Pendahuluan
Dewasa ini email telah menjadi sarana komunikasi standar bagi para user komputer. Email juga mulai menggeser peranan surat konvensional yang menggunakan kertas. Kecepatan dan kepraktisan menjadi alasan utama para pengguna email dibandingkan menggunakan surat konvensional.
Untuk memberikan layanan email diperlukan software pendukung untuk mail server dan klien e-mail. Aplikasi mail server merupakan software yang berfungsi sebagai pusat pengendali dan manajemen layanan email. Fungsi utamanya adalah menyediakan konfigurasi account user, pengaturan routing email, serta pembatasan terhadap hak – hak user. Selain itu, aplikasi ini memiliki fungsi pelindung terhadap berbagai gangguan eksternal seperti spam dan virus. Fungsi mail server dapat dianalogikan dengan kantor pos dalam sistem pengiriman surat konvensional.
Untuk mengakses layanan email diperlukan aplikasi di sisi klien sehingga pengguna dapat men-download email. Aplikasi ini menghubungi mail server dengan mengirimkan informasi account dan password tersebut, email untuk suatu account akan di-download ke klien, biasanya menggunakan protokol POP3. apabila seorang user mengirimkan email maka mail server akan men-download email tersebut menggunakan protokol SMTP. Protokol layanan email berjalan pada protokol TCP/IP yang telah menjadi standar komunikasi di internet dan jaringan komputer saat ini. Protokol TCP/IP sendiri sebenarnya ,erupakan kumpulan berbagai macam protokol dan kemudian terangkum dalam satu set seperti yang dikenal saat ini.
Terdapat dua protokol utama yang sering digunakan dalam layanan email :
- Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
- Post Office Protocol Version 3 (POP3)
Metode – metode penerimaan email :
1. Penggunaan jasa ETRN
2. Metode DomainPOP Collection
3. Fasilitas MultiPOP
4. Fasilitas SMTP
Protokol POP yang banyak digunakan saat ini adalah versi 3 atau lebih dikenal sebagai POP3." Post Office Protocol - Version 3 (POP3) dimaksudkan untuk mengijinkan suatu workstation untuk mengakses suatu maildrop pada suatu server host secara dinamik. Ini berarti bahwa protokol POP3 digunakan untuk mengijinkan suatu workstation mendapatkan kembali mail dimana server memegang peranan untuk itu.
Anggap lebih sederhana, suatu POP3 Server menyimpan email untuk client dan menyampaikan email tersebut kepada client ini melalui jaringan ketika mereka menanyakannya. Selanjutnya, protokol POP3 menyediakan suatu "lock-step" transactional session yang mana harus sukses dicapai sebelum banyak pesan dapat di delete dari server. Jika sebuah sesi POP3 gagal untuk beberapa alasan, pesan – pesan original ditahan pada server.
Perhatikan bahwa suatu POP3 Server tidak menukar mail dari client dengan server yang jauh. Dengan kata lain, dia tidak bertindak sebagai MX (Mail Exchanger) pada DNS (Domain Name System) untuk tujuan mengirimkan email, itu adalah fungsi suatu SMTP (Simple Mail Transport Protocol) Server.
Untuk lebih mudahnya, peran protokol ini adalah untuk mengambil email yang tersimpan dalam mailbox tiap user di mail server, yang biasanya juga berfungsi sekaligus sebagai SMTP server. SMTP tidak memiliki mekanisme penyimpanan email ke mailbox dan mendistribusikannya tiap user sehingga protokol POP3 mengambil peran tersebut.
Server POP3 menyimpan sementara email tiap user di dalam mailboxnya masing – masing sebelum akhirnya di-download oleh user bersangkutan menggunakan klien email seperti Outlook ataupun Eudora. Dalam proses pengambilan tersebut klien email terhubung ke mail server menggunakan protokol POP3 yang berjalan pada TCP port 110.
Skenario pengambilan email dengan POP3 ini juga dapat digunakan oleh suatu mail server untuk mengambil email dari mail server lain, jadi tidak terbatas digunakan oleh klien email saja. Dalam berhubungan dengan server, klien POP3 menggunakan beberapa perintah sebagai berikut :
Stat : meminta informasi jumlah pesan yang tersedia
List : menentukan ukuran setiap pesan yang akan diambil
Retr : mengambil pesan yang terdapat di server
Quit :mengakhiri session POP3
Post Office Protocol version 3 (POP3), ditunjuk sebagai STD 53 pada "Internet Official Protocol Standards," dilukiskan pada Internet "Request For Comments" document RFC 1939. Walaupun POP3 AUTHentication Command (diperkenalkan pada RFC 1734 untuk mempertinggi keamanan dari protocol setelah tindakan pertama POP3 specification (RFC 1725)), direferensikan sebagai suatu footnote pada RFC 1939, dia secara tidak formal termasuk pada spesifikasi terakhir dai POP3. sebagai akibatnya, suatu POP3 Extension Mechanism diadopsi pada RFC 2449, yang mana secara formal ditambahkan command AUTH (dan yang lainnya) kepada protokol dan menyediakan kedua fungsionalitas terbaru (capabilities responses dan error responses) dan flexibilitas future extensions untuk POP3 protocol. Contoh terbaru penggunaan POP3 Extension Mechanism ada pada RFC 3206, yang mana menambahkan new error response codes pada protocol.
Metode penerimaan email dengan metode MultiPOP menggunakan protokol POP3 untuk mendownload email dari server Pop3 ke mail server jaringan Anda. Prinsip kerjanya sama dengan penggunaan protokol POP3. sebelum mengambil email, harus diberikan in formasi mengenai account user serta password sehingga server Pop3 dapat mengenali identitas mailbox yang akan di-download.
Dalam metode ini, email tiap user disimpan di mailboxnya masing – masing, tidak digabungkan dalam satu mailbox. Tipa account memiliki alamat dan password masing – masing sehingga harus dilakukan konfigurasi MultiPOP untuk tiap user di mail server. Dengan menggunakan MultiPOP kita dapat memasukkan lebih dari satu account POP3 ke satu user sehingga seorang user dapat mengambil email dari berbagai account sekaligus.
Kekurangan metode ini adalah pada bnayaknya pekerjaan tambahan yang harus Anda lakukan sebagai administrator email. Karena teknik ini mengambil email dari account POP3 setiap user maka Anda harus memasukkan informasi POP3 ke dalam menu MultiPOP tiap user.
Post Office Protocol - Version 3 (POP3)
Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali