnect ke ISP, hanya pada mailboxnya saja.

2. FAQ's on POP3 mail
Perbedaan antara POP dan SMTP mail
POP3 (Post Office Protocol, version 3) adalah sebuah protocol yang mengijinkan kita untuk mendownload pesan kita dari suatu mailbox pada sebuah mail server (biasanya pada ISP) ke mesin local menggunakan email client (misalnya : Outlook Express, Eudora, Netscape Messenger dll).
Rute sederhana dari pesan SMTP dari suatu mail server ke yang lain. Jika anda memiliki Easynet SMTP feed maka anda akan perlu untuk memiliki sebuah server AMTP pada LAN anda.

Forward email
Jika Anda memiliki POP3 mailbox yang ada dengan EASYnet, dan menginginkan semua mail terkirim dari sebuah POP box ke yang lain, kami dapat mensetupnya untuk anda. Hal ini akan membolehkan anda menerima semua email dari mailbox baru anda, (sebagai contoh dari keadaan tersebut dapat berupa , ketika anda upgrade ke suatu SMTP mail server), tanpa harus ‘dial in’ untuk mengumpulkan mail anda secara manual dari POP box lama anda.
Distribusikan email ke banyak user pada LAN dari sebuah single POP3 mailbox
ketika itu mungkin untuk melakukan ini (dengan menggunakan Microsoft Exchange POP3 connector sebagai contoh) . Easynet tidak menyediakan support untuk solusi tipe ini. Bagaimanapun, produk OfficeMail kami mengijinkan setiap user atau group user untuk memiliki POP3 mailbox mereka sendiri pada suatu domain, dan itu diadministrasikan dengan baik sekali, mudah untuk menggunakan Web front end tool.

3. POP3 di Yahoo!
Setelah memiliki alamat email di Yahoo!, Anda harus menggunakan browser (IE atau Netscape) untuk dapat membaca dan mengirim email (kecuali dengan setting khusus ). Anda tidak bias menggunakan software pembaca email yang lebih cepat seperti Microsoft Outlook, Netscape Mail atau Eudora misalnya. Untuk bisa membaca surat dengan program – program yang disebutkan diatas, email anda harus berada di server yang menjalankan protocol post office versi 3 atau dikenal dengan POP3 (Post Office Protool 3), untuk membuka email dan menjalankan protocol SMTP (Simple Mail Transfer Protokol) untuk mengirim email.
Saat ini, di internet ada banyak sekali layanan email gratis berbasis POP3/SMTP. Satu diantaranya adalah TelkomMail. TelkomMail adala layanan email berbasis POP3/SMTP gratis dari Indonesia. Mail servernya juga berada di Indonesia.
Apabila mempunyai dua buah alamat email diatas, sebenarnya kita telah memiliki alamat email yang lengkap. Satu alamat email berbasis web, dan satunya lagi berbasis POP3. alamat yang berbasis web bias kita buka dimana saja sepanjang komputernya memiliki browser untuk mengakses internet. Sementara alamat yang berbasis POP3 bisa kita buia dengan cepat dalam computer – computer yang dilengakapi dengan program – program pembaca email seperti : Oitlook Express, Eudora, Netscape Mail, dan sebagainya.
Meski demikian, ada satu hal menarik yang bisa kita lakukan pada alamat email kita yang ada di yahoo! Mail, yaitu bahwa ia juga bisa kita konfigurasi agar mendukung protocol POP3. Hasilnya luar biasa, sebuah alamat email dengan dua macam basis protocol, yakni web dan POP3. Ini bisa menjadi alternative mudah bagi anda yang sebelumnya telah memiliki alamat email di Yahoo! Dan ingin dapat membukanya dengan Eudora atau Outlook Express.







4. Outlook XP
Membuat Account E-mail POP3
Sebelum Anda dapat setup suatu account melalui Outlook, anda akan perlu untuk membuat account POP3 pada OPS. Anda akan menemukan ini dibawah Packages, POP3.
Setting Up an Account
Dari Tools menu, pilih Email Accounts... ini akan membuka Email Accounts window, yang mana berisi beberapa screen.
Screen 1: E-mail Accounts
E-mail: Pilih "Add a new e-mail account"
Click Next
Screen 2: Server Type
Server Type: Pilih POP3
Click Next
Screen 3: Internet Email Settings (POP3)

User Information
• Your Name: Your Name
• Email Address: Your Email Address
Logon Information
• User Name: Your Email Username
• Password: Your Email Password
• Remember Password: Checked
Note: jangan cek "Log on using Secure Password Authentication (SPA)"
Server Information
Incoming mail server (POP3): mail.yoursite.tld*
Outgoing mail server (SMTP): mail.yoursite.tld*
* .tld is the extension for your domain (i.e. .com, .net, .org, etc.)
Click Next
Click Finish
Configuring Your Account
Server Authentication

Dari Tools menu, pilih Options... ini kan membuka Internet E-mail Settings window. Pilih tab Outgoing Server. Click "My outgoing server (SMTP) requires authentication" dan biarkan set default "Use same settings as my incoming mail server".
Changing Outgoing Mail (SMTP) Port

Pilih tab Advanced. Di bawah Server Port Numbers, anda dapat menetapkan Port yang digunakan untuk outgoing mail (24/25).
Note: oleh default, ini di set ke Port 25. Jika Anda mendapatkannya tidak dapat bekerja, ganti ke Port 24.
Tinggalkan suatu Copy pada Server
Ini juga pada tab advanced, pada bagian bawah delivery section. Tempatkan checkmark selanjutnya untuk "Leave a copy of messages on server"

REFERENSI
http://pages.prodigy.net/michael_santovec/
http://www.uk.easynet.net/support/support_faqs_pop.asp
http://www.lalena.com/hosting/faq/pop3/
http://www.worldcom.ch/services/protocolefaq.htm
http://help.powweb.com/tutorials/email/win/outlookxp.php
http://www.developer.be
http://support.microsoft.com “How to Enable and Interpret the Pop3_log File.htm”
Chirul Amri, ”Mengelola Mail Server dengan Mdaemon”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

Contoh Aplikasi POP3

1. Using Telnet with a POP3 Mail Server
A Tutorial by Michael Santovec

Hal ini adalah mungkin, dengan menggunakan banyak ISP, untuk menggunakan suatu program Telnet untuk melakukan pemeliharaan pada mailbox kita pada POP3 mail server. Ini mengijinkan kita untuk melihat, dan mungkin menghapus, beberapa problem penyebab message (seperti terlalu besar untuk download, improperly formatted message, dll)

instruksi dibawah ini berdasarkan pada program Win95 TELNET.EXE.

dari task bar Win95, pilih: Start, Run..., dan masukkan:
telnet pop-server-name port#
(Perhatikan : jika anda memulai Telnet dari browser, lebih baik dari Win95 Start Run command, syntaxnya adalah telnet://pop-server-name:port# - bagaimanapun, MSIE 3 mempunyai bug and anda harus meningalkan // pada address line dan menggunakan telnet:pop-server-name:port#)

Check mail settings anda untuk pop-server-name dan port#. Kebanyakan POP3 servers menggunakan port 110.

Sebagai contoh:
- For Prodigy Internet: telnet pop.prodigy.net 110
- For AT&T Worldnet: telnet postoffice.worldnet.att.net 110
- For Netcom: telnet popd.ix.netcom.com 110
- For SpryNet: telnet m#.sprynet.com 110
(# is 1 to 5 and varies by user)

Ini akan terhubung ke mail server. Jika anda gagal untuk mendapatkan pesansukses koneksi, check berikut ini :
• Anda harus termasuk pada port number yang tepat, biasanya 110. Default Telnet port number tidak akan bekerja.
• Syntax berubah – ubah oleh bagaimana anda memulai program Telnet. Pada Start, Run, anda memisahkan nama server dan port number dengan suatu spasi. Pada browser, anda memisahkan nama server dan port number dengan suatu a Colon (titik dua).
• Jika memulai dari browser, browser harus dikonfigurasikan untuk mengetahui program telnet anda . Win95 version of MSIE secara normal mengerjakan ini secara otomatis pada saat install. Untuk Netscape, dan pada Win3.1 version of MSIE anda biasanya perlu untuk melakukan ini secara manual. Lihat dokumentasi browser anda. Bagaimanapun, tidak penting untuk memulai program dari browser. Anda dapat memulainya secara langsung.
• MSIE 3 mungkin tidak memulai program Telnet dari garis alamatnya jika anda menggunakan "//" pada URL. Cukup hilangkan "//".
Jika anda menginginkan untuk membolehkan Local Echo maka anda dapat melihat apakah tipe anda. Pada program Telnet Win95 ini di bawah Terminal, Preferences. Begitu juga, anda mungkin ingin untuk turn on logging untuk menangkap pesan menjadi suatu file text. Pada Win95 Telnet program ini berada dibawah Terminal, Start Logging

untuk koneksi, dan setiap perintah yang anda masukkan, mail server akan bereaksi:
-ERR 999 message text
untuk perintah yang tidak disukainya (999 adalah kode error opsional yang berubah – ubah), atau
+OK message text
jika dia suka perintah tersebut. Setelah masing – masing tanggapan, anda dapat memasukkan perintah baru.

Perhatikan : ketika memasukkan perintah berikutnya pada POP3 server, anda mungkin tidak dibolehkan untuk menggunakan backspace untuk membetulkan pengetikan error. Banyak POP3 server tidak mngenalnya. Mereka tidak mengharapkan manusianya, tetapi lebih pada program lain yang tidak membuat kesalahan pengetikan. Sebagai contoh, jika anda key "STS(bs)AT" (dimana (bs) merepresentasikan tombol backspace), anda mungkin melihat "STAT", tetapi POP3 server lilely akan melaporkan bahwa "STAT" adalah perintah yang tidak dikenali. Hal ini dikarenakan server melihat "STS(bs)AT". Jika anda membuat suatu error dalam pengetikan, cukup tekan enter, biarkan server melaporkan errornya, dan mulailah perintah lagi. Bagaimanapun, jika anda membuat suatu kesalahan pada USER atau perintah PASS, anda tidak akan seperti mendapat kesempatan kedu. Pada kasus ini, masukkan perintah QUIT dan mulailah Telnet diatasnya.

perintah yang dapat/harus digunakan adalah :

USER userid
ini harus menjadi perintah pertama setelah koneksi. This must be the first command after the connect. Berikan userid (bukan e-mail address penuh) e-mail anda. Misalnya : USER john.smith

PASS password
ini harus menjadi perintah selanjutnya setelah USER. Berikan password e-mail anda. Password mungkin menjadi case sensitive.


perintah berikut ini boleh digunakan bila perlu :

STAT
tanggapan pada perintah ini adalah : +OK #msgs #bytes dimana #msgs adalah jumlah pesan pada mail box dan #bytes adalah total bytes yang digunakan oleh semua pesan. Contoh tanggapan: +OK 3 345910

LIST
tanggapan untuk perintah ini adalah suatu barisan untuk setiap pesan dengan jumlah dan ukurannya dalam bytes, mengakhiri dengan titik (waktu) oleh dirinya sendiri. Contoh tanggapan :
+OK 3 messages
1 1205
2 305
3 344400
.

RETR msg#
ini akan megirimkan nomor pesan msg# kepada Anda (terlihat pada layar Telnet). Anda mungkin tidak ingin melakukan ini pada Telnet (kecuali kalau anda telah turn on pada Telnet logging). Contoh : RETR 2

TOP msg# #lines
merupakan perintah opsional pada POP3. tidak semua server POP3 mensupportnya. Perintah ini me-list header untuk msg# dan yang pertama #lines dari suatu pesan text. Sebagai contoh, TOP 1 0 akan me-list hanya untuk headers pada message 1, dimana TOP 1 5 akan me-list headers pada pesan text pertama sejumlah 5 baris.

DELE msg#
merupakan tanda nomor pesan msg# untuk dihapus dari server. Ini adalah cara untuk dapat melemparkan penyebab masalah pada pesan yang tidak benar – benar menghapus sampai perintah QUIT diberikan. Jika anda kehilangan koneksi ke mail server sebelum memberikan perintah QUIT, server sebaiknya tidak menghapus beberapa pesan.
Contoh : DELE 3

RSET
perintah ini akan men-set ulang (menghilangkan tanda) beberapa pesan sebelumnya yang ditandai untuk penghapusan pada sesi ini oleh karena itu perintah QUIT tidak akan menghapusnya.

QUIT
menghapus beberapa pesan yang ditandai untuk dihapus, dan kemudian me-log off mail server anda. Ini adalah perintah terakhir untuk digunakan. Hal ini berarti kita tidak disconnect ke ISP, hanya pada mailboxnya saja.

2. FAQ's on POP3 mail
Perbedaan antara POP dan SMTP mail
POP3 (Post Office Protocol, version 3) adalah sebuah protocol yang mengijinkan kita untuk mendownload pesan kita dari suatu mailbox pada sebuah mail server (biasanya pada ISP) ke mesin local menggunakan email client (misalnya : Outlook Express, Eudora, Netscape Messenger dll).
Rute sederhana dari pesan SMTP dari suatu mail server ke yang lain. Jika anda memiliki Easynet SMTP feed maka anda akan perlu untuk memiliki sebuah server AMTP pada LAN anda.

Forward email
Jika Anda memiliki POP3 mailbox yang ada dengan EASYnet, dan menginginkan semua mail terkirim dari sebuah POP box ke yang lain, kami dapat mensetupnya untuk anda. Hal ini akan membolehkan anda menerima semua email dari mailbox baru anda, (sebagai contoh dari keadaan tersebut dapat berupa , ketika anda upgrade ke suatu SMTP mail server), tanpa harus ‘dial in’ untuk mengumpulkan mail anda secara manual dari POP box lama anda.
Distribusikan email ke banyak user pada LAN dari sebuah single POP3 mailbox
ketika itu mungkin untuk melakukan ini (dengan menggunakan Microsoft Exchange POP3 connector sebagai contoh) . Easynet tidak menyediakan support untuk solusi tipe ini. Bagaimanapun, produk OfficeMail kami mengijinkan setiap user atau group user untuk memiliki POP3 mailbox mereka sendiri pada suatu domain, dan itu diadministrasikan dengan baik sekali, mudah untuk menggunakan Web front end tool.

