Pekerjaan dengan deadline dan tingkat kepadatan tinggi memang potensial membawa berbagai efek buruk bagi kejiwaan seseorang. Pribadi dengan mental setangguh apapun, pasti juga sering merasa terusik dan resah. Normal banget, kalau sebagai manusia kita terkena stres ringan, sedang atau berat.
Ada berbagai tips yang bisa anda ikuti agar stres anda tidak menjadi berat.
Tanpa mengutip pernyataan atau mengikuti ahli psikologi manapun, saya sering mencoba mengurangi stres dengan memaki dan berteriak, khususnya sewaktu olahraga.
Daripada anda berteriak di ruang kerja, resikonya anda dibenci teman dan dimarahi bos..Heheh. Lapipula, masih jarang juga kantor yang menyediakan ruang khusus berteriak dan memaki seperti di film Holywood.
Kebetulan saya punya hobi olahraga khususnya sepakbola. Di lapangan hijau segalanya terasa indah. Memaki dan berteriak ke teman adalah biasa. Terpancing emosi dan kemudian melampiaskannya lewat perang urat syaraf di lapangan akan sangat menggembirakan. Emosi tinggi bisa menambah kekuatan tendangan ke gawang atau mengeluarkan tackle maut untuk menghadang musuh. Berteriak sepanjang pertandingan serasa seperti mengeluarkan semua beban yang ada. Sepanjang teriakan itu pas sasaran rasanya bagus. Asal jangan anda terpancing emosi dan mengeluarkan kungfu ala Eric Cantona atau Jacky Chan. No, semuanya sebatas teriakan dan makian dalam tanda petik. Jangan diambil hati, kata orang ...
Selepas pertandingan, kesegaran terasa. Letih ditutupi gembira. Hormon endorfin, yang katanya morfin alami, pembuat rasa senang, sudah diproduksi dengan olahraga.
Mau Mencoba ?
Tanpa mengutip pernyataan atau mengikuti ahli psikologi manapun, saya sering mencoba mengurangi stres dengan memaki dan berteriak, khususnya sewaktu olahraga.
Daripada anda berteriak di ruang kerja, resikonya anda dibenci teman dan dimarahi bos..Heheh. Lapipula, masih jarang juga kantor yang menyediakan ruang khusus berteriak dan memaki seperti di film Holywood.
Kebetulan saya punya hobi olahraga khususnya sepakbola. Di lapangan hijau segalanya terasa indah. Memaki dan berteriak ke teman adalah biasa. Terpancing emosi dan kemudian melampiaskannya lewat perang urat syaraf di lapangan akan sangat menggembirakan. Emosi tinggi bisa menambah kekuatan tendangan ke gawang atau mengeluarkan tackle maut untuk menghadang musuh. Berteriak sepanjang pertandingan serasa seperti mengeluarkan semua beban yang ada. Sepanjang teriakan itu pas sasaran rasanya bagus. Asal jangan anda terpancing emosi dan mengeluarkan kungfu ala Eric Cantona atau Jacky Chan. No, semuanya sebatas teriakan dan makian dalam tanda petik. Jangan diambil hati, kata orang ...
Selepas pertandingan, kesegaran terasa. Letih ditutupi gembira. Hormon endorfin, yang katanya morfin alami, pembuat rasa senang, sudah diproduksi dengan olahraga.
Mau Mencoba ?