"Skema interkoneksi baru bagi operator telekomunikasi di Indonesia telah berlaku mulai Selasa (1/4/2008). Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh yakin, secara logika, tarif telepon akan turun. Skema baru tersebut, lanjut Nuh, menetapkan kisaran penurunan tarif interkoneksi bagi operator telekomunikasi. Kisaran untuk telekomunikasi seluler adalah 20 hingga 40 persen, sedangkan untuk telepon tetap dan fixed wireless access (FWA) adalah 5 hingga 20 persen" (http://www.detikinet.com)
Akhirnya ,tarif telepon turun juga, walaupun jumlahnya masih terasa sedikit, patut kita syukuri . Tapi sebagai konsumen , kita berharap perang tarif dalam bentuk promosi akan berlanjut.
Range penurunan tarif diserahkan sepenuhnya ke operator. Jadi jumlah penurunan tergantung operator .
Range penurunan tarif diserahkan sepenuhnya ke operator. Jadi jumlah penurunan tergantung operator .
Telkomsel , yang notabene operator dengan tarif termahal, juga sudah menunjukkan sikap lewat kutipan berikut :
" Direktur Utama Telkomsel, Kiskenda Suriahardja, mengatakan rata-rata kisaran penurunan tarif adalah 50 hingga 70 persen. "Dengan penurunan tarif ini, diharapkan harga menjadi lebih terjangkau sehingga semakin banyak masyarakat di pelosok Indonesia yang bisa merasakan," ujarnya setengah berpromosi di sela acara menjelang 13 Tahun Telkomsel yang diadakan di Kantor Pusat Telkomsel, Wisma Mulia, Jakarta, Selasa (1/4/2008). Kiskenda mengklaim Telkomsel telah secara transparan menyajikan penurunan tarif dengan turut mencantumkan tarif lamanya dalam iklan promosi tarif baru. Selain itu, Telkomsel juga mengaku melakukan penyederhanaan skema tarif. "Tarif dasar tetap kami turunkan, tetapi tarif promosi tetap kami tampilkan. Artinya, tarif kami sudah murah menjadi semakin murah lagi," lanjut Kiskenda. Perubahan tarif dasar ini, janji Kiskenda, bersifat tetap. Sedangkan tarif promosi bersifat sementara dan berlaku hingga 30 Juni 2008. Mengenai dampak penurunan tarif ini, menurut Kiskenda telah diantisipasi sejak awal. Manajemen Telkomsel menurutnya akan tetap berupaya mencapai target korporasi, seperti pendapatan dan jumlah pelanggan. Kiskenda pun optimistis target pendapatan tetap tercapai atau terlampaui. "
(http://www.detikinet.com)
(http://www.detikinet.com)
Dengan tarif yang semakin murah, satu hal penting yang harus dikontrol oleh semua pihak adalah kualitas layanan. Rugi juga kalau tarif murah tidak diimbangi dengan kualitas layanan yang baik. Siapa yang mau mendengar suara putus-putus di telepon ? bayangkan kalau kita harus mengulang beberapa kalimat hingga beberapa kali ke lawan bicara, waktu yang dipakai otomatis lama dan berujung pada biaya telepon kita..
Dengan kasus yang mirip pada Internet Provider, jika anda teliti, misalnya jika anda memilih berlangganan dengan kuota tertentu dan kuota unlimited yang lebih murah, koneksi unlimited yang murah akan terasa lebih lambat .
Apa itu yang akan terjadi dengan tarif telepon yang semakin murah ?
Please dong ah.......
Wait n' See aja..