3. POP3 di Yahoo!
Setelah memiliki alamat email di Yahoo!, Anda harus menggunakan browser (IE atau Netscape) untuk dapat membaca dan mengirim email (kecuali dengan setting khusus ). Anda tidak bias menggunakan software pembaca email yang lebih cepat seperti Microsoft Outlook, Netscape Mail atau Eudora misalnya. Untuk bisa membaca surat dengan program – program yang disebutkan diatas, email anda harus berada di server yang menjalankan protocol post office versi 3 atau dikenal dengan POP3 (Post Office Protool 3), untuk membuka email dan menjalankan protocol SMTP (Simple Mail Transfer Protokol) untuk mengirim email.
Saat ini, di internet ada banyak sekali layanan email gratis berbasis POP3/SMTP. Satu diantaranya adalah TelkomMail. TelkomMail adala layanan email berbasis POP3/SMTP gratis dari Indonesia. Mail servernya juga berada di Indonesia.
Apabila mempunyai dua buah alamat email diatas, sebenarnya kita telah memiliki alamat email yang lengkap. Satu alamat email berbasis web, dan satunya lagi berbasis POP3. alamat yang berbasis web bias kita buka dimana saja sepanjang komputernya memiliki browser untuk mengakses internet. Sementara alamat yang berbasis POP3 bisa kita buia dengan cepat dalam computer – computer yang dilengakapi dengan program – program pembaca email seperti : Oitlook Express, Eudora, Netscape Mail, dan sebagainya.
Meski demikian, ada satu hal menarik yang bisa kita lakukan pada alamat email kita yang ada di yahoo! Mail, yaitu bahwa ia juga bisa kita konfigurasi agar mendukung protocol POP3. Hasilnya luar biasa, sebuah alamat email dengan dua macam basis protocol, yakni web dan POP3. Ini bisa menjadi alternative mudah bagi anda yang sebelumnya telah memiliki alamat email di Yahoo! Dan ingin dapat membukanya dengan Eudora atau Outlook Express.







4. Outlook XP
Membuat Account E-mail POP3
Sebelum Anda dapat setup suatu account melalui Outlook, anda akan perlu untuk membuat account POP3 pada OPS. Anda akan menemukan ini dibawah Packages, POP3.
Setting Up an Account
Dari Tools menu, pilih Email Accounts... ini akan membuka Email Accounts window, yang mana berisi beberapa screen.
Screen 1: E-mail Accounts
E-mail: Pilih "Add a new e-mail account"
Click Next
Screen 2: Server Type
Server Type: Pilih POP3
Click Next
Screen 3: Internet Email Settings (POP3)

User Information
• Your Name: Your Name
• Email Address: Your Email Address
Logon Information
• User Name: Your Email Username
• Password: Your Email Password
• Remember Password: Checked
Note: jangan cek "Log on using Secure Password Authentication (SPA)"
Server Information
Incoming mail server (POP3): mail.yoursite.tld*
Outgoing mail server (SMTP): mail.yoursite.tld*
* .tld is the extension for your domain (i.e. .com, .net, .org, etc.)
Click Next
Click Finish
Configuring Your Account
Server Authentication

Dari Tools menu, pilih Options... ini kan membuka Internet E-mail Settings window. Pilih tab Outgoing Server. Click "My outgoing server (SMTP) requires authentication" dan biarkan set default "Use same settings as my incoming mail server".
Changing Outgoing Mail (SMTP) Port

Pilih tab Advanced. Di bawah Server Port Numbers, anda dapat menetapkan Port yang digunakan untuk outgoing mail (24/25).
Note: oleh default, ini di set ke Port 25. Jika Anda mendapatkannya tidak dapat bekerja, ganti ke Port 24.
Tinggalkan suatu Copy pada Server
Ini juga pada tab advanced, pada bagian bawah delivery section. Tempatkan checkmark selanjutnya untuk "Leave a copy of messages on server"

REFERENSI
http://pages.prodigy.net/michael_santovec/
http://www.uk.easynet.net/support/support_faqs_pop.asp
http://www.lalena.com/hosting/faq/pop3/
http://www.worldcom.ch/services/protocolefaq.htm
http://help.powweb.com/tutorials/email/win/outlookxp.php
http://www.developer.be
http://support.microsoft.com “How to Enable and Interpret the Pop3_log File.htm”
Chirul Amri, ”Mengelola Mail Server dengan Mdaemon”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

Post Office Protocol - Version 3 (POP3)

Pendahuluan
Dewasa ini email telah menjadi sarana komunikasi standar bagi para user komputer. Email juga mulai menggeser peranan surat konvensional yang menggunakan kertas. Kecepatan dan kepraktisan menjadi alasan utama para pengguna email dibandingkan menggunakan surat konvensional.
Untuk memberikan layanan email diperlukan software pendukung untuk mail server dan klien e-mail. Aplikasi mail server merupakan software yang berfungsi sebagai pusat pengendali dan manajemen layanan email. Fungsi utamanya adalah menyediakan konfigurasi account user, pengaturan routing email, serta pembatasan terhadap hak – hak user. Selain itu, aplikasi ini memiliki fungsi pelindung terhadap berbagai gangguan eksternal seperti spam dan virus. Fungsi mail server dapat dianalogikan dengan kantor pos dalam sistem pengiriman surat konvensional.
Untuk mengakses layanan email diperlukan aplikasi di sisi klien sehingga pengguna dapat men-download email. Aplikasi ini menghubungi mail server dengan mengirimkan informasi account dan password tersebut, email untuk suatu account akan di-download ke klien, biasanya menggunakan protokol POP3. apabila seorang user mengirimkan email maka mail server akan men-download email tersebut menggunakan protokol SMTP. Protokol layanan email berjalan pada protokol TCP/IP yang telah menjadi standar komunikasi di internet dan jaringan komputer saat ini. Protokol TCP/IP sendiri sebenarnya ,erupakan kumpulan berbagai macam protokol dan kemudian terangkum dalam satu set seperti yang dikenal saat ini.
Terdapat dua protokol utama yang sering digunakan dalam layanan email :
- Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
- Post Office Protocol Version 3 (POP3)
Metode – metode penerimaan email :
1. Penggunaan jasa ETRN
2. Metode DomainPOP Collection
3. Fasilitas MultiPOP
4. Fasilitas SMTP


Protokol POP yang banyak digunakan saat ini adalah versi 3 atau lebih dikenal sebagai POP3." Post Office Protocol - Version 3 (POP3) dimaksudkan untuk mengijinkan suatu workstation untuk mengakses suatu maildrop pada suatu server host secara dinamik. Ini berarti bahwa protokol POP3 digunakan untuk mengijinkan suatu workstation mendapatkan kembali mail dimana server memegang peranan untuk itu.
Anggap lebih sederhana, suatu POP3 Server menyimpan email untuk client dan menyampaikan email tersebut kepada client ini melalui jaringan ketika mereka menanyakannya. Selanjutnya, protokol POP3 menyediakan suatu "lock-step" transactional session yang mana harus sukses dicapai sebelum banyak pesan dapat di delete dari server. Jika sebuah sesi POP3 gagal untuk beberapa alasan, pesan – pesan original ditahan pada server.
Perhatikan bahwa suatu POP3 Server tidak menukar mail dari client dengan server yang jauh. Dengan kata lain, dia tidak bertindak sebagai MX (Mail Exchanger) pada DNS (Domain Name System) untuk tujuan mengirimkan email, itu adalah fungsi suatu SMTP (Simple Mail Transport Protocol) Server.

