Paket Liburan Bali

Sewa Mobil -Driver -Tour di Bali

Promo Liburan ke Bali

Aib Negeri ini - Rekaman Pembicaraan Telepon Kejari Tilamuta dan Staf Pemkab Boalemo












Minggu ini,heboh lagi..
Gara-gara kecanggihan teknologi, aib orang orang penting di negeri ini terungkap. Kali ini muka lembaga kejaksaan yang di coreng. Parahnya lagi di rekaman ini , si pelaku juga menyebut instansi lain, dalam hal ini tidak becus.
Pembicaraan yang terekam adalah Telepon Kejari Tilamuta dan seorang staf Pemkab Boalemo, dengan tujuan meminta (memeras?) dari Pemkab Boalemo.
Berbeda dengan rekaman antara beberapa pejabat Kejaksaan Agung terkait kasus Artalyta Suryani beberapa bulan lalu, rekaman pembicaraan yang diduga dilakukan Ratmadi lebih vulgar mengarah ke tindak pidana.
Ini dia puisi karangan Kejari Tilamuta :
''...Kasih tahu Pak Iwan (Bupati Boalemo Iwan Bokings--Red),
saya nggak dikasih uang juga nggak apa-apa
Saya bongkar nanti semua kasusnya
Biar masuk semua

Masuk baru tahu siapa saya

Saya jengkel loh

Sedangkan lawan bicaranya, sesekali hanya menjawab, Ya Pak. Mirip sekali dengan kata kata preman pasae.
Bahkan preman pasar kalau ngancam , bisa pakai bahasa yang lebih halus.

Cuplikan rekaman selanjutnya, berbunyi,
....Apa sih susahnya ngeluarin duit Ngasih 15 juta
Proyeknya miliar-miliaran

Handoyo kalau ngasih saya di bawah 50 juta
saya nggak akan terima dia

Kasih tahu dia, karena saya dijanji dia Rp 50 juta
Dia ngomong sendiri
Kalau dia ngasih 20 juta,
nggak usah temuin saya
Saya tangkap dia nanti...

Wah, jago ya..
Mungkin ini stereotipe otak pejabat nakal di negeri ini (nggak semua pejabat nakal lho..).
Ancam ancam dan ancam,...Demi uang..

Gimana tindak lanjut kasus ini ?
Kejaksaan Tinggi Gorontalo akhirnya menonaktifkan Kepala Kejaksaan Negeri Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Ratmadi Saptondo, Rabu (15/10). Kepala Kejati Gorontalo, Suratno menegaskan keputusan ini diambil karena Ratmadi tengah diperiksa terkait kasus tersebut. Dugaan pemerasan ini terungkap dalam rekaman percakapan telepon yang marak tersebar di masyarakat.
Selain itu Kejati Gorontalo juga memeriksa Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bolemo Handoyo serta seorang stafnya, Subhan. Keduanya terlibat pembicaraan via telepon seluler dengan Kajari Tilamuta Ratmadi.
Sementara di Jakarta, Jaksa Agung Hendarman Supanji membenarkan telah mencopot Ratmadi. Hendarman menyatakan sudah menandatangani surat pencopotan sekaligus memerintahkan jajarannya untuk mengawasi Ratmadi.
Pencopotan ini praktis membuat kursi Kajari Tilamuta kosong. Untuk sementara waktu, Kajati Gorontalo menunjuk Asisten Pengawasan, Sugeng Haryono sebagai pelaksana tugas Kajari Tilamuta

Opini saya yang lain :
-Tobat tobat...kiamat sudah dekat. uang rakyat jangan dibagi bagi gitu...!!!!!
-Buat hukuman lebih tegas, agar ada efek jera bagi pelaku, dalam hal ini kritik untuk kejaksaan. Masalahnya kalau sekadar mutasi, virusnya menyebar nanti di tempat barunya.
-Tindak juga Pejabat yang disebut, jangan cuma dari pihak kejaksaan saja yang disorot. Termasuk Polisi yang diduga terima uang. Jangan karena sakit hati lembaga dihina, trus nggak mau introspeksi diri.
-Hati hati pakai telepon/hp pak, teknologi yang dikira bisa membantu, bisa makan tuannya..
tanya saja bu Artalyta..heheh
-NEGERI INI BUTUH REVOLUSI , BUKAN REFORMASI LAGI
..setuju nggak ?



Mau Liburan ke Bali ? Paket Liburan ke Bali