Untuk lebih mudahnya, peran protokol ini adalah untuk mengambil email yang tersimpan dalam mailbox tiap user di mail server, yang biasanya juga berfungsi sekaligus sebagai SMTP server. SMTP tidak memiliki mekanisme penyimpanan email ke mailbox dan mendistribusikannya tiap user sehingga protokol POP3 mengambil peran tersebut.

Server POP3 menyimpan sementara email tiap user di dalam mailboxnya masing – masing sebelum akhirnya di-download oleh user bersangkutan menggunakan klien email seperti Outlook ataupun Eudora. Dalam proses pengambilan tersebut klien email terhubung ke mail server menggunakan protokol POP3 yang berjalan pada TCP port 110.

Skenario pengambilan email dengan POP3 ini juga dapat digunakan oleh suatu mail server untuk mengambil email dari mail server lain, jadi tidak terbatas digunakan oleh klien email saja. Dalam berhubungan dengan server, klien POP3 menggunakan beberapa perintah sebagai berikut :

 Stat : meminta informasi jumlah pesan yang tersedia
 List : menentukan ukuran setiap pesan yang akan diambil
 Retr : mengambil pesan yang terdapat di server
 Quit :mengakhiri session POP3

Post Office Protocol version 3 (POP3), ditunjuk sebagai STD 53 pada "Internet Official Protocol Standards," dilukiskan pada Internet "Request For Comments" document RFC 1939. Walaupun POP3 AUTHentication Command (diperkenalkan pada RFC 1734 untuk mempertinggi keamanan dari protocol setelah tindakan pertama POP3 specification (RFC 1725)), direferensikan sebagai suatu footnote pada RFC 1939, dia secara tidak formal termasuk pada spesifikasi terakhir dai POP3. sebagai akibatnya, suatu POP3 Extension Mechanism diadopsi pada RFC 2449, yang mana secara formal ditambahkan command AUTH (dan yang lainnya) kepada protokol dan menyediakan kedua fungsionalitas terbaru (capabilities responses dan error responses) dan flexibilitas future extensions untuk POP3 protocol. Contoh terbaru penggunaan POP3 Extension Mechanism ada pada RFC 3206, yang mana menambahkan new error response codes pada protocol.

Metode penerimaan email dengan metode MultiPOP menggunakan protokol POP3 untuk mendownload email dari server Pop3 ke mail server jaringan Anda. Prinsip kerjanya sama dengan penggunaan protokol POP3. sebelum mengambil email, harus diberikan in formasi mengenai account user serta password sehingga server Pop3 dapat mengenali identitas mailbox yang akan di-download.

Dalam metode ini, email tiap user disimpan di mailboxnya masing – masing, tidak digabungkan dalam satu mailbox. Tipa account memiliki alamat dan password masing – masing sehingga harus dilakukan konfigurasi MultiPOP untuk tiap user di mail server. Dengan menggunakan MultiPOP kita dapat memasukkan lebih dari satu account POP3 ke satu user sehingga seorang user dapat mengambil email dari berbagai account sekaligus.
Kekurangan metode ini adalah pada bnayaknya pekerjaan tambahan yang harus Anda lakukan sebagai administrator email. Karena teknik ini mengambil email dari account POP3 setiap user maka Anda harus memasukkan informasi POP3 ke dalam menu MultiPOP tiap user.

Proposal Tugas Akhir

Berikut ini contoh proposal Skripsi / tugas akhir :
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode Analytical Hierarcy Process (AHP) untuk Seleksi Calon Karyawan Berdasarkan Hasil Tes Kepribadian

A.Latar Belakang Masalah
Sebuah masalah dalam kehidupan dapat diselesaikan dengan berbagai metode yang mungkin saja memberikan pemecahan masalah secara langsung atau memberi beberapa alternatif solusi untuk pemecahan masalah.
Sebuah perusahaan akan berhati-hati dalam menyeleksi calon karyawan yang nantinya akan menjadi karyawan di perusahaan bersangkutan. Kesalahan dalam memilih seorang karyawan tentunya akan membawa pengaruh negatif bagi kinerja perusahaan bersangkutan. Oleh karena itu diperlukan metode yang sistematis dan seleksi yang tepat dalam pemilihan calon karyawan. Selain menilai kemampuan teknis, perusahaan juga perlu melakukan penilaian kepribadian terhadap calon karyawan. Pihak manajemen personalia kadang merasa kesulitan melakukan penilaian tersebut secara langsung. Oleh karena itu biasanya dilakukan tes psikologi kepribadian. Tes psikologi secara umum akan menunjukkan keadaan emosional seseorang, walaupun tidak selalu demikian. Seseorang dengan kemampuan teknis baik namun jika tidak ditunjang dengan kecerdasan emosional yang cukup, mungkin akan mengalami kesulitan dalam lingkungan kerjanya. Tes psikologi akan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana namun jawabannya akan cukup mewakilkan kepribadian seseorang. Data tes dan hasil tes psikologi biasanya dihimpun dalam kertas atau dalam aplikasi komputer berupa tabel yang memuat data dan nilai dari masing-masing peserta tes. Penilaian dan pertimbangan dari hasil tes psikologi harus dilakukan secara berhati-hati dan dengan metode yang tepat
Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan suatu sistem yang bisa menyimpan data calon karyawan, hasil tes secara terintegrasi dan kemudian melakukan analisa terhadap hasil tes kepribadian tersebut dan memberikan alternatif solusi bagi pihak manajemen dalam pemilihan calon karyawan yang tepat untuk menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan dilihat dari segi kepribadian.

B.Rumusan Masalah
Melihat latar belakang permasalahan maka masalah yang dirumuskan yaitu bagaimana membuat suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dan memberi alternatif solusi bagi pihak manajemen personalia dalam memilih orang yang tepat untuk kemudian dijadikan karyawan perusahaan bersangkutan dengan melihat analisa dari hasil tes kepribadian dilengkapi dengan grafik dan gambar yang diperlukan.

C .Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas akhir ini, untuk mengatasi permasalahan yang ada maka penyusun membatasi permasalahan sebagai berikut :
1.Sistem akan memberikan alternatif solusi bagi pihak manajemen personalia dalam hal seleksi calon karyawan berdasarkan hasil tes kepribadian Keputusan akhir tetap berada di tangan manusia (pihak manajemen).
2.Seleksi dilakukan untuk memilih karyawan dengan rentang umur 22-30 tahun dari sekian banyak calon karyawan yang nantinya diposisikan sebagai staf.
3.Sistem melakukan penyimpanan data calon karyawan dan data hasil tes kepribadian secara terintegrasi.
4.Sistem akan memberikan melakukan analisa terhadap hasil tes kepribadian dan kemudian memberikan gambaran dan solusi bagi pihak manajemen personalia
5.Tes kepribadian yang diberikan diasumsikan mencakup kriteria-kriteria antara lain kejujuran,loyalitas,semangat/motivasi,optimisme/percaya diri dan adaptasi/kerjasama.

D.Metodelogi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
1.Metode tinjauan pustaka (studi literatur), yaitu dengan memahami buku yang terkait dengan sistem pendukung keputusan dan metode AHP untuk pemecahan masalah serta buku-buku psikologi yang membahas tentang tes kepribadian dan psikologi kerja.
2.Wawancara yaitu tanya jawab dengan orang yang berkecimpung di bidang psikologi.
3.Pengumpulan data, berupa data hasil tes kepribadian yang pernah dilakukan atau dengan mengadakan sebuah tes kecil terhadap beberapa orang yang berusia 22-30.

E.Tinjauan Pustaka
Pada buku karangan Efraim Turban dan Jay E Aronson yang berjudul Decision Support System and Intelligent System (1995) dijelaskan mengenai konsep dasar sistem pendukung keputusan sebagai alat bantu pengambilan keputusan Dalam buku tersebut juga dijelaskan mengenai struktur dan komponen-komponen yang membangun sistem pendukung keputusan.
Metode AHP sebagai salah satu metode memecah masalah yang kompleks dan dalam situasi tidak terstruktur menjadi suatu bentuk hierarki , dijelaskan dalam buku karangan Dr.Ir.Kadarsah Suryadi dan Ir.M.Ali Ramdhani yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan, Suatu Wacana Struktural Idelisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan (1998). Metode AHP sering digunakan karena sifatnya yang berupa hierarki yang terstruktur, memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif , dan memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
Pada buku karangan Peter Lauster yang berjudul Tes Kepribadian (1997) dijelaskan mengenai bagaimana pengukuran dan estimasi terhadap kepribadian seseorang yaitu dengan tes kepribadian yang akan menuntut reaksi spontan dan pada akhirnya akan memperlihatkan sikap dominan dari seseorang.
Untuk implementasi sistem/program yang menggunakan Delphi 5 penulis mengacu pada buku yang relevan seperti Pemrograman Borland Delphi oleh Anthony Pranata..

F.Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan,
batasan masalah, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II : Dasar Teori
Berisi tentang teori-teori tentang sistem pendukung keputusan (SPK), pengambilan keputusan ,metode AHP, psikologi kerja dan tes kepribadian
BAB III : Rancang Bangun SPK menggunakan AHP
Berisi tentang gambaran umum mengenai sistem , spesifikasi sistem dan pemodelan menggunakan AHP.
BAB IV :Implementasi sistem
Berisi tentang implementasi sistem yang berupa bagian/modul program yang dibangun untuk pemasukan data dan kalkulasi .
BAB V : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang hasil penelitian,analisis dan pembahasannya.
BAB VII :Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Suryadi, K. dan M.Ali Ramdhani.1998. Sistem Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya,Bandung.
Turban, E. and Jay E.Aronson. 1998. Decision Support System and Intelligent System. Prentice-Hall International, Inc, New Jersey.
Pranata,A.1998.Pemrograman Borland Delphi. Penerbit Andi Yogyakarta,Yogyakarta.
Lauster, P. 1997. Tes Kepribadian. Penerbit Gaya Media Pratama.Jakarta.
Anoraga, P. 1998. Psikologi Kerja. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Tahapan AHP

Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998) :
1.Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.
2.Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).
3.Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.
4.Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat di bawah.

Intensitas Kepentingan
1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar
3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya, Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya
5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya
7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek
9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan
Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i

5.Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.
6.Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7.Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mensdapatkan rata-rata.
8.Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %.

Prinsip Dasar dan Aksioma AHP

AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:
1.Dekomposisi
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus . Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan ,kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail ,mencakup lebih banyak kriteria yang lain.Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.
2.Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments)
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.
3.Sintesa Prioritas
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.
AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu :
1.Aksioma Resiprokal
Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar daripada B, maka B=1/5 A.
2.Aksioma Homogenitas
Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi.
3.Aksioma Ketergantungan
Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki.



Mengenal Analytical Hierarcy Process (AHP)

Analytical Hierarcy Process (AHP) adalah metode keputusan multikriteria untuk pemecahan masalah yang kompleks atau rumit, dalam situasi tak terstruktur menjadi bagian-bagian (variabel) yang kemudian dibentuk menjadi hierarki fungsional atau struktur network untuk menampilkan permasalahan yang akan dipecahkan dan kemudian membangun urutan prioritas untuk alternatif melalui perbandingan berpasangan alternatif yang ada berdasarkan penilaian dari pembuat keputusan terhadap sistem. AHP. AHP yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty di Wharton School Bussiness merupakan model keputusan yang mirip/identik dengan model perilaku politis yaitu merupakan model keputusan individual denngan pendekatan kolektif dari pengambil keputusannya.
AHP dapat memecahkan masalah yang kompleks di mana kriteria yang diambil cukup banyak. Dengan pertimbangan dan penilaian yang logis serta dilengkapi imajinasi , pengetahuan dan pengalaman dari pembuat keputusan akan beruasaha disusun hierarki dan struktur dari sebuah masalah, yang adakalanya masalah tersebut sangat kompleks dikarenakan oleh struktur masalah yang belum jelas, atau ketidakpastian persepsi pengambil keputusan dan mungkin tidak adanya data statistik yang mencukupi. Dengan melakukan pemberian bobot atau rasio skala prioritas di dalamnya, AHP memungkinkan pengambil keputusan mempertimbangkan sisi subjektif dan objektif dari keputusan.
AHP melakukan pemecahan masalah dengan cara sistematis. AHP membantu menangkap tujuan ukuran evaluasi dan menyediakan mekanisme untuk memeriksa konsistensi ukuran evaluasi dan alternatif yang disarankan dan mengurangi bias dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan sering terjadi inkonsistensi yang disebabkan oleh kesalahan perhitungan, kurangnya informasi, kurangnya konsentrasi dan mungkin keadaan dunia nyata yang selalu berubah. Dalam hal konsistensi , AHP tidak memerlukan konsistensi yang sempurna. AHP memiliki toleransi terhadap inkonsistensi yang akan dijelaskan lebih lanjut.
AHP sering digunakan dalam sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan di bawah :
1.Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
2.Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
3.Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.


AddMe - Search Engine Optimization

Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk

Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk
Sebelum memilih solusi dari beberapa alternatif yang ada, diperlukan adanya kriteria. Kriteria mewakili definisi masalah dalam bentuk konkret. Kriteria kemudian dianalisis, sehingga diperoleh standar pengukuran. Jika memungkinkan kriteria harus digambarkan dalam bentuk kuantifikasi. Namun dalam kenyataannya ada saja kriteria yang sulit dikuantifikasi seperti faktor sosial, estetika, keadilan, faktor-faktor politis dan kelayakan pelaksanaan. Tapi jika kriteria yang hendak dipakai bisa dikuantifikasi , maka kuantifikasi wajib dilakukan. Proses pemilihan kriteria harus dilakukan dengan pertimbangan yang benar-benar matang agar tidak ada faktor-faktor yang terlewatkan atau malah tumpang tindih.
Sifat-sifat yang harus diperhatikan dalam memilih kriteria (Suryadi dan Ramdhani, 1998) antara lain
a.Lengkap, maksudnya kriteria dapat mencakup seluruh aspek penting dalam persoalan.
b.Operasional, agar bisa digunakan dalam analisis. Sifat ini mencakup beberapa pengertian antara lain kumplan kriteria ini mempunyai arti bagi pengambil keputusan , sehingga implikasinya bisa benar-benar dimengerti.Selain itu jika tujuan pengambilan keputusan digunakan sebagai sarana meyakinkan pihak lain, kriteria ini harus menjadi sarana untuk memberikan penjelasan atau untuk berkomunikasi.
c.Tidak berlebihan, sehingga menghindarkan perhitungan berulang. Harus dihindari kriteria dengan pengertian yang sama
d.Minimum, agar mengkomprehensipkan persoalan. Jika semakain banyak kriteria yang kita tetapkan semakin sukar untuk mengerti persoalan dengan baik dan jumlah perhitungan yang dilakukan akan bertambah.

Paradigma Kriteria Tunggal
Melalui analisis pengambilan keputusan kriteria tunggal, setiap hubungan preferensi antar alternatif dibandingkan dengan hasil antara lebih disukainya suatu alternatif (P-prefer) dan tidak berbeda (indefferent).

Paradigma Kriteria Majemuk
Setiap hubungan preferensi alternatif dibandingkan melalui analisis keputusan kriteria majemuk dibedakan hasilnya menjadi lebih disukai (P-prefer), tidak berbeda (indiferent), dan tidak dapat dibandingkan (I-indiferrent) dan tidak dapat dibandingkan (incomparability).

Konsep dasar pemilihan untuk menghadapi pengambilan keputusan kriteria majemuk antara lain :
a.Dominasi
b.Leksikografi
c.Tingkat aspirasi

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan pada intinya adalah proses pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih lewat mekanisme tertentu dengan harapan menghasilkan keputusan terbaik (Suryadi dan Ramdhani, 1998).
Simon (1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri atas 3 fase, antara lain :
a.Fase Intelligence
Dalam tahap ini, dilakukan proses penelusuran dan pendeteksian ruang lingkup masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
b.Fase design
Di tahap ini alternatif tindakan ditemukan, kemudian dikembangkan dan dianalisis. Dalam tahap ini masalah harus benar-benar dimengerti, kemudian solusi diturunkan dan diuji.
c.Fase choice
Pada fase ini dilakukan proses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Turban (1998) mengemukakan bahwa sebuah sistem pendukung keputusan terdiri atas dibangun dari beberapa subsistem, antara lain :
a.Subsistem manajemen data, meliputi basis data yang mengandung data yang relevan dengan keadaan yang ada dan dikelola oleh sebuah sistem yang dikenal sebagai database management system (DBMS).
b.Subsistem manajemen model, yaitu sebuah paket perangkat lunak yang berisi model-model finansial , statistik, management science, atau model kuantitatif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan management software yang terkait.
c.Subsistem manajemen pengetahuan (knowledge) yaitu subsistem yang mampu mendukung subsistem yang lain atau berlaku sebagai sebuah komponen yang berdiri sendiri (independen)
d.Subsistem antarmuka pengguna (user Interface), yang merupakan media tempat komunikasi antara pengguna dan sistem pendukung keputusan serta tempat pengguna memberikan perintah kepada sistem pendukung keputusan.

Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajeman data dibangun dari elemen-elemen antara lain basis data SPK, DBMS (Database Management System), direktori data dan fasilitas query.
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling terhubung dan dikelola sedemikian rupa sesuai kebutuhan dan struktur dari sebuah organisasi yang bisa digunakan oleh lebih dari satu orang dan lebih dari satu aplikasi. Data dari basis data sebuah SPK didapatkan dari sumber data internal dan sumber data eksternal.
Data internal pada umumnya berasal dari sistem pemrosesan transaksi organisasi serta berbagai data operasi dari bidang fungsional. Jenis data yang tergolong data jenis ini misalnya pembayaran bulanan, penjadwalan perawatan mesin, penaksiran penjualan yang akan datang, cost of out-stock item, dan future hiring plans.
Data eksternal yaitu data-data yang berasal dari luar organisasi atau organisasi lain misalnya pemerintah atau asosiasi perdagangan , tapi mempunyai pengaruh terhadap organisasi. Data ini mungkin dimasukkan ketika SPK dipakai atau sebelumnya disimpan di dalam basis data SPK. Contoh dari data jenis ini antara lain data industri, data riset marketing, data sensus, data ekonomi nasional, dan lain-lain.
Data Personal (private data) meruapkan jenis data lain yang digunakan oleh pembuat keputusan untuk penaksiran terhadapa data spesifik dalam keadaan tertentu.
Organisasi data untuk SPK berbeda-beda tergantung kebutuhan dari SPK tersebut. Organisasi berupa data warehouse sering digunakan untuk membangun aplikasi SPK. SPK yang berukuran besar biasanya memiliki mempunyai organisasi datanya sendiri yang terintegrasi, berupa basis data SPK multiple sources. Namun basis data SPK bisa juga dibangun untuk bisa berbagi dengan DBMS yang lain dan secara fisik ditempatkan di tempat yang sama dengan alasan biaya dan segi ekonomisnya.
Ekstraksi data merupakan suatu proses yang dikelola oleh DBMS yang meliputi proses meng-import , meringkas, menyaring dan mempersingkat data.
DBMS menyediakan fasilitas untuk proses-proses antara lain yaitu membuat database, mengakses database dan mengupdate database. DBMS juga mempunyai kemampuan tambahan seperti menghubungkan data dari sumber yang berbeda, melakukan proses query dan report dari data yang ada, menyediakan metode pengamanan data, melakukan proses manipulasi data yang kompleks, dan mengelola data lewat sebuah kamus data (data dictionary).
Fasilitas query dimaksudkan agar kita bisa melakukan akses data, manipulasi data dan melakukan permintaan terhadap suatu data tertentu dalam kaitan membangun dan menggunakan SPK. Fasilitas query menerima permintaan dari komponen SPK yang lain, kemudian menentukan bagaimana permintaan tersebut bisa dipenuhi, dan kemudian melakukan formulasi terhadap detail permintaan kemudian membrikan hasil kepada komponen yang melkukan permintaan. Fasilitas query dilengkapi dengan sebuah bahasa query yang khusus, umumnya disebut Structure Query Language (SQL).
Direktori data adalah katalog dari semua data yang ada di basis data. Direktori data menyediakan definisi data dan fungsi utamanya untuk menjawab pertanyaan tentang kemampuan dari item data yang ada ,sumber item data dan arti eksak item data tersebut. Direktori data akan mendukung fase intelligent dari proses pembuatan keputusan.

Subsistem Manajemen Model
Salah satu keunggulan dari SPK adalah kemempuan untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan basis data sebagai mekanisme intgrasi dan komunikasi di antara model-model.
Subsistem manajemen model dibentuk dari beberapa elemen antara lain : basis model (model base), sistem manajemen basis model (model base management system), bahasa pemodelan (modelling language), direktori model (model directory), dan eksekusi, intgrasi dan perintah model (model execution, integration dan command ).
Di dalam basis model terdapat routine dan model-model stasistik, model-model finansial , model forecasting dan model-model kuantitif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis dalam sebuah SPK. Kemampuan untuk meminta (invoke), menjalankan, mengubah, mengkombinasikan/mengabungkan dan memeriksa model adalah kunci kemampuan SPK yang berbeda dengan sistem berbasis komputer yang lain.
Bahasa pemodelan digunakan untuk mengatasi kesulitan SPK dalam mengkostumisasi model. Bahasa pemodelan biasanya berupa high-level language misalnya COBOL, atau bahasa generasi keempat yang lain dan bahasa pemodelan khusus misalnya IFPS-Plus.
Sistem manajemen basis model (model base management system) berperan dalam menciptakan model menggunakan subrutin dan building block yang lain , memebentuk routine baru dan meng-update,merubah, dan memanipulasi model data.
Peran direktori model analog dengan peran direktori data pada basis data yaitu merupakan katalog dari semua model yang ada dan semua perangkat lunak lain dalam basis model. Di dalam direktori model terdapat definisi model dan fungsi utamanya untuk menjawab pertanyaan mengenai kemampuan dari sebuah model.
Eksekusi model (model execution) dalah proses pengontrolan sebuah model yang sedang berjalan. Penggabungan model (model integration) dapat diartikan sebagai penggabungan operasi dari beberapa model ketika dibutuhkan. Sedangkan sebuah pemroses perintah model (model command processor) digunakan untuk menerima dan menterjemahkan instruksi model dari komponen dialog dan melewatkannya ke model base management system, eksekusi model atau fungsi integrasi.

Subsistem Manajemen Pengetahuan ( The Knowledge Subsystem)
Permasalahan yang dihadapi oleh SPK akan bertambah kompleks dan rumit sehingga diperlukan expertise untuk memberikan solusi yang baik di luar kemampuan SPK biasa. Expertise ini disediakan oleh sistem pakar atau sistem cerdas yang lain. SPK jenis ini dilengkapi dengan komponen yang disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
Komponen manajemen pengetahuan menyediakan expertise yang diperlukan untuk memecahkan beberapa aspek permasalahan dan meyediakan pengetahuan yang bisamenigkatkan operasi dari komponen SPK yang lain.
Komponen pengetahuan bisa terdiri atas satu atau lebih sistem cerdas. SPK yang dilengkapi dengan sistem cerdas atau sistem pakar disebut intelligent DSS atau DSS/ES atau expert support system atau Knowledge- based DSS.

Subsistem Antarmuka / Dialog
Komponen antarmuka suatu SPK (Management of the User Interface Subsytem) adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi antarmuka antara pemakai dan SPK Komponen antarmuka menyajikan keluaran (output) SPK pada pemakai dan mengumpulkan masukan (input) ke dalam SPK Menurut Turban (1995), subsistem antarmuka dari suatu SPK harus mempunyai kemampuan seperti di bawah
a.Menyediakan Graphical User Interface (GUI)
b.Mengakomodasi user dengan bermacam piranti masukan (input)
c.Menampilkan data dengan berbagai macam format dan piranti keluaran (output)
d.Memberi kemampuan help, prompting, rutin diagnostic dan suggestion serta dukungan fleksibel yang lain
e.Meyediakan interaksi dengan database dan basis model
f.Menyimpan data masukan dan keluaran
g.Mempunyai windows yang mengijinkan berbagai fungsi untuk ditampilkan serentak.
h.Menyediakan dukungan komunikasi antara pemakai (user) dan pembuat (builder) SPK.
i.Meyediakan latihan dengan contoh-contoh
j.Menyediakan fleksibilitas dan adaptiveness sehingga SPK bisa mengakomodasi masalah dan teknologi yang berbeda.
k.Mampu berinteraksi dalam berbagai gaya dialog yang berbeda.

Proses pada subsistem antarmuka digambarkan pada gambar 2.3. Pengguna berinteraksi dengan komputer lewat action language yang diproses lewat user interface management system. Pada sistem terkini, komponen antarmuka telah dilengkapi natural language procesor dan mungkin memakai object standar (misalnya menu pull-down dan button) lewat Graphical User Interface (GUI).
Ada beberapa jenis gaya dialog untuk komunikasi antara user dan SPK (Suryadi,1998) antara lain:
a.Dialog tanya jawab
Dalam dialog jenis ini SPK bertanya kepada pemakai , kemudian pemakai memberi jawaban dan seterusnya sampai SPK membeikan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan.
b.Dialog Perintah
Dalam dialog jenis ini, perintah digunakan untuk menjalankan fungsi- fungsi SPK. Format perintah biasanya menggunakan kata-kata standar dan pendek serta relatif mudah untuk dipelajari.
c.Dialog Menu
Gaya dialog ini paling populer dalam SPK. Dalam dialog gaya ini pemakai memilih satu dari beberapa alternatif menu dengan penekanan tombol keyboard atau klik mouse
d.Dialog form masukan/keluaran.
Dialog jenis ini menyediakan form masukan untuk memasukkan perintah dan data. Sedangkan form keluaran merupakan tangapan dari SPK. Sesudah form keluaran , biasanya pemakai dapat mengisi form masukan lain untuk melanjutkan dialog.
e.Dialog masukan dalam konteks keluaran
Perluasan dari dialog form masukan adalah dengan mengkombinasikan form masukan dan keluaran sehingga masukan dari pemakai selalu dalam konteks keluaran SPK sebelumnya. Dalam gaya dialog ini SPK memperlihatkan keluaran yang dapat diisi oleh pemakai sehingga bisa sekaligus mengubah keluaran.

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Ada berbagai macam pendapat tentang pengertian sistem pendukung keputusan. Little (1970) mendefiniskan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
Alter (1990) membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :

SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas

PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi




Sedangkan menurut Keen (1980) , sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
Bonczek (1980) mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Hick (1993) menyebutkan sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat kita ambil beberapa ciri/karakteristik umum dari sebuah sistem pendukung keputusan yang membantu kita dalam membuat sebuah definisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang ideal yaitu :
a) SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer dengan antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna.
b) SPK ditujukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia sebagai pembuat keputusan .
c) SPK mampu memberi alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.
d) SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan.
e) SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif ,easy to use dan fleksibel
f) SPK menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source).

30 Agustus 2007

[15:37] company01 (company-11): sopo aku??
[15:38] company01 (company-11): eh salah... who eikh??
[15:38] i-pod nano (company-02): User entered state "Ready" ("I'm ready for contacts") - Automatically
[15:38] Joe (company-12): kompeni lu!
[15:38] Sydney Bristow (company-01): over dommeh
[15:39] Joe (company-12): ojo dumeh
[15:39] company01 (company-11): yei zangan mhazam-mazam sama eikh yah!
[15:39] Eddy Vedder (company-03): you eikh y z
[15:39] toyib (company-08): eikh cuh..
[15:39] Ghus Pras (company-18): wah.....tumben bejo berani bilang kompeni.......(coba klo ada jenny)
[15:40] Joe (company-12): wikik
[15:40] Mr.Q (BM-MOBILE): pas ndak ada...
[15:40] company01 (company-11): tenang menir.. masih ada lognya kok
[15:40] Joe (company-12): bersihin ntar ya..
[15:40] company01 (company-11): yei jangan macam2 pribumi!
[15:40] (U) Ghus Ti Randa (company-DEMO): (U) Ghus Ti Randa (company-DEMO) joined us
[15:41] Eddy Vedder (company-03): bejo nggak berani sama wong londo
[15:41] Joe (company-12): ampun tuan!!! aye cuma ikut ikutan pitung!
[15:41] Mr.Q (BM-MOBILE): Mr.Q (BM-MOBILE) left us
[15:41] company01 (company-11): mana zang namenya vitung??
[15:42] company01 (company-11): kalo yei semua bisa temuin tu fitung, yei bakal zaya kasih 1 centeng zaya..
[15:42] Ghus Pras (company-18): Centeng = teko
[15:43] i-pod nano (company-02): User entered state "Away" (Monitor power off) - Automatically
[15:43] company01 (company-11): yei brani bayar brafa gulden (baca: hulden) buat centeng bejo?
[15:43] i-pod nano (company-02): User entered state "Ready" ("I'm ready for contacts") - Automatically
[15:44] company01 (company-11): User changed its nickname (company01 -> Dik Dhini)
[15:44] Dik Dhini (company-11): halo kakak...
[15:45] permen asem asin.. (company-09): gus....info :
[15:47] Joe (company-12): Dik dini kok gondrong
[15:47] toyib (company-08): User signaled to the channel #Main
[15:48] Dik Dhini (company-11): ah..abang,bisa aja!..yng mna gondrong bang?...
[15:48] Ghus Pras (company-18): Over Domeh
[15:48] Joe (company-12): abis bikin PR kok bikin gituan??
[15:48] Dik Dhini (company-11): PR nya bki anak..
[15:48] i-pod nano (company-02): User entered state "Away" (Monitor power off) - Automatically
[15:49] Dik Prida (company-04): ih dik dhini mulai nakal ya
[15:49] toyib (company-08): dik dini dah remaja?
[15:49] Dik Dhini (company-11): bang,bang perida....kok tmbah tua sih bang!!!
[15:49] Dik Prida (company-04): oah! anjir loe
[15:49] Dik Prida (company-04): ups..
[15:50] Ghus Pras (company-18): dik Prida kapan nih jadi kak Prida.....ngga tumbuh-tumbuh ya?
[15:50] Dik Prida (company-04): mana dik retno ya??
[15:50] Blagu Intruder.: (company-17): pertumbuhan lambat
[15:51] permen asem asin.. (company-09): User changed its nickname (permen asem asin.. -> Dik retno)
[15:51] Dik Prida (company-04): yup.. tepat... lum naik2 juga (eh ngomongin apa neh??)
[15:51] Dik retno (company-09): hai....
[15:51] Dik Prida (company-04): R nya besar bo
[15:51] Dik Prida (company-04): R nya besar no
[15:51] Dik retno (company-09): banyak aturan sih abang ni!!
[15:52] Dik Prida (company-04): oah .. palsu loe... Retno bajakan
[15:52] Captain of the 10th Squad : Hitsugaya Toushirou (company-16): Captain of the 10th Squad : Hitsugaya Toushirou (company-16) left us
[15:53] ? (company-05): User entered state "Ready" ("I'm ready for contacts") - Automatically
[15:53] ? (company-05): ? (company-05) left us
[15:54] Dik retno (company-09): Retno takut ah... Pemuda BM buas-buas..
[15:54] Dik Dhini (company-11): bang!sapa tu retno....!!!!(marah)
[15:54] Joe (company-12): bang***
[15:55] Pink_Tha (company-06): ah
[15:55] Dik Prida (company-04): jangan marah dunk dik dini... ntar gw swain mbul-mbulan..
[15:55] Dik Dhini (company-11): bang perida..blang nae,,spa cwe tu!..
[15:55] Dik Prida (company-04): bukan sapa2... cuman tetangga..
[15:55] Dik Dhini (company-11): abang kok gt sih ma ak!
[15:56] toyib (company-08): bang perida da dad adadadadadad...
[15:56] toyib (company-08): enakan ama bank oyib mau ngk?
[15:56] Pink_Tha (company-06): dut
[15:56] Pink_Tha (company-06): bankogok
[15:56] Dik Prida (company-04): oah.. mbul jeles
[15:57] Dik Dhini (company-11): ooogak..ah....
[15:57] Pink_Tha (company-06): hus ngawur aja kr jo
[15:57] Blagu Intruder.: (company-17): abang tukang bakso mari mari sini aku mau beli...
[15:57] Dik Prida (company-04): kr?? kamen rider??
[15:58] Dik Dhini (company-11): bang..ak kok dicuekin!...abang gmn sih!!!
[15:58] Dik retno (company-09): eh...dini..sapa sih lo..!!!!
[15:58] Eddy Vedder (company-03): a bang ijo lampune disco..
[15:59] Dik Prida (company-04): User changed topic: Dhini VS Retno (Dik Prida)
[15:59] Dik retno (company-09): enak bngt sih lo ngerebut gebetan gue!
[15:59] Joe (company-12): Poligami aja dik..
[15:59] Eddy Vedder (company-03): babi gebet
[15:59] Dik Prida (company-04): jadi begini...
[16:00] Dik retno (company-09): eh..sapa sih lo!ikut cmpur urusan gue!
[16:00] Dik retno (company-09): bgini apa bang??
[16:00] Eddy Vedder (company-03): bang jo
[16:00] Dik Prida (company-04): jaje begini..
[16:00] CHERRY - BOMBSHELL (company-15): weh...lu gue...lu gue........
[16:00] Dik retno (company-09): eh...!!!
[16:00] Blagu Intruder.: (company-17): bang bang yudoyono
[16:01] Eddy Vedder (company-03): lu tung gue leng - gue leng..
[16:01] Joe (company-12): lu tu celenk lu guek guek..
[16:02] Dik Prida (company-04): ralat mbah.. bukan guek2.. tapi guik2
[16:02] Dik retno (company-09): User changed its nickname (Dik retno -> bapak retno)
[16:02] bapak retno (company-09): woooeewww
[16:02] Dik Prida (company-04): oah! kabuurrr
[16:02] Dik Prida (company-04): Mbah Bjoe om!!
[16:03] Eddy Vedder (company-03): lho! bapaknya retno ya?? kirain papa nya..
[16:03] Joe (company-12): pakde... anu... saya.. mau pinjem buku bacaan bahasa Indonesia..
[16:03] bapak retno (company-09): dari mana anda!mo nyari siapa?
[16:04] Pink_Tha (company-06): User changed topic: drama Klasik BM (Pink_Tha)
[16:04] Dik Prida (company-04): dari Tegal..
[16:04] Dik Dhini (company-11): bang!..ngpain kerumah cwe tu!
[16:05] Blagu Intruder.: (company-17): Blagu Intruder.: (company-17) left us
[16:05] Dik Prida (company-04): hah?? siapa?? gw?? kapan?? nggak kok...
[16:06] Dik Dhini (company-11): kiraen ak ngk liat apa!!!...kita putus.putus!!!!
[16:06] Dik Prida (company-04): eh jangan...
[16:06] (A) Sydney Bristow (company-01): User entered state "Away" (Idle timeout: 15 min) - Automatically
[16:06] Dik Prida (company-04): eh putus apanya dulu neh??

Